Kharisma Keripik Nangka Meninggalkan MEA Menembus Eropa

ukms.or.id – Kharisma Keripik Nangka Meninggalkan MEA Menembus Eropa | Seperti di ketahui berbarengan kalau sekarang ini Indonesia telah masuk dalam saat perdagangan bebas Asia Tenggara atau yang akrab disapa dengan arti MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

Di th. 2016 ini, mungkin saja dampak dari MEA masihlah belum betul-betul merasa dengan cara gamblang. Tetapi perlahan-lahan, dampak dari ketentuan ekonomi global itu telah terlihat dalam soal persaingan usaha yang makin ketat.

Untuk hadapi itu semuanya, nyaris tiap-tiap daerah di Indonesia sudah memiliki kiat spesial yang disiapkan untuk menggenjot potensi usaha daerahnya semasing. Seperti satu diantaranya Kabupaten Jember yang juga memiliki sebagian lini usaha andalan dengan hari esok cerah. Komoditas usaha khas Jember itu satu diantaranya yaitu keripik nangka.

Sebagai daerah yang sering disandingkan dengan potensi product buahnya, Jember memanglah telah lama populer membuahkan banyak olahan buah dalam soal ini nangka yang di proses jadi product keripik. Bahkan juga, product keripik nangka dari Jember sekarang ini telah diekspor ke luar negeri baik yaitu di lokasi Asia sampai negara-negara Eropa.

Sedetailnya mengenai potensi usaha keripik nangka asal Jember yang mendunia, dapat anda simak dalam artikel berikut ini.

Maju Karena Kerjasama Orang-orang Serta Pemerintah

Satu diantara aspek pendukung majunya sentra usaha keripik nangka di Kabupaten Jember yaitu solidnya hubungan kerja pada orang-orang serta pemerintah setempat.

Dengan pertolongan dari pemerintah, orang-orang lalu membuat bebrapa grup usaha pemrosesan keripik nangka. Pertolongan yang didapatkan oleh pemerintah setempat melalui Disperindag serta ESDM Pemkab Jember yaitu berbentuk kursus, pertolongan pendanaan sampai peralatan yang dipakai sebagai media usaha.

Kharisma Keripik Nangka Meninggalkan MEA Menembus Eropa Seperti yang di sampaikan oleh salah seseorang entrepreneur keripik nangka di Jember bernama Nuril Anwar. Dianya mengakui begitu terbantu karenanya ada perhatian pemerintah daerah pada perubahan industri keripik nangka di Jember. Warga Desa Wonosari, Kecamatan Puger, Jember itu mengakui telah mulai tekuni usaha ini mulai sejak th. 2013 silam. Lihat besarnya potensi buah nangka yang belum sangat digunakan dengan optimal, ia lalu membulatkan tekad untuk terjun dalam celah usaha itu.

 

Satu diantara hal sebagai perhatian paling utama Nuril yaitu bagaimana memproses product berbahan buah nangka supaya lebih tahan lama serta mempunyai nilai jual tinggi. Dari situlah ya pilih pemrosesan jadi keripik, dengan sebagian argumen diatas.

“Saya lihat kesempatan yang cukup bagus dari nangka serta berinisiatif untuk bikin jadi keripik, supaya ketahanan serta saat kedaluwarsa makanan ringan enteng itu dapat lebih lama, ” tutur Nuril.

 

 

 

Besarnya Potensi Pasar Asing Untuk Keripik Nangka

Sesudah sukses menggerakkan roda usaha industri pemrosesan keripik nangka khas Jember, Nuril terasa kalau potensi paling besar untuk pasar product keripik nangka malah datang dari luar negeri. Disukai oleh customer di lokasi Malaysia sampai benua Eropa, product keripik nangka asal Jember bahkan juga mesti digenjot produksinya untuk penuhi semuanya pesanan yang ada.

Nuril menyebutkan kalau, untuk kebutuhan ekspor product keripik nangka, ia mesti mempersiapkan tidak kurang dari 1 ton bahan baku yang di proses dalam sebulan. Untuk penuhi keperluan itu, ia dibantu dengan belasan orang karyawan dan beberapa puluh orang yang bekerja sebagai pengepul buah nangka dari semua Kabupaten Jember. Walau demikian, sesungguhnya potensi untuk ke pasar luar negeri masihlah lebih tidak kecil dari taraf bisnisnya sekarang ini.

Dapat dipikirkan kalau, Nuril hanya satu dari sebagian entrepreneur keripik nangka di Jember yang juga memiliki konsentrasi untuk mengerjakan pasar asing. Untuk Nuril sendiri, ia mengakui dapat memperoleh keuntungan sampai beberapa puluh juta rupiah per bln. dari usahanya itu.

Usaha Pemerintah Menyambut MEA

Di sampaikan oleh Kepala Disperindag serta ESDM Jember, Ahmad Sudiono menyebutkan kalau sekarang ini Kabupaten Jember tengah menggalakkan usaha untuk tingkatkan taraf usaha tidak besar menengah. Melalui bermacam program pengembangan usaha, pada akhirnya potensi ekonomi produktif di Jember dapat menggeliat dengan cukup cepat.

Bahkan juga dalam satu tahun lebih terakhir, di Jember telah ada tidak kurang dari 314 grup usaha yang semasing terbagi dalam 10 orang entrepreneur. Semua memperoleh pembinaan segera dan pertolongan dari pihak Disperindag serta ESDM Kabupaten Jember.

 

baca jga

Antisipasi Ancaman Cybercrime Terhadap Bisnis UKM Indonesia

 

Spesial untuk product keripik nangka, Ahmad Sudiono mengakui begitu optimis dengan perubahannya di bebrapa th. yang akan datang. Dengan kesuksesan menembus pasar Eropa serta Asia, keripik nangka khas Jember yang sekarang ini masihlah diekspor berbentuk curah (belum dikemas) dapat jadi product dengan ketertarikan tinggi di sebagian negara seperti Belanda, Inggris, Perancis, serta Malaysia.

“Permintaan keripik di Eropa begitu banyak, hingga kita berusaha dengan cara bertahap untuk penuhi keperluan mereka, ” tutur Ahmad Sudiono. Kharisma Keripik Nangka Meninggalkan MEA Menembus Eropa

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours