3 Tips Membangun Mental Bisnis Terbaik

3 Tips Membangun Mental Bisnis Terbaik , Memiliki mental bisnis memang dianjurkan dalam membangun bisnis. Hal ini karena tidak ada jaminan berhasil dalam membangun bisnis, apalagi bagi pemula.

Bahkan, ada bisnis yang sudah terbangun dengan modal besar, tetapi hanya dalam waktu 6 bulan, bisnis sudah hancur ketika belum mendapat keuntungan melimpah. Bagaimana mental tidak akan melemah bahkan memburuk sampai mengakibatkan gila bila modal besar yang sudah dikeluarkan tidak membuahkan hasil bahkan hutang?

Memang, patut diakui bahwa mental adalah pondasi. Mampu menghasilkan uang miliaran dalam satu bulan memang bagus. Tetapi masih jauh lebih penting bila memiliki mental yang mampu menghadapi utang miliaran.

Banyak orang berhasil bangkit dari hutang-hutang besar, sampai Akhirnya mampu membangun bisnis kembali yang langgeng dan sampai melekat di hati masyarakat. Hal itu semata-mata karena memiliki mental baja untuk bangkit dari keterpurukan.

Jadi, harga mahal yang tidak bisa dibeli dimanapun dengan uang berapapun adalah mental bisnis yang hebat. Tanpa ada mental bisnis, tidak ada perusahaan-perusahaan raksasa.

Membangun Mental Bisnis

Lalu bagaimana tips membangun mental bisnis yang terbaik? Berikut tata cara membangun mental bisnis yang kuat dan terbaik untuk membangun bisnis sampai skala besar.

  1. Lakukan Tindakan Kecil Membangun

Membangun mental bisnis bukan berarti seperti penggelembungan balon besar namun bila terjadi tusukan bisa meledak. Bukan seberti itu. Artinya tidak usah berupaya membesarkan dada untuk membangun mental bisnis terbaik. Biasanya teknik ini dilakukan sebagian motivator yang terkesan memaksa untuk bertindak di luar zona nyaman dan aman.

Alangkah baiknya membangun mental bisnis terbaik adalah dengan menempuh tindakan-tindakan kecil namun yang membangun. Ibaratnya seperti tubuhnya biji pohon yang pelan namun pasti sampai akhirnya tidak terasa berhasil membesar.

Bagaimana contoh riilnya? Contoh riilnya adalah berawal dari membangun pengetahuan seputar bisnis. Salah besar bila anda melangkah bisnis tanpa pengetahuan. Salah. Salah satu kesalahannya adalah tidak bisa membantu menguatkan mental anda.

Sebagai contoh anda berkeinginan merekrut tim bisnis, tetapi tidak bisa melakukan hal itu. Kira-kira, bagaimana perasaan anda bila memaksakan diri dengan cara bodoh untuk merekrut tim? Saya kira, mental terbaik ada pada orang yang memiliki pengetahuan merekrut tim.

Tindakan kecil yang membangun lainnya adalah berupaya untuk membangun bisnis semampunya sekalipun hanya berjualan pulsa keliling, tanpa konter. Jangan sekali-kali membangun bisnis di luar kemampan yang biasa dilakukan oleh sebagian orang yang jadi korban ucapan motivator bisnis.

Mereka membangun bisnis yang di luar kemampuannya sebagai cara berpikir besar. Berpikir besar justru dianjurkan namun tindakan besar yang di luar kendali bukan hal yang dianjurkan.

Pada intinya adalah jangan meremehkan usaha kecil yang memiliki sifat membangun.

  • Menguatkan Fisik

Ini sangat penting dalam membangun kekuatan mental bisnis. Jangan meremehkan kekuatan fisik dalam menjalankan bisnis. Banyak sekali proyek gagal hanya karena lesu menghadapi kenyataan. Lesu seperti itu bisa jadi karena fisik yang sebagai penopang gerakan mengalami kondisi yang tidak sehat.

Semakin besar proyek bisnis yang akan dibangun, maka kekuatan fisik harus semakin kuat juga. Mengapa?

Karena akan banyak pikiran yang membuat badan bisa saja sakit bila kondisi fisik tidak sepadan dengan proyek bisnis yang dibangun. Bila fisik sudah lemah, salah satunya pikiran sudah merasa lelah berpikir, maka mental pun akan ikut lemah. Hal ini pun sepadan dengan pernyataan, “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”.

baca juga

    • Konsistensi Mempertahankan Mental Bisnis Terbaik

    Pisau setajam apapun kalau tidak pernah diasah ulang, maka akan berkurang ketajamannya. Pesilat sejago apapun kalau sudah lama berlatih akan berkurang kejagoannya.

    Begitu juga bisnis, bila berhenti dari memikirkan bisnis, entah karena malas atau bagaimana, maka akan berkurang juga mental bisnis terbaiknya. Jangan berhenti, tetap konsisten mempertahankan mental bisnsi.

    2 Cara Bisnis Tanpa Ribet

    Bagaimana 2 cara bisnis tanpa ribet yang perlu anda tahu? Apakah ada bisnis tanpa ribet? Banyak orang bila berbicara bisnis, akan ribet sendiri. Padahal, mudah saja menjalankan bisnis. Asalkan ada barang atau sesuatu manfaat yang bisa dijual, maka sudah bisa menjalankan bisnis. Bukankah logika bisnis adalah jual-beli? Namun apa daya, memang kondisi seseorang membuat logika bisnis tidak sederhana. Tidak sekedar jual-beli melainkan dibalik jual-beli itulah yang merepotkan.

    Namun di sini akan mencoba memberi solusi cara bisnis tanpa ribet. Apakah benar begitu? Kalau tidak percaya, silahkan untuk berhenti membaca artikel ini. Namun bila percaya, yakinlah bahwa sesuatu hal memang ada saja ketibetannya, kesulitannya. Jadi, bisnis tanpa ribet tetap memiliki keribetannya sendiri. Hanya saja, otak manusia bisa berpikir bagaimana mengurangi keribetan. Jadi, cara bisnis tanpa ribet adalah berupaya untuk meminimalisir keribetan membangun bisnis.

    Terpenting kondisi anda mudah mau menjalankannya, sudah dianggap jalan mudah membangun bisnis tanpa ribet. Bila anda tidak mudah mau, tidak mudah juga dalam mewujudkan apa yang anda inginkan.

    Langsung saja, berikut beberapa 2 cara bisnis yang membuat anda tidak perlu ribet menjalankannya yang perlu anda tahu

    1. Menjadi Pekerja Yang Berbisnis

    Bila penjualan produk menentukan keuntungan untuk anda, misal anda sebagai penjaga toko, maka anda bisa memanfaatkan kondisi ini untuk menjadikan tempat pekerjaan itu sebagai bisnis anda sendiri. Banyak bukan para pemilik toko yang mempekerjakan beberapa karyawan untuk mengurusi penjualan? Namun sayangnya, si pekerja tidak memanfaatkan kondisi ini untuk menjadikan tempat bekerjanya seolah-olah bisnis milik sendiri. Bila tidak memanfaatkannya, maka tidak pernah tahu bagaimana seharusnya membangun bisnis. Inilah cara bisnis tanpa ribet.

    Kisah ini diperkuat seputar kasus salah satu penjaga kios yang menjual keperluan minuman, mi instan, rokok dan cemilan. Kebetulan bukan miliknya melainkan milik orang bermodal. Cukup mendapat penjualan mengingat rata-rata disekelilingnya, pemilik kios yang lain membutuhkan yang ia jual. Ada yang menyarankan untuk memikirkan memajukkan penjualannya seperti layaknya milik si penjaga kios. Seandainya ia memanfaatkan kondisinya, mungkin penghasilan dari penjaga kios jauh lebih besar. Bisa jadi disertai menjual produknya sendiri atau meningkatkan marketing.

    • Menjual Diri Untuk Kepentingan Bisnis

    Hal yang harus diperhatikan adalah jenis bisnis banyak macamnya. Namun gambaran besar jenis bisnis terbagi menjadi dua hal yakni penjualan jasa dan produk. Bisnis jasa tidak bisa dibangun sendirian sedangkan bisnis produk bisa dibangun sendirian. Artinya, pekerja jasa seperti tukang jahit bukan sebagai pebisnis melainkan pekerja semata. Sedangkan penjual bakso bisa sebagai pebisnis.

    Lalu apa hubungannya dengan menjual diri untuk kebutuhan, kepentingan bisnis? Hal yang harus dipahami adalah ini bisa masuk dalam jenis bisnis jasa bila ada tim yang menangani hal ini. Bila anda masih bingung, anda bisa melihat bisnis Tung Desem Waringin. Apa bisnis Tung Desem Waringin? Bisnisnya yang fenomenal adalah bisnis seminar. Pak Tung sendiri sebagai orang yang menjual diri dalam bisnisnya.

    Namun maksud yang perlu diambil adalah menampilkan keahlian diri sendiri yang menjual. Melalui blog, anda bisa menjual kemampuan anda, skill anda. Pada intinya anda memanfaatkan media yang ada untuk membuka jati diri agar mereka tertarik dengan keahlian anda. Inilah menjual diri sendiri. Bila sudah laku dipasaran seputar produk anda yang ada di dalam diri anda sendiri, maka dengan sendirinya bisa terbangun beberapa bisnis. Contoh kasus Tung Desem Waringin bisa anda coba.

    Yang lagi nge-trend adalah menampilkan jadi diri lewat Instagram. Bila keahlian diri anda laku dipasaran, banyak pengiklan ingin memasangkan iklan di Instagram anda.

    Begitulah yang perlu anda tahu.

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top