Investor Bisnis Untuk Kelancaran Usaha Anda

Estimated read time 7 min read

Cara Bagi Hasil Keuntungan Usaha untuk Investor

Setela mencari investor, Anda mungkin mulai berpikir bagaimana cara membagi hasil keuntungan dengan investor. Bagi hasil keuntungan bisa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Mulai dari pembagian hasil karena rekan Anda aktif terlibat operasional harian sehingga mendapatkan gaji bulanan, atau pembagian hasil keuntungan karena rekan Anda sebagai pemodal sehingga ia mendapat dividen.

Kedua cara tersebut bisa ditempuh oleh Anda tergantung kesepakatan yang Anda lakukan dengan teman Anda.

Nah, berikut beberapa skema bagi hasil yang bisa Anda tawarkan kepada rekan kerja Anda atau investor Anda, antara lain:

  1. Uang yang dipinjamkan dianggap sebagai hutang

Anda mendapatkan pinjaman dari teman dan menyepakati untuk mencicil pengembalian dalam jangka waktu tertentu. Bisa dengan bunga bisa juga tidak, silahkan buat kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Cara ini berarti Anda berhutang dan bukan bermitra, cara ini juga berarti bahwa teman Anda tidak memiliki hak atas bagi usaha.

  1. Pembagian usaha fifty fifty

Pembagian usaha dengan sistem ini berarti teman Anda yang memodali sedangkan Anda tidak, tetpai Anda adalah orang yang mengelola usaha secara penuh berdasarkan keahlian. Kesepakatan ini bisa dilakukan ketika Anda memiliki daya tawar besar untuk meningkatkan keuntungan setiap waktu.

Kelemahan dari sistem ini adalah usaha belum mendapatkan keuntungan, maka seluruh pihak akan menanggung bersama. Tips: dari keuntungan penjualan sebaiknya tidak langsung dibagikan, namun dikurangi dulu dg biaya produksi dan operasioanal. Barulah didapat keuntungan bersih.

Keuntungan bersih inilah yang dibagi-bagikan dengan rekan kerja sesuai dengan angka kesepakatan.

  1. Bagi hasil dividen

Sistem bagi hasil ini ialah cara membagi keuntungan sebuah perusahaan di akhir tahun setelah diperoleh penghitungan penghasilan kotor dan bersih selama satu tahun penuh. Porsinya sesuai dengan jumlah dana yang diinvestasikan oleh masing-masing pihak sebelumnya.

Pada intinya, pembagian dividen ini dibagikan berdasarkan kesepakatan antara investor dengan perusahaan.

Berikut ini, poin-poin yang harus diwaspadai sebelum berinvestasi

  1. Menjanjikan tingkat keuntungan yang pasti atas nilai investasi
  2. Tetap menjanjikan keuntungan walau usahanya merugi
  3. Menjanjikan jaminan modal kembali bukan ciri-ciri usaha bagi hasil
  4. Perbandingan prediksi capaian keuntungan dengan harga pasar tidak rasional
  5. Pengusaha tidak bersedia memberikan laporan pada pemodal mengenai jalannya usaha secara berkala atau setidaknya setiap satu siklus usaha.
  6. Apabila pengusaha terus-menerus menerima modal tanpa adanya batasan, itu berarti uang investor tidak dijadikan modal kerja, tapi digunakan untuk hal lain yang tidak sesuai dengan perjanjian.

Berdasarkan keenam poin itulah maka, masing-masing pihak berhak atas hasil usaha yang mereka kerjakan. Pembagian hasil usaha bisa ditetapkan dengan membentuk prosentasi bagi hasil dari keuntungan yang didapat bukan atas besarnya dana yang diinvestasikan.

Kapan keuntungan itu dibagikan tergantung dari perjanjian dan jenis usaha yang dijalankan. Pada umumnya, pembagian keuntungan dilakukan setidaknya sekali dalam satu siklus usaha.

