Kali ini saya akan berbagi cerita ketika mengunjungi restoran pancake yang tergolong baru di Bandung (atau mungkin tergolong baru bagi saya), restoran tersebut bernama Pancious Pancake House. Terletak di mall Paris Van Java, sebenarnya Pancious sudah terkenal di Jakarta sana, dengan slogan “the first pancake house in Indonesia”, saya penasaran apakah pancious bisa menjadi the first pancake house in Bandung, melebihi restoran pancake favorit saya, yaitu Nanny’s Pavillon?
Dilihat dari menu yang ditawarkan Pancious, tidak salah kalau restoran ini mendapat julukan the first pancake house in Indonesia. Menu pancakenya berlimpah, sama halnya dengan menu wafflenya, karena di Pancious, setiap menu pancake bisa kamu ganti dengan waffle, bisa satu lapis atau dua lapis, semua tergantung selera.
Tapi setelah saya membaca sana sini tentang betapa besarnya porsi pancake yang disajikan di Pancious, saya memesan single mango pancake dan smoked beef pancake saja.
Dan memang benar, Jika dilihat dari tampilannya, sangat menggugah selera, apalagi ukuran pancakenya yang menurut saya agak oversized.
Dilumuri dengan saus mangga kemudian irisan buah mangga dan es krim, rasa mango pancakenya justru tidak terlalu manis, padahal saya membaca banyak review sana sini bahwa pancake di Pancious kadang suka terlalu ‘over’ rasa manisnya (alias giung), mungkin ketika itu hari keberuntungan saya.
Beda halnya dengan smoked beef pancake, toppingnya adalah irisan daging asap yang digulung dan membentuk huruf ‘X’ serta lumuran keju mozarella yang sudah agak mengeras.
Kamu bisa tambahkan saus dan sambal kalau suka, memang terasa aneh karena pancake itu identik dengan cemilan manis, tapi it’s okay buat saya yang sudah agak bosan ngemil yang manis-manis.
Sedikit yang mengganggu saya justru di rasa pancakenya yang terbilang standar, rasanya terlalu flat, jika tidak ditemani dengan lumuran saus mangga ataupun topping-topping lainnya, bagi saya tidak ada bedanya dengan menyantap kue balok rasa orisinil.
Tapi mungkin hal tersebut agak tertutupi dengan penyajian toppingnya yang melimpah dan presentasinya yang cantik.
Untuk minumannya sendiri saya mencoba fresh fruit cocktail yang memang bisa dibagi untuk 2-3 orang, tidak jauh beda sebenarnya dengan sop buah, tapi uniknya minuman yang terdiri dari potongan buah-buahan seperti peach, kiwi, strawberry, pear dll ini justru sangat menyegarkan dan tidak terlalu manis, apakah ketika itu benar-benar hari keberuntungan saya? Karena saya tidak merasakan pancake dan minuman yang terlalu ‘over’ manisnya ketika menyambangi Pancious.
Dari segudang menu pancake dan wafflenya, Pancious mungkin bisa dijadikan alternatif lain bagi kamu yang doyan makan pancake, tapi dari kualitas, saya masih lebih suka dengan pancake buatan Nanny’s Pavillon, tapi semuanya kembali ke selera, karena harga yang ditawarkan di Pancious Pancake House juga tidak jauh beda dengan restoran pancake pada umumnya.
Harga sweet pancakenya berkisar dari Rp 30.000 keatas, sedangkan savoury pancakenya berkisar dari Rp 35.000 keatas, kemudian harga fresh fruit cocktailnya Rp 36.000.
Well, tunggu apalagi? Penasaran mencoba varian pancake yang melimpah di Pancious? Langsung saja datang ke outletnya di mall Paris Van Java, selamat ngemil cantik guys