5 Hal yang Bisa Dilakukan di NuArt Sculture Park yang ‘Nyeni’ Abis

Mendengar kata “taman yang cantik”, benak kita pasti membayangkan tempat yang hijau dan banyak bunganya. But well, kalau membicarakan taman yang satu ini anggapan itu harus diubah dulu, deh.

Ada satu taman di Bandung yang lagi hits banget di antara sobat travel yang menyukai seni. Luasnya gak tanggung-tanggung: tiga hektar. Bidang dan pastinya bisa tidak puas dijelajahi dalam sehari. Apa sih, yang bakalan ada di taman seluas itu?

 

New-Art: Sculpture Park

Yes! Tempat wisata yang bakal kita bahas kali ini adalah wisata seni dan budaya, yaitu sejenis museum merangkap taman. Tempat ini adalah milik I Nyoman Nuarta, seorang pemahat patung tersohor yang prestasinya sudah malang melintang di kancah nasional dan internasional.

Sobat travel yang sudah sering bepergian pasti pernah melihat karyanya. Di mana saja, sih? Yah, sebut saja patung besar Garuda Wisnu Kencana di Bali, dan Jalesveva Jayamahe di dermaga Surabaya-Madura, dan monumen Proklamasi.

Kalau kita berhenti sebentar untuk melihat patung itu lama-lama, utamanya pas jalan lagi macet, rasanya ada yang menggetarkan di hati. Ada gelora yang membuat patung-patung itu terasa sangat hidup dan menarik. Makanya, penasaran ‘kan sama karya Bapak Nyoman Nuarta yang lain?

Di sinilah tempatnya!

Tempat ini begitu luas karena Nyoman Nuarta terkenal membuat patung yang berukuran besar-besar. Selain itu, NuArt Sculpture Park juga merupakan tempat kumpul-kumpul seniman dari berbagai kalangan dan generasi, sehingga kita bisa melihat karya para seniman muda juga di sini.

 

 

Ditilik dari sejarahnya, bangunan ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa belas tahun lalu—sekitar 2000an awal. Hanya saja belum dibuka ke publik. Orang-orang yang bisa masuk ke sana hanyalah sejumlah undangan dari kalangan seni. Dari situ pun, tirasnya selalu ramai.

Sekitar 2015, tempat ini mulai dibuka untuk umum dengan biaya gratis. Namun karena sebagian warga masih tidak tahu bahwa tempat ini sudah boleh dimasuki, NuArt Sculpture Park sempat sepi. Promosi pun dilakukan baik melalui media maupun mulut- ke mulut, dan keberadaannya pun semakin menonjol di kancah perwisataan Bandung.

Tahun 2016 kemarin, NuArt Sculpture Park menjadi tempat wisata berbayar. Tidak mahal, kok; dengan hanya Rp 50.000,00 kita sudah bisa masuk. Karcis itu nantinya bisa ditukar dengan hidangan berupa kopi atau teh di dalam, plus ditemani guide yang ramah dan sedia membantu.

Tak heran, meskipun berbayar, bukannya sepi tempat ini malah semakin ramai saja. Diperkirakan, per bulan ada 2.000 lebih pengunjung yang datang. Wah!

Apa saja yang bisa kita eksplorasi di sini? Yuk, intip-intip!

  1. APRESIASI SENI

Yang membuat karya Pak Nyoman Nuarta (lahir 14 November 1951) sangat berbeda dari yang lain adalah di samping perhatiannya pada detail, dia juga kerap memasukkan filosofi yang dalam pada karya-karyanya. Sebab itulah, karya Nyoman Nuarta selalu memiliki muatan seni yang tinggi.

 

Patung-patungnya bukan sekadar hiasan, tapi juga pernyataan, kritik, serta kekuatan. Makanya sampai sekarang mahasiswa-mahasiswa seni masih memandang beliau dalam berkarya. Lebih-lebih, pria Bali itu adalah lulusan kampus Bandung juga: Fakultas Seni Rupa ITB (1972).

Tengok saja patung Devi Zolim—yang konon adalah perwujudan dari kondisi hukum di Indonesia saat ini. Sepintas seperti mengambil sosok ikonik Goddess of Liberty, tetapi sementara tangan kanan dewi di patung itu membawa neraca, yang kiri membawa semacam parang panjang. Sebagai pengunjung, kita bisa menerjemahkan sendiri apa maksud Pak Nyoman dalam membuat patung ini. Mengkritik hukuman mati? Atau hukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah?

