ukms.or.id – Ardhina Zaiza Hest of Corporate Communication , Coca-Cola Eur Parfum , Berdampak dan Bermakna , pernaah membayangkan Setelah lulus S1 menyadan bahwa ia senang dengan polarjaan yang menurut dirinya meaningful pernah merabat sebagai e Seal Responsibility (CSR) Spec Ce Amatii indonesia yang sekarang Coca-Cola turpacite Partners Setelah tu, la sempat berpinda Fenjadi sustainability manager yang fokus pada isu lingkungan
Agar lebih berkembang dengan karier, la selalu bertanya pada diri sendiri, apakah yang la lakukan bermakna untuknya atau tidak Apabila tidak ketemu, ia akan mencoba untuk mencarinya, bahkan membuatnya menjadi bermakna. la selalu berupaya membuat pekerjaan yang sedang ditekuni punya dampak.
la juga memberikan tips bahwa penting sekali untuk merasa senang dengan apa yang dilakukan. Pastinya, setiap pekerjaan selalu mengalami naik-turun. Namun, orang akan berjuang untuk bertahan meski banyak tantangan karena la tahu pekerjaannya tersebut memiliki dampak dan bermakna.
Saat ini, Ardhina Zaiza merupakan Head of Corporate Communications Coca-Cola Europacific Partners-Indonesia. Kepada Dyandramitha Alessandrina dari Marketeers. la menceritakan sepenggal kisah perjalanan kariernya.
Selama saya berkarier, saya menjumpai banyak sekali momen terbaik dan pengalaman mengesankan. Dan, sekarang inilah momen terbaik bagi saya. Menjadi Head of Corporate Communication di umur saya sekarang ini merupakan suatu pencapaian yang tak saya sangka. Saya sudah dipercaya untuk mengemban tugas dan posisi ini.
Butuh hampir sepuluh tahun untuk bisa sampai di posisi ini. Awal masuk perusahaan Ini, sebagai management trainee saya berkesempatan terjun ke bidang corporate affairs dan corporate communications. Setelah Itu, saya diberi dipercaya sebagai CSR specialist. Pekerjaan ini saya tekuni selama hampir enam tahun. Kemudian, pindah menjadi sustainability manager selama dua tahun dan akhirnya bisa mencapai posisi saya yang sekarang ini.
Selama menjadi CSR specialist dan sustainability manager, banyak program yang saya tangani. Kami memiliki banyak program tahunan. Salah satunya, Bali Beach Clean Up, sebuah program membersihkan sampah di pantai di Bali yang hadir sejak tahun 2007. Program tersebut masuk ke United Nations World Tourism Organization Award. Saya mendapat kesempatan untuk mewakili perusahaan di Madrid, Spanyol, untuk program tersebut. Padahal, waktu itu saya belum lama menjadi CSR specialist.
Saya menyadari bahwa perusahaan ini cukup terbuka dengan talenta-talentanya, walaupun masih muda. Di departemen saya, khususnya, saya diberikan otoritas sehingga saya memiliki ownership atas program yang saya pegang. Mamen terbaiknya adalah ketika saya diberikan kepercayaan atas hal tersebut
Saya merasa, kesempatan, fleksibilitas, kepercayaan, dan otoritas yang diberikan memampukan saya berkembang sedemikian rupa. Sebelumnya, saya tidak pernah berpikir untuk mengelilingi Indonesia. Di tempat ini, saya
mendapatkan kesempatan tersebut dan bisa membuat program-program serta melakukan hal yang saya sukal
Saya merasa, kesempatan, fleksibili kepercayaan, dan otoritas yang diberikan memampukan saya bisa berkembang sedemikian rupa.
Momen yang cukup menantang buat saya adalah ketika banyak pergantian posisi di perusahaan. Banyak posisi penting yang kosong untuk waktu yang lama sehingga daftar pekerjaan menjadi lebih banyak. Oleh sebab itu, kami saling bahu membahu menjalankan pekerjaan di posisi-posisi kosong tersebut. Momen menantang lain adalah saat proses
akuisisi Coca-Cola Amatil menjadi Coca- Cola Europacific Partners. Setelah menjadi perusahaan yang baru, tentunya budaya perusahaan ikut berubah. Apalagi, perusahaan saya saat ini sudah bergabung dengan pasar Eropa. Tentunya, kompetisi semakin menantang karena berhadapan dengan lebih banyak pemain, Standarnya beda dan lebih tinggi. Dengan perubahan tersebut, saya dan tim dituntut bekerja dengan lebih adaptif dan gesit dengan jumlah sumber daya yang relatif sama
Untuk menghadapi momen-momen tersebut. saya banyak berkonsultasi dengan manajemen. karena beban kerja menjadi lebih banyak.
Momen menantang lain adalah saat proses akuisisi Coca-Cola Amatil menjadi Coca- Cola Europacific Partners. Setelah menjadi perusahaan yang baru, tentunya budaya perusahaan ikut berubah. Apalagi, perusahaan saya saat ini sudah bergabung dengan pasar Eropa. Tentunya, kompetisi semakin menantang karena berhadapan dengan lebih banyak pemain. Standarnya beda dan lebih tinggi. Dengan perubahan tersebut, saya dan tim dituntut bekerja dengan lebih adaptif dan gesit dengan jumlah sumber daya yang relatif sama.
baca juga
Untuk menghadapi momen-momen tersebut, saya banyak berkonsultasi dengan manajemen, karena beban kerja menjadi lebih banyak. Selain itu, penting juga untuk mengelola ekspektasi. Pekerjaan yang harus dilakukan lebih banyak sementara sumber dayanya tetap sama. Nah, saya harus belajar untuk mengelola hal tersebut. Hal ini kami sikapi dengan menjaga komunikasi antartim.
Momen-momen ini semua membuat saya belajar memotivasi diri saya sendiri dan orang lain. Termasuk mengajak mereka berkolaborasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, rasa memiliki juga harus diperkuat. Hanya dengan ini, saya bisa lebih peduli dengan kondisi sekitar. Tidak hanya itu, penting bagi saya untuk tetap tahan banting.