ukms.or.id – Start Up Klarna , Klarna adalah salah satu Start Up Fintech internasional yang memberikan jawaban bagi masyarakat ketika berbelanja secara online. Adanya Start Up ini akan mempermudah proses pembelian online dengan pilihan pembayaran yang beragam dan sederhana.
Perkembangan teknologi turut mendukung eksistensi Start Up di berbagai belahan dunia, salah satunya adalah Klarna.
Di bawah ini, kita akan mengulik lebih dalam tentang Start Up Klarna mulai dari awal berdirinya hingga bagaimana mereka mengembangkan Start Up di zaman yang segalanya menggunakan teknologi.
Sekilas Tentang Klarna
Klarna merupakan sebuah perusahaan yang berdiri pada tahun 2005 tepatnya di Stockholm, Swedia. Tujuan didirikannya Start Up Klarna ini agar masyarakat lebih mudah dalam melakukan kegiatan berbelanja online.
Berbeda dengan perusahaan lain yang tergerus dengan perkembangan teknologi saat ini, Klarna tetap menjunjung tinggi sistem pembayaran yang sederhana.
Evolusi teknologi yang pesat tidak menghentikan larna untuk menerapkan pembayaran yang sederhana, mudah, dan tentunya keamanannya tetap terjaga.
Perusahaan Klarna memberikan layanan pembayaran serta belanja secara global dan namanya sudah cukup terkemuka dan dikenal oleh banyak orang.
Hingga saat ini sudah terhitung Klarna memiliki jumlah konsumen aktif 147 juta konsumen yang ada di lebih dari 400 ribu pedagang di 45 negara.
Mereka memberikan pelayanan berupa pengalaman belanja serta pembelian cerdas dan lebih flesibel. Sistem pembayaran yang diterapkan juga sangat beragam sehingga konsumen lebih mudah untuk berbelanja secara online.
Adapun penawaran pembayaran yang diberikan oleh Klarna adalah pembayaran secara langsung, pembayaran setelah pengiriman, bahkan cicilan sekalipun.
Pada tahun 2014, perusahaan Klarna mengakuisisi SOFORT dan dari situlah Klarna Group mulai dibentuk. Adapun dukungan investor yang Klarna terima mulai dari Silver Lake, Sequoia Capital, Dragoneer, Bestseller Group, Visa, Permira, Atomico, hingga Ant Group.
Data Statistik Perusahaan Klarna
Kurang lengkap rasanya jika sudah mengenal penjelasan apa itu perusahaan Klarna tetapi belum mengetahui data statistik dari perusahaan tersebut.
Perlu diingat bahwa perusahaan Klarna sendiri adalah anak bagian dari Group Klarna yang dibentuk tahun 2014 seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Adapun data statistik perusahaan start up Klarna menunjukkan bahwa total konsumen aktif mereka sebesar 147 juta konsumen.
Sedangkan total pedagang mencapai lebih dari 400 ribu pedagang, dan karyawan berjumlah 5000 orang. Tak lupa juga bahwa jumlah transaksi per hari yakni sebesar 2 juta.
Siapa Pendiri Dibalik Perusahaan Start Up Klarna?
Mungkin kamu akan bertanya-tanya, siapa sebenarnya founder dari perusahaan Start Up yang satu ini. Hingga mereka berhasil mengepakkan sayapnya menjadi salah satu perusahaan ternama secara internasional.
Ada beberapa orang yang menjadi founder of Klarna dan disini kita akan mulai dengan founder pertama yang juga menjadi CEO of Klarna saat ini.
Sebastian Siemiatkowski adalah salah satu pendiri sekaligus CEO dari perusahaan Start Up Fintech Klarna ini.
Klarna salah satunya didirikan oleh Sebastian Siemiatkowski, pria kelahiran 1981 yang memiliki pengalaman dalam bidang penjualan selama delapan tahun dan juga menjabat sebagai manajer pemasaran di Djuice Uppsala.
Selain Sebastian Siemiatkowski, Klarna juga didirikan oleh Niklas Adalberth, seorang wirausahawan kelahiran 1981 yang juga menjadi pendiri utama pada organisasi Norrsken Foundation.
Terakhir ada Victor Jacobsson sebagai Co-Founder serta owner of Klarna. Dirinya juga merupakan kelahiran 1981 dan termasuk lulusan dari Master of Science, Stockholm School of Economics.
Teknologi Aplikasi Klarna
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, bahwa Klarna adalah Start Up Fintech dan teknologinya menggunakan aplikasi yang bisa diunduh oleh pengguna smartphone.
Aplikasi Klarna memungkinkan penggunanya untuk bisa mengecek dan melacak posisi paet hanya dengan aplikasi saja.
Klarna juga menawarkan fitur berbelanja dari browser berbasis aplikasi dan memungkinkan pembelian dari pengecer, seperti layaknya Amazon.
Produk paling populer yang ada pada aplikasi Klarna adalah penawaran cicilan dengan empat kali pembayaran tanpa adanya bunga.
Produk lain yang juga mereka tawarkan adalah pengguna bisa menambahkan produk ke daftar keinginan, menyetor uang dengan perusahaan, dan penawaran opsi membayar 30 hari setelah pengiriman barang.
Aktivitas Pendanaan pada Perusahaan Klarna
Pada tahun 2021 kemrain, perkiraan valuasi Klarna mencapai US$ 45,6 miliar atau sebesar 638,40 triliun. Hal tersebut dikarenakan layanan Klarna ini menjadi sangat populer semenjak pandemi Covid-19.
Suntikan dana yang membuat nama Klarna mencuat hingga menjadikan statusnya sebagai unicorn fintch top Eropa sekaligus perusahaan rintisan atau Start Up dengan valuasi terbesar setelah perusahaan finansial Stripe.
Adapun suntikan dana tersebut dilakukan oleh Visions Fund 2 Softbank yang kemudian bertambah lagi dengan injeksi dana oleh investor Gojek sebesar 9 triliun.
Adit Ventures, Honeycomb Asset Management dan WestCap Group menjadi investor institusi lain yang juga ikut serta di dalam pendanaan perusahaan Klarna ini.
Selain padatahun 2021, di tahun-tahun sebelumnya Klarna memang sudah berhasil mengumpulkan berbagai pendanaan lain dari investor untuk keberlangsungan perusahaan tersebut.
Keberlanjutan Perusahaan Start Up Klarna di Masa Mendatang
Sama seperti perusahaan pada umumnya, Start Up Klarna juga telah menyiapkan rencana keberlanjutan yang disusun dari saat ini. Berikut beberapa rencana keberlanjutan perusahaan Start Up Klarna di masa mendatang.
- Pertama, Klarna akan mengupayakan kesetaraan gender pada tahun 2025 dengan tujuan mempercepat karir seorang perempuan.
Hal tersebut sudah diumumkan secara resmi oleh Klarna sendiri pada hari perempuan internasional tahun 2021 bahwa mereka menargetkan rencana ini dengan melalui serangkaian acara yang akan menyoroti kontribusi perempuan pada perusahaan mereka.
Rencana keberlanjutan ini tidak lain adalah untuk mengimplementasikan misi Klarna yaitu mendorong lingkungan kerja inklusif dan memberdayakan.
- Kedua, Klarna juga memiliki rencana untuk mewujudkan planet health dengan mengurangi emisi sebesar 50 persen pada tahun 2030 nanti.
Mereka telah menetapkan target untuk mengurangi emisi pada tahun 2030 sebesar 50 persen dengan menggunakan metode menangani jejak karbon melalui pendekatan baru yang lebih ramah lingkungan.
Rencana keberlanjutan ini mereka lakukan untuk mengatasi tantangan lingkungan yang akan dihadapi dunia dengan urgensi khusus yang menetapkan emisi karbon dan mendudukung inisiatif mengurangi perubahan lingkungan dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Usaha mereka dibuktikan pada pendedikasian yang dilakukan April tahun 2021 dimana mereka akan mendedikasikan sebanayk 1 persen putaran pendanaan untuk melindungi, mengurangi, serta memulihkan iklim dan keanekaragaman hayati.
- Terakhir, Klarna juga menawarkan informasi kesejahteraan finansial bagi seluruh pasar mereka yang membutuhkannya.
Bentuk inovasi dari rencana keberlanjutan ini yakni dengan mengeluarkan beberapa fitur dan meluncurkan Dewan Influencer.
Pengingat aplikasi untuk konsumen yang lupa membayar dibubuhkan ke dalam fitur bernama The Never Forget Test.
baca juga
Untuk mengungkapkan data utang konsumen Klarna serta menantang industri kredit, terdapat situs baru yang ada di Swedia yakni situs WikiPink.
Sedangkan Dewan Influencer yang bertujuan memberikan pedoman dan kejelasan tentang bimbingan keuangan untuk para penggunanya.
+ There are no comments
Add yours