ukms.or.id -P-Factor , Layaknya bisnis waralaba, bisnis UKM juga mengharuskan adanya pelatihan dan peukms.or.id/naan.
Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menyatakan bahwa masih terdapatnya UKM tumbuh dan berkembang dengan sangat lambat.
Apa yang menyebabkan P-Factor demikian?
Hal tersebut bisa saja terjadi dengan alasan permodalan.
Contoh kasus yang terjadi di lapangan adalah tentang peminjaman modal kepada bank.
Sebenarnya ini tidak dilarang dalam berbisnis. Hanya saja, peminjaman modal di bank akan membutuhkan kecerdasan dalam mengatur keuangan.
Kesalahan dalam mengatur keuangan sekalipun itu adalah uang pinjaman, tetap membutuhkan manajemen yang baik dan sangat profesional.
Salah dalam mengatur keuangan akan berimbas pada bisnis yang tidak berjalan dengan semestinya.
Oleh karenanya, waralaba tidak akan jauh dari gaya berbisnis yang tangguh dan tahan banting.
Adapun yang diharuskan untuk tangguh dan tahan banting adalah bagaimana bisnis waralaba mampu membentuk SDM di dalamnya memiliki mindset demikian.
Itulah yang disebut dengan P-Factor dalam waralaba.
Pelatihan
Terdapat beragam pelatihan yang dapat diikuti oleh SDM dalam suatu bisnis.
Workshop dan seminar adalah pelatihan yang paling sering diikuti oleh pelaku bisnis untuk mengembangkan potensi SDM yang mereka miliki.
Apakah hanya seputar pelatihan luar jaringan seperti workshop dan seminar saja yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi SDM?
Seperti yang sudah dikatakan bahwa terdapat beragam pelatihan dan peukms.or.id/naan yang dapat diikuti.
Tidak hanya itu saja, SDM yang kreatif pun dapat belajar melalui berbagai media seperti berselancar di internet seputar pengetahuan bisnis, membaca buku, dan membangun kerja sama atau memperbanyak link.
Selanjutnya, mentoring dan konsultasi bisnis dapat dilaksanakan untuk membangun mindset, paradigma, dan wawasan yang luas.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan di kemudian hari, terlebih dahulu pemilik bisnis harus benar-benar memilih konsultan yang piawai di bidangnya.
Faktanya, banyak di antara konsultan yang mengaku bahwa mereka adalah pakarnya di bidang bisnis.
Namun kenyataannya tidak berbicara demikian.
P-Factor
Apa yang dimaksud dengan P-Factor?
P-Factor atau People factor adalah hal krusial yang harus diperhatikan dengan benar-benar oleh pemilik bisnis.
Ini dilakukan agar kesalahan dalam mengatur jalannya bisnis tidak terjadi seperti apa yang sudah digambarkan pada poin sebelumnya.
Kategori yang dibutuhkan oleh untuk mendapatkan P-Factor berkualitas adalah dengan menemukan SDM yang berkompeten di bidangnya dan konsisten terhadap apa yang menjadi peraturan dalam berbisnis.
Sekilas tentang pentingnya P-Factor dan konsultasi dalam sistem waralaba dalam kisah Dell…
baca juga
- Kopi Berbagi
- Tren Kopi Gula Aren Arentim
- Perkuat UKM dengan Identitas Merek yang Kuat
- Rumah Madu Simpul Hati
- Made Tea
Kisah Dell
Michael Dell membawa serta Lee Walker yang merupakan Venture Capitalist pada tahun 1986 sebagai konsultannya.
Tidak hanya sebatas memberikan masukan pada bagian kulitnya saja, Lee Walker turut menyelami apa yang dibutuhkan oleh perusahaan Dell.
Hingga akhirnya, perusahaa Dell dikenal publik pada tahun 1988 dikarenakan keikutsertaan mentor di dalamnya.
Membangun Kekuatan Tim
Selain membutuhkan P-Factor, monitoring, dan pelatihan juga peukms.or.id/naan, bisnis waralaba juga membutuhkan adanya pembangunan kekuatan tim.
Tim yang kuat melambangkan bisnis yang hebat.
Seberapa kehebatan bisnis itu berdiri, tidak akan luput dari kekuatan tim yang menyatukannya.
baca juga
Apakah P-Factor dapat tergantikan dengan program bisnis yang baik dan terorganisir?
Perlu diketahui bahwa Standard Operating System atau Autopilot sekalipun tidak akan bisa menggantikan P-Factor yang tangguh.
Sehingga, dibutuhkan komitmen yang benar-benar terjaga agar P-Factor mampu memperkuat pondasi potensi yang dimilikinya.