Amin Suwarno Sukses Kembangkan Konverter Kit

ukms.or.id – Peluang bisnis bisa datang dari keinginan untuk menjawab permasalahan yang sedang dihadapi oleh lingkungan sekitar.

Salah satu contoh nyata dari hal tersebut dapat dilihat dari kisah Amin Suwarno atau yang lebih dikenal dengan nama Amin Ben Gas.

Hidup dan besar dari lingkungan yang jauh dari peradaban teknologi modern tidak serta merta menghalangi seorang Amin Suwarno menciptakan produk inovatif.

Meskipun hanya hidup sebagai seorang nelayan di daerah terpencil dan tidak mengenyam pendidikan mumpuni, Amin mampu menciptakan sebuah konverter gas untuk menggerakkan kapal motor nelayan.

Berkat penemuannya, kini hampir seluruh nelayan dari 25 kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia dapat merasakan manfaat dari penemuan konverter tersebut.

Bermula dari Keresahan Nelayan

Amin Suwarno berasal dari Teluk Pakedai yang dekat dengan kota Pontianak yang merupakan salah satu permukiman nelayan tradisional di Provinsi Kalimantan Barat.

Meski tidak berprofesi sebagai nelayan, tinggal dekat dengan pemukiman nelayan membuat Amin paham seluk beluk kegiatan nelayan termasuk keluhan mereka.

Salah satu hal yang menjadi keluhan para nelayan adalah tingginya biaya bahan bakar yang harus dikeluarkan untuk satu kali kegiatan melaut.

Selain merupakan komponen pengeluaran terbesar bagi nelayan, sulitnya mendapat bensin menjadi hal yang cukup memusingkan bagi mereka yang menggantungkan nafkah mereka dari laut.

Apalagi hasil yang didapat oleh nelayan kadang tidak menentu.

Amin Suwarno Sukses Kembangkan Konverter Kit Menjadi Ladang Bisnis

Merasa terbeban untuk membantu permasalahan para nelayan, Amin mencoba memikirkan kemungkinan-kemungkinan solusi yang bisa diambil.

Pria jebolan fakultas pertanian Universitas Pancabakti ini semula mencoba mengutak-atik bagian mesin perahu nelayan untuk menemukan pangkal masalah.

Meski tidak memiliki latar belakang kelistirikan, berkat pengalamannya sering membetulkan mesin tempel milik perahu orangtuanya, ia memiliki pemahaman mengenai cara kerja piranti mesin seperti karburator dan yang lainnya.

Diilhami oleh program pemerintah mengenai konversi minyak tanah menjadi gas elpiij, Amin mulai berpikir untuk memodifikasi bagian karburator agar bisa dipakai untuk menerima bahan bakar gas elpiji.

Pada waktu itu, Amin berpikir bahwa gas elpiji tentu lebih mudah didapatkan di warung-warung terdekat

Menghabiskan waktu penelitian selama lima tahun lebih, akhirnya Amin berhasil menciptakan purwarupa awal dari konverter yang ia beri nama mixer.

Piranti Mixer ini nantinya bertugas untuk memadatkan gas dan udara sehingga bisa mendorong tenaga untuk mesin kapal.

Setelah melewati puluhan kali percobaan gagal, akhirnya Amin dapat menemukan formula konverter yang pas untuk bisa dipakai oleh perahu nelayan.

Berkat beberapa masukan dari para nelayan, Amin bisa menyempurnakan purwarupa konverter untuk mesin kapal tempel tersebut dan mematenkannya dengan nama Amin Ben Gas.

Dengan alat konverter ini, para nelayan nantinya dapat menggunakan dua buah bahan bakar sekaligus yaitu bensin dan gas elpiji.

Pada tahun 2013, kualitas konverter Amin Ben Gas ini sudah diakui pemerintah dengan diberikannya sertifikat Standar Nasional Indonesia.

baca juga

Membina Para Nelayan

Setelah berhasil menemukan alat ini, Amin langsung mengajak para nelayan untuk mencoba alatnya tersebut.

Hasilnya, para nelayan mengakui dapat menghemat pengeluaran untuk bahan bakar sebanyak 5 kali karena bisa menggunakan gas elpiji.

Setelah penemuannya membawa dampak, Amin akhirnya mulai serius untuk menjadikan penemuan ini sebagai bisnis.

Namun niat awalnya tidak langsung mengarah untuk menghasilkan profit melainkan untuk pemberdayaan para nelayan terlebih dahulu.

Ia memilih untuk memberdayakan para nelayan pembuat perahu di Dusun Sejahtera, Desa Kubu Raya yang berjarak 50 km jauhnya dari kota Pontianak.

Di sana Amin banyak memberi masukan kepada para nelayan untuk menggunakan bahan fiber glass dalam membuat kapal.

Bahan Fiber glass dipilih karena terbukti lebih awet untuk digunakan melaut serta lebih mudah untuk dipasangi oleh alat konverter ciptaannya.

Dari kolaborasinya dengan nelayan pembuat kapal ini, Amin dapat menciptakan konverter untuk dua kapasitas mesin yang berbeda dengan memanfaatkan mekanisme tee joint.

Total ada sekitar 80 nelayan yang diajak bekerja sama oleh Amin untuk memproduksi kapal nelayan dengan mesin konverter buatannya.

Rencana awalnya, kapal berkonverter ini akan dipasarkan di seluruh Kalimantan.

baca juga

    Banyak Menerima Klien Pemerintah Daerah

    Kabar mengenai alat konverter kit buatan Amin yang berhasil membantu para nelayan telah terdengar hingga luar Teluk Pakedai.

    Seiring dengan semakin digalakkannya program konversi minyak tanah menjadi gas, banyak Pemerintah Daerah yang tertarik untuk menggunakan konverter kit milik Amin.

    Tercatat beberapa perwakilan pemerintah daerah mulai dari Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, hingga beberapa pemerintah kabupaten di pantai utara Jawa.

    Rencananya, pemerintah daerah akan langsung menghibahkan konverter kit ini untuk dihibahkan kepada nelayan dalam rangka pemberdayaan profesi kelautan.

    Selain itu pemerintah daerah juga diwajibkan untuk selalu menyediakan gas-gas elpiji kepada para nelayan pengguna konverter ini yang tertuang dalam Perpres nomor 126 tahun 2015.

    baca juga

      Mendapat Banyak Penghargaan

      Berhasil menciptakan inovasi yang berpengaruh besar terhadap profesi nelayan, tak pelak dirinya banyak diganjar apresiasi, terutama dari dalam negeri.

      Penghargaan pertama yang ia terima berasal dari bupati Kubu Raya yang menganugerahi Amin sebagai tokoh penginspirasi nelayan pada tahun 2012.

      Selain itu Pak Amin juga mendapat penghargaan lain seperti penghargaan most inspiring award pada tahun 2014 dari Indonesia Green Award.

      Amin juga sempat diundang oleh ikatan profesor Institut Teknologi Bandung untuk mempresentasikan penemuanya pada tahun 2012.

      bac ajuga

      Meskipun telah mendapatkan sejumlah penghargaan, Amin tidak cepat merasa puas dengan berbagai penghargaan yang telah ia raih.

      Faktanya Amin selalu memperbaharui alat konverter ciptaannya setiap tahun guna dapat menyesuaikan dengan kebutuhan nelayan yang bisa saja berubah-ubah.

      Kini ia sudah menciptakan alat konverter generasi kesembilan dengan bantuan teknis dari Universitas Tokyo, Jepang.

      You May Also Like

      More From Author