Pengalaman personal juga dia  ungkapkan dalam salah satu patungnya yang mengambil wujud anak kecil yang terbang ke angkasa. Konon, itu adalah bentuk “curhat” Nyoman Nuarta akan cucunya yang tidak selamat kala baru lahir. Sedih ya…

 

Patung-patung Nyoman Nuarta dipajang di dua model: outdoor dan indoor. Patung outdoor bisa kita nikmati di taman yang mengelilingi gedung. Ukurannya besar-besar, dan bagus, dengan macam-macam bentuk yang niscaya memancing jiwa seni dan imajinasi kita tanpa henti. Sebuah pengalaman intelektual yang menyenangkan.

 

Patung indoor dipajang di bagian dalam ruangan. Di lantai satu, ada semacam patung yang menunjukkan tahapan-tahapan pembuatan patung Garuda Wisnu Kencana. Yup! Patung sebesar itu sebenarnya dibuat di Bandung, lho. Bagian-bagiannya lalu diangkat dengan enam truk ke Bali, lalu dipasang.

Oh iya, di galeri lantai dua, kita juga bisa melihat berbagai lukisan dan patung-patung karya seniman lain. Komplit sekali tempat ini.

 

  1. MENCOBA KAFENYA

 

Sadar bahwa tempat ini luas, museum dan taman ini juga menyediakan kafe untuk bersantai. Tempatnya punya desain minimalis dan resik, juga pencahayaan yang bagus sehingga kita bisa nongkrong santai di sini. Pilihan menunya pun enak-enak dan dijual dengan harga terjangkau. Psst, cobain coffee Americano-nya deh. Dijamin enak banget dan bisa bikin mata kita melek lagi untuk kembali bertualang melihat-lihat benda seni.

  1. WORKSHOP

Khusus pengunjung hari Sabtu dan Minggu, Pak Nyoman Nuarta akan membuka ruang kerjanya di lantai dasar. Lantai ini sebenarnya adalah tempat kerja pribadi beliau, makanya ada banyak perangkat seni seperti alat pengukir tanah liat, cetakan pola, perangkat desain grafis, dan lain-lain. Di sini, kita bisa mencoba sehari saja ngerasain jadi seniman besar seperti Pak Nyoman. Bagi pengunjung yang masih muda disarankan banget untuk mencoba, siapa tahu ini jadi takdir kalian dan ternyata kalian berbakat menjadi Pak Nyoman berikutnya hehe…

  1. BELANJA

 

Mupeng sama barang-barang seni yang dipajang di museum seni? Kabar baiknya, kita juga bisa lho membeli barang-barang itu di butiknya. Ada miniatur-miniatur karya Pak Nyoman Nuarta yang dijual dengan harga terjangkau, juga barang-barang buatan para pengrajin dan pelukis lain.

Tempat ini juga terkenal di antara para mahasiswa seni yang baru merintis. Kalau karya kalian betul-betul bagus, bisa lho titip jualan di sini. Tertarik?

  1. AUDIO ROOM

Tidak bisa dipungkiri, dari depan pagar sampai paling belakang bangunan, seisi bangunan ini adalah seni. Menggetarkan dan cantik, tidak heran kalau orang jadi ingin tahu proses pembuatannya, kan?

 

Nah, di sini ada tuh ruangannya. Didesain seperti sebuah ruangan bioskop minimalis, kita bisa mengambil tempat duduk dan menonton film tentang cara pembuatan karya-karya di sini yang dikemas dengan menarik dan pastinya mendidik. Kadang-kadang, ditayangkan juga film-film dokumenter seni lain. Hanya saja, film-film ini cuma tayang pukul 12:00 WIB dan 15:00 WIB. Jadi catat waktunya, ya!

Bandung memang tak henti menawarkan wisata yang bermacam-macam. Mulai dari yang mengenyangkan, mendidik, membangkitkan jiwa seni, apa pun ada! Baca juga ulasan-ulasan tempat lain dari kami:

 

NuArt Sculpture Park

  • Alamat: Jl. Setraduta Raya No.L6 Bandung  40151
  • Nomer telepon: (022) 2020414
  • Instagram & Website: @NuArtPark | www.nuartsculpturepark.com
  • Tiket Masuk: Dewasa Rp 50.000, Anak-anak Rp 25.000, 00
  • Jam Operasional: Minggu – Kamis : 09.00 – 17.00 WIB; Jumat – Sabtu : 09.00 – 21.00 WIB

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top