Bagi Anda yang berinvestasi, Anda harus siap bahwa Anda memiliki resko kehilangan atas sebagian atau seluruhnya ketika pengusaha merugi.

Jika ada penawaran investasi yang mengaku menggunakan sisitem bagi hasil, namun tidak mengikuti kaidah-kaidah seperti di atas, yakinlah bahwa tawaran itu menyesatkan dan sebaiknya Anda jauhi saja.

Sistem profit sharing sebetulnya sangat bagus karena sistem ini lebih adil daripada sistem bunga. Maka, yang terpenting ialah bila ingin berinvestasi, Anda harus mempelajari terlebih dahulu sistem bagi hasil yang diterapkan perusahaan yang menawarkan sahamnya pada Anda.

Sistem bagi hasil sejatinya adalah suatu kerja sama antara dua pihak dalam menjalankan usaha. Pihak pertama yaitu pengusaha yang memberikan andil dalam keahlian, keterampilan, sarana dan waktu untuk mengelola usaha tersebut.

Sedangkan pihak kedua yaitu pemodal (investor) yang memiliki andil dalam mendanai usaha itu agar dapat berjalan. Baik itu modal kerja saja atau modal secara keseluruhan.

 

Kenapa Investor Dilarang Melakukan Kesalahan ?

ukms.or.id –  Sulitkah bekerja sebagai investor ? tentu saja sulit. Mereka membutuhkan pikiran yang cekatan dan berani, mengambil keputusan dengan tidak tergesa-gesa namun tepat dan masih banyak lagi. Karena investor bertugas untuk memilih jalan yang mungkin beresiko namun harus bisa bertahan ditengah persaingan bisnis yang kuat dan tinggi. Untuk itu, sebelum anda menjadi investor kenali dulu beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh mereka. Apa saja ?

 

Setiap orang pasti melakukan kesalahan, hal ini tidak dapat dihindari karena bersifat alami. Namun sudah menjadi tanggung jawab masing-masing untuk mengurangi kemungkinan kesalahan yang terjadi, caranya ? tentu dengan belajar dari pengalaman dan mencari informasi agar tidak salah. Termasuk menjadi investor, dimana dunia pekerjaan mereka sangatlah sensitif dan sulit untuk dipelajari. Para investor mempertaruhkan uang, tenaga dan pikiran mereka untuk sebuah pekerjaan dan kesuksesan di masa selanjutnya. Investor diharuskan bisa memiliki pemikiran yang netral, tidak terburu-buru dan juga tepat.

Kesalahan Umum Apa Saja ?

  1. Merasa Cukup Belajar

Dunia investasi seperti halnya roda berputar, dimana investasi terus menerus bergulir dan tidak berhenti. Persaingan mungkin naik turun seiring seberapa besar dan banyaknya keuntungan bisa didapat di dunia investasi. Untuk itu beberapa investor harus dan diwajibkan untuk belajar dan melihat situasi atau pasar.

Sayangnya beberapa orang sudah merasa cukup dan tidak perlu lagi belajar atau melakukan survey pasar terkait pekerjaan dan investasi mereka. Hal seperti ini merupakan kesalahan besar yang sering dilakukan oleh investor terutama investor yang sudah bergelut lama di dunia investasi. Mereka merasa pengalaman sudah cukup mengajarkan segalanya, padahal persaingan akan terus meningkat dan anda akan tertinggal jika tidak terus mencari informasi dan belajar.

  1. Melihat Untung Saja

Jika poin sebelumnya sering dilakukan oleh pemain investasi lama, maka kesalahan selanjutnya sering dilakukan para investor pemula. Dimana mereka selalu berpikir bahwa yang memiliki keuntunganlah yang paling bagus dalam investasi.

