ukms.or.id – Bila Anda mempunyai barang sisa, janganlah cepat-cepat segera buang ke tempat sampah. Siapa tahu, barang sisa itu dapat digunakan jadi barang lain yang mempunyai nilai jual tinggi.
Di tangan Diah Rahmalita (47), barang sisa berbentuk piring, gelas sampai botol beling bisa di jual kembali dengan harga jutaan rupiah. Bahkan juga beberapa barang sisa itu juga telah laris di jual ke beragam negara. Bagaimana awalannya?
“Saat kita jalan kita temukan satu inspirasi ya tuang saja apa yang kita rasa, apa yang kita saksikan. Dari situ bakal bikin kita selalu berexplorasi serta tak mati style. Kita harus juga cermat dengan market share, saksikan apa yang tengah disukai. Menurut saya inspirasi untuk handycraft itu tak ada batasnya, ” catat yang memiliki Lita Art, Diah Rahmalita.”
“Dulu saya pekerja namun pada th. 2007 saya mulai melakukan bisnis handycraft saat itu saya anggap usaha ini side job saya, th. 2007 juga handycraft yang saya bikin yaitu seni kaca lukis. Seiring waktu berjalan pada akhirnya saya tekuni usaha Decopatch, ” ungkap Diah (23/9/2019).
Diah menerangkan kalau Decopatch yaitu seni tempelkan kertas tisu yang lalu dilukis dengan memakai cat.
Usaha barunya ini diawali mulai sejak th. 2007 dengan brand Lita Art. Tidak butuh modal tidak kecil untuk mengawali usaha ini. Diah cuma keluarkan modal sekitaran Rp 1 juta. Bekasnya, ia cuma memakai beberapa barang sisa seperti piring, gelas, serta botol beling.
“ (Modal) cuma satu juta rupiah lantaran hanya beli cat serta media. Sebagian media yang lain kan juga di ambil dari limbah seperti botol sisa, piring yg tidak terpakai. Kita juga beli cat hanya 4 warna, ” tuturnya.
Diah mengakui melakukan bisnisnya ini lantaran hoby semata. Ia tak mempunyai latar belakang pendidikan di bagian seni sekalipun. Gelar sarjana yang dipunyainya juga malah dicapai dari Jurusan Ekonomi.
“Jadi melukis serta gambar itu memanglah lantaran hoby saja. Mungkin saja telah bakat lahir. Namun memanglah melukisnya bukanlah di canvas ya cuma corat-coret umum saja. Serta semuanya product saya ini yang design serta lukis ya saya sendiri, ” tuturnya.
Pernah sangsi tekuni usaha barunya ini, Diah pada akhirnya pilih terjun lebih dalam. Dengan kekuatan melukis yang ia punyai, Diah memoles beberapa barang sisa tadi jadi barang kerajinan yang cantik serta pas jadi hiasan dan pajangan tempat tinggal.
“Terhitung telah 4 th. saya tekuni usaha Decopatch ini, namun saya juga masihlah bikin seni lukis kaca. Nama usaha saya ini yaitu Lita Art. Namun tren mark usaha saya ini tetaplah glassees paint atau seni lukis kaca itu, ” ucapnya.
Ikhlas Resign dari Pekerjaan Untuk Bangun Lita Art
Mulai sejak diawali di th. 2007, yang memiliki usaha Lita Art, Diah Rahmalita (47) nyatanya telah memprediksi apabila Decopatch akan mempunyai pasar yang jumlahnya cukup tidak kecil. Supaya ia dapat konsentrasi mengerjakan bisnisnya ini, Diah ikhlas keluar (resign) dari pekerjaannya sebagai karyawan di satu perusahaan swasta.
“Pada th. 2011 saya mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaan saya serta ingin tekuni usaha handycraft. Saya tetaplah mengambil keputusan untuk 100% terjun ke handycraft lantaran ini hoby saya, lantas yang saya gemari saya tak terasa tertekan serta lain sebagainya, ” katanya.
Masalah mulai nampak sesudah ia pilih konsentrasi mengerjakan usaha ini. Diah yang belum mempunyai pasar yang tetaplah kesusahan dalam jual product bikinannya.
“Dulu saat saya mengawali usaha ini saya betul-betul tidak paham apa-apa ingin memasarkannya kemana serta tak ada yang mengarahkan. Waktu itu saya cuma memikirkan bagaimana langkahnya saya miliki karya lalu beberapa cobalah di jual laris atau tidak. Bila laris alhamadulillah bila tidak ya telah untuk koleksi pribadi, ” tuturnya.
