House of Jealouxy

ukms.or.id – Aksesori, barang yang identik dengan kaum hawa ini selalu menarik perhatian.

Setidaknya, setiap wanita memiliki dua atau lebih aksesori yang menunjang penampilannya sehari-hari.

Karenanya, aksesori memiliki peluang bisnis yang menjanjikan. Bayangkan saja, jika dalam sebuah kota ada seratus lebih wanita berusia remaja hingga dewasa dan setiap orang membeli dua aksesori setiap bulan, sudah sangat menguntungkan, bukan?

Peluang ini pula yang dilihat oleh Andi Yulianti, pemilik House of Jealouxy, sebuah bisnis aksesori lokal yang unik dan khas.

House of Jealouxy , Bisnis Mantan Manajer

Sebelum memutuskan untuk menjadi pengusaha, Andai Yulianti sempat berkarir menjadi manajer hotel di Jakarta.

Lelah sekaligus bosan, ia pun banting setir dan menjalankan bisnis sampingan yaitu berjualan aksesori dari rumah.

Awalnya ia hanya membuat aksesori secara otodidak. Karena temannya yang seorang butik mengakui kelihaiannya membuat aksesori, ia pun mulai menekuni bisnis aksesori dengan modal lima juta rupiah.

House of Jealouxy , Beragam Jenis Aksesori

Uli, sapaan akrabnya menawarkan berbagai jenis aksesori, mulai dari kalung, anting, gelang, bandana, kacamata, hingga body jewelry.

Aksesori buatan Uli memiliki ciri khas, yakni perpaduan rantai, besi dan desain yang elegan. Setiap aksesori House of Jealouxy (HoJ) pun dipastikan unik, alias bukan tiruan dari brand aksesori manapun.

Hal tersebut karena Uli selalu melakukan riset sebelum membuat aksesori, mulai dari bahan hingga model aksesori yang ada di pasaran.

House of Jealouxy , Mengembangkan Bisnis UKM

Ketika memulai bisnis, Uli mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Namun, lambat laun Uli tidak lagi mengerjakan bisnisnya sendiri. Ia sudah memiliki lima karyawan yang membantunya dalam proses produksi hingga pemasaran.

Meski terbilang bisnis sektor UMK, dalam satu bulan HoJ bisa memproduksi 200 – 400 item.

Sesuai dengan tagline “Handmade with Love“, aksesori-aksesori tersebut dibuat dengan tangan.
Selain itu, untuk meningkatkan penjualan, Uli tidak hanya mengandalkan media online secara umum. Ia menggunakan strategi endorsement agar aksesori bisa dikenal secara luas.