Kecap Bango: Bisnis Legendaris Pemanis Masakan Indonesia

ukms.or.id/ – Indonesia tidak bisa lepas dari ragam kuliner, mulai dari makanan ringan hingga masakan khas daerah yang membuat penikmatnya ketagihan. Bahkan, orang luar Indonesia pun banyak yang mengakui kuliner Indonesia sebagai kuliner dengan cita rasa unik dan cocok untuk semua lidah. Ciri khas masakan Indonesia yang sudah diakui dunia, tidak lepas dari berbagai faktor, mulai dari cara memasak hingga bahan dan bumbu yang digunakan. Seasoning yang digemari hampir oleh semua penikmat kuliner Indonesia adalah kecap.

Siapa yang tidak mengenal kecap? Si hitam manis yang bisa meningkatkan cita rasa makanan menjadi lebih lezat. Di Indonesia, banyak produk kecap yang digemari banyak orang, mulai dari kecap buatan lokal di beberapa daerah, kecap lokal yang tersebar di seluruh Indonesia, hingga kecap yang tidak hanya manis (kecap asin). Salah satu produsen kecap tertua di Indonesia adalah PT Anugerah Setia Lestari yang membuat Kecap Bango sejak 1928.

Sejarah Kecap Bango Dari Tangerang

Menurut sejarahnya, Kecap Bango awalnya adalah produk insudtri rumahan yang dimulai oleh Tjoa Pit Boen atau yang dikenal dengan nama Yunus Kartadinata, di daerah Benteng, Tangerang, Jawa Barat. Ia kali pertama menjual kecap buatannya di garasi rumah yang diubah menjadi sebuah toko kecil. Brand produk yang diciptakannya pun mengandung makna filosofi, yaitu harapan agar Kecap Bango buatannya bisa terbang tinggi ke seluruh Indonesia hingga luar negeri seperti burung bangau.

Semakin lama, bisnis kecapnya semakin berkembang hingga ia bisa mendirikan pabrik kecap di Jalan Asem Lama (sekarang Jalan Wahid Hasyim), Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dari situlah Kecap Bango semakin populer hingga ke seluruh wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

Pada 1992, melihat perkembangan bisnis Kecap Bango yang pesat, PT Unilever Indonesia ingin mengakuisisi merk dagang dan bisnis Kecap Bango. Hingga pada 2001, Kecap Bango resmi menjadi produk di bawah naungan PT Unilever Indonesia. Tampilan merk, logo dan kemasan pun diubah oleh PT Unilever Indonesia, termasuk nama produk pada kemasan yang awalnya ”Kecap Bango” menjadi “Bango” saja.

Setelah diakuisisi oleh perusahaan yang lebih besar, pamor Kecap Bango semakin menaik drastis hingga dikenal oleh masyarakat di luar Jakarta dan Jawa Barat. Dengan kemajuan tersebut, keluarga Kartadinata dan PT Unilever Indonesia sepakat membentuk perusahaan bersama yakni PT Anugrah Lever. Keluarga Kartadinata menguasai saham sebesar 35% sedangkan sisanya yakni 65% dimiliki oleh PT Unilever Indonesia. Perusahaan tersebut tidak hanya memasarkan kecap, namun juga memasarkan sambal dan saus dengan merk Bango. Namun, pada 2007, sisa saham Bango milik keluarga Kartadinata telah diakuisisi oleh PT Unilever Indonesia.

Jawara Kecap Nasional

Dilansir dari Swa, Ainul Yaqin, Foods Director of Unilever Indonesia menyatakan bahwa Kecap Bango telah menjadi jawara kecap nasional sejak diakuisisi oleh PT Unilever Indonesia. Namanya semakin meroket ke seluruh pelosok negeri, karena upaya PT Unilever Indonesia melakukan pembenahan seperti branding, distribusi, hingga perhelatan kuliner.

Dari beberapa survei lembaga riset seperti Nielsen, produk kecap yang sempat populer dengan jargon “Rasa memang tidak pernah bohong” tersebut berhasil menjadi pemimpin bisnis pembuatan kecap di tanah air. Ainul Yaqin pun mengklaim bahwa Kecap Bango  sudah memberikan kontribusi 5% untuk PT Unilever Indonesia dengan pertumbuhan yang berkali lipat setiap tahun.

