Kompetisi Makin Sengit, Saatnya Coopetition

Kompetisi Makin Sengit, Saatnya Coopetition

Saat ini merupakan eranya kolaborasi di mana para pemain industri tak bisa bermain sendiri. Kolaborasi tak hanya dilakukan dengan mitra bisnis, tetapi juga dengan pesaing. Ini yang disebut coopetition. Apa saja keuntungannya?

Coopetition, yang berarti bekerja sama dengan pesaing, bisa menjadi langkah cerdas bagi para pengusaha. Dengan bekerja sama, para pengusaha dapat berbagi sumber daya, saling belajar, dan bahkan masuk ke pasar baru dengan lebih mudah. Namun, mereka harus berhati-hati dalam menyeimbangkan kerja sama dengan tetap melindungi keunggulan dan kemandirian mereka masing-masing. Coopetition dapat membantu pengusaha mencapai lebih dari yang bisa mereka lakukan sendiri, menciptakan situasi yang saling menguntungkan, yaitu mendorong pertumbuhan dan inovasi dengan cara yang bersahabat.

Coopetition di antara para pengusaha bisa bernilai dan menguntungkan dalam berbagai hal. Akan tetapi, pengusaha harus melakukan pendekatan secara strategis dan transparan. Komunikasi yang jelas, persyaratan yang disepakati bersama, dan fokus untuk menjaga kepentingan bisnis individu sangat penting untuk coopetition yang berhasil. Pada akhirnya, keputusan untuk terlibat dalam coopetition harus selaras dengan tujuan dan nilai bisnis pengusaha.

Perbedaan Coopetition dengan Cooperation

Coopetition mengacu pada strategi di mana pesaing bekerja sama dalam beberapa aspek sambil tetap bersaing dalam aspek lainnya. Ini adalah pendekatan di mana pesaing berbagi sumber daya, pengetahuan, atau peluang tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang saling menguntungkan, namun tetap mempertahankan persaingan dalam bidang-bidang tertentu. Coopetition memanfaatkan konsep bahwa dalam beberapa situasi, bekerja sama bisa lebih menguntungkan daripada hanya bersaing.

Sementara, cooperation merupakan tindakan bekerja bersama dalam rangka mencapai tujuan bersama atau saling menguntungkan. Dalam kerja sama, pihak-pihak yang terlibat bekerja bersama dengan berbagi sumber daya, pengetahuan, atau usaha untuk mencapai hasil positif. Kerja sama ini bisa antara individu, perusahaan, atau kelompok, dan tujuannya bisa bervariasi dari mengatasi masalah bersama hingga menciptakan nilai tambah melalui sinergi.

Jadi, perbedaannya adalah bahwa “coopetition” adalah bentuk khusus dari “cooperation,” di mana pesaing bekerja sama dengan cara tertentu sambil tetap bersaing dalam aspek lainnya. Kerja sama umumnya merujuk pada kolaborasi tanpa persaingan di antara pihak-pihak yang bekerja sama.

Manfaat Coopetition

Ada sejumlah manfaat dari strategi kerja sama dengan pesaing ini. Pertama, pangsa pasar yang meningkat sebab ketika perusahaan bekerja sama, mereka dapat menggabungkan sumber daya mereka dan menjangkau porsi pasar yang lebih besar. Ini bisa sangat bermanfaat di pasar di mana ada persaingan yang signifikan. Kedua, pengembangan produk baru. Perusahaan dapat bekerja sama untuk mengembangkan produk atau layanan baru yang kemudian dapat mereka jual ke basis pelanggan masing-masing. Ini dapat membantu perusahaan mengikuti perubahan permintaan pasar dan tetap terdepan dalam persaingan.

Ketiga, merangsang inovasi. Persaingan dapat menyebabkan stagnasi, tetapi kerja sama dapat mendorong inovasi karena perusahaan dapat berbagi ide baru dan membangun pekerjaan satu sama lain. Keempat, peningkatan efisiensi. Kerja sama dapat mengarah pada peningkatan efisiensi karena perusahaan berbagi sumber daya dan keahlian. Ini dapat membantu mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas.

