ukms.or.id/ SUPER GEPREK , Dengan sajian Geprek Berkualitas dan Harga terajngkau , Dikelola dengan group yang sudah berpengalaman di bidang kuliner,
Super Geprek menjadi salah satu kedai geprek favorit yang digemari masyarakat. Kedai ini pun tak pernah sepi pengunjung.
Bagaimana peluang bisnisnya?
Peluang Waralaba Super Geprek
ayam geprek tengah ramai di Indonesia, Hampir setiap daerah terselip rumah makan geprek. Bahkan heberapa artis juga mendinkan ayam geprek hingga memiliki berapa cabang.
Ayam geprek pun menjad| peluang bisnis yang menggiurkan, Ramai—ramai pengusaha yang belun pangalaman di bidang ayam pun mendirikan usaha ini.
Akan tetapi, kedai ayam geprek yang satu ini tidak sembarangan. Didirikan Wong belakangan ini kedai yang menyajikan tren kuliner ayam memang tak pernah sepi dari peminatnya,
bahkan saat ini tren ayam geprek masih naik daun. Sama halnya dengan Ayam Keprabon yang tiap gerainya tak sepi pengunjung. Baru-baru ini Prana pun masuk dalam kategori
uforia ayam dengan olahan geprek rr ini memang belum surut. Hingga Kini Lee
masih mengundang sejumlah pemain baru turut meramaikan bisnis ayam pedas. ini. Sensasi renyah ayam goreng lepung yang digeprek berpadu dengan sambal pas membuat lidah bergoyang.
Waralaba Ayam Keprabon
Tak mau melewatkan kesempatan, Yonathan Sebastian pun menawarkan kemitraan gerai Ayam Keprabon miliknya.
Kini, dia sudah menggandeng 45 mitra yang membuka gerainya di Solo, Jabodetabek, Bandung, Sragen,Boyolall, Karanganyar, Yogyakarta, Salatiga, Semarang, Ponorogo, Jaukms.or.id/, Pontianak, Banjarmasin, Bali, lombok dan makassar
“Perasaan saya bangga dam senang karena merek kami masuk dalam list The Most Promising Brand, namun tetap kami tidak berpuas diri dan menjadikan
ini sebagai acuan agar lebih baik di kemudian hari, serta rasa syukur yang luar biasa karena sangat kami sadari bahwa semuanya ini adalah berkat dan Anugrah dari Tuhan, ” jelas Yonathan,
Potensi bisnis Ayan Keprabon sangat balk, dimana di bisnis ini menawarkan konsep express.
Kansep ini untuk urusan bahan baku terpusat dan franchisee tidak periu repot—repot melakukan pemgolahan. Hal ini tentunya akan menguntungkan dan memudahkan para franchisee.
“Omeet pergeral kam bervariatif nvwulai dari Ap 100 juta per gerai bahkan ada yang sampai Ap 300 juta lebih per gerai di setiap bulannya,” Katanya.
Ayam Keprabon mulal menawarkan paluang bisnis ini pada akhir tahun 2016 dimana Yonathan saat itu mengikuti parmeran franchise di Jakarta. Saat itu calon mitra mulai berdatangan dan mendattar ke booth pamerannya.
“Kami mulal memberanikan diri mewaralabakan karena saat itu di Solo kami menerima banjiran permintaan agar bisnis ini bisa berkembang dan ditemukan dibanyak Kota, berbekal seminar dan pendampingan oleh pihak profesional akhirnya kami memberanikan diri dan mendapatkan respon baik atas dibukanya waralaba kami ini,” ungkapnya.
Bicara investasi, Ayam Keprabon menawarkan investasi mulai dari Ap 219 juta,dan sudah termasuk biaya franchise fee. Sedangkan royalty fee ‘Yfonathan mamatok 5% dari omeet tiap bulannya. Darl investasi tersebut Yonathan memperkirakan untuk Estimasi BEP selama 18 bulan,
Konsep bisnis Ayam Keprabon adalah sistem express. Sistem ini mengedepankan standarisasi bahan baku dari pusat.
Sehingga dimanapun gerai Ayam Keprabon akan merasakan rasa yang sama dengan gerai pusat, Ayam yang digunakan di Ayam Keprabon menggunakan dada tanpa tulang sehingga pada saat dimakan pun praktis fanpa perlu memisahkan daging dengan tulang.
“Produk ungguian kami adalah Geprek Blenger dimana kami dapat dikalakan pioner dari varian geprek dengan menggunakan toping telor dan mozarellla ini. Inovasi produk kami lakukan bertahap seperti dengan menambahan varian sambal dan rancana akan menambah varian produk bool dalam jangka waktu dekat ini,” kata
WF harga customer tak periu khawatir, harga mulai dari Ap 15 ribu hingga Rp 25 ribu’porsi, Disini konsumen dapat mendapalkan makanan yang berkualitas , sehat, dan cita rasa terjamin.
Franchise Ayam D’PENYETZ
Penyetan Yang Sudah Go International
Brand kuliner berbasis penyetan yang satu ini sedang berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan gerainya di lima negara seperti Singapura, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar. Target pasarnya middle low dengan harga merakyat.
Singapura, kebetulan sang pemilik adalah orang Indonesia yang tinggal di negeri mertion sejak 1993, Sebagai pencetus ide ayam penyet pertama waktu tahun 2005 di Orchard Road total saat ini
D “Penyetz awal mula berdiri di di Kuala Lumpur. Pertimbangannya saat itu adalah Karena D’Penyetz sangat cocok masuk ke negara tersebut.
“Seperti bahan bahan bakunya, market behaviour dan SDM. Saat ini di Malaysia sendiri sudah ada 24 cabang di Kuala Lumpur, Penang dan Kelantan, Di Singapura sendiri ada 7, Di Brunei ada 3 dan 2 di Yangon (Myanmar) dan 85 outlets di negara lainnya
dan telap mengandalkan ciri khas tradisional, D’Penyelz tetap memadukan
ciri khas restoran Indonesia.
“Kami juga meélakukan kerja sama yang balk dengan para awak media, yang sifatnya adalah liputan dari media lokal mapun Iuar neqgeri. Tak hanya itu kami juga menggandeng beberapa selebritis tanah air yang sangat antusias dengan D’Penyetz,” ujarnya.
Dari segi menu, D’Panyetz sendiri memiliki pilihan menu. Tak hanya sajian ayam tapi disini juga customer bisa memilih menu daging, ikan, sayuran, hingga nasi goreng. Edy juga membeberkan dalam jangka dekat ini akan diluncurkan Kids Meal. “R&D kami sangat aktif dalam meng—crate menu, baik itu menu baru dan menu yang sedang naik daun,” katanya,
baca juga
Harga yang ditawarkan di D’Panyetz bisa dikatakan relative terjangkau, Mutai dari Rp 12 ribu hingga Rp 48 ribu customer sudah bisa mencicipi sajian khas D’Penyetz ini.
“Kami jarang membandingkan dengan yang lainnya. Tapi yang kita fokuskan bagaimana memilih produk yang tidak bersifat musiman. Selain itu kami juga berkonsistensi dalam innovasi,” ucap Edy.
Dari segi promosi D’Penyetz rupanya mengandalkan Words OF tout (WOM). Tidak hanya dari customer tapi juga teman teman, relasi dan juga referensi. Tidak hanya dari segi produk menu, servis. di O’Penyetz sendiri memiliki team support
ada 7 cabang di Singapura. indonesia (dari Aceh hingga Papua),” ujar dan Problem—Solution Management yang Edy Ongkowijaya, Owner D’Penyete Edy menerangkan. handal.
Untuk digital marketing secara mengatakan sangat senang dengan Adapun biaya estimasi untuk modal konsisten tetap dijalankan akan tetapi itu
achiverment The Most Promising Brand , Kedepan akan menjadi motivasi untuk bisa berkarya dan menghanamkan merek loka! yang sudah go international. Saat ini D’Penyetz mempunyai sekitar 115 outlet secara keseluruhan di Indonesia, Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam dan Myanmar.
baca juga
Tahun 2010, D’Peanyetz ada permintaan calon investor yang ingin buka restoran sekitar Rp 1.2 Milyar hingga Rp 2 Milyar.
Dari investasi tersebut sudah termasuk biaya renovasi, alat alat dapur, perabotan, stainless ducting, franchise fee dil. Untuk royalty Edy mematok 5% per bulan. Sedangkan BEP perkiraan 11 – 24 bulan,
Konsep yang santal dan tidak terkesan terlalu mewah, dengan bangunan modern
bertujuan untuk Awareness dan Brand Retention.
Target Edy kedepan selain memperiuas gérai ke seluruh daerah di Indonesia, ia juga tetap mengedepankan visinya yakni melebarkan sayap ke negara baru ke Australia (Melbourne, Sydney and Perth), Amerika Senkat (California), Canada (Vancouver) dan Korea (Seoul)