http://ukms.or.id/ – Indofood sukses membawa besar brand Indomie di antara semua merk mi instan. Saking besarnya, masyarakat Indonesia sering kali menyebut mi instan dengan Indomie. Merek Indomie pula sering kali unggul dalam daftar merek terlaris atau Brand Footprint Indonesia, bahkan sepuluh besar daftar Brand Footprint terlaris internasional.
Sejarah Mie INstan Indomie Menembus PAsar
Sejarah Indomie bahkan lebih tua dari perusahaan yang memproduksinya, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Produsen beragam makanan dan minuman tersebut berdiri pada tahun 1990. Adapun Indomie pertama kali diproduksi pada tahun 1972 oleh PT. Sanmaru. Namun pada tahun 1992, seluruh saham Sanmaru diakuisisi Salim Group hingga Indomie pun menjadi salah satu produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Indofood dikenal sebagai perusahaan raksasa pemegang brand-brand makanan dan minuman ternama, termasuk pemegang lisensi PepsiCo dan bapak perusahaan Bogasari. Semua proses produksi makanan dan minuman dari mulai bahan mentah, pengolahan, pengemasan, pemasaran hingga sampai di toko ritel dilakukan sendiri oleh PT. Indofood. Jumlah merek yang dipegang Indofood amat sangat banyak dan sulit terhitung karena hingga kini, perusahaan pun terus saja berinovasi memunculkan brand baru dan produk baru.
Khusus untuk mi instan saja, perusahaan yang didirikan Sudono Salim tersebut tak hanya memproduksi Indomie, melainkan juga Supermi sebagai mi instan pertama di Indonesia, serta merk Sarimi, Sakura dan Pop Mie. Semua merk mi instan tersebut menjadi unggulan di Indonesia dengan keunikan maupun pasar tersendiri. Namun di antara semua merk tersebut, Indomie lah yang tersukses dengan menguasai pasar mi instan hingga ranah internasional.
Puncak kepamoran Indomie dimulai saat meluncurkan varian baru, yakni rasa Mi Goreng. Sebelumnya, Indomie dikenal masyarakat dengan varian Rasa Ayam Bawang dan Kari Ayam. Sejak itu, Indomie memuai kepopulerannya hingga kini. “Puncaknya pada tahun 1983, Produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng,” dikutip dari website resmi Indomie.
Lebih dari itu, Indomie pengahttp://ukms.or.id/l persentase terbesar untuk laba Indofood. Dirilis Marketeers, laporan keuangan PT. Indofood CBP Tbk tahun 2016 menyebut laba bersih sebanyak Rp 3,6 triliun dengan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp 34,47 triliun. Dari jumlah tersebut, kontribusi Indomie mencapai Rp 22 triliun untuk PT. Indofood CBP Tbk. “Divisi mi instan di Indofood selalu menjadi kontributor terbesar dengan persentase kontribusi sekitar 64% terhadap penjualan neto konsolidasi,” rilis Marketeers.
Saat ini, 90 pasar mi instan di Indonesia dipegang oleh dua perusahaan salah satunya yakni Indofood. Meski bermunculan produk mi instan impor, daya jual Indomie masih tinggi. Brand yang sudah sangat besar itu memiliki cara tersendiri agar tak kehilangan pelanggan. Ada banyak rahasia marketing dibalik nama besar Indomie.
Iklan Indomie DI Berbagau Media Promosi
Untuk selalu mengingatkan konsumen akan brand Indomie, mi instan tersebut sering kali muncul di iklan baik televisi maupun surat kabar. Dikabarkan Marketeers, Indomie masuk dua besar sebagai brand dengan belanja iklan terbesar di Indonesia. Hal ini berdasarkan data Nielsen Advertising Information Services yang menyebut bahwa belanja iklan Indomie di media cetak dan televisi nasional mencapai Rp 786,6 miliar sepanjang tahun 2016. Angka tersebut bahkan lebih besar 19 persen dari tahun sebelumnya.
Dengan banyaknya iklan, Indomie bermaksud mengingatkan merek di dalam memori konsumen. Alhasil, ketika konsumen hendak membeli mi instan, maka yang terpikirkan dalam benak mereka adalah Indomie. “Merek selalu bersaing dalam belanja iklan di media cetak dan televisi nasional. Hal ini tak lain dan tak bukan bertujuan me-recall kembali merek di memori konsumen, dengan harapan akan dipilih konsumen saat melakukan pembelian,” dikutip dari Marketeers.
Tentu masyarakat ingat bagaimana Indomie membuat iklan yang sangat berkesan. Dari pengubahan lirik lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”, slogan “Indomie Seleraku” hingga sederet artis papan atas yang mehttp://ukms.or.id/ntanginya, seperti Al Ghazali, Nicholas Saputra, Iko Uwais dan masih banyak lagi. Iklan yang menarik akan diingat pemirsa, dengannya produk itu pula selalu diingat bahkan hingga rupa kemasannya.
