4 Tips Cara Menjaga Brand

ukms.or.id – Menjaga Brand , Sejak dulu orang mengatakan bahwa kesetiaan pelanggan tergantung pada kesetiaan kita memberikan produk yang berkualitas.

Banyak dari kita yang setuju dengan pernyataan itu, tapi pertanyaannya kemudian bagaimana dengan mereka yang enggak punya produk untuk dijual?

Apa kesetiaan yang diperlukan untuk menjamin kesetiaan pelanggan dalam bisnis jasa?

Faktanya, jika kita punya produk, maka produk tersebutlah brand kita. Kalau bisnis kita sepenuhnya menawarkan jasa, maka kita adalah brand-nya dan menjadi sangat penting untuk mempelajari bagaimana memasarkan brand kita supaya sukses.

Bisnis jasa sangat rentan dengan komplain dan brand-nya mudah terkoyak. Integritas produk lebih mudah dipertahankan daripada integritas staf dan orang-orang yang terlibat di bisnis jasa.

Nah, empat tips ini akan membantu brand bisnis jasa kita mencapai sukses dan membangung dasar yang kokoh untuk kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.

Kembangkan sistem feedback untuk feedback yang positif dan negatif.

Komunikasi dengan pelanggan belum sempurnah sampai kita menerima feedback mereka.

Ketika bisnis berupa jasa seperti salon rambut, klinik, layanan cuci mobil dan sebagainya, maka bisnis kita membutuhkan feedback lebih banyak daripada bisnis lainnya.

Misalnya, ketika kita menjalankan firma manajemen properti dan menemukan diri kita bisa saja dikomplain oleh pemilik dan penyewa.

Jika umumnya orang mendengarkan komplain dari pemilik properti, lebih bijak jika kita mendengarnya dari kedua belah pihak.

Banyak bisnis yang harus menghadapi litigasi dan bahkan harus mengisi formulir pernyataan bangkrut lantaran mengabaikan masalah sederhana berlarut-larut.

Perlakukan data seperti emas

Kasus tuduhan pada Yahooo yang meng-hack data orang-orang penting membuat mereka yang terlibat dalam bisnis jasa membuka mata lebih lebar.

Data mungkin bukan merupakan komoditas fisik, tapi kepercayaan adalah komoditas yang kita jual.

Jika pelanggan harus menyerahkan data penting pada bisnis kita, maka pastikan bahwa mereka rencana keamanan bisnis kita untuk data tersebut.

Batasi jumlah pegawai yang mempunyai akses ke informasi ini.

Kamu enggak perlu menyimpan data sensitif dalam waktu lebih lama dari yang seharusnya sehingga memperkecil peluang kehilangan.

Jika kita menggunakan pihak ketiga untuk mengurus data pelangga, pastikan mereka mempraktikkan privasi yang ketat dan

Konsentrasi pada personal branding

Sebuah riset membuktikan bahwa pelanggan lebih percaya pada orang ketimbang bisnis.

Memahami fakta tersebut akan menyebabkan perubahan dalam bagaimana kita menjalankan bisnis.

Jika kita membutuhkan vibilitas yang bisa dilakukan oleh billboard, logo, dan periklanan konvensional, maka jika kita menginginkan bisnis dalam jangka panjang kita harus fokus lebih pada personal branding dan mempelajari metode suksesnya.

Oranga akan lebih mau mengikuti, berbicara, percaya, dan engage dengna kita jika mereka percaya mereka berinteraksi dengan orang sungguhan. Ini keuntungan memanusiakan merekmu.

Personal branding adalah secara sederhana menggunakan branding untuk komponen terkecil dari bisnis.

Personal branding dimulai dengan kita sebagai pemilik bisnis dan kemudian mereflesikannya pada staf melalui pelatihan dan mentoring.

baca juga

    4.Pahami tiga aturan ketertarikan dan retensi konsumen.

    Ada tiga aturan utama ketertarikan dan retensi konsumen. Pertama, kita musti mengaplikasikan perangkat yang dibuthkan untuk mendapatkan visibilitas.

    Perangkat ini bisa berupa periklanan konvensional, media sosial atau periklanan social impact – upaya marketing yang punya dampak sosial positif.

    Kedua, kamu harus konsisten dalam hal upaya pemasaran merek di seluruh kanal.

    Ketiga, bangun loyalitas dengan memberikan layanan tambahan yang membuat pelanggan mau balik lagi.

    You May Also Like

    More From Author

    + There are no comments

    Add yours