ukms.or.id – Investasi Pertumbuhan UKM , Founder Indonesia Prima, Executive Secretary Asia Council for Small Business Dalam proses bisnis, terutama UKM, ada beberapa tahapan atau langkah yang biasa disebut sebagai stages dalam bisnis. Meskipun setiap bisnis memiliki perbedaan dalam hal spesifikasinya, terdapat beberapa tahapan umum yang sering terjadi dalam perjalanan bisnis. Menurut Harvard Business Review, ada lima tahap utama pertumbuhan usaha kecil tersebut.
1. Existence
The existence stage: Generating customers and fulfilling their orders
Biasanya, pada usaha kecil yang baru mulai, pendiri yang melakukan segalanya. Hal ini memberikan tekanan yang luar biasa pada mereka karena mereka tidak hanya bertanggung jawab atas pemasaran dan penjualan penawaran bisnis, tetapi mereka juga bertanggung jawab untuk menangani logistik pengiriman produk/layanan, serta kebutuhan layanan pelanggan apa pun.
Belum lagi, kebanyakan usaha kecil yang baru mulai ini, tidak memiliki modal yang besar untuk mendanai bisnis baru mereka. Jadi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelanggan pertama, semakin banyak uang yang hilang dari bisnis di awal berdirinya. Dalam kasus ini, usaha kecil bisa saja mengambil utang, mengumpulkan uang dari investor dengan imbalan saham di perusahaan, sehingga bisa mencapai tahap pertumbuhan berikutnya, yakni bertahan hidup
2. Survival
The survival stage: Breaking even and generating cash flow
Anda akan tahu bahwa Anda telah bergerak melampaui tahap pertama saat Anda memiliki pelanggan yang konsisten dan berhasil mengirimkan produk atau layanan yang Anda miliki tanpa masalah. Segera setelah itu, Anda harus mulai melihat penjualan versus pengeluaran sedikit lebih hati-hati dan mulai mempertimbangkan cara memaksimalkan profitabilitas perusahaan. Hal ini untuk mengembangkan perusahaan dengan cara yang sehat.
Titik kritis dalam tahap ini di antaranya adalah kemampuan berkomunikasi yang efektif. Anda harus dapat berkomunikasi tidak hanya dengan tim Anda sendiri (biasanya dengan staf, kontraktor, atau pekerja lepas Anda) tetapi juga dengan klien atau pelanggan, dan prospek Anda.
3. Success
The success stage: Continue growing or enjoy stable profitability? The choice is yours
Pada titik ini, dalam siklus hidup perusahaan, Anda telah menetapkan prosedur operasi seperti SOP, KPI, OKR, dan strategi retensi pelanggan yang membuat margin Anda berada di tempat yang sehat secara konsisten.
Pada tahap sukses, Anda dapat memutuskan untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut (opsi risiko tinggi, imbalan tinggi), atau Anda dapat membiarkan bisnis Anda menikmati profitabilitas yang stabil (opsi risiko rendah, imbalan rendah).
Di sisi lain, menikmati profitabilitas yang stabil memungkinkan Anda menjauh dari beberapa tugas pendiri untuk terlibat dalam usaha lain, namun ketidakhadiran Anda bisa saja membahayakan kesuksesan perusahaan Anda. Meskipun demikian, selalu ada pilihan bagi Anda untuk menikmati profitabilitas yang stabil sambil tetap terlibat dalam operasi bisnis Anda sehari-hari, semuanya tergantung pada preferensi Anda dan apa yang Anda inginkan dari bisnis Anda.
4. Take-off (growth)
The take-off stage: Growing fast and how to finance it
Usaha kecil Anda sekarang sedang dalam tahap lepas landas, yang terjadi ketika Anda mengalami pertumbuhan pesat dalam waktu singkat. Tahap ini sebenarnya sama-sama menyenangkan dan menakutkan, karena pertumbuhan besar-besaran biasanya membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar untuk terus membayar biaya overhead (misalnya, karyawan, sewa, vendor, dll).
Pada tahap ini, menjadi sangat penting bagi Anda untuk mulai mengembangkan pitch deck dan berhubungan dengan investor—karena jika Anda tidak mulai mengumpulkan uang dengan cepat, Anda mungkin berada di jalur yang menuju kebangkrutan karena tuntutan pelanggan yang sudah percaya dengan perusahaan Anda.
Investor memiliki peran yang penting pada tahapan pertumbuhan sebuah bisnis kecil. Namun, penting untuk dicatat bahwa melibatkan investor juga memiliki konsekuensi. Bisnis kecil perlu mempertimbangkan perubahan dalam kepemilikan, pembagian keuntungan, dan kemandirian bisnis. Keputusan untuk mengajak investor harus dipertimbangkan secara matang dan sejalan dengan visi jangka panjang bisnis tersebut.
5. Resource maturity
The resource maturity stage: Taking control and remaining entrepreneurial
Saat bisnis sudah mencapai tahap kematangan sumber daya, Anda akan memiliki kebebasan finansial dan kontrol pasar yang sangat besar. Anda akan memiliki rencana dan praktik yang dapat diprediksi dengan hasil yang dapat diprediksi. Sekarang, Anda dan tim Anda harus berpikir untuk memanfaatkan arus kas dan menyempurnakan rencana strategis, model bisnis, dan inisiatif pertumbuhan untuk mempertahankan kesuksesan bisnis yang telah Anda capai hingga tahap ini.
