PUMA X Gen Z

undercover.id/ PUMA, brand yang udah eksis lebih dari 70 tahun, berhasil nge-mix warisan dan inovasi buat ngejangkau berbagai generasi. Lewat strategi intergenerational marketing, PUMA nggak cuma bikin nostalgia buat Gen X, tapi juga tetap relevan buat Gen Z.

Di zaman sekarang yang dihuni berbagai generasi, PUMA paham pentingnya koneksi emosional dengan konsumennya. Salah satu caranya adalah lewat kampanye berbasis pengaruh keluarga, di mana produk-produk heritage jadi jembatan antara generasi dulu dan sekarang.

Rachmat B. Trilaksono, Teamhead Marketing PUMA Indonesia, bilang kalau PUMA sering ngerilis produk bergaya retro sebagai penghormatan terhadap sejarah brand. Model ikonik kayak PUMA Speedcat, Palermo, dan Easy Rider jadi contoh gimana PUMA ngerayain warisan masa lalu dengan sentuhan inovasi masa kini.

PUMA Speedcat pertama kali muncul di dunia Formula 1 dan dipakai legenda balap Michael Schumacher. Sekarang, model ini hadir dengan versi modern yang lebih cocok buat gaya hidup sehari-hari, tapi tetap mempertahankan desain ramping khasnya.

Terus, ada PUMA Palermo, model sepatu yang populer di dunia sepak bola Eropa tahun 1980-an. Kali ini, Palermo comeback dengan warna-warna fresh dan tampilan lebih modern, menarik buat penggemar lama dan baru.

“Kami juga menghadirkan inovasi terbaru dari model PUMA Easy Rider, yang pernah menjadi pionir tren jogging pada tahun 1977 dengan teknologi ‘Federbein’. Dengan inovasi baru, Easy Rider tetap mempertahankan ciri khasnya sambil menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen masa kini,” jelas Rachmat.

Lebih dari sekadar menghadirkan kembali model lama, PUMA juga pakai strategi pemasaran berbasis nostalgia yang dikombinasikan dengan inovasi. Kampanye “Rewrite the Classics” jadi contoh gimana PUMA berhasil menghubungkan dua generasi sekaligus.

Dalam kampanye ini, PUMA nggak cuma merilis ulang produk legendaris, tapi juga menggandeng figur muda berpengaruh yang mampu menarik perhatian Gen Z. Strategi ini menciptakan keseimbangan di mana generasi tua merasakan nostalgia, sementara generasi muda menemukan daya tarik baru.

“Salah satu kisah menarik yang muncul dari kampanye ini adalah bagaimana para penggemar lama model Speedcat, terutama dari Gen X yang mengikuti dunia balap F1, merasa senang melihat produk ini kembali ke pasaran. Mereka bahkan berbagi cerita kepada anak-anak mereka tentang betapa ikoniknya sepatu ini di era mereka, sementara Gen Z yang menjadikannya bagian dari tren fesyen terkini, sering memamerkan sepatu ini dalam konten media sosial mereka,” ungkap Rachmat.

baca juga

    Menjaga keseimbangan antara desain klasik dan sentuhan modern bukanlah hal mudah. Tantangan terbesar PUMA adalah memastikan ciri khas desain tetap terlihat, tapi tetap bisa menarik bagi anak muda. Karena itu, PUMA fokus pada nilai-nilai yang dijunjung oleh kedua generasi, seperti ekspresi diri, semangat juang, dan kreativitas.

    “Contohnya adalah PUMA Suede, yang menjadi simbol ekspresi diri dan semangat juang dari tokoh legendaris seperti Walt ‘Clyde’ Frazier. Peluncuran ulang model Speedcat dalam kampanye ‘Rewrite the Classics’ juga menunjukkan bagaimana kami menghubungkan dua generasi sekaligus,” tutur Rachmat.

    Dengan strategi intergenerational marketing yang tepat, PUMA mampu mempertahankan warisan produknya sambil terus berinovasi. Produk seperti PUMA Speedcat, Palermo, dan Easy Rider menjadi simbol gaya yang menghubungkan masa lalu dan masa kini, menjadikannya timeless serta diminati berbagai kelompok usia.

    Pendekatan ini nggak cuma membuat PUMA tetap relevan di pasar, tapi juga memperkuat identitasnya sebagai brand yang mengedepankan orisinalitas, inovasi, dan koneksi lintas generasi.

    Selain itu, PUMA juga aktif berkolaborasi dengan berbagai figur publik dan brand lain untuk memperluas jangkauan pasarnya. Misalnya, kolaborasi dengan desainer ternama atau selebriti yang memiliki basis penggemar dari berbagai generasi. Langkah ini membantu PUMA untuk terus relevan dan menarik bagi konsumen dari berbagai usia.

    PUMA juga memanfaatkan platform digital dan media sosial untuk berinteraksi dengan konsumennya. Dengan konten yang kreatif dan engaging, PUMA berhasil menarik perhatian Gen Z yang merupakan digital native. Mereka juga menggunakan influencer marketing untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.

    Dalam hal produk, PUMA terus berinovasi dengan menggabungkan teknologi terbaru dan desain yang stylish. Mereka memahami bahwa konsumen masa kini mencari produk yang tidak hanya fungsional tetapi juga mencerminkan kepribadian dan gaya hidup mereka.

    Dengan semua strategi ini, PUMA berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu brand olahraga terkemuka di dunia. Mereka menunjukkan bahwa dengan memahami dan menghargai warisan mereka, sambil terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren terbaru, sebuah brand dapat tetap relevan dan sukses di pasar yang terus berubah.

    PUMA juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan meluncurkan inisiatif-inisiatif ramah lingkungan. Mereka memahami bahwa konsumen masa kini, terutama Gen Z, semakin peduli dengan isu-isu lingkungan dan memilih brand yang memiliki tanggung jawab sosial.

    Dengan pendekatan yang komprehensif ini, PUMA tidak hanya berhasil menarik konsumen dari berbagai generasi tetapi juga membangun loyalitas dan kepercayaan yang kuat. Mereka membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, sebuah brand dapat menjembatani kesenjangan generasi dan tetap relevan di pasar yang kompetitif.

    PUMA juga aktif dalam mendukung berbagai kegiatan olahraga dan komunitas, yang membantu mereka membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen mereka. Dengan mendukung atlet dan acara olahraga dari berbagai disiplin, PUMA menunjukkan dedikasinya terhadap dunia olahraga dan gaya hidup aktif.

    Dengan semua upaya ini, PUMA berhasil menciptakan brand yang tidak hanya dikenal karena produknya tetapi juga karena nilai-nilai yang diusungnya. Mereka menunjukkan bahwa dengan kombinasi warisan, inovasi, dan komitmen terhadap konsumen, sebuah brand dapat mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

    PUMA terus beradaptasi dengan perubahan tren dan preferensi konsumen, memastikan bahwa mereka tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen dari berbagai generasi. Dengan fokus pada kualitas, desain, dan koneksi emosional dengan konsumen, PUMA berhasil mempertahankan relevansinya di pasar global.

    Dengan demikian, PUMA menjadi contoh bagaimana sebuah brand dapat berhasil menjangkau berbagai generasi dengan strategi yang tepat. Mereka menunjukkan bahwa dengan menghargai warisan, berinovasi, dan memahami kebutuhan konsumen, sebuah brand dapat mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top