ukms.or.id/—Meraup Harta IDR 37,9 Triliun dari Spotify
Apakah anda masih bingung cari ide bisnis?
Cobalah lihat Spotify.
Streaming musik itu diciptakan oleh Daniel EK.
Berkat Spotify yang sukses ia memiliki pendapatan per bulan yang besar.
Mulai dari Nol
Bila anda ingin memulai bisnis jangan takut mulai dari nol.
Semua hal memang harus diawali dari nol.
Dengan atau tanpa modal besar, anda tetap bisa memulainya.
Satu syarat penting yang harus dimiliki ialah semangat kerja yang tinggi.
Dan memastikan setiap langkah adalah untuk mencapai target.
Perencanaan Bisnis Dimulai dari yang Paling Disukai
Seperti Spotify, dimulai dari hobby Daniel EK.
Dia menyukai musik kemudian terpikir untuk membuat paltform streaming.
Lalu mengembangkannya menjadi platform penjualan musik.
Seperti yang dapat kita lihat, Spotify menjadi tempat pembelian musik digital.
Sangat dicari dan disukai oleh kalangan anak muda jaman sekarang.
Platform Streaming Bermitra dengan Label Rekaman
Tak sembarangan musik yang dijual di Spotify.
Musik-musik itu sudah memperoleh lisensi dari label rekaman.
Semua itu mudah karena Spotify mendapatkan kepercayaan.
Spotify menjadi mitra besar dari label rekaman dalam hal pemasaran.
Khususnya pemasaran musik secara digital.
Sumber Pendapatan Label
Spotify kini menjadi salah satu sumber pendapatan yang substansial.
Terutama bagi label dan penyanyi.
Lagu-lagu yang dijual lewat Spotify langsung bisa dirasakan oleh pendengarnya.
Sementara uangnya bisa langsung masuk ke rekening label.
Yang kemudian diteruskan ke rekening penyanyi yang terlibat.
Harta Kekayaan Sopity Menembus IDR 37.9 Triliun
Sampai tahun 2018 nilai kekayaan Spotify telah tembus triliunan.
Kurang lebih mencapai USD 2,5 miliar setara dengan IDR 37,9 Triliun.
Daniel Ek. sukses membangun Spotify.
Berkat kegigihan Daniel Sotify menjadi bagian dari industri musik.
Latar Belakang
Daniel sudah kenalan dengan musik di umur 5 tahun.
Pertama kalinya mengenal musik dari sebuah gitar.
Gitar itu hadiah dari ibunya.
Ibunya seorang pneyanyi opera dan pianis.
Sedangkan ayahnya meninggal saat Daniel masih bayi.
Dia tinggal degan ayah tiri yang bekerja di bidang IT.
Akrab Dengan Musik Sejak Kecil
Dari profil keluarga memperlihatkan Daniel akrab dengan musik sejak kecil.
Demikian pula dengan teknologi.
Dia mengetahuinya dari sang ayah tiri.
Masa kecil Daniel dihabiskan di sebuah apartemen di daerah Ragsved.
Bakat entrepreneurnya terlihat pada usia 14 tahun.
Dimulai dari Binis Membuat Website
Dia mengawali bisnis dari bisnis pembuatan website.
Dia merekrut teman-temannya sendiri yang ahli dengan website.
Dia dan teman-temannya pun menjadi remaja kaya.
Tiap bulan, mereka mendaptkan pendapatan sebesar USD 15 ribu.
Pada waktu itu, uangnya ia habiskan untuk membeli video game.
Gemar dengan Teknologi
Sejak itu hidupnya tak lepas dari teknologi.
Dia tak segan membeli server sendiri untuk percobaan.
Dia juga mencoba melamar di Google.
Akan tetapi ditolak karena tak cukup umur.
Kejadian itu memicunya untuk membuat mesin pencari sendiri.
Menjadi Karyawan
Usahanya gagal, kemudian dia menjadi karyawan di Jajja.
Daniel bekerja sebagai karyawan di Jajja selama beberapa tahun.
Itu adalah salah satu perusahana teknologi.
Gajinya digunakan untuk membeli server.
Drop Out dari Bangku Kuliah
Daniel sempat kuliah di Royal Institute of Technology jurusan teknik.
Akan tetapi dia memilih drop out karena merasa kuliah tidak bermanfaat.
Dia kelura setelah 8 mingu belajar teori di bangku kuliah.
Daniel yang kreatif akhirnya membuat program untuk sebuah perusahana.
