ukms.or.id – Linda Sudarsono Kreator Design Batik Tokoh Bisnis Indonesia di Jepang | Yang unik dari tiap-tiap narasi itu yaitu sebagian dari mereka mengawali usaha yang mereka lakukan dari ketidaksengajaan atau bahkan juga awalannya tak suka pada bagian usaha itu.
Demikian pula dengan seseorang desainer batik asli Indonesia bernama Linda Sudarsono. Awalannya ia mengakui sekalipun tak tertarik dengan dunia batik.
Tetapi lantaran satu peristiwa spesifik, kecintaan itu muncul dengan sendirinya bahkan juga sampai mengantarkan Linda jadi seseorang kreator design batik yang disukai di Jepang.
Sedetailnya mengenai cerita perjuangan Linda Soedarsono bangun kariernya dalam usaha design batik, sudah kami kumpulkan dalam artikel berikut ini.
Awal Mula Linda Sudarsono Berteman Dengan Dunia Batik
Sekarang ini seseorang Linda Sudarsono mungkin saja sudah jadi satu diantara desainer batik yang di kenal tambah baik dari dalam negeri ataupun diluar negeri terutama di negara Jepang.
Tetapi nyatanya dulunya Linda bahkan juga mengakui tak suka pada batik sekalipun. Lihat polanya yang rumit dan kesan kaku di dalamnya, bikin Linda malas bersentuhan dengan kekayaan budaya asli Indonesia yang satu ini.
Tetapi semuanya beralih saat dianya berjumpa dengan seseorang rekan yang menjabat sebagai direktur satu diantara bank swasta di Indonesia.
Dalam peukms.or.id/caraan dua karib itu, sang rekan mengemukakan hasratnya untuk mengajak Linda bangun satu usaha fashion batik. Sesudah memperhitungkan baik-baik, ia pada akhirnya terima tawaran hubungan kerja itu.
Makin Konsentrasi Mengelola Usaha Batik
Sesudah sekian waktu jalan, lama kelamaan hal yang cukup aneh berlangsung. Sebagai inisiator usaha, rekan Linda malah makin lepas dari usaha batik yang mereka bangun.
Argumennya yaitu rekannya itu sangat repot dengan bermacam tugasnya sebagai direktur bank. Efeknya, Linda sebagai co-founder pada akhirnya memegang sebagian besar “kemudi” usaha batik itu.
“Teman sama ingin buat usaha batik ya saya turut saja. Eh dia repot sama kerjaannya jadi saya yang repot jadinya sama batik. Dari situlah ya ingin tidak ingin belajar sendiri semuanya tentang batik serta nyatanya begitu menarik sekali hingga saya ketagihan” ucap #entrepreneur wanita satu ini.
Kreator Design Batik Tokoh Bisnis Indonesia di Jepang Kondisi itu pastinya memaksa Linda untuk makin mengasah kekuatan serta pengetahuan di bagian pembuatan fashion batik. Ia lalu memahami bermacam type serta pola batik untuk diaplikasikan pada product karyanya.
Jatuh Cinta Dengan Batik Khas Daerah
Dari sistem belajar serta memahami mengenai seluk beluk batik daerah, Linda Sudarsono temukan kecintaan yang mengagumkan pada sebagian type batik daerah seperti batik Lasem, Jogjakarta dan Cirebon.
Spesial untuk batik Lasem, juga di pengaruhi lantaran sang Bapak yang memanglah asli dari daerah Lasem, Jawa Tengah.
Ia terasa kalau batik dari beberapa daerah itu memiliki kemampuan sendiri dari segi ciri khas serta tingkat kesulitannya.
Dengan tingkat eksklusifitasnya yang tinggi itu, Linda meyakini kalau hasil fashion batik karyanya kelak dapat juga memiliki kwalitas yang tinggi juga.
Konsentrasi Pada Kualitas Design Batik
Dalam satu peluang, Linda menyebutkan kalau harga dari product fashion batik kepunyaannya sesungguhnya begitu bergantung dengan kwalitas yang di tawarkan.
Dengan harga dari mulai Rp350. 000 sampai yang paling mahal Rp5 juta, Linda mengharapkan kreasinya tetaplah dapat di nikmati oleh semuanya kelompok.
Tetapi sebagai konsentrasi paling utama Linda sesungguhnya yaitu kwalitas dari product batik kepunyaannya. Iya sekalipun tidak mau menghasilkan product batik dari sistem printing.
Sebagian besar kreasinya masihlah menjaga cara batik catat dengan gabungan batik cap untuk kurangi cost produksi hingga harga akhir product dapat lebih terjangkau.
baca juga
Mencapai Kepopuleran di Jepang Dengan Batik
Dalam sistem pemasaran batik kreasinya, Linda sekian kali memperoleh peluang untuk mengenalkan produknya di negeri Sakura, Jepang. Ia pernah mengadakan pameran di Tokyo.
Dari situ nyatanya ketertarikan warga Jepang cukup tinggi pada product rekreasi Linda Sudarsono.
Bahkan juga dalam satu pameran, satu diantara fashion batik kepunyaannya dapat terjual dengan harga 35. 000 yen atau sekitaran Rp. 4 juta.
Pencinta batik karya alumnus Fakultas Ekonomi Kampus Trisakti juga begitu bermacam. Terkecuali warga umum di Jepang, Linda juga memiliki sebagian client orang utama dari negeri matahari terbit itu.Kreator Design Batik Tokoh Bisnis Indonesia di Jepang
+ There are no comments
Add yours