Sriwijaya Air turut memperingati hari lahir Raden Kanjeng Kartini pada 22 April Kemarin.
Perayaan itu dilakukannya dengan menyelenggarakan Srikandi Sriwijaya.
Pada hari itu, pelanggan Sriwijaya Air mendapatkan diskon sebesar 21 pernsen.
Akan tetapi diskon tidak diberikan kepada semua orang, diskon hanya diberikan kepada wanita-wanita indonesia untuk pemesanan tiket tanggal 21 April 2019.
Tiket pemesanan di hari itu tidak harus berangkat pada hari itu, melainkan dapat berangkat pada tanggal ditentukan.
Namun, pemesanannya memang tidak dapat dilakukan di lain hari khusus untuk diskon “Srikandi Sriwijaya” in.
Program Khusus Ibu-ibu
Sriwijaya Air dengan program khusus ibu-ibu ini ditegaskan oleh Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul.
Di samping diskon “Srikandi Sriwijaya” Sriwijaya Air juga mengadakan sejumlah acara untuk penerbangan khusus SJ 266 Jakarta-Surabaya.
Acara khusus tersebut antara lain dibukanya penampilan angklung untuk menghibur para penumpang Sriwijaya yang sampai di Bandara.
Di samping itu ada juga pembagian bunga dan cokelat untuk penumpang wanita.
Di hari yang sama juga diselenggarakan peragaan busana di kabin pesawat.
Melayani para Kartini
Sriwijaya Air secara khusus menyebut memberikan pelayanan khusus untuk para kartini.
Untuk para wanita yang terbang di hari kartini kemarin, telah mendapatkan perlakuan yang lebih istimewa daripada hari-hari biasa.
Para wanita dan peragawati senior memberikan bunga dan cekelat kepada penumpangnya.
Tujuan dari pemberian bunga dan cokelat ini ialah Sriwijaya Air ingin berterimakasih kepada para wanita yang telah menjadi bagian dari membangun bangsa dan negara.
Beberapa rangkaian acara dibuka di pintu F3 terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Penampilan dari Seluruh Jajaran Direksi Sriwijaya Air
Sriwijaya Air tidak hanya melibatkan para pramugarinya saja untuk memeriahkan suasana di hari kartini.
Melainkan semua orang yang terlibat dalam direksi maskapai Sriwijaya Air turut turun panggung.
Para pramugrai bersama dengan jajaran direksi mengawali penampilan dengan angklung di penerbangan SJ 266 Jakarta-Surabaya.
Acara diselenggarakan di kabin pesawat.
Setelah angklung selesai, mereka membagikan bunga dan cokelat kepada seluruh penumpang pesawat SJ 266 tersebut.
Peragaan Busana
Sriwijaya Air juga mengadakan penampilan khusus di kabin pesawat seperti peragaan busana.
Dalam perjalanan udara menuju Surabaya, even ini diadakan dan memeriahkan suasana.
Uniknya, semua layanan dilakukan oleh para laki-laki, tidak ada pramugari perempuan yang bertugas.
Bukan karena mereka diliburkan melainkan mereka menjadi pengisi acara dalam peragaan busana dan acara-acara lainnya.
Profil Sriwijaya Air
Bagi anda yang belum tahu, Sriwijaya Air merupakan salah satu maskapai penerbangan bergengsi milik Indonesia.
Kantor utamanya berada di Jakarta dan kantor pusatnya berlokasi di Area M1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, dekat Jakarta.
Sriwijaya Air merupakan maskapai penerbangan ketiga terbesa di Indonesia.
Di mana manajemen Sriwijaya Air mengoperasikan armada pesawat berbadan sempit.
Perusahana ini juga menawarkan penerbangan ke berbagai tujuan di Indonesia.
Sriwijaya Air juga melayani penerbangan ke berbagai tujuan ke dunia internasional.
Maskapai penerbangan Sriwijaya Air terdaftar sebagai penerbangan kategori 1 oleh otoritas Penerbangan Sipil Indonesia.
Status ini merupakan status tertinggi yang dimiliki maskapai penerbangan untuk memenuhi syarat terbang dan demi keselamatan operasional.
Akuisisi Garuda Indonesia
Sriwijaya Air mendapatkan perjanjian kerja khusus dengan Garuda Indonesia pada November 2018.
Melalui anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink, Garuda telah mengaukms.or.id/l alih operasi serta manajemen keuangan Sriwijaya Air.
Pendiri Sriwijaya Air
Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Andi Halim, dan Fandy Lingga pada tahun 2003.
Banyak orang memberi mereka julukan kekaisaran bersejarah di Sriwijaya.
