Entertainment Marketing Efektif

ukms.or.id – Bangun Entertainment Marketing Efektif , Ada banyak cara dan media untuk membungkus strategi entertainment marketing secara efektif. Film, drama televisi, hingga pertandingan bola. Mencuri perhatian, memunculkan percakapan, dan mendorong penjualan menjadi beberapa indikator suksesnya pemasaran berbasis hiburan ini.

Pada tahun 2020, pada saat dunia dipaksa melakukan apa pun di rumah, Kopiko menjadi produk yang dibicarakan oleh banyak orang. Ketika orang menghabiskan banyak waktu di rumah dengan antara lain menonton layanan streaming. seperti drama Korea (drakor atau K-drama), Kopiko muncul dalam salah satu adegan. Jelas bikin kaget karena artis Korea ternyata juga mengkonsumsi Kopiko


Berapa yang dibayarkan oleh produsen Kopiko? Ya, jelas angka yang besar. Tapi, tu menjadi bayaran yang wajar untuk produk yang memang dijual di berbagai pelosok dunia. K-drama yang disiarkan di layanan streaming jelas memberikan alternatif kampanye produk bagi produsen Kopiko.

Pasang iklan TV di berbagai negara jelas tidak mudah dan murah. Karena mungkin mesti bikin berbagai versi Namun, dengan menjadi salah satu bagian adegan drama tersebut, produsen Kopiko seperti menemukan alternatif baru dalam kampanye produk. Drakor ditonton banyak orang di banyak negara dan menjadi bagian dalam adegan film. Hal ini jelas menjadi solusi dibandingkan mesti membuat bermacam- macam iklan untuk di berbagai negara di masa pandami.


Kalau memang bisa menjadi solusi kampanya, kenapa Kopiko tidak melakukan berulang-ulang? Komunikasi produk melalui produk hiburan atau lebih dikenal sebagai entertainment marketing ternyata tidak segampang dengan berklan.

Kalau berikan bisa dilakukan berulang-ulang, maka entertainment marketing mesti dibikin secara khusus agar bisa menciptakan percakapan atau bahkan menjadi viral

Di Indonesia, kalau ada adegan naik kareta api, secara tidak langsung adalah entertainment marketing oleh KAI. Adegan sebelum, selama dan setelah perjalanan di kereta api bahkan akan lebih alami apabila dibandingkan artis drama Korea yang mengkonsumsi Kopiko.

Begitu juga kalau misalnya dalam perjalanan menuju dan pulang dari stasiun kereta api nak taksi Bluebird misalnya. Karena nampak alami malah tidak menjadi percakapan, salah satu ukuran apakah entertainment marketing tersebut berhasil atau tidak.

Kurang apa gantengnya Tom Cruise waktu main di film Top Gun pada tahun 1996, termasuk ketika mengenakan kacamata Ray Ban yang memang dipakai agar pandangan tidak silau waktu menatap matahari Terlepas pada saat itu memang belum ada media sosial.

harus diakui banyak yang membahas Tom Cruise dan kacamata Ray Ban-mya di Top Gun Karena itu, produsen yang akan memanfaatkan serial film James Bond mencoba memikirkan cara membuat produknya bisa menjadi kekuatan tambahan untuk James Bond.

Mobil yang digunakan masti yang mempunyai sebuah fitur tertentu dan membantu James Bond dalam momen yang krusial Sehingga membuat orang kemudian bicara mengenai keunggulan produk tersebut
James Bond merupakan entertainment platform yang lengkap.

Sebagai sebuah serial film lintas generasi, dan punya pemeran utama yang berbeda seiring dengan pergantian era dan generasi, film ini juga menjadi medium bagi sejumlah artis musik memperkenalkan
lagunya.

Artis dan lagu yang menjadi sound track kemudian menjadi sebuah entertainment marketing yang tak terpisahkan meskipun muncul bukan dalam adogan sepanjang diputarnys film.

Barangkali mungkin dilhami para pembuat sound track untuk film yang tidak tampil dalam adegan sepanjang diputarnya film, Emirates yang aktif menjadi sponsor berbagai acara olahraga, khususnya acara olahraga yang dihadiri banyak penonton di stadium besar juga menerapkan entertainment marketing dengan cara yang berbeda.

Mereka membawa pramugarinya ke stadium dan diminta beraksi menjelaskan mengenal prosedur keamanan di stadium. Karena melakukan modifikasi apa yang biasa dilakukan saat menjelaskan prosedur keamanan di pe Ipesawat jelas menjadi sebuah hiburan tersendiri.


Hanya saja, adegan prosedur keamanan tersebut tidak masuk dalam staran televis Tentu Emirates tidak putus asa. Karena Ru adegan prosedur keamanan di stadion itu ditampilkan di YouTube dan ternyata di tonton banyak orang dan menarik banyak komentar positit.

Banyak Ranah Apakah film saja yang bisa menjadi entertainment marketing? Karena sport event itu sudah lama menjadi entertainment product, maka produsen pun sudah lama berusaha memanfaatkan adegan pertandingan olahraga sebagai aktivitas entertainment marketing dan tentu ada skenarionya.


Dalam salah satu pertandingan penting dalam perjalanan kariernya, Pela pun pernah menjadi pemeran entertainment marketing. Setelah berhasil memancing pemain lawan melakukan pelanggaran dan membuat Pale jatuh, maka kamera televisi pun menyorotnya terus menerus hingga dia siap untuk bis melanjutkan permainan Yang menarik, kamera televisi pun menyorot sepatu yang dikenakan Pele

Dari adegan itu, para penggemar bola pun mulai kenal dengan merek sepatu baru yang dikenakan Pele. Yang kebetulan berbeda dengan merek sepatu yang banyak dikenakan pemain bola lainnya dan logonya gampang dilihat di stadion. Jelas bukan hal yang mudah mengatur adegan pertandingan olahraga hingga menjadi entertainment marketing yang minarik


Variasi penerapan entertainment marketing bukan hanya ada pada jenis entertainment
product yang dipakai tapi apakah merek yang dikomunikasikan itu hanya muncul sesaat dan terbatas atau menjadi bagian besar cerita film.

Di film The Dods Must Be Crazy, cerita dipicu mengenal warga salah satu suku di benus. Afrika yang menemukan botol Coca-Cola yang bentuknya memang khas. Warga tersebut kemudian membawa botolnya ke mana-mana dalam berbagai adegan film tersebut.


Karena film tersebut sukses besar, maka ada sekuel untuk film tersebut. Sehingga adegan warga salah satu suku di benus Afrika dan botol Coca-Cola terus berlanjut.

Dan, karena menyangkut contoh perbedaan budaya, botol Cola-Cola pun menjadi bahan pembicaraan.

Contoh lain, film Cast Away yang terkait dengan seorang pegawai Fedex, sebuah perusahaan logistik raksasa al Amerika. Film yang menampilkan orang yang terdampar dan berbagai liku-liku yang harus dilalui jalas menjadi entertaintment platform yang menarik. Apalagi sang pemeran utama dan apa saja yang menyertainya akan menjadi sorotan

baca juga

    Itulah yang membuat kotak Fedex menjadi salah satu bagian penting adegan film. Meski tidak banyak orang yang mengenali kekhasan kotak Fedex sebagaimana halnya dengan botol Coca-Cola, tapi eksposur yang didapat membuat banyak orang yang bertanya, mengapa Fedex yang terpilih dibandingkan dengan produk lain.

    Jelas sebuah pengaturan yang lebih kompleks dibandingkan skenario dalam adegan film.
    Hal serupa sepertinya menjadi latar belakang dipilihnya mobil Mini Cooper di film The Italian Job. Meski sebetulnya ads mobil Fiat Uno yang bahkan berasal dari italia, tapi ternyata tidak dipilih. Bisa jadi Mini punya fitur yang lebih baik dibandingkan Flat dan cocok untuk film The Italian Job

    Tentu tidak banyak produk yang menikmati eksposur seluas yang diterima Facebook katika muncul film yang menceritakan proses pendirian raksasa media sosial. Dengan berpusat pada certa perjalanan sang pendin Facebook, film menjadi eksposur salah satu tahap perjalanan bisnis Facebook dan kebetulan menjadi film yang lumayan larts.

    In Jelas tidak bisa ditiru oleh produk lain. Laranya entertainment produk menjadi kunci kesuksesan lain dari entertainment marketing. Sehingga setelah muncul film tentang Facebook yang laris kemudian muncul juga mengenai pendiri Apple, Steve Jobs hingga tentang Google.

    Yang menarik di film Google, bukan hanya hanya pendin Google yang juga muncul sebagai cameo tapi juga sekitar 100 pegawa Google , Dalam perkembangannya, pemanfaatan entertainment marketing bukan hanya dimanfaatkan produk atau jasa tapi juga tourism marketing. Di sini, pemanfaatamys ada yang tidak disengaja dan berbiaya relatif murah, seperti tentang Desa Ubud yang terjadi di Eat, Pray, Love. Tapi, ada yang menduga adarys invisible hands dan uang besar dalam Mission Impossible: Ghost Protocol bertempat di Dubai


    Kalau sebelum film Eat Pray Love memang ada novalnya, maka serial Mission Impossible itu tidak ada novelnya. Lagipula adegan yang ada di Eat, Pray. Love itu adalah adegan yang tampak alami, maka berbagai adegan di Masion Impossible: Ghost Protocol jel adegan yang tidak alami dan membutuhkan ten khusus.

    Yang pada prosesnya membutuhkan persetujuan dan negosiasi yang kompleks dengan nilai keuangan yang besar.

    Yang paling cerdik dalam pemanfaatan entertainment marketing untuk pariwisata adalah Selandia Baru. Sekadar sebagai tempat pembuatan film serial Lord of The Rings dan The Hobbit, banyak orang yang ingin mengunjungi Selandia Baru. Karena itu, banyak yang tertarik menjadi lokasi pembuatan film. yang siapa tahu bisa mengikuti jejak Selandia Baru.

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top