UKMS – Yongki Komaladi Sang Pengusaha Sepatu Sukses | Ada banyak bertebaran jenis dan bidang bisnis di dunia ini. Mulai dari makanan, bisnis online, bisnis busana dan tas, bahkan juga sepatu. Bisnis sepatu memiliki keuntungan-keuntungan tersendiri. Apalagi sepatu yang dikhususkan untuk perempuan.
Karena pada dasarnya perempuan suka belanja dan sangat suka produk sepatu. Apalagi yang sudah mengincar brand – brand tertentu. Para perempuan pasti pernah dong menemukan sepatu Yongki? Yup sepatu untuk segmen anak-anak dan juga dewasa bagi perempuan itu adalah produk milik Yongki Komaladi. Persis seperti nama brand yang dikembangkan. Siapa Yongki Komaladi? Simak yuk ulasannya berikut ini.
Profil Yongki Komaladi
Yongki Komaladi pemilik brand sepatu ini dikenal rendah hati dan juga bersahaja. Yongki Komaladi memiliki keluarga yang besar, Ia lahir dari pasangan Liauw A Ho dan Kwok Pit Tjong. Yongki hampir memiliki 19 saudara kandung, namun ibunya keguguran lima kali. Maka ia adlah anak ke-14 dari 15 bersaudara. Yongki mempunyai tujuh kakak laki-laki dan enam kakak perempuan juga seorang adik perempuan. Yongki lahir di Jakarta pada tanggal 18 Agustus.
Baca Juga Dicari Investor dan Distributor Utama Jaket Helm dan Jaket Sepatu
Nama asli Yongki adalah Kwok Joen Sian. Saat kecil ia dipanggil Ayin. Nama Yongki disematkan karena saat keluar rumah ia seringkali memakai gelang emas milik sang kakak yang ada tulisan Yongki. Dan dari sanalah temannya memanggil Yongki. Dengan tujuan agar memiliki pembeda dengan Yongki lainnya, ia menambahkan Komaladi sebagai pelengkap.

Yongki kecil tinggal di rumahnya di kawasan Bilangan, Jakarta Pusat. Yongki belajar formal di SD Petojo, SMP PAX Kemakmuran, dan SMU Katolik Ricci. Saat kecil, orangtuanya terbilang kaya dengan usaha keluarga yang bergerak di bidang bahan baku bangunan. Tamat SMU tahun 1976-1977 Yongki sekolah lagi ke Singapura, di Swiss Cottage Secondary School dan Stamford College Singapore. Di sana Yongki belajar dan mendalami ilmu bisnis manajemen. Saat belajar di Singapura, ibunya meninggal dunia.
yongki komaladi
Perjuangan Karir
Selepas ibunya meninggal, Yongki memiliki orang tua angkat. Orang tua angkatnya memiliki butik eksklusif di kawasan bilangan Duta Merlin, Jakarta. Butik tersebut menjual barang-barang bermerek internasional dari Italia juga Prancis.
Tahun tersebut merupakan awal mula masuknya produk fashion impor di Jakarta. Banyak pejabat, artis, dan tokoh terkenal yang belanja ke butik milik orang tua angkatnya. Iapun ditawari untuk menjadi penjaga butik. Tahun 1977 menjadi momentum pertama kali ia bekerja. Di butik. Ia dituntut untuk dapat menghadapi para pembeli dari kalangan atas. Dan dari sanalah nasib mempertemukan Yongki dengan dunia model.
Yongki Komaladi Sang Pengusaha Sepatu Sukses , Model pertama yang ia jajal adalah model kacamata. Kala itu ada pengunjung yang juga bekerja di Optik Oculus. Ia meminta Yongki menjadi model berdampingan dengan Ray Sahetapi. Lepas itu Yongki memperoleh kesempatan berjalan di catwalk. Bersama dengan Pierre Bruno, Yongki memeragakan busana milik seorang designer.
Kala itu ia berumur 25 tahun. Untuk memperdalam dunia modeling Yongki sempat kursus dengan Rudy Wowor. Selang beberapa saat, ia mendapat tawaran fashion show di Taman Ismail Marzuki. Lepas itu karirnya berkembang. Ia pernah memperagakan busana rancangan (Alm.) Irwan Tirta, Poppy Dharsono, Prayudi, juga Itang Yunazs. Yongki pernah tur Asia dan Eropa bersama para desainer.
Selain fashion show, ia juga melakukan pemotretan. Sebagai usaha sampingan ia juga menjadi asisten-asisten para designer saat diluar negeri. Ia juga pernah bermain film, salah satunya Cinta Dibalik Noda bersama Meriam Belina dan Titi Dj.
Sepuluh tahun sudah Yongki menjalani dunia modelling. Iapun mulai berpikir bahwa dunia model tak bisa digeluti untuk jangka panjang. Kala itu Yongki sudah masuk umur 30an. Demi untuk mengantisipasi kalau nanti sudah tak laku lagi, Yongkipun banting setir. Karena hubungan yang baik dan pengalaman yang relevan, Yongki bekerja di pusat perbelanjaan Ramayana dan Borobudur. Yongki mundur perlahan-lahan dari dunia model. Sesa/l tetap menjalani fashion show, Ia menjalani hari sebagai Chief Merchandiser yang fungsinya mengatur pengembalian produk-produk busana.
Baca Juga Jas Sepatu Hujan Termurah dan Terlengkap di Indonesia
Bisnis Sepatu Yongki Komaladi
Suatu saat, atasannya di pusat perbelanjaan mengeluhkan kurangnya produk sepatu yang akan dijual. Dengan latar belakang Yongki di dunia fashion, Yongki ditawari mendesain dan juga membuat sepatu. Yongki berfikir hal itu menjadi kesempatan bagus untuk dicoba dan didalami. Atasannya minta nama Yongki untuk nama merk sepatunya. Walau saat awal terkesan tidak percaya diri dan juga narsis. Namun, karena terlanjur sudah menerima tawaran, Yongki membulatkan tekad untuk mulai mendesain sepatu dengan merek Yongki Komaladi. Dari sinilah embrio bisnis sepatu Yongki Komaladi bermula.
Produk yongki girl
Tanpa background di bidang design dan pembuatan sepatu, Yongki memulai usaha sepatu ini dengan modal kegigihannya dalam belajar otodidak. Nama Yongki Komaladi sempat mendapatkan cemoohan sebab dianggap terlalu sulit spelling katanya juga kurang komersil.
Yongki mengaku sebelum membuat sepatu, ia melakukan riset pasar dulu. Perubahan di lingkungan masyarakat selalu diupdate untuk membuat rancangan sepatu. Tawaran kolaborasi dari perancang busanapun mulai mengalir karena sepatu Yongki dikenal simple dan aktual. Perancang busana seperti Adrian Gan, Susan Budihardjo atau Sebastian Gunawan telah menggunakan sepatu Yongki Komaladi sebagai pelengkap rancangan busana mereka.
Usahanyapun kini tergolong sukses. Dibalik kesuksesannya Yongki seringkali mengikuti beragam show. Bahkan Yongki juga me/na 80 lebih Usaha Kecil Menengah di Indonesia. Yongki berharap UMKM di Indonesia mempunyai produk berkualitas yang produknya mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tak lagi mengandalkan produk asing.
Bicara masalah tren di masyarakat, Yongki melihat bahwa perubahan yang sangat dinamis dialami di kehidupan masyarakat saat ini. Gaya hidup masyarakat yang telah mengikuti perkembangan teknologi diakui menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan tren sepatu dengan sangat cepat. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha sepatu. Pengusaha harus mampu menciptakan design yang sesuai dengan calon pembeli.
Seperti saat lingkungan calon pembeli alias para masyarakat mengenal dunia yang simple maka design sepatu bisa dibuat simple. Sebaliknya saat masyarakat gemar dengan warna warna berani dengan konsep tabrak warna maka pengusaha sepatu harus bisa menghadirkan sepatu yang berwarna warna berani, seperti jingga, fuchsia, ungu, biru dan grey.
baca juga
- Konsultan Pajak Jakarta Pro Visioner Group
- Pisang Goreng Madu
- Usaha Tanaman Hias
- Spidol dan Tinta Refill Spidol HQLINE
- 100 Ide Sales Promotion Untuk Bisnis
Kini selain sepatu, entah sepatu anak-anak yang dibeli label Yongkids dan untuk kalangan dewasa, Yongki Komaladi juga menghadirkan produk tas. Ada banyak pilihan dan model yang bisa dijadikan koleksi. Dan seperti apa yang diungkapkannya, seorang yang terjun di bisnis sepatu harus selalu mengikuti perkembangan jaman untuk tau apa yang diminati para konsumen.
Yup begitulah kisah hidup dan perjalan karir Yongki Komaladi hingga berakhir di bisnis sepatu dan tas. Pelajaran yang paling berharga untuk bisnis bidang sepatu adalah jangan lupa untuk terus mengikuti perkembangan masyarakat dan juga riset pasar. Semoga cukup mengispirasi ya, Yongki Komaladi Sang Pengusaha Sepatu Sukses
+ There are no comments
Add yours