6 Kesalahan Umum Yang Sering Dilakukan Para Investor  Padahal pemikiran ini justru membawa anda pada investasi yang sempit,dimana investasi bukan hanya sekedar keuntungan, melainkan resiko, keputusan, persaingan dan juga jangka panjang. Dalam membeli saham contohnya, mereka yang mendapatkan keuntungan kecil dan melakukan secara perlahan akan mendapatkan keuntungan besar diakhir. Berbeda yang menyukai hal instan dan membeli dengan untung tinggi, itu hanya sesaat saja.

  1. Tidak Fokus

Tidak fokus merupakan kesalahan investor selanjutnya yang sering dilakukan. Banyak yang merasa bahwa investasi A sudah cukup menguntungkan, maka melebarkan sayap ke investasi selanjutnya. Padahal mereka belum tahu betul akan pasar investasi A.

Ketika terjadi hal yang tidak diinginkan dan kedua atau ketiga cabang investasi anda bermasalah, tentu justru akan membuang waktu dan tenaga karena tidak mungkin menjalankannya sekaligus.

Padahal mungkin beberapa orang berpikir jika bisa menanam di banyak lubang kenapa tidak, maka panen akan berlimpah. Sayangnya berbeda dengan dunia bisnis dan investasi.

Untuk itu cobalah fokus pada satu investasi saja, jika sudah dirasa aman dan bisa dikendalikan barulah membuat investasi lainnya. Umumnya para investor handal saja butuh waktu tahunan untuk bisa melebarkan sayap. Anda sedang tidak menanam tanaman, anda sedang melakukan investasi.

  1. Cepat Puas

Tidak pernah puas memang sifatnya manusia, namun ketika segala sesuatu tercapai maka manusia akan cepat puas. Padahal hukum ini tidak berlaku di dunia investasi dan juga bisnis. Dimana pelaku atau investor harus terus memiliki target agar bisa maju tanpa diam ditempat.

Baca Juga Reputasi Merek Diambang Jurang? Ini 7 Langkah Cepat Memperbaikinya

Selain itu, mereka yang cepat puas dalam dunia investasi mungkin akan berhasil ketika ingin mencapai targetnya, namun ketika sudah tercapai mereka justru akan tertinggal oleh pesaing dan juga investor lain. Untuk itu coba jangan cepat puas dan juga jangan cepat putus asa. Kenali dan asah terus investasi yang anda pegang baik anda masih pemula atau sudah handal sekalipun, agar tidak terjadi kesalahan.

  1. Berpihak

Tahukah anda bahwa para investor tidak pernah berpihak. Mereka bekerja dengan pikiran terbuka dan juga realistis, dimana investasi yang dipilih bukan karena mereka menyukai produk tersebut atau perusahaan tersebut. Investasi dipilih karena keuntungan tinggi, kemungkinan investasi yang stabil dan faktor lainnya. Sehingga tentu menjadi kesalahan jika anda sebagai investor justru melakukan keberpihakan, misalnya anda menyukai produk A maka anda ingin menginvestasi tanpa melihat peluang dan kemungkinan kedepannya. Apakah memang berpeluang menjadi sukses atau justru membangkrutkan anda.

Hal ini sering sekali dilakukan para investor, dimana mereka melakukan hal yang subjektif.

  1. Menjalankan Rencana

Tidak menjalankan rencana merupakan kesalahan umum terakhir yang biasa dilakukan oleh para investor. Dimana cara terbaik dalam menghilangkan emosi adalah dengan membuat rencana investasi yang matang dans esuai. Jika sudah direncanakan, misalnya menjual saat harga turun 2%, maka hal tersebut terjadi. Untuk itu jangan menunggu atau berpikir apapun lagi, lakukan hal tersebut dan jual sesuai rencana.

Jika anda masih berpikir maka anda salah, karena berpikir seharusnya bukan saat terjadi hal yang “mepet” alias mendekati keputusan, namun sudah jauh-jauh hari. Itulah fungsi rencana dalam investasi dan juga bisnis. 6 Kesalahan Umum Yang Sering Dilakukan Para Investor 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours