ukms.or.id – Bisnis Yang Berawal Dari Ada Gula Ada Semut| Mengawali satu usaha dapat dengan argumen beragam macam.
Dari mulai menyukai bagian usaha itu sampai dengan cara tak berniat berjumpa dengan kesempatan yang dapat digunakan, dapat jadi jalan seseorang menuju keberhasilan. Demikian pula dengan cerita yang dihadapi oleh Arbi Anugrah dalam meningkatkan usaha kepunyaannya.
Entrepreneur muda yang satu ini, awalannya sekalipun tak bersentuhan dengan bagian usaha pemasaran gula semut dengan cara segera.
Tetapi lantaran satu keadaan, ia pada akhirnya berjumpa dengan komune petani gula semut yang kenyataannya memiliki prospek usaha menjanjikan. Dari situ ia mulai memahami sampai sukses berhasil pasarkan product gula yang ada banyak belum di kenal orang-orang Indonesia itu. Cerita selengkapkan dapat dikaji pada artikel di bawah ini.
Pertemuan Arbi Anugrah Dengan Kesempatan Usaha Gula Semut
Awal mulanya Arbi Anugrah berprofesi sebagai seseorang jurnalis di satu diantara media nasional. Pekerjaannya itu begitu umum bikin dianya mesti pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk memperoleh bahan liputan yang dibutuhkan.
Tetapi pengalaman yang akan tidak pernah ia lupakan malah berlangsung saat sang istri mesti tinggal di satu desa di lokasi Banyumas, Jawa Tengah dengan satu argumen spesifik.
Di desa itu, sebagian besar penduduknya bekerja sebagai buruh untuk industri pembuatan gula kelapa. Pada pagi serta sore hari, Arbi kerap lihat pekerja yang mengambil air nira yang disebut bahan baku pembuatan gula kelapa. Tetapi yang bikin Arbi merenung juga yaitu pada umumnya tingkat pendapatan beberapa pekerja itu dapat di katakan masihlah rendah bila di banding beban kerjanya.
Bisnis Yang Berawal Dari Ada Gula Ada Semut Tetapi siapa kira, dari aktivitas itu pria 33 th. ini malah memperoleh ide untuk bangun usaha pribadi.
Ketika terlibat perbincangan dengan beberapa pekerja, dengan cara tak berniat ia memperoleh info mengenai satu usaha pemrosesan gula lain yang membuahkan product gula semut. Gula semut sendiri mungkin saja masihlah terdengar asing untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Gula yang diperoleh segera dari hasil air nira kelapa ini berupa serbuk bukanlah bongkahan seperti gula kelapa biasanya.
Kenyataan lain yang ia peroleh yaitu, nyatanya dari sisi ekonomi harga gula semut termasuk lebih tinggi di banding hasil gula kelapa. Hal semacam ini karena sebab biasanya product ini semakin banyak diekspor ke luar negeri seperti Eropa, Amerika serta Jepang.
Bergerak Bangun Usaha Pemasaran Gula Semut
Dari situlah Arbi mulai berpikir kalau sesungguhnya product gula semut juga memiliki potensi yang tidak kecil untuk di pasarkan di Indonesia. Berbekal keunggulan yaitu rendah kalori, product gula semut dapat jadi alternatif yang pas sebagai pengganti gula tebu untuk beberapa pasien diabetes atau untuk mensupport program diet.
Dari situ ia lalu mulai meningkatkan rencana usaha yang di sampaikan satu diantaranya pada Wakil Kepala PPATK setempat, Agus Santoso. Agus Santoso yang terasa optimis bakal inspirasi usaha itu, selalu mendorong Arbi untuk wujudkan inspirasi usaha itu. Dari situlah pada akhirnya brand product gula semut “Legine Gula Semut” lahir.
Pada umumnya, skema usaha yang digerakkan oleh Arbi yaitu dengan pasarkan product gula semut dari beberapa petani yang ada di lokasi rumahnya. Bila terlebih dulu product gula semut semakin banyak diekspor, kesempatan ini orang-orang lokal mulai dikenalkan mengenai product alternatif yang mempunyai banyak keunggulan ini. Diluar itu ia juga memiliki misi untuk tingkatkan skala ekonomi pekerja industri gula kelapa yang ada di daerah itu.
Tidak diduga tanggapan yang diperoleh pada usaha gula semut punya Arbi Anugrah cukup menggembirakan. Walau belum dapat masuk ritel minimarket moderen untuk pasarkan produknya, sesungguhnya dari segi kwalitas, product Legine Gula Semut dapat disebutkan dapat berkompetisi dengan brand tidak kecil yang ada sekarang ini.
baca juga
Tips Pengusaha UKM Untuk Menembus Pasar Potensial Jepang
Perubahan Usaha Legine Gula Semut
Terkecuali memiliki sebagian keunggulan seperti mempunyai nilai kalori yang rendah, product Legine Gula Semut juga dikemas dengan penampilan moderen yang menarik serta tampak profesional. Oleh karenanya perlahan-lahan product gula semut ini dapat di terima oleh customer bersamaan usaha Arbi lakukan edukasi pasar.
Sampai sekarang ini terkecuali di lokasi Tanjung Pinang, pesanan product Legine Gula Semut juga datang dari kota tidak kecil lain seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang dan kota-kota lain. Bahkan juga belum lama ini Arbi juga memperoleh peluang langka untuk ikuti pameran usaha bertopik OVOP di Thailand.
Dengan jumlah produksi sekitaran 300 sampai 400 bungkus per bln., Abri yang dibantu istri dalam soal pengemasan manual dapat mengantongi keuntungan sampai Rp5 juta per bln.. Tetapi lantaran masihlah digerakkan dengan cara manual, saat pesanan datang dalam jumlah tidak kecil, Arbi mengakui belum dapat mengoptimalkan kemampuan produksi. Bisnis Yang Berawal Dari Ada Gula Ada Semut
+ There are no comments
Add yours