Dia dibayar sebanyak USD 1 juta untuk usahanya.
Dia juga mendapatkan penghasilan dari penjualan paten.
Mengawinkan Musik dan Teknologi
Sudah kaya di usia 23 tahun, Daniel masih penasaran.
Dia masih ingin membuat sesuatu yang keren.
Di samping dia juga ingin terlihat keren.
Akhirnya dia menemukan ide menggabungkan musik dan teknologi.
Dia berkenalan dengan veteran Silicon Valley.
Orang itu bernama Martin Lorentzon yang sudah kaya raya.
Berkolaborasi dengan Martin Lorentzon
Diawali dari pertemanan biasa, keduanya sepakat bekerjasama.
Keduanya mulai membuat program penggabungan teknologi dengan musk.
Saat itu tak diketahui bahwa keduanya akan mengguncang industri musik.
Meski saat itu Daniel merasa industri musik sedang sekarat.
Jatuh Bangun Merancang Spotify
Mereka menemukan nama Sotify untuk rancangan mereka.
Daniel dan Martin kemudian merancang interface Spotify.
Inspirasi mereka dari iTunes.
Daniel sendiri tak ingin buru-buru meluncurkan.
Dia ingin mendapatkan kesepakatan dengan label.
Sulit Mendapatkan Kesepakatan dengan Label
Nah, disinilah tantangan itu muncul.
Membangun kesepakatan dengan label sangat sulit.
Hal itu memakan waktu sampai 2 tahun.
Daniel berusaha meyakinkan Spotify akan menghasilkan keuntungan besar.
Label tentu saja ragu karena Spotify adalah platform baru.
Belum ada track record yang bisa ditunjukkan oleh Danie.
Keyakinan yang Kuat
Daniel tidak menyerah meski mendapat keraguan dari label.
Daniel percaya pada keyakinanya.
Spotify adalah ide hebat untuk industri musik.
Daniel dan Martin menghabiskan banyak uang selama masa-masa sulit itu.
Mereka mengeluarkan uang pribadi mereka.
Mereka dibiukms.or.id/ng oleh keyakinan dibanding rasionalitas.
Masuk Skandinavia, Prancis, dan Inggris
Tahun 2008, menjadi tahun yang menentukan untuk spotify.
Pada masa itu, Spotify mulai debut di Skandinavia, Prancis dan Inggris.
Setelah itu, barulah 3 tahun kemudian, deal final untuk wilayah AS terjadi.
Masuk AS Karena Mantan Presiden Facebook
Sean Parker, mantan presiden Facebook yang melancarkan urusan di AS.
Sekarang Sean Parker menjadi anggota direksi Spotify.
Kini, Spotify sudah sukses besar.
Penggunanya sudah mencapai angka 180 juta di seluruh dunia.
Dari semua itu, sekitar 83 juta di antaranya berbayar.
Sean Parker Pengagum Daniel
Belajarlah dari sikap Daniel jika ingin sukses.
Sean Parker sendiri mengagumi sikap Daniel.
Menurutnya Daniel adalah contoh tidak mudah runtuh.
Meski mendapatkan tekanan.
Dia juga tidak mudah frustasi ketika gagal.
Tetap Yakin Mencapai Tujuan
Daniel juga contoh seseorang yang tetap yakin pada tujuannya.
Dia terus mencoba mencari jalan.
Meski kenyataan memperlihatkan ketidakmungkinan, dia tetap lanjut.
Dia yakin idenya adala ide yang briliant.
Dia yakin Spotify dapat memberikan harapan besar untuk industri musik.
Keyakinannya Terbukti Nyata
Dengan jumlah pengguna berbayar sebanyak 83 juta pengguna.
Industri musik mendapatkan pelanggan tetapnya.
Terutama untuk para musisi yang memiliki penggemar berat.
Fans fanatik tidak akan segan untuk mengeluarkan uang.
Dengan spotify mereka akan menjadi lebih mudah mendapatkan musik dari fansnya.
Di samping itu, musik digital tidak dapat rusak atau habis.
Unlimited Stock
Dengan kata lain, musik yang dijual di Spotify unlimited stock.
Baik untuk didonwload maupun untuk didengarkan saja.
Otomatis, siapa saja bisa memperolehnya dengan mudah.
Syaratnya Cuma harus berlangganan spotify.
Di mana saja dan kapan saja bisa mendengarkan muskik kesayangan.
Demikian pemaparan tentang bisnis teknologi kali ini.
Semoga anda terinspirasi.