Apa yang diketahui tentang master franchise?
Master franchise adalah salah satu elemen dalam bisnis franchise yang mendapatkan Hak Ekslusif yang diberikan oleh franchisor.
Hak tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk memperluas jejaring merek usaha pada sebuah negara.
Master franchise diibaratkan sebagai perpanjangan tangan franchisor yang juga turut andil dalam membuat kesepakatan bisnis.
Meskipun master franchise telah mengembangkan bisnis milik franchisor, bisnis yang tengah terikat dengan kesepakatan franchise sebelumnya tetap menjadi milik franchisor.
Hal tersebut tidak akan mengubah statusnya menjadi monopoli perdagangan.
Begitulah yang seharusnya dilakukan oleh master franchise dalam mengembangkan bisnisnya menjadi sub-franchise.
Lebih lagi, master franchise juga menemukan keuntungan yang besar ketika memilih untuk mengembangkan bisnis franchisor kepada sub-franchise.
Tugas-tugas Master Franchise
Kenapa bisnis yang dikelola oleh master franchise tidak dapat dikatakan sebagai monopoli?
Jawaban sederhananya adalah jenis bisnis seperti ini sama artinya dengan mengurus bisnis cabang yang diamanatkan dari pihak lain.
Kepemilikan bisnis tidak dimiliki oleh satu orang saja melainkan dimiliki oleh banyak orang, termasuk master franchise, franchisee, hingga sub-franchise.
Layaknya franchisor, master franchise juga memberikan peukms.or.id/naan, penyuluhan, dan pendampingan.
Selain itu, master franchise dapat mengaukms.or.id/l keuntungan dari penarikan royalty atas franchisee-nya yang dibebankan di setiap bulannya.
Selain itu, master franchise bertindak sebagai pembangun dan pengatur jaringan franchise untuk mendapatkan kolega-kolega bisnis yang mumpuni.
Kehadiran master franchise dapat menolong usaha kerakyatan karena luasnya jangkauan bisnis yang dibangun oleh master franchise.
Berjamurnya Perusahaan Franchise Asing
Bisnis franchise dikatakan sebagai monopoli bisnis apabila terdapatnya aktivitas bisnis yang benar-benar berfokus pada merek dagang luar negeri saja.
Lebih lagi, franchisor kebanyakan tidak ingin merepotkan diri dengan banyaknya franchisee, sehingga hal demikian membuat interaksi bisnis hanya tercipta pada satu perusahaan saja.
Apa yang menyebabkan franchisor hanya mengandal satu perusahaan atau master franchise-nya saja?
Jawaban yang tidak lain dan tidak bukan adalah kemegahan bisnis.
Tidak dapat dipungkiri bahwa franchisor kelas atas hanya melirik konglomerat yang mempunyai business group, namun ini tentu saja tidak berlaku bagi semua franchisor.
Franchisor Singapura tetap berlaku rasional dengan membangun relasi bisnis terhadap bisnis lokal.
Salah satu contohnya adalah McD Singapura yang pernah membuka peluang terhadap investor yang ingin menanamkan modalnya.
baca juga
Monopoli Bisnis, Apa penyebabnya?
Berdasarkan ulasan pada poin sebelumnya menunjukkan bahwa monopoli bisnis disebabkan oleh franchisor yang tidak ingin memperluas jaringan bisnisnya jika tidak melibatkan franchisee.
Itulah manfaat dari kehadiran master franchise yang mampu mengurus kebutuhan franchisor.
Akan tetapi, hal tersebut tidak dibenarkan karena bertentangan dengan PP yang sudah memberi batasan 150 hingga 250 gerai bisnis.
Lebih lagi, alasan standar operasional dan standar pengelolaan menjadi alasan penting.
Kebanyakan franchisor beralasan bahwa mereka tidak ingin menanggung resiko kerugian jika menawarkan investasi bisnisnya kepada pihak lain.
Kerugian tersebut dapat meliputi sistem bisnis yang akan mengalami pengaturan ulang, dan lainnya.
Penting sekiranya bisnis melibatkan banyak pihak demi menghindari kehadiran monopoli bisnis yang benar-benar menggangu.
Kehadiran monopoli tersebut mampu menghalangi perkembangan bisnis lokal di mana masih ada yang memiliki kemampuan bisnis mumpuni.
Belum lagi monopoli dilakukan agar bisnis benar-benar berfokus pada bisnis itu sendiri.
baca juga
Editor’s Choices
1000 Ide Bisnis UKM Modal Kecil
Daftar 600 Bisnis Franchise
800 Jenis usaha yang menjanjikan Dengan Modal Kecil
Panduan Bisnis Franchise
500 Master Franchise
Padahal jika dikaji ulang, kehadiran master franchise mampu mempercepat perluasan bisnis dengan bantuan pihak ketiga.