Arah Baru Ekosistem Teknologi , Ekosistem teknologi di Indonesia terus mengalami perkembangan. Hal ini tak lepas dari perkembangan ekosistem teknologi global. Ke arah mana?
Tahun 2023 untuk Indonesia bisa diibaratkan sebagai babak baru dalam sebuah novel epik, di mana setiap karakter berlomba untuk menorehkan tinta kejayaannya masing-masing di atas kanvas sejarah digital negeri ini. Tahun tersebut tercatat sebagai periode di mana ‘startup’ bukan lagi kata asing, melainkan telah menjadi jantung yang memompa ekonomi digital dengan darah segar inovasi dan teknologi.
Menurut data yang dihimpun, jumlah startup baru yang bermunculan mencapai angka yang mempesona, meningkat sebesar ~30% dari tahun sebelumnya. Bagai jamur di musim hujan, mereka tumbuh subur di ladang harapan yang dibanjiri dengan asa dan kreativitas. Sektor fintech berjaya, dengan pertumbuhan yang menyaingi kecepatan penyebaran kuliner nusantara ke penjuru dunia—dari layanan pembayaran digital hingga platform financing, semuanya tumbuh bak kembang di musim semi.
Bukan hanya itu, healthtech juga tak kalah cemerlang. Dalam genggaman AI, dunia kesehatan menemukan sahabat yang selama ini dirindukan. Algoritme-algoritme cerdas tak hanya menjadi perpanjangan tangan dokter, tapi juga mata dan telinga yang membantu mendiagnosa lebih dini dan akurat. Apabila populasi Indonesia sebagai lautan, maka healthtech adalah kapal-kapal yang berlayar di atasnya, membawa harapan kesehatan yang lebih baik ke setiap pulau.
Pada akhirnya, 2023 menjadi tahun di mana perusahaan rintisan yang tidak hanya mempertahankan, tapi juga memperluas visi mereka, mereka seolah-olah berteriak, “Kita tidak hanya mainan, kita adalah pemain utama!”
Proyeksi 2024: Hari Esok yang Menjanjikan
Seakan tidak ingin kalah dengan kesuksesan tahun sebelumnya, proyeksi pertumbuhan untuk 2024 mencatat angka yang bisa membuat senyum merekah di wajah para pendiri startup. Data menunjukkan bahwa dengan keberlanjutan tren saat ini, kita dapat mengharapkan lonjakan pertumbuhan hingga dalam hal pendirian startup baru, terutama dalam sektor yang sebelumnya kurang mendapat sorotan—seperti edutech dan agrotech.
Edukasi digital, yang selama pandemi COVID-19 berperan sebagai pelita di kegelapan, diperkirakan akan terus bercahaya terang. Dengan generasi Z yang mengambil peran lebih aktif dalam perekonomian, edutech bukan hanya tentang belajar dari kejauhan, tapi juga tentang membentuk masa depan yang teredukasi dan terampil.
baca juga
Sementara itu, agritech mulai menunjukkan tunas-tunas inovasi yang siap bertumbuh. Dengan pendekatan yang menggabungkan AI dan IoT, petani Indonesia bukan hanya bertani, tapi ‘berteknologi’—menjadikan sawah sebagai lab dan padi sebagai data. Mengingat Indonesia adalah negara agraris yang juga memiliki keanekaragaman kuliner, integrasi teknologi dalam bidang ini menjanjikan perubahan yang sebesar efek sambal pada lalapan.
Adopsi AI dalam pertanian membantu petani untuk mendapatkan hasil panen yang lebih besar, lebih baik, dan lebih konsisten. Seperti mantra yang diucapkan Dewi Sri, dewi pertanian, teknologi ini mampu mengubah padi menjadi berlian—memberikan nilai tambah yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Terakhir, tidak bisa diabaikan bahwa sektor transportasi dan logistik akan mendapat angin segar dengan kehadiran AI dan otomatisasi. Bisa dibayangkan, armada-armada pengiriman yang dulu ‘berenang’ dalam lautan kemacetan, kini ‘berlari’ dengan efisiensi yang seperti mengambil ‘shortcut’ di jalur cepat.
Dan ketika kita mengupas lebih dalam lagi, terdapat satu vertikal yang mengkilap bak permata di mahkota ekonomi digital Indonesia untuk tahun 2024: Teknologi Keberlanjutan dan Energi Terbarukan.
Mengapa vertikal ini? Sederhananya, karena kini lebih banyak orang yang sadar bahwa kita tidak bisa hanya terus ‘mengambil pinjaman’ dari Bumi tanpa ‘membayar cicilan’. Teknologi keberlanjutan tidak lagi menjadi pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak.
Dari sisi investasi, aliran dana ke vertikal ini mengalir deras, seolah-olah ‘Go-Jek’ yang menemukan jalur bebas hambatan baru. Tahun 2023 mencatatkan angka peningkatan investasi sebesar 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Investor kini melirik perusahaan yang mampu menunjukkan ‘kepahlawanan’ dalam menyelamatkan planet, sekaligus memberikan keuntungan yang menggiurkan.
Start-up di bidang energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, menjadi bintang baru di langit yang selama ini didominasi oleh batubara dan minyak. Mereka ini bagaikan Superman yang terbang menembus awan polusi, menawarkan harapan bagi masa depan yang lebih bersih dan hijau.
Tahun 2024 diproyeksikan akan menjadi panggung di mana semua vertikal ini tidak hanya menari, tapi juga memberikan tontonan yang memukau. Sebuah pertunjukan yang bukan hanya untuk dinikmati saat ini, tapi juga memberi keuntungan untuk generasi yang akan datang.
Para pemimpin industri harus siap dengan kanvas yang luas dan cat yang beragam untuk menggambar lanskap bisnis yang baru. Kepada para investor, saya katakan: pasang sabuk pengaman Anda, karena kita akan memasuki area dengan turbulensi inovasi yang tinggi. Dan bagi para policymaker, tibalah saatnya untuk ‘menyalakan lampu panggung’ dan mendukung aktor-aktor yang akan membuat Indonesia tidak hanya menjadi penonton, tapi juga sutradara dalam drama global keberlanjutan.
Mari kita semua bersiap untuk tahun di mana kita akan melihat bukan hanya kemajuan, tapi juga perubahan yang berarti. Karena, pada akhirnya, 2024 bukan hanya soal teknologi, tapi tentang menciptakan masa depan yang bisa kita semua banggakan.
Kepada para investor, pasang sabuk pengaman Anda. Kita akan memasuki area dengan turbulensi inovasi yang tinggi.