Sudah hampir larut malam ketika saya dan beberapa teman selesai berkegiatan dan pergi mencari makan malam hari itu. Hujan baru saja berhenti, mungkin karena itu kendaraan masih banyak yang lalu lalang, terutama di sekitar daerah Dago.
Bandung memang memiliki banyak sekali pilihan tempat makan, namun jika waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam dan hari itu bukanlah akhir pekan, maka jangan harap masih banyak restoran atau café yang masih membukakan pintu untuk anda memesan makanan di sana.
Kalau keadaannya sudah begini, pilihan makanan terpaksa jatuh pada kios-kios makanan kaki lima atau kedai-kedai yang biasa terdapat di pinggir jalan sekitaran kota Bandung. Tapi tidak perlu khawatir, karena Bandung tidak hanya berisi café dan restoran-restoran besar saja.
Banyak juga makanan kaki lima yang rasanya bisa dibilang jauh dari kata mengecewakan, bahkan malah bisa bikin kita ketagihan. Karena selain rasanya yang enak, harga makanan dan minuman di kedai kaki lima pun relatif murah dan dengan porsi yang tentu saja mengenyangkan.
Salah satu kedai kaki lima favorit di kota Bandung adalah Pondok Nasi Goreng Cak Jali. Membaca namanya saja tentu kita bisa menebak bahwa menu andalannya adalah nasi goreng.
Yup, di sini kita bisa menemukan berbagai macam olahan nasi goreng, mulai dari nasi goreng ayam, kambing, udang, dengan atau tanpa tambahan pete di dalamnya. Nasi goreng di sini lebih terkenal dengan istilah “nasi goreng merah” di kalangan mahasiswa kota Bandung. Hal ini dikarenakan warna nasi goreng yang menjadi merah karena bumbu-bumbu yang digunakan oleh sang juru masak.
Selain nasi goreng, Cak Jali juga menyediakan beragam pilihan mie, bihun, serta kwetiaw baik yang digoreng maupun yang direbus. Salah satu menu lain yang cukup terkenal dari kedai ini adalah Koloke Udang, yaitu udang goreng tepung yang disiram oleh kuah merah berisi tumisan sayuran seperti bunga kol, caisim dan wortel.
Untuk pilihan minuman, Pondok Nasi Goreng Cak Jali menyediakan milkshake dengan campuran sirup, squash yang merupakan campuran sirup dan air soda, beragam pilihan kopi sachet, susu, es jeruk, serta tentu saja teh manis.
Harga minuman di sini mulai dari Rp 2.500 saja, sementara makanan dibandrol dengan harga mulai dari Rp 5.000 untuk Nasi Telor, Rp 16.000 untuk seporsi Koloke Udang yang saya rasa cukup untuk dimakan berdua, serta Rp 11.000 – Rp 19.000 untuk ragam nasi goreng.
Cak Jali baru buka sekitar pukul tujuh malam hingga persediaan mereka habis, kira-kira saat tengah malam. Lokasinya berada persis di bawah jembatan layang Pasupati, jadi untuk yang membawa kendaraan roda empat terpaksa harus parkir di pinggir jalan.
Tempatnya memang tidak terlalu besar, tapi karena tidak ada fasilitas yang membuat orang ingin berlama-lama di sini dan kebanyakan orang kesini hanya ingin mengisi perut sebelum pulang ke rumah atau kembali ke kegiatan mereka, maka kita tidak perlu khawatir akan kehabisan tempat duduk. Selamat mencoba! (PA)
Pondok Nasi Goreng Cak Jali
Jl.Cikapayang (Bawah Pasupati), Dago