Bisnis waralaba tidak hanya berkutat dengan keuntungan semata.
Terdapat beragam masalah yang meliputi bisnis ini.
Lebih lagi jika sudah memasuki bulan Desember atau akhir tahun.
Pada umumnya, waktu tersebut dijadikan sebagai waktu mengevaluasi pergerakan bisnis.
Beragam hal yang pasti dihadapi seperti kesuksesan capai target, kinerja bisnis yang jungkir balik, arus kas yang tidak menembus target, dan lainnya.
Macam-macam persoalan dalam bisnis waralaba tersebut terangkum dalam good problem, bad problem, dan ugly problem.
Good Problem
Contoh permasalahan yang satu ini terkait dengan masalah tidak dapat memenuhi permintaan pasar karena memang ketersediaan barang atau daya tampung sudah melebihi kapasitas.
Contohnya adalah seperti kasus kehabisan stok pada toko-toko yang menjual barang-barang tertentu.
Contoh lainnya adalah kasus biukms.or.id/ngan belajar yang tidak mampu menampung siswa karena kapasitas ruang atau guru yang terbatas.
Good problem lainnya juga dapat ditemui pada bisnis-bisnis yang medapatkan antrean investor.
Apakah Good Problem Merupakan Pertanda Baik?
Good problem dikatakan baaik apabila masalah sudah terpecahkan.
Ya, solusi dari masalah ini terlebih dahulu harus dirumuskan.
Beberapa hal yang harus dilakukan adalah seperti berikut:
- Karyawan atau kepegawaian
Pelaku bisnis waralaba diharapkan untuk bertindak pro-aktif dalam menemukan pegawai atau karyawan dengan memasang iklan lowongan, berkunjung ke sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan formal lainnya, hingga menghubungi para alumni.
- Keterbatasan Produk
Solusi yang dapat dirumuskan untuk mengatasi keterbatasan produk adalah dengan menemukan distributor lainnya yang mudah dijangkau.
Memeriksa kualitas juga harus diperhatikan dalam hal ini, namun tidak disarankan untuk berkompromi terlalu jauh karena akan mengguncang kualitas bisnis Anda sendiri.
Bad Problem
Bad problem merupakan salah satu persoalan bisnis waralaba yang menunjukkan adanya kasus kekurangan pegawai yang seiring dengan turunnya produktivitas.
Kondisi seperti ini membuat perusahaan tidak dapat memenuhi gaji karyawannya.
Sehingga, pemutusan hubungan kerja menjadi pilihan dalam mengatasi masalah ini.
Namun, apakah PHK adalah cara yang terbaik untuk mengatasi persoalan dalam bisnis waralaba bad problem?
Jawabannya tentu saja tidak. Terdapat perusahaan yang masih memikirkan tentang akar dari permasalahan ini.
Beberapa keemungkinan yang terjadi adalah sebagai berikut.
- Pelayanan yang kurang memuaskan sehingga membuat pelanggan enggan untuk kembali.
- Kelengkapan stok barang yang kurang memadai.
- Promosi tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga produk kurang dikenal oleh masyarakat.
Ugly Problem
Ugly problem diidentikkan dengan bisnis yang merugi.
Jika ini terjadi, bagaimanakah cara menanggulanginya?
Macam-macam persoalan dalam berbisnis memang kerap terjadi.
Namun, setiap persoalan memiliki pemecahan masalahnya tersendiri sekalipun bisnis tersebut berada dalam keadaan kerugian.
Terdapat dua harapan dalam menghadapi masalah ini yaitu memilih berhenti atau memperbaiki.
- Pebisnis dapat memilih berhenti ketika semua langkah yang ditempuh memang tidak membuahkan hasil atau tidak sanggup untuk mempertaruhkan modal yang lebih besar lagi.
- Pebisnis dapat memilih memperbaiki bisnis ini jika memang memungkinkan untuk memperbaiki salah satu persoalan dalam bisnis waralaba ini.
Lebih lagi jika bisnis Anda sudah mendapatkan kepercayaan dari investor sehingga memungkinkan Anda untuk melakukan langkah-langkah perbaikan.
baca juga
Setidaknya Anda sudah mengantongi gambaran langkah ke depan yang harus Anda lakukan agar masalah seperti ini tidak terjadi lagi.
Setelah mengetahui macam-macam persoalan dalam bisnis waralaba, Anda tentunya dihadapkan pada tahap mengidentifikasi masalah bisnis saat ini.
Seburuk apapun masalah yang harus dihadapi, jangan lupa untuk mengevaluasi setiap tahapan yang pernah dilakukan demi mendapatkan solusi yang tepat.
baca juga
Editor’s Choices
1000 Ide Bisnis UKM Modal Kecil
Daftar 600 Bisnis Franchise
800 Jenis usaha yang menjanjikan Dengan Modal Kecil
Panduan Bisnis Franchise
500 Master Franchise
Tetap saja, semangat berbisnis menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. So, jagalah semangat bisnis yang Anda miliki.