– Menjadi pebisnis di era digital yang cepat sekali berubah bisa begitu mehttp://ukms.or.id/ngungkan. Sangat penting bagi pebisnis untuk tetap kuat dan fokus untuk mencapai tujuan perusahaan di tengah iklim bisnis yang berubah-ubah.
Ingat dengan perusahaan yang dulu pernah menjadi raksasa seperti Kodak, Nokia, dan BlackBerry? Ada baiknya kita belajar dari penglaman para mantan raksasa yang ternyata tumbang oleh perubahan tren dan pasar yang diciptakan oleh perusahaan revolusioner seperti Apple dan Google.
Meskipun seorang pebisnis sudah menerapkan strategi yang matang, tapi ia tetep perlu melakukan enam hal ini dari waktu ke waktu demi mencapai kesuksesan di tengah perubahan karena perubahan adalah sesuatu yang tak bisa dihindari. Apa sajakah enam hal itu?
- Pelajari kompetisi
Sebagai pebisnis, kita perlu tahu siapa pesaing kita. Cari tahu siapa pesaing kita, bagaimana produk dan layanan yang mereka tawarkan. Pengetahuan ini akan membantu kita memasarkan produk dan layanan kita lebih baik. Misalnya, coba cari tahu apa kekurangan dari pesaing kita. Dari kekurangan pesaing tersebut kita bisa mengetahui apa yang enggak dimiliki oleh mereka tapi berpotensi diinginkan pasar. Nah! itulah kelebihan kita dibanding pesaing.
- Hemat pengeluaran tak peduli betapa bagusnya bisnis
Kecenderungan yang terjadi adalah jika pemasukan meningkat, gaya hidup juga meningkat sehingga pengeluaran meningkat. Kalau kita seorang pebisnis yang ingin sukses, maka gaya hidup berlebihan bukan sebuah pilihan. Seorang pebisnis haruslah bersikap konservatif terhadap keuangannya sebisa mungkin. Maksudnya, seberapa baik bisnis menghasilkan uang, seorang pebisnis harus menggunakan uangnya dengan bijak, menyimpannya sebaik mungkin untuk persiapan mana kala situasi krisis yang tak diharapkan terjadi seketika.
- Riset produk dan jasa baru yang sedang tren demi efektivitas
Punya bisnis yang mapan bukan berarti pebisnis berhenti belajar. Terus lakukan riset produk dan jasa yang bisa meningkatkan produktivitas perusahaan kita. Apakah kita sudah memanfaatkan teknologi yang ada untuk memasarkan produk lebih efektif? (baca juga: Punya Jutaan Followers Tak Berarti Menjadi Influencer! Ini 7 Pilar Menjadi Influencer Sejati) Apakah ada aplikasi yang bisa membantu operasional perusahaan sehingga waktu dan tenaga yang dikeluarkan lebih efektif? Atau adakah jasa yang bisa membantu kita mendelegasikan tugas-tugas tertentu sehingga kita bisa fokus mengerjakan tugas yang lebih penting dan besar?
- Jangan masuk ke pasar yang besar dulu
Hindari ekspansi ke pasar yang besar jika bisnis kita masih berada di tahap awal karena jika kita belum siap, maka kita akan kewalahan memegang pasar dengan skala masif. Asumsi “kalau kita bisa meraup 1% dari pasar Cina…” bisa menjadi sebuah kesalahan loh! Fokuslah pada pasar yang spesifik (niche marketing) dulu. Cara pemasaran yang tersegmen ini bisa efektif biaya jika kita:
- Memenuhi kebutuhan pasar yang unik dengan menawarkan sesuatu yang baru dan menarik.
- Berbicara dengan bahasa segmen pasar yang dituju dan memahami apa yang membuat mereka ingin membeli sebuah produk.
- Bahasa kita harus sinkron dengan segmen pasar tersebut, bahkan untuk aspek kecil dari kampanye pemasaran, misalnya slogan perusahaan.
- Dengarkan masukan konsumen dan segera beradaptasi
Kalau para sales punya akronim andalan ABC, “Always Be Closing”, kalau para pengusaha punya akronim ABA, “Always Be Adapting”. Ya! pengusaha haruslah berubah, tapi ia hanya bisa berubah jika mendengarkan masukan dari konsumen. Mungkin pendapat dari satu orang konsumen yang tak menyukai produk kita tak berarti banyak, tapi kalau ternyata pendapat tersebut diamini oleh banyak dari konsumen kita, maka dengarkanlah dan bersiaplah untuk berubah.Pperhatikan apa yang mereka sampaikan. Dari masukan mereka adaptasikan ke dalam marketing plan, sederhanakan produk atau merespon tren baru. Apapun itu, selalu jadilah pendengar konsumen yang baik.
- Respon perubahan
Dalam dunia bisnis perubahan adalah sesuatu yang tak terhindarkan dan mereka yang mampu merespon perubahan adalah mereka yang fleksibel. Seorang pengusaha harus siap untuk menerima perubahan dan beradaptasi dengan operasional bisnis yang demikian. Jadilah fleksibel. Kurangnya kemampuan merespon perubahan bisa mengakibatkan bisnis kehilangan konsumen, keuntungan dan bahkan kebangkrutan. Contohnya, Nokia, perusahaan ponsel raksasa asal Finlandia, harus menghadapi gelombang krisis ketika produk smartphone mulai mengahttp://ukms.or.id/l konsumen mereka.
Sebagai pengusaha, memahami bahwa dunia berubah dengan cepat sangatlah penting. Faktanya, banyak perusahaan baru dibangun beberapa tahun mampu mengubah dunia.
Dunia lazim memuji pemain besar seperti Bill Gates dan Steve Jobs. Tapi selalu ada ruang untuk setiap orang dalam dunia bisnis. Kewirausahaan di pasar berkembang bisa menjadi fakto utama menghangatnya ekonomi global. Jadi, kenapa kita tak jadi bagian dari perubahan itu?