ukms.or.id – 3 Strategi Konten , Menampilkan nilai bisnis kita pada konsumen dan melibatkan mereka dengan cara yang selaras bisa menjadi begitu sulit.
Jika merek seperti Nike, Forever 21, Apple dengan mudah berelasi dengan konsumen dan melibatkan mereka dengan cara yang menyenangkan, tapi merek lain enggak mengalami semudah mereka.
Kalau perusahaanmu terbilang konservatif atau terbatas dalam bidang B2B, menciptakan konten yang ‘fun’ bukan metode yang pas untuk menarik konsumen.
Namun, bukan berarti perusahaanmu enggak bisa menarik konsumen dan mengekspresikan nilai-nilai bisnismu ke target pasar.
Ini berberapa tips yang bisa membantumu menarik minat konsumen melalui kreasi konten.
1.Bangun identitas dan kepribadian merekmu
Tak peduli seberapa mmembosankan bisnismu terlihat, pasti ada seseorang di jajaranmu yang berpikir sebaliknya.
Dia lah komunikator alami yang selalu positif dan bersemangat terlibat dalam kesuksesan perusahaan di masa mendatang.
Ia mungkin terlihat terlalu antusias, tapi dengan mengelola karakter tersebut dan menampilkannya di depan konsumen bisa menjadi sangat hebat.
Dengan begitu kita membantunya membentuk pemimpin yang bijak untuk perusahaan dan bisnis.
Cara ini berarti kita menaruh wajah dan suara di depan konsumen sehingga membantu ‘memanusiakan’ merek dan membuatnya lebih relevan dan personal pada target pasar.
Orang ini mungkin juga akan senang mendapat kesempatan untuk menciptakan konten bagi bisnis, caranya bisa dengan menulis di blog dan menjadwalkan postingannya.
2.Bikin konten media sosial yang menarik dan bernilai
Taktik yang digunakan banyak bisnis untuk melibatkan pengguna di kanal media sosial sudah semakin canggih dan kreatif.
Hal ini lantaran media sosial bukan lagi dilihat sebagai fenomena atau tren, tapi menjadi komponen vital dalam marketing mix.
Konten media sosial masa kini harus mencapai tingkatan engagement yang tinggi sekaligus menyediakan beberapa tipe nilai.
Nilai bukan selalu berarti menawarkan konsumen potongan harga dan penghematan. Tweet humor saja bisa menjadi nilai jika membuat audience tertawa.
Tapi, kalau bisnismu konvensional Tweet humor kurang pas. Coba buat konten edukasi.
Contohnya, buat video ‘How-to’. Cari tahu dulu kira-kira apa yang disukai audience yang terkait dengan bisnismu.
baca juga
3.Pahami kanal ideal dan kontennya
Poin ini sangat penting terutama untuk konten media sosial. Ketika kamu mulai merencanakan dan menciptakan editorial strategi kontenmu,
penting untuk enggak hanya mempertimbangan kanal mana yang akan digunakan, tetapi juga konten seperti apa yang cocok untuk setiap kanal.
Misalnya, konten gambar lebih cocok untuk Instagram. Konten yang bernilai dan engaging biasanya akan tetap menarik meskipun repost.
Strategi konten bisa mencapai banyak hal, tapi konsumen engagement harus menjadi yang utama.
Mungkin kamu berpikir bahwa engagement sekadar tindakan konsumen seperti mengklik, membeli berlangganan.
Itu benar pada tahap tertentu. Tapi kalau konsumen enggak mengklik video atau libk artikel blog mu, maka kamu belum berhasil meng-engage mereka.
Oleh karena itu, konten strategimu harus menawarkan pengalaman untuk konsumen.
Kamu hanya bisa mendapatkannya dengan ‘memanusiakan’ merekmu dengan video, memanfaatkan kanal media sosial yang tepat, dan menawarkan konten yang bernilai dan engaging.
Pada akhirnya, interaksi membuat hubunganmu dan konsumen tetap loyal. Seperti kita ketahui akuisisi konsumen lima kali lebih mahal daripada mempertahankan konsumen.
Jadi, kamu perlu memenuhi perubahan kebutuhan mereka. Ketika kamu bisa melakukannya, maka kamu akan mendapatkan konsumen loyal untuk merekmu.
+ There are no comments
Add yours