Kelima, berbagi kekuatan. Bekerja sama memungkinkan perusahaan berbagi kekuatan dan sumber daya mereka, yang dapat membantu mereka menjadi lebih kompetitif secara keseluruhan. Keenam, mendistribusikan beban kerja. Persaingan seringkali dapat menyebabkan duplikasi upaya, namun kerja sama dapat membantu mendistribusikan beban kerja dengan lebih efisien.

Ketujuh, memperoleh sumber daya pelengkap. Mirip dengan distribusi beban kerja, manfaat bersama lainnya dari coopetition adalah memungkinkan perusahaan untuk mengakses sumber daya yang mungkin tidak dapat mereka peroleh sendiri. Kedelapan, memasuki pasar baru. Perusahaan dapat bekerja sama untuk memasuki pasar baru yang tidak dapat mereka akses sendiri. Hal ini memungkinkan mereka untuk memperluas bisnis mereka dan mendapatkan konsumen baru. Ini juga berarti bahwa perusahaan yang lebih kecil dapat bekerja sama untuk bersaing lebih baik dengan perusahaan yang lebih besar dan lebih mapan.

    Lebih Efektif 

    Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan perusahaan jika ingin menggunakan coopetition secara efektif. Pertama, tentukan dengan jelas tujuan kerja sama. Perusahaan harus jelas tentang apa yang ingin mereka capai melalui kerja sama. Jika tidak, mereka mungkin akan bersaing satu sama lain alih-alih bekerja sama. Kedua, tetapkan batasan kerja sama. Perusahaan harus menyepakati batasan kerja sama. Jika tidak, mereka mungkin akan berbagi terlalu banyak informasi dan sumber daya, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan hilangnya keunggulan kompetitif.

    Ketiga, bersedia untuk menjauh dari coopetition. Jika tujuan kerja sama tidak tercapai, perusahaan harus bersedia untuk meninggalkan pengaturan tersebut. Jika tidak, mereka dapat terus bekerja sama meskipun tidak menguntungkan bagi mereka. Keempat, memantau kinerja. Organisasi harus memantau kinerjanya secara teratur untuk memastikan bahwa coopetition mencapai hasil yang diinginkan. Ini membantu untuk mengidentifikasi masalah yang perlu ditangani.

    Kelima, bersiaplah untuk keluar dari coopetition. Jika tujuan coopetition tidak tercapai, perusahaan harus siap untuk meninggalkan pengaturan tersebut. Jika tidak, mereka akan terus bekerja sama tetapi tidak menguntungkan bagi bisnis.

    Risiko dan Tantangan

    Ternyata risiko dan tantangan sama panjangnya dengan manfaatnya. Pertama, kurangnya kepercayaan. Kepercayaan sangat penting untuk kerja sama, karena mitra harus dapat berbagi informasi dan bekerja sama untuk menciptakan usaha patungan yang sukses. Jika kepercayaan ini kurang, dapat menimbulkan masalah seperti kecurangan, pencurian, dan perilaku tidak etis lainnya.

    Kedua, kanibalisasi. Ini adalah risiko lain dari coopetition karena mitra dapat bersaing satu sama lain daripada bekerja sama. Hal ini dapat terjadi jika mitra tidak sejalan dengan tujuan, atau jika salah satu mitra merasa mendapatkan kesepakatan yang lebih baik daripada yang lain.

    Ketiga, ketegangan persaingan. Selalu ada risiko bahwa perusahaan akan bersaing terlalu agresif satu sama lain, yang dapat menimbulkan ketegangan dan konflik. Keempat, koordinasi. Hal ini juga penting karena mitra harus dapat menyepakati tujuan, strategi, dan taktik.  Kelima, kehilangan fokus. Kerja sama terkadang dapat menyebabkan perusahaan kehilangan tujuan dan sasaran inti mereka. Hal ini dapat menyebabkan inefisiensi dan penurunan kinerja secara keseluruhan. 

    Keenam, ketidakseimbangan kekuatan. Ketika perusahaan bekerja sama, selalu ada risiko bahwa satu perusahaan akan memiliki kekuatan lebih dari yang lain. Hal ini dapat menyebabkan syarat dan ketentuan yang tidak adil, serta hilangnya otonomi.

