Entrepreneurial Marketing Kian Mendunia, Pandemi COMID-19 yang hadir pada awal tahun 2020 memicu dinamika yang semakin menantang sehingga setiap perusahaan harus melakukan beragam strategi agar bisa bertahan dan tetap mengalami pertumbuhan. Tantangan selama pandemitu pun mendorong lahimya buku berjudul “Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism to Creativity Leadership and Sustainability
Buku ini ditulis oleh Bapak Marketing Modem Philip Kotler bersama dengan Begawan Pemasaran Indonesia Hermawan Kartajays, Hool Den Huan, dan Jacky Mussry.
Buku ini membuat model acuan bagaimana bisnis dapat marapal jalan terjadi tengah ora ketidakpastian melalui Omnihouse Model Omnihouse model ini menawarkan perspektif yang holistik terkait Enterpreneurial Marketing. Model ini terbagi dalam dua grup, yakni entrepreneurship group dan professionalam group
“Entrepreneurial marketing adalah strategi yang memadukan kedisiplinan dalam sikap profesional dan kreativitas dalam sikap entrepreneurial. Lewat sikap entrepreneurial, orang jadi lebih bisa melakukan improvisasi dalam setiap keadaan sehingga bisa lebih fleksibel dalam melakukan penyesuaian,” kata Hermawan
Jacky Musary mengatakan, Omnihouse Model merupakan strategi yang paling relevan untuk diterapkan dalam beberapa tahun ke depan. Karena, industri dan market sudah tak bisa disikapi dengan pendekatan profesional “Setelah tahun 2022, dunia makin tak pasti. Era post normal sudah tak bisa disikapi dengan pendekatan profesional karena terlalu normatif, kata Jacky Mussry, Co-
Author Entrepreneurial Marketing.
Terkait omnihouse model, entrepreneurship group mencakup Creativity Innovation, Entrepreneurship, dan
Leadership (CI-EL). Sementara bu professionalam group mencakup Productivity, Improvement, Professionalism, dan Management (PI-PM). Dengan menerapkan model itu, maka seseorang perlu memiliki kapabilitas baru agar bisa terhindar dari marketing blind spot yang membuat seseorang tak mampu mendalami informasi yang sebenarnya berhubungan dengan hasil yang dituju.
Buku Entrepeneurial Marketing ini juga diluncurkan di kancah internasional, mulai dari Malaysia, Vietnam, Swiss, hingga Vienna, Austria. Terinspirasi dan The Punakawan Spirit in Digital Times, buku ini membawa ini konsep yang terinspirasi dari penggambaran tokoh Punokawan dan Lima Pandawa yang masuk ke dalam apendiks. Ini merupakan pertama kalinya mitologi Indonesia masuk ke dalam buku berskala internasional.
“Setelah 25 tahun menulis buku bersama Philip Kotler, saya dapat membawa konsep Punokawan yang merupakan simbol mitos asal Indonesia ke kancah internasional. Suatu kebanggaan bagi saya, dan Indonesia tentunya untuk membawa budaya Indonesia mendunia,” ujar Hermawan. Di Vienna, peluncuran buku Entrepreneurial Marketing dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Vienna. Gustav Selasa dihadiri oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Austria dan Austrian-indonesian Society (AIS)
Peluncuran ini juga didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Austria.
Dalam sambutannya, Akio Alfiano Tamala Deputy Chief of Mission Republik Indonesia menyambut bahagia peluncuran buku Entrepreneurial Marketing di Kota Musik, Vienna in Menurutnya, buku ini dapat menginspirasi dan menjad panduan bagi entrepreneur dan leaders global di masa depan.
baca juga
“Pemasaran menjadi topik yang sangat krusialdi kehidupan sehari-hari, dan memainkan peran yang signifikan bagi kehidupan. Pemasaran bukan hanya mengenal penjualan atau promosi, namun juga bagaimana menyampaikan value kepada stakeholder. Di sini, hadir p Austria dan Austrian-Indonesian Society untuk sama-sama menyaksikan, seperti apa pemasaran yang dipadukan dengan kewirausahaan di masa kini, dan yang akan datang.” katanya
Harapannya, konsep CI-EL dapat diaplikasikan para pelajar, khususnya fresh graduate yang baru memasuki dunia kerja untuk lebih cekatan dalam membaca situasi dan kondisi. Dengan demikian, para pekerja dapat memberikan gagasan ataupun inovasi dan kreasinya yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.
Dalam peluncuran buku di Jenewa, Swiss yang berlokasi di World Intellectual Property Organization (WIPO), Febrian A. Ruddyard selaku Permanent Representative of the Republic of Indonesia to the United Nations, the World Trade Organization, dan organisasi internasional lainnya di Jenewa turut hadir dan mengapresiasi buku tersebut. Menurutnya. bukan hanya karena konsepnya, buku ini kian menarik juga karena membawa local wisdom
“Diangkatnya local wisdom di dalam buku ini ke dunia Internasional menjadi daya tarik buku ini. Konsep CI-EL In mengantar dan highlight kerja kami di Janowa. Pasalnya Inovasi dan kreativitas menjadi bahan bakar dan kekayaan Intelektual yang dikerjakan oleh WIPO,” pungkas Febrian.