ukms.or.id – Rezeki Dari Bisnis Aplikasi , Pernahkah Anda bayangkan satu hari tanpa ponsel? Atau, pernah satu hari saja Anda membayangkan tanpa internet? Kacau! Pasti itu jawaban yang akan Anda lontarkan dari pertanyaan diatas.
Hal ini artinya bahwa teknologi, internet serta konektivitas menjadi salah satu instrumen penting dalam kehidupan manusia. Memiliki ponsel pintar yang selalu hadir di dalam genggaman, orang hampir melakukan segala aktivitasnya dengan menggunakan smartphone.
Berkembangnya penggunaan ponsel pintar di kalangan masyarakat ini tentu saja memberikan angin segar untuk bertumbuhnya usaha-usaha baru berbasis digital.
Seperti halnya penggunaan aplikasi mobile dalam ponsel. Bukan hanya sekedar membuat permainan (mobile games) saja, tapi juga termasuk berbagai aplikasi perkantoran, bisnis, hingga hiburan. Kini, tak ada pemilik smartphone yang tidak mengunduh aplikasi mobile untuk berbagai kepentingan ini.
Pengguna Smartphone Terbesar ke 6 Dunia
Menariknya, pengguna smartphone di Indonesia mencapai sekitar 48 juta. Di tahun 2016 saja, Indonesia menempati urutan ke-6 sebagai pengguna smartphone terbesar di dunia.
Ditambah lagi, berdasarkan data dari lembaga riset independen GfK Indonesia dan Baidu Indonesia menunjukkan bahwa di tahun 2015 pendapatan dari aplikasi mobile mencapai US$118,2 juta.
Betapa menggiurkannya ceruk pasar yang bisa digarap untuk membuat bisnis aplikasi mobile ini. Tidak heran bila akhirnya bermunculan para pengembang (developer) aplikasi yang ingin mengeruk keuntungan dari bisnis ini.
Pada dasarnya ada enam model bisnis aplikasi mobile yang bisa mendatangkan penghasilan melalui aplikasi atau biasa disebut monetisasi. Yang pertama adalah In-Apps Purchase atau pembelian dalam aplikasi.
Model bisnis ini memungkinkan user untuk melakukan penjualan barang atau hadiah virtual (virtual gift) atau fitur-fitur khusus lainnya yang memberikan kenyamanan khusus bagi usernya.
Model Bisnis Pengembang Aplikasi Dunia
Model bisnis ini biasanya dipakai oleh pengembang aplikasi game dan media/penyedia konten. Sebut saja aplikasi Candy Crush, Hay Day, Clash of Clan, Pokemon Go, LINE adalah aplikasi yang berhasil menjalankan model bisnis in-apps purchase dan membukukan pendapatan yang besar.
Meski demikian, untuk terjun dalam model bisnis ini Anda tak hanya mengembangkan aplikasi saja tetapi juga harus menyediakan infrastruktur yang mampu menunjang sistem jual beli barang atau hadiah virtual.
Anda harus menyediakan server serta karyawan untuk mengelola server usaha Anda tersebut. Agak rumit, tapi bukan berarti tidak memungkinkan bukan?
Model Bisnis Paid Apps Purchase
Selanjutnya, model bisnis aplikasi berbayar atau Paid-Apps Purchase. Dengan model bisnis ini pendapatan Anda dihitung dari setiap unduhan aplikasi dari user.
Atau sederhananya, user membayar untuk membeli aplikasi Anda. Dari setiap unduhan aplikasi yang dilakukan oleh user menjadi pemasukan di sisi Anda sebagai pengembang aplikasi.
Namun, di sisi lain aplikasi berbayar ini sebaiknya dijalankan bila reputasi Anda sebagai pengembang aplikasi sudah bagus serta memiliki massa user yang cukup besar. Terlebih di Indonesia, masih sangat jarang user yang bersedia mengunduh aplikasi berbayar.
Model Bisnis Freemium
Ketiga, model bisnis aplikasi Freemium. Dengan model bisnis ini, biasanya aplikasi disediakan gratis untuk diunduh. Namun, untuk dapat menikmati fitur yang lebih banyak lagi, user diharuskan menggunakan versi berbayar. Seperti aplikasi game yang beberapa level awal disediakan gratis untuk dimainkan.
Namun untuk memainkan level yang lebih lanjut, user diharuskan membayar. Contoh aplikasi Freemium yang sukses adalah Cut The Rope, Tap The Frog, Flight Radar dan aplikasi antivirus atau mobile security.
Yang harus Anda perhatikan untuk menjalankan model bisnis ini adalah beban ganda pekerjaan Anda sebagai pengembang aplikasi karena harus mengelola dua aplikasi yang sama namun berbeda fitur.
Mobile Advertising in Phone
Model bisnis lainnya adalah aplikasi gratis berbasis iklan atau mobile advertising. Anda sebagai pengembang aplikasi memasarkan aplikasi buatan Anda secara gratis di App Store atau Play Store. Namun, dalam aplikasi tersebut Anda menanamkan platform in-app advertising.
Ada beberapa jenis iklan yang biasa muncul di aplikasi seperti interstitial/full screen ads, notification ads, capture form, advanced overlay dan banner ads. Untuk model bisnis ini, Anda akan mendapatkan penghasilan dari iklan yang diklik oleh user. Hal yang harus Anda perhitungkan adalah nilai pemasukan dari iklan atas model bisnis ini cenderung rendah.
Tapi jangan anggap remeh karena di tahun 2015, pendapatan dari mobile advertising di wilayah Jabodatabek, Bandung, Surabaya dan Semarang mencapai US$15 juta. Namun demikian, pastikan dalam menggunakan model bisnis ini, jangan sampai menganggu pengalaman user dalam menggunakan aplikasi.
Bisnis White Labeling Platform
Kelima adalah white labelling. Model bisnis white labelling ini adalah menyediakan platform atau template sebuah aplikasi untuk bisa digunakan oleh pihak lain.
Dalam model bisnis ini, Anda bisa merancang sebuah aplikasi untuk bisnis, perkantoran, pemasaran atau pun keuangan.
Selanjutnya Anda bisa membuat template yang bisa dipergunakan untuk kantor, bank, instansi pemerintah atau perusahaan lainnya dan bisa dikustomisasi sesuai dengan nama, serta kebutuhan klien Anda.
Terakhir adalah model bisnis dengan skema partnership atau sponsorship. Anda dapat mencari mitra atau sponsor dengan target user yang sama untuk memberikan nilai tambah dan bermanfaat bagi user.
Sponsor atau mitra ini bisa membantu Anda dalam hal pendanaan atau promosi aplikasi Anda atau sesuai dengan kebutuhan bisnis aplikasi mobile Anda.
Namun, untuk mendapatkan sponsor atau mitra ini, ada baiknya bila Anda telah memiliki portofolio aplikasi yang matang dan sukses diunduh oleh para user Anda.
Seperti halnya Go-Jek atau Tokopedia yang berhasil menggandeng investor untuk mengembangkan aplikasi mobile yang memberikan manfaat tak hanya user tetapi juga kepada masyarakat lainnya.
baca juga
Jadi bagaimana? Anda sudah yakin untuk membangun bisnis aplikasi mobile ini? Yang pasti, bila Anda ingin berbisnis ini adalah menyediakan aplikasi berkualitas yang mampu membangun hubungan erat antara bisnis dengan konsumen dan memberikan manfaat tak hanya user experience saja tapi juga terhadap lingkungan sekitar Anda.