Inovasi Indomie
Strategi berikutnya yang membuat Indomie menjadi brand raksasa ialah inovasi rasa yang terus berkembang. Jika menulis daftar varian rasa yang pernah dibuat Indomie, mungkin akan membutuhkan kertas yang sangat panjang. Meski tak banyak varian yang bertahan lama dalam penjualannya, namun Indomie tak pernah berhenti mengeluarkan varian baru.
Baru-baru ini, Indomie bahkan tak hanya berinovasi rasa melainkan mulai berekspansi ke pasar premium. Indomie Real Meat diproduksi Indofood sebagai produk mi premium yang diproduksi sejak tahun lalu. Ada empat varian untuk Indomie Real Meat yang dijual dengan harga tiga hingga empat kali lipat Indomie reguler. Karena itu, mi premium tersebut dipasarkan hanya di ritel modern seperti supermarket dan minimarket.
General Manager Indomie, Lucy Suganda menuturkan, Indomie membuat mi kelas premium karena melihat tren banyaknya mi instan impor yang harganya cukup mahal namun diminati masyarakat. Kebanyakan konsumennya adalah anak muda berusia 20 hingga 35 tahun. “Melihat tren ini, sebagai pemimpin pasar, kami ingin menjaga posisi kami. Terobosan ini juga memacu kami untuk selalu menjadi pelopor di kategori mi instan. Kami menargetkan anak muda usia 20 hingga 35 tahun. Kami juga akan melakukan 360 degree activities, antara lain TVC, BTL, hingga sampling di pasar swalayan dan di kampus-kampus,” ujarya kepada Marketeers.
Perbedaan Real Meat dengan Indomie reguler adalah komposisinya. Adanya daging asli ditambah bahan seperti telur puyuh, kentang dan bahan lain yang semuanya alami membuat Real Meat menjadi mi premium. Proses pembuatannya pun menggunakan teknologi retort yang biasa digunakan untuk sarden, yakni metode pengawetan pangan dengan memanaskannya di suhu tinggi.
Pasar Internasional
Tak hanya laku di pasar Indonesia, Indofood pula berhasil membuat Indomie diminati masyarakat luar negeri. Dikabarkan SWA, merek Indomie mendapat peringkat delapan dalam ranking dunia Brand Footprint. Global ranking ini dibuat dengan melibatkan 15 ribu merek produk FMCG dengan 200 kategori di 44 negara. Merek Indomie termasuk salah satu produk yang paling sering dibeli masyarakat dunia.
Menurut General Manager Kantar Worldpanel Indonesia, Lim Soon Lee, Indomie memiliki pasar yang luas di dunia. Tak hanya di Indonesia, produk Indofood ini juga memiiki pasar besar di Malaysia, Turki Vietnam dan Nigeria. Bahkan Indomie menjadi peringkat pertama merek terlaris di Nigeria.
“Penjualan international yang luas, merupakan salah satu faktor pendukung performance dari Indomie. Di samping itu, sertifikat halal juga menjadikan Indomie sebagai merek halal mi instant yang terbesar di dunia,” dikutip dari SWA.
Di Nigeria, kepopuleran Indomie sebagaimana kepopulerannya di Indonesia. Bahkan tak sedikit masyarakat Nigeria yang menganggap Indomie adalah produk lokal dan bukan impor dari tanah air. Hal ini tak mengherankan mengingat Indomie telah berada di Nigeria sejak tahun 1988.
Indofood kemudian mempercayakan produksi Indomie melalui Dufil Prima Foods pada tahun 1995. Sejak itu, merek Indomie sangat populer dan memiliki pabrik yang sangat besar dan produknya tersebar di penjuru Afrika. Indomie pun sangat mudah di temukan di sana. Produknya ditata terdepan di pasar-pasar swalayan, iklannya bertebaran di media hingga reklame jalan.
baca juga
Indofood lalu membawa Indomie ke Asia Tenggara pada tahun 2002. Respon positif pun diterima di banyak negara. Tak butuh waktu lama Indomie meraih kepopuleran. Enam tahun sejak dikenalkan di Asia Tenggara, Indofood kemudian mempercayakan produksi Indomie oleh perusahaan Malaysia and Singapore Foods. Bisa dikatakan, Indomie merupakan produk pangan Indonesia yang paling sukses di pasar internasional.
Dibalik besarnya brand Indomie ada kesuksesan perusahaan besar Indofood dalam memasarkannya. Tak hanya mengikuti pop culture, Indomie bahkan membanggakan Indonesia. Lebih dari itu, pajak penjualannya bahkan menjadi salah satu pendapatan besar negara.
+ There are no comments
Add yours