Sampai pada akhirnya, karya Diah mulai dilirik oleh Pemerintah Daerah. Mereka menilainya ketrampilan Diah memoles barang sisa jadi barang pajangan atau hiasan bernilai jual yaitu hal unik serta kreatif. Kemudian, Diah mulai memperoleh pertolongan promosi gratis hingga barang yang di buat mulai di kenal oleh beberapa tidak kecil orang-orang Indonesia.
“Alhamdulillah usaha saya dapat maju ini lantaran di besarkan oleh Dinas Kota yakni Disperindag. Dinas koperasi ataupun Pariwisata hingga saya dapat keliling indonesia serta ke sebagian negara untuk turut pameran, ” ucap wanita yang tinggal di Kota Malang, Jawa Timur ini.
Barang Sisa Bernilai Jutaan Rupiah
Beberapa produk Decopath di bandrol dari mulai 20 ribu sampai jutaan rupiah. Product yang paling mahal adalah Decopatch yang terbuat dari botol tidak kecil. Botol itu di jual dengan harga Rp 1, 5 juta rupiah. Sampai sekarang ini, Diah mengakui omzetnya telah meraih beberapa puluh juta tiap-tiap bulannya.
“Minimal perbulan 10 hingga 20 juta. Bila turut pameran dapat diatas itu, ” ungkap Diah.
Jangan Remehkan Berbisnis Barang Bekas Wanita lulusan Magister Usaha Administrasi ini tidak cuma tidak bergerak di situ. Ia selalu lakukan inovasi supaya produknya dapat selalu berkembang. KDiah umumnya bakal jalan-jalan bila menginginkan mencari inspirasi baru untuk inovasi produknya.
“Tuangkan saja apa yang kita rasa, apa yang kita saksikan. Dari situ, kita selalu bereksplorasi serta tak mati style. Kita harus juga cermat dengan market share, apa yang tengah disukai. Menurut saya, inspirasi untuk handycraft itu tak ada batasnya, ” kata Diah.
Terkecuali menggerakkan bisnisnya, Diah juga buka pelatihan dengan memberi kursus ke banyak daerah. Walau makin beberapa orang yang dapat tekuni usaha ini, ia mengakui tak cemas lantaran semasing orang mempunyai kreatifitas yang tidak sama.
“Persaingannya cukup banyak pula lantaran saya sendiri buka pelatihan, memberi kursus ke beberpa daerah sehinga siapaun dapat. Namun saya tak perlu takut lantaran usaha ini handmade, yang bermakna tiap-tiap tangan bakal tidak sama. Jikalau dapat komposisi warna, tata letak pastinya akan lain, hingga saya tak perlu takut dengan pesaing, ” tutur Diah.
Di jual dari Asia Sampai Eropa
Keindahan design dan komposisi gambar serta warna yang cantik bikin beberapa produk Decopatch ini banyak disukai. Banyak konsumen yang berdatangan dari beragam kota. Biasanya, konsumen product Decopatch ini didominasi oleh kaum wanita. Walau sebenarnya, Diah tak mempunyai toko. Ia mengakui cuma mempunyai showroom serta workshop di Malang
“Saya tak ada toko, hanya saya memilki showroom serta workshop. Itu ada di malang, ” tutur Diah.
Tidak cuma laris keras di pasar dalam negeri, beberapa produk buatan Diah ini bahkan juga telah melanglang-buana sampai mancanegara. Diah gencar mempromosikan produknya melalui pameran-pameran, baik dalam taraf nasional ataupun taraf internasional.
baca juga
1000.001 Ide Bisnis UKM Dengan Modal Mulai 100 Ribu
800 Jenis Usaha Yang Menjanjikan Dengan Modal Kecil
100 Daftar Waralaba Dan Franchise Mulai Dari 1 Juta sd 1 Milyar
“Karena kita kerap turut pameran di luar negeri, kita memanglah telah mempunya sebagian pelanggan serta konsumen diluar negeri seperti di Asia serta Eropa. Umpamanya di Malaysia, Brunei, Thailand, India, serta China. Bila Eropa umpamanya Hungaria, Bulgaria, Kroasia, Turki, Swis, serta Italia, ” pungkas Diah. Jangan Remehkan Berbisnis Barang Bekas
+ There are no comments
Add yours