Bisnis Selain Waralaba Yang Menguntungkan

Waralaba adalah salah satu cara yang digunakan para pebisnis untuk mengembangkan bisnisnya. Memang itulah hakikat waralaba yang sesungguhnya.

Pertanyaannya adalah, apakah waralaraba saja yang dapat mengembangkan bisnis?

Meskipun pada hakikatnya waralaba adalah cara untuk mengembangkan bisnis, namun itu bukan satu-satunya cara pengembangan bisnis.

Tersedia banyak cara untuk mengembangkan bisnis dengan lebih baik yang juga menyimpan pro dan kontra, kekurangan hingga kelebihan, dan konsekuensi atas bisnis tersebut.

Terdapat dua cara yang dapat dilakukan dalam mengembangkan bisnis yang akan dibahas dalam artikel ini yaitu joint venture atau JV dan sewa imbal hasil.

Joint Venture (JV)

Joint venture atau sering dibaca dengan sebutan jei vi ini memiliki prinsip bisnis yang disepakati oleh dua pihak bahkan lebih.

Teknisnya adalah mereka yang terlibat dalam kerjasaa ini akan menyepakati jumlah modal dan menyetorkannya secara bersamaan.

Seluruh modal yang disetorkan tersebut akan tercatat sebagai asset perusahaan dan termasuk ke dalam presentase laba pemilik saham.

Dalam hal ini, kerjasama dapat melibatkan pemilik bisnis waralaba dengan terwaralaba yang juga sama-sama menjadi investor.

Pada umumnya, landasan pertemanan yang kuat menjadi alasan kenapa cara seperti ini menjadi pilihan untuk mengembangkan bisnis.

Beberapa aspek lain yang dipertimbangkan adalah cekatan dalam pengawasan bisnis dan segala hal yang terkait dalam pengelolaan bisnis.

Apakah sistem bisnis seperti ini mendapat pengakuan yang sah secara hukum?

Jenis bisnis waralaba yang juga terikat dalam joint venture tidak diakui secara hukum sejak tahun 2013. Hal ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 Tahun 2013.

Alasannya adalah untuk membatasi regulasi kepemilikan gerai pribadi sehingga STPW pun tidak diterbitkan lagi.

Jika sistem seperti ini tetap ingin dijalankan, pewaralaba yang tergabung dalam sistem joint venture dapat mengakalinya dengan mengatasnamakan kerjasama tersebut dalam sistem non-waralaba.

Seluruh aspek bisinis yang mengandung “waralaba” di dalamnya harus diganti hingga tidak ditemukan lagi hal terkait waralaba di dalamnya.

baca juga

Editor’s Choices

1000 Ide Bisnis UKM Modal Kecil

Daftar 600 Bisnis Franchise

800 Jenis usaha yang menjanjikan Dengan Modal Kecil

Panduan Bisnis Franchise

500 Master Franchise

Sewa Imbal Hasil

Lain halnya dengan joint venture, sewa imbal hasil memiliki pengertian yang berbeda dengan sistem yang berbeda pula.

Pada umumnya, sewa imbal hasil sering dijalani oleh pemilik restoran untuk mengembangkan bisnis.

Lantas, apa yang dimaksud dengan kerjasama imbal hasil?

Kerjasama imbal hasil merupakan kerjasama dalam bentuk non-waralaba dengan sistem pembagian laba atau total penjualanan di setiap bulannya.

Bisnis ini tidak menyertakan argumentasi valid atas rincian pengeluaran, sehingga presentase total penjualanan per bulan dipehitungkan lebih rendah dibandingkan dengan resiko konflik.

Sewa imbal hasil terdiri atas dua pola yang dilihat dari sisi investasinya, terdapat investor tempat dan investor merek.

  1. Investor Tempat

Tempat usaha yang diinvestasikan oleh investor tempat tidak hanya dikelola oleh investor tempat itu sendiri, melainkan pihak lainnya pun dapat turut andil dalam mengelola bisnis.

  • Investor Merek

Berbeda dengan investor tempat, merek yang diinvestasikan oleh pihak investor merek hanya dapat dikelolaan oleh pemilik merek itu sendiri.

baca juga

    Kenapa Harus Memilih Waralaba?

    Pengembangan bisnis memang diidentikkan dengan waralaba karena prospek keuntungannya memang jelas dan nyata.

    Terdapat kemungkinan lain yang juga dapat dilakukan untuk mengembangkan bisnis, jika tidak memungkinkan dijalankannya waralaba.

    Hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana merangkai strategi bisnis yang mampu menciptakan kepuasan mitra sehingga dapat menjaring investor dengan lebih banyak lagi.

    You May Also Like

    More From Author