Di tahap ini, jangan sampai lengah untuk tidak melakukan inovasi dan juga kolaborasi. Biasanya ketika bisnis kecil menjadi usaha menengah dan besar, mereka melupakan kreativitas saat memulai usaha. Penguatan tim pun harus terus dilakukan secara berkala.
Khususnya seperti yang sudah dijelaskan di atas pada stage growth di mana UKM menjadi tulang punggung ekonomi negara, yang mendorong inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Untuk membuka potensi penuh mereka, seringkali dibutuhkan modal eksternal untuk mendorong ekspansi dan skala operasi mereka. Maka bisnis kecil harus siap memanfaatkan investasi untuk mempercepat laju pertumbuhannya.
Maka persiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh usaha kecil dalam mencari dan meyakinkan investor untuk bisa bekerja sama, yaitu
1. Rencana bisnis yang komprehensif
Persiapkan rencana bisnis yang komprehensif dan terperinci. Rencana bisnis ini harus mencakup visi, misi, tujuan bisnis, analisis pasar, strategi pemasaran, proyeksi keuangan, dan rencana pertumbuhan. Business plan yang baik akan memberikan gambaran yang jelas tentang bisnis dan potensinya kepada investor.
2. Analisis pasar dan kompetitor
Lakukan penelitian pasar yang mendalam untuk memahami tren industri, potensi pertumbuhan, dan peluang bisnis. Analisis persaingan juga penting untuk menunjukkan kepada investor bahwa bisnis Anda memiliki keunggulan kompetitif dan strategi yang solid dibandingkan dengan pesaing.
3. Laporan keuangan yang transparan
Siapkan laporan keuangan yang lengkap dan transparan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Pastikan laporan keuangan Anda akurat dan bahkan telah diperiksa oleh profesional akuntansi. Investor ingin melihat bahwa bisnis memiliki dasar keuangan yang kuat dan potensi profitabilitas yang menarik.
4. Model bisnis yang jelas
Paparkan secara terbuka dan jelas proses bisnis Anda menghasilkan pendapatan, struktur biaya, dan margin keuntungan. Gambarkan model bisnis Anda dengan detail dan berikan pemahaman yang jelas tentang skala ekonomi, pertumbuhan pelanggan, atau aliran pendapatan lainnya.
5. Tim manajemen yang kompeten
Investor seringkali tertarik pada tim manajemen yang kuat dan berpengalaman. Pastikan Anda memiliki tim yang kompeten dengan keahlian yang relevan dalam menjalankan bisnis. Berikan informasi mengenai latar belakang, pengalaman, dan pencapaian tim manajemen Anda dan menjelaskan mengapa mereka mampu menjalankan bisnis dengan sukses.
baca juga
6. Bukti kinerja dan milestone yang tercapai
Jika bisnis telah mencapai beberapa milestone penting atau memiliki bukti kinerja yang baik, seperti pertumbuhan pendapatan yang signifikan, penghargaan, atau pengakuan dari pihak ketiga, pastikan untuk menyoroti prestasi ini kepada investor. Ini akan meningkatkan kepercayaan dan minat mereka terhadap bisnis Anda.
7. Presentasi yang menarik
Persiapkan presentasi yang menarik dan persuasif untuk disampaikan kepada investor. Pastikan Anda mempersiapkan materi presentasi dengan baik, menggambarkan bisnis dengan ringkas, dan menyoroti poin-poin kunci yang relevan bagi investor.
8. Kesiapan untuk negosiasi
Bersiaplah untuk melakukan negosiasi dengan investor terkait berbagai aspek investasi, termasuk valuasi bisnis, kepemilikan, pengelolaan, dan pembagian keuntungan. Pastikan Anda memahami dengan baik kebutuhan dan tujuan investor, sambil menjaga kepentingan dan keberlanjutan bisnis Anda.
Selain langkah-langkah di atas, penting juga untuk memiliki keyakinan dan kepercayaan pada bisnis Anda. Investor biasanya tertarik pada pengusaha yang memiliki visi jangka panjang, komitmen, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul dalam perjalanan bisnis.
Investor biasanya memiliki jaringan yang luas dan koneksi di industri mereka. Hal ini dapat memberikan akses ke peluang baru, mitra potensial, pelanggan, atau bahkan pendanaan tambahan dari investor lain. Jaringan ini dapat membantu bisnis Anda untuk memperluas jangkauan dan mencapai pertumbuhan yang lebih cepat.
Kehadiran investor yang terkenal atau memiliki reputasi yang baik dapat meningkatkan kepercayaan dan citra bisnis di mata pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini dapat membantu bisnis dalam membangun hubungan yang lebih kuat dan memperluas peluang kerja sama. Siapkah bisnis Anda berkembang bersama Investor?
“Investor memiliki peran yang penting pada tahapan pertumbuhan sebuah bisnis kecil. Namun, penting untuk dicatat bahwa melibatkan investor juga memiliki konsekuensi.”