    Ketujuh, ketergantungan. Terlalu mengandalkan kerja sama dapat membuat perusahaan bergantung satu sama lain, yang dapat menimbulkan masalah jika hubungan rusak. Kedelapan, alur kerja yang tidak efisien. Jika perusahaan tidak berhati-hati, kerja sama dapat menyebabkan alur kerja yang tidak efisien dan penurunan produktivitas. Kesembilan, potensi kehilangan keunggulan kompetitif. Ketika perusahaan bekerja sama, mereka menghadapi risiko kehilangan keunggulan kompetitif dengan berbagi rahasia perusahaan misalnya. Ini bisa menjadi masalah jika kerja sama rusak dan perusahaan menjadi pesaing lagi.

    Lebih Banyak Manfaat

    Sebagai sebuah strategi bisnis di mana perusahaan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, coopetition dalam kebanyakan kasus juga bermanfaat bagi kedua perusahaan yang terlibat. Sebab, mereka dapat berbagi sumber daya dan pengetahuan. Syaratnya, bagaimanapun adalah penanganan coopetition yang benar. Artinya, mereka yang bertanggung jawab harus memiliki coopetition mindset dan juga menegakkannya secara konsisten. Coopetition juga memiliki aspek emosional yang penting. Beberapa orang merasa nyaman dengan gagasan bahwa bisa ada banyak pemenang, yang lainnya tidak.

    Bahkan, Steve Jobs pun menyadari bahwa itu tidak akan berhasil tanpa musuh bebuyutan Bill Gates dan Microsoft. Orang yang bermain di level setinggi itu jarang harus mundur, jadi lebih sulit lagi ketika mereka harus turun dari kudanya. Dibutuhkan stabilitas emosi dan kecerdasan tingkat tinggi untuk menjalin kerja sama yang langgeng dengan kompetisi.

    Jika dilakukan dengan benar, coopetition dapat membantu semua perusahaan yang terlibat untuk mencapai tujuan mereka lebih cepat dan lebih efektif. Karena alasan ini, coopetition menjadi strategi yang semakin populer. Dan, di sektor-sektor tertentu juga akan menjadi tak terelakkan.

    Strategi coopetition dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi wirausaha. Pertama, wirausaha bisa menggandakan potensi pertumbuhan dengan berkolaborasi dalam upaya pemasaran dan distribusi. Dengan berbagi biaya promosi, berpartisipasi dalam pameran bersama, atau memanfaatkan saluran distribusi yang sama, wirausaha dapat meningkatkan visibilitas mereka di pasar tanpa harus menanggung beban biaya yang besar. Ini terutama bermanfaat bagi wirausaha dengan keterbatasan anggaran pemasaran, karena mereka dapat memanfaatkan sinergi yang muncul dari kerja sama.

    Kedua, wirausaha bisa memanfaatkan strategi ini untuk berinovasi secara kolaboratif. Bekerja sama dengan wirausaha lain yang memiliki keahlian atau pengetahuan yang berbeda, mereka dapat mengembangkan produk atau layanan baru yang lebih inovatif dan menarik bagi pelanggan. Kolaborasi semacam ini memungkinkan wirausaha untuk mengatasi keterbatasan sumber daya dan keahlian, sambil tetap mempertahankan daya saing mereka.

    Ketiga, wirausaha dapat mencapai keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan strategi coopetition. Mereka bisa berkolaborasi dalam mengatasi masalah bersama, seperti regulasi atau tantangan industri tertentu. Dengan bersatu, UKM dapat memiliki suara yang lebih kuat dalam berinteraksi dengan regulator atau asosiasi industri, yang pada akhirnya dapat membentuk lingkungan bisnis yang lebih kondusif.

    Namun, penting bagi wirausaha untuk merencanakan dan melaksanakan strategi coopetition dengan hati-hati. Mereka harus memiliki tujuan dan perjanjian tertulis yang jelas, memastikan keuntungan bersama seimbang dengan kepentingan individu, dan menjaga komunikasi yang terbuka dan transparan dengan mitra kerjasama. Dengan pendekatan yang tepat, wirausaha dapat memanfaatkan strategi coopetition sebagai alat yang kuat untuk meningkatkan pertumbuhan, inovasi, dan daya saing mereka di pasar. Kenali caranya, persiapkan dengan matang dan selamat ber-coopetition!

    “Coopetition dapat membantu pengusaha mencapai lebih dari yang bisa mereka lakukan sendiri dan menciptakan situasi yang saling menguntungkan.”

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top