Pada tahun yang sama, Sriwijaya mendapatkan lisensi terbangnya dan juga memperoleh AOC (Sertifikat Operator Udara.
Maskapai Sriwijaya Air pun bisa beroperasi dengan mudah dan diluncurkan dengan target awal sebagai moda transportasi udara dari Jakarta ke Pangkal Pinang.
Pertama kali meluncur maskapai ini belum memiliki target penerbangan ke lokasi lain, kecuali ke Palembang.
baca juga
Brand VinFast Di Vietnam
Nike, Rilis The Nike Air Max 90
50 Jenis Batik di Indonesia Yang Terkenal Di Dunia
Pertumbuhan yang Cepat
Sriwijaya Air mengalami pertumbuhan yang cepat pada tahun pertama operasionalnya.
Pertumbuhan yang pesat itu membuat Sriwijaya Air mampu menambah armada menjadi 23 pesawat dan melayani lebih dari 33 rute di kawasan domestik.
Sedangkan kawasan internasional, terbuka dua rute utama.
Prestasi Sriwijaya Air
Prestasi Sriwijaya Air nampak gemilang pada tahun 2007.
Pada tahun tersebut, Sriwijaya Air menerima penghargaan Boeing International Award.
Penghargaan itu diberikan dengan kategori Keselamatan dan Pemeliharaan pesawat.
Pemberian penghargaan pun melalui tahap inspeksi yang ketat selama bebrapa bulan.
Selain menerima penghargaan tersebut, Sriwijaya juga menerima label Aviation Customer Partnership Award dari Pertamina.
Kemudian pada tahun 2008, Sriwijaya Air mengantongi anugerah dari Markplus & Co. Yang berupa apersiasi publik dan layanan terbaik hasil apresiasi dari Publik.
Di tahun 2015, Sriwijaya Air meraih sertifikasi BARS (Basic Aviation Risk Standard) yang dikeluarkan oleh Flight Safety Foundation.
Perawatan Pesawat Sriwijaya Air
Perawatan pesawat Sriwijaya Air juga dilakukan secara khusus, Sriwijaya Air menggunakan perawatan dari PT. ANI (Aero Nusantara Indonesia).
Selain itu juga menerima fasiltias pemeliharaan dari AiRod Sdn Bhd dan Fasilitas Pemeliharaan Garuda Indonesia (GMF AeroAsia).
Membeli Jet
Sriwijaya Air membeli 20 jet Embraer 190 dengan hak beli 10 maskapai penerbangan pada acara Paris Air Show 2011.
Akan tetapi, Sriwijaya Air kemudian membatalkannya karena memiliki rencana untuk mengoperasikan pesawt tipe 737 yang sudah dimiliki.
Di samping itu, Sriwijaya Air juga mulai mengoperasikan 12 Boeing 737-500 bekas.
Total nilai pesawat tersebut mencapai $ 84 juta menggantikan pesawat Boeing 737-200 yang sudah tua.
Di tahun 2019, Sriwijaya Air sedang dalam proses mempensiunkan seluruh armada 737 klasik dan juga Boeing 737-800.
Pramugari Mengenakan Jilbab
Sriwjaya Air dan Nam Air menjadi satu-satunya maskapai yang mengawali diijinkannya pramugari mengenakan jilbab.
Peraturan itu ditetapkan pada November 2015 dan menjadi kabar menggemberikan pada kalangan pramugari muslim.
Peraturan itu diberlakukan untuk semua penerbangan reguler.
Peraturan itu menjadikan Sriwijaya Air salah satu maskapai yang mengijinkan pramugarinya berjilbab selain Royal Brunei Airlines dan Rayani Air.
Sementara pada tahun yang sama, maskapai lain mengijinkan pramugari berjilbab hanya untuk penerbangan haji atau umroh atau penerbangan khusus ke Timur Tengah seperti ke Arab Saudi.
Maskapai Layanan Penuh
Sriwijaya Air dikategorikan sebagai maskapai penerbangan menengah yang melayani penerbangan ke tujuan domestik dan internasional.
Untuk memperluas jangkauannya, Sriwijaya Air tengah mencoba strategi perluasan penerbangan layanan penuh.
Dengan setidaknya memiliki 31 kursi untuk kelas bisnis dan makanan juga harus disediakan di pesawat.
Syarat tersebut sudah terlaksana dalam beberapa tahun terakhir dan masih terus dikembangkan.
Meskipun pada tahun 2015 lalu, rencana tersebut belum terencana karena kekurangan jumlah kursi, akhirnya Sriwijaya Air bisa menyediakan penerbangan layanan penuh kepada penggunanya.
Demikian pemaparan tentang Sriwijaya Air yang terus bersaing dengan Garuda Indonesia di dalam industri penerbangan nusantara.