Dari Seorang Hacker Menjadi Pendiri Indowebster

Bagi pengguna internet yang kerap mendownload file di berbagai situs di dunia maya, tentu mengenal nama-nama situs sharing file seperti 4Shared, Rapidshare, megaupload serta yang lain. Salah satu diantaranya yang juga sangat akrab di telinga adalah IDWS alias Indowebster.

 

Berbeda dengan situs sharing file lainnya yang berasal dari manca negara, Indowebster merupakan produk asli Indonesia dengan jaringan yang disimpan di server lokal IIX (Indonesian Internet Exchange) sehingga proses download maupun upload bisa dilakukan dengan sangat cepat.

 

Kualitas dan kecepatan server dari Indowebster ini bahkan diakui oleh para pengguna internet di berbagai negara di dunia, sehingga pengguna Indowebsterpun tidak hanya mereka yang ada di Indonesia tapi juga dari berbagai belahan dunia.

 

Saat ini Indowebster telah memiliki lebih dari 360.000 users dan memiliki lebih dari 280.000 files, 60.000 images dan 93.000 video yang membuatnya sebagai website sharing file terbesar di Indonesia.

 

Indowebster juga menjadi homepage serta membawahi beberapa group seperti Indoweb.tv yang memberikan layanan streaming TV-TV lokal secara gratis, Indogamers.com yang menjadi wadah bagi komunitas game di Indonesia, serta yang lain.

 

Dibalik kesuksesan Indowebster tersebut, ternyata ada seorang hacker yang berada di belakangnya. Dialah Juny Maimun yang akrab dipanggil Acong, jebolan Stamford College Malaysia yang tidak menamatkan pendidikannya karena lebih tertarik untuk mengembangkan naluri bisnisnya sekaligus menekuni passionnya di bidang teknologi.

 

Dari Hacker Membangun Indowebster

Nickname “Bagan” di dunia hacker tanah air di era 1990an bukanlah nama yang asing. Nickname itulah yang digunakan Acong saat aktif di dunia hacker. Dia sudah berhasil meretas berbagai situs penting. Namun, tujuan Acong lebih kepada rasa ingin tahu sekaligus belajar tentang bug, database sekaligus cara pencegahannya.

 

Dunia hacker yang digelutinya saat masih duduk di bangku kuliah tersebut perlahan dia tinggalkan saat pulang ke Jakarta. Di Jakarta dia terpikat untuk menggeluti dunia bisnis sehingga memutuskan untuk berhenti dari kuliah.

 

Bisnis yang ditekuninya adalah membentuk kumpulan usaha di bidang teknologi sebagaimana passion yang dia miliki dengan proyek awal mendirikan jaringan warnet yang diberi nama AMPM. Nama tersebut merujuk dari kata am dan pm untuk menunjukkan bahwa warnet yang dia kelola buka selama 24 jam.

 

Warnet yang juga menjadi pusat game tersebut memberikan keuntungan yang besar, karena teknologi bandwith yang disediakan membuat kecepatannya jauh di atas warnet-warnet yang lain.

 

Hal tersebut menciptakan kecemburuan tersendiri bagi pengelola warnet lain dan membuat mereka meminta kepada Acong untuk menyediakan bandwith yang sama buat mereka. Karena masih belum memiliki ISP, Acong pun akhirnya mengambil keputusan besar dengan mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Maxindo.

 

Melalui PT Maxindo yang merupakan perusahaan penyedia ISP serta konsultasi jaringan itulah Acong berbagi bandwith dengan pengelola warnet yang lain. Tidak hanya itu, dia terus berusaha mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan Indowebster pada tahun 2007.

 

baca juga

Start UP Crowde , Pelopor Startup Agrikultur di Indonesia     

Cari Barang Apapun Jadi Lebih Muda dengan PriceArea

900 Pebisnis Start Up Bisnis Digital Di Dalam Dan Luar Negri

 

Indowebster memberikan layanan bagi pengguna internet untuk menyebarkan konten, berdiskusi serta menyebarkan file multimedia secara bebas sesuai kebutuhan. Karena segmen yang dia kembangkan merupakan pasar baru di Indonesia, maka tidak butuh waktu lama bagi IDWS untuk dikenal dan menjadi situs file hosting nomor satu di Indonesia.

 

Kesuksesan Acong dalam membangun Indowebster tersebut dapat dijadikan inspirasi bagi siapapun bahwa jika ingin sukses dalam menjalankan bisnis maka pilih bisnis yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan. (*)

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours