Waralaba Ice cream AICE

AICE produsen es krim yang sedang tren di Indonesia.

Berbagai kalangan menyukainya.

Selain rasa yang ditawarkan beragam dan kenikmatan terjamin.

Harganya juga sangat terjangkau.

Gerai es krim ini dapat ditemukan hampir setiap warung.

AICE mampu bersaing dengan es krim lainnya.

Penasaran? Simak ulasan bisnis AICE berikut.

Strategi Marketing AICE

Strategi marketing AICE bukan hanya aji mumpung.

Tetapi perusahaan menetapkan strategi lebih mendetail.

Meskipun dasarnya sama dengan strategi para kompetitor.

Yaitu Campina dan Wall’s.

Pemasaran dilakukan di warung-warung kecil atau toko kelontongan.

Tidak hanya terfokus pada supermarket dan mall.

Harga yang ditawarkan juga ramah kantong.

Sehingga dapat dibeli semua kalangan.

Jika di mall besar AICE memiliki gerai cukup besar.

Berbeda dengan warung hanya menyediakan lemari pendingin saja.

Tingkat Penjualan AICE

AICE hadir sejak tahun 2015.

Selama 2 tahun beroperasi penjualan mengalami peningkatan.

Sangat signnifikan dengan persentase hingga 260%

Penjualan semakin meningkat dengan strategi marketing perusahaan.

Hal ini mendukung perluasan pabrik baru.

Pada tahun 2018 AICE membangun pabrik kedua di Jawa Timur.

Setelah pabrik pertama yang berada di Bekasi, Jawa Barat.

Peningkatan penjualan dipengaruhi beberapa faktor:

Produksi
Promosi
Marketing
Distribusi
Mitra
Operasional

AICE Mengancam Kompetitor

Hadirnya AICE di Indonesia seolah mengancam pemain lama.

Sangat dikhawatirkan dapat menggoyang pasaran.

Minat masyarakat mengkonsumsi es krim ini sangat tinggi.

Selain itu, karena fokus utama penjualan di mini market dan warung.

Mengakibatkan persaingan penjualan es krim lebih gencar.

Pemain lama semakin melakukan penjualan dan promosi lebih intens.

Strategi Promosi AICE

Perusahaan AICE memusatkan perhatian pada strategi promosi.

Baik itu melalui digital seperti berbagai platform sosial media.

Atau promosi secara konvensional melalui media cetak.

Disamping itu, AICE juga turut menjadi sponsor dari berbagai acara.

Misalnya sponsor Asian Games 2018 di Palembang Jakarta.

Promosi juga dilakukan menggunakan jasa selebram dan selebriti.

Mereka mengendorse dan menjadi buzzer di sosial medianya.

Sehingga AICE lebih cepat populer dikalangan pengguna internet.

Strategi Distribusi AICE

AICE juga tidak sembarang menentukan strategi distribusi.

Bahkan strategi distribusinya dikatakan sangat kuat dan intens.

Perusahaan fokus terhadap daerah-daerah terpencil.

Yang mana selama ini belum dilirik kompetitor.

Pendistribusian AICE juga menggunakan sistem reseller.

Sehingga masyarakat turut berpartisipasi menjual AICE.

Keberhasilan distribusi AICE membuat jumlah outlet berkembang pesat.

Kini ditemukan sekitar 80.000 outlet tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara itu pendistribusian di minimarket sebagai mitra.

Sementara itu, Outlet AICE di pemukiman penduduk berlokasi strategis.

Sehingga masyarakat mudah mendapatkan es krim ini

Syarat lokasi strategis outlet AICE:

dekat sekolah
dekat pemukiman warga
dekat tempat hiburan
dekat tempat pendidikan non-formal

Reseller AICE

AICE menerapkan sistem reseller berbeda dengan merek lain.

Yang mana untuk persyaratannya cukup mudah.

Selain itu memerlukan biaya yang terjangkau.

Beberapa hal yang harus dimiliki calon mitra:

lokasi warung strategis
daya listrik memadai.

Cukup dengan membayar uang sejumlah Rp 500 ribu.

Anda sudah dapat menjadi mitra AICE.

Bahkan berhak menerima pinjaman freezer dan perlengkapan lain.

Sistem Jual Putus AICE

Perusahaan AICE menerapkan sistem jual putus.

Artinya reseller hanya wajib membayar produk yang terjual.

Sistem ini sangat efisien dalam menarik minat masyarakat.

Terdapat 35 macam es krim AICE yang ditawarkan.

Harganya sangat kompetitif antara Rp 2 ribu – Rp 10 ribu.

Reseller bisa mendapatkan keuntungan cukup besar.

Rentang keuntungan penjualan mencapai Rp 1.700 per buah.

Breaking News