Ditanya mengenai strategi Bango sebagai raja kecap hingga seukms.or.id/lan puluh tahun sejak pembuatannya, Ainul Yaqin memaparkan empat hal penting yang menjadi kunci kesuksesan Kecap Bango, yakni sebagai berikut

  1. Merk Bagus yang Menjaga Kualitas Sepenuh Hati

Kecap Bango dikenal dan disukai banyak orang, bukan tanpa alasan. Sama halnya seperti produk lainnya, Kecap Bango selalu berusaha menjaga cita rasa yang khas dengan menggunakan bahan alami yang berkualitas. Bahan alami pilihan tersebut di antaranya adalah gula, sari kacang kedelai hitam, air dan garam. Kedelai hitam yang digunakan sebagai bahan baku Kecap Bango menjadi penentu rasa yang dominan.

baca juga

    Kedelai hitam berkualitas yang digunakan dalam pembuatan Kecap Bango yaitu Kedelai Malika. Dengan bahan baku alami pilihan dan proses pembuatan berteknologi canggih, Kecap Bango berhasil menjadi idola banyak orang hingga bertahun-tahun lamanya.

    1. Menempatkan Produk sebagai Pemeran Penting dalam Kuliner Indonesia

    Kecap menjadi salah satu bumbu yang sering digunakan pada masakan khas Indonesia. Menyadari hal tersebut, Kecap Bango ingin berperan penting untuk menjaga warisan kuliner Indonesia. Upaya tesebut didukung dengan konsistensi kualitas Kecap Bango yang bisa menciptakan rasa dan warna yang khas pada masakan.

    1. Kerjasama dengan Pihak Luar

    Untuk mempertahankan kualitas dan popularitas Kecap Bango, PT Unilever Indonesia tidak hanya bekerja mandiri. Sekitar awala 2000-an, PT Unilever menggandeng Universitas Gadjah Mada untuk menghasilkan kedelai hitam berkualitas yaitu kedelai Malika. Usaha tersebut dilakukan oleh keduanya melalui peukms.or.id/naan 9000 petani dan perluasan lahan pertanian kedelai hitam Malika, dari lima hektare menjadi 1.600 hektare.

    Selain itu, Kecap Bango juga menjaga eksistensi dengan mengadakan banyak acara yang menarik minat penikmat kuliner, yaitu “Festival Jajanan Bango” (FJB) dan program televisi “Bango Cita Rasa Nusantara”. Festival Jajanan Bango (FJB) biasanya diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia dengan menggandeng berbagai wirausahawan kuliner tradisional Indonesia, sedangkan program televisi “Bango Cita Rasa Nusantara” melibatkan ikon pelestarian warisan kuliner dengan menggandeng pakar kuliner Indonesia. Keduanya tidak hanya bertujuan untuk eksistensi Kecap Bango, melainkan juga sebagai upaya melestarikan warisan kuliner Indonesia.

    1. Pengembangan Produk secara Inovatif dan Kreatif

    Tidak ada sebuah bisnis yang sendiri, setiap bisnis yang tercipta akan selalu memiliki pesaing dari masa ke masa. Seiring waktu, jumlah produsen kecap di Indonesia semakin meningkat. Karena itu, Kecap Bango tidak bisa berpuas hanya dengan memproduksi kecap manis saja. Agar bisa bertahan di arena persaingan bisnis kecap, Kecap Bango melakukan kreasi yang inovatif dan kreatif.

    Beberapa upaya tersebut adalah menciptakan website khusus (www.bango.co.id), mempublikasi aneka resep masakan dengan komposisi Kecap Bango di dalamnya, hingga menciptakan beberapa anak produk lainnya. Tidak hanya itu, Kecap Bango juga berkreasi berdasarkan kebutuhan konsumen, yaitu dengan menyediakan berbagai ukuran kemasan, dari kemasan sachet 14 ml – 600 ml, dan membuat varian produk kecap manis pedas gurih dengan ukuram 55 ml – 275 ml.

    baca juga Perjalanan Brand Brand Nasional Dan Internasional Di Tahun 2018

    Sama halnya dengan produk nasional lainnya, Kecap Bango juga tidak pernah berhenti untuk tetap berusaha dan berkembang. Dari semua usaha yang dilakukan, Kecap Bango terbukti selalu mengalami peningkatan baik dalam kinerja, proses, dan hasilnya.

    Hingga sekarang, Kecap Bango  terus melakukan push market dengan distribusi merata dengan promosi yang gencar, meski sudah dikenal hampir oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Bahkan, di mata lawan bisnisnya, setiap perkembangan Kecap Bango selalu mendapat perhatian utama.



    You May Also Like

    More From Author

    + There are no comments

    Add yours