https://ukms.or.id/ – Esports atau electronic sports sedang banyak digandrungi oleh para milenial yang sudah melek teknologi.
Meski identik dengan video game yang banyak dianggap sebagai hal negatif oleh para orang tua, esports justru bisa menjadi sumber peluang baru di masa depan.
Berkembangnya kompetisi esports di tingkat global memberi ruang bagi para milenial untuk mengejar karir dari hobi mereka bermain game.
Indonesia sendiri sudah memiliki sederet atlet esports yang sudah berhasil membuktikan bahwa video game juga bisa menjadi pekerjaan.
Seperti misalnya Kevin Susanto yang sudah berhasil merengkuh pendapatan sebesar 936 juta rupiah selama karirnya. Tidak hanya menjadi atlet profesional, boomingnya esports terutama di tanah air juga membuka peluang untuk berbisnis dengan mendirikan organisasi esports profesional.
Salah satu organisasi yang banyak malang melintang di ekosistem esports Indonesia adalah Evos Esports yang dianggap sebagai salah satu organisasi esports termapan di tanah air.
Didirikan oleh dua entrepreneur muda Ivan Yeo dan Hartmann Harris, Evos Esports tengah mengembangkan diri dari sekedar brand esports menjadi brand lifestyle.
Menangkap Peluang di dunia Esports
Evos esports sendiri dapat dikatakan sebagai tim esports pertama yang dikelola dengan manajemen profesional layaknya perusahaan.
Bahkan bisa dibilang Evos merupakan brand esports pertama di Indonesia yang mendapat pendanaan layaknya perusahaan-perusahaan startup.
Sang pemilik, Ivan Yeo dan Hartman Harris sebetulnya tidak memiliki latar belakang yang bersinggungan langsung dengan esports
Ivan banyak memiliki pengalaman sebagai analis investasi dan sempat menjadi chief investment officer untuk perusahaan ventura, YSS Capital.
Sementara Harris merupakan mantan CEO digital agency dan menjadi direktur untuk perusahaan kompresor.
Meski begitu passion mereka akan esports menuntun mereka untuk membangun tim esports sebagai side project mereka.
Langkah pertama yang ia lakukan adalah mencoba menjaring talenta untuk bergabung dengan organisasi bentukannya kelak.
Untuk mewujudkan hal tersebut ia sampai rela untuk menjadi Event Organizer dan menggelar sebuah kompetisi esports yang bertitel AES Games
Setelah turnamen berakhir Ivan Yeo berencana menjadikan tim pemenang turnamenya tersebut sebagai pemain daripada organisasinya.
Hingga akhirnya Ivan dan Harris memilih tim Majapahit yang merupakan pemenang ketiga sebagai tim pertama yang berdiri di bawah organisasi mereka , Evos Esports
Untuk memaksimalkan potensi tim, Ivan dan Harris mendirikan semacam asrama khusus atau yang disebut dengan Gaming House.
Gaming house ini berfungsi baik sebagai tempat tinggal hingga tempat latihan bagi tim yang berada di bawah Evos Esports.
baca juga category
- Branding (383)
- Editor's Choice (34)
- UKM (647)
- Waralaba (881)
Berkembang Berkat Game Mobile Legends
Tim pertama yang direkrut oleh Evos adalah divisi dota 2 yang kala itu cukup populer di Indonesia.
Namun serbuan game mobile ke Indonesia turut mengubah preferensi fans yang akhirnya banyak meninggalkan game PC dan beralih ke mobile.
Salah satu game mobile yang langsung mendapat tempat di hati para penikmat games Indonesia adalah Mobile Legends.
Game yang dimainkan 5 orang berhadapan dengan 5 orang ini dinobatkan sebagai game terpopuler di Indonesia pada tahun 2017, tahun pertama kali game ini masuk.
Setelah turnamen Mobile Legends mulai banyak bermunculan , Evos akhirnya memutuskan untukk memiliki tim Mobile Legends mereka dengan mengakuisisi tim lain.
Keputusan Evos untuk mengahttps://ukms.or.id/l tim Mobile Legends memberikan hasil yang manis berupa meningkatnya jumlah fanbase mereka.
Hal ini terutama didorong oleh kepopuleran pemain-pemain mereka terutama Tobias Justin alias Jessnolimit yang sudah memiliki sekitar 5 juta langganan di kanal Youtube.
Saat ini mereka tercatat sudah memiliki sekitar 1 juta pengikut di kanal instagram dan 640 ribu langganan di kanal Youtube mereka, menjadikan mereka tim esports paling populer di Indonesia
baca juga
Berhasil Mendapat Pendanaan Seri A
Untuk saat ini Evos Esports dapat dikatakan sebagai tim dengan potensi pasar paling tinggi, setidaknya hal tersebut dibuktikan dari media sosial mereka yang berhasil mencapai 1 juta pengikut.
Potensi Evos Esports untuk mencapai valuasi dengan nilai tinggi rupanya berhasil diendus oleh para investor modal ventura.
Baru-baru ini mereka dikabarkan telah berhasil mendapatkan pendanaan seri A sebesar 3,8 juta dollar Amerika atau sekitar 53 millliar Rupiah.
Pihak Evos sendiri enggan untuk menyebutkan nama perusahaan tersebut meski sedikit membocorkan bahwa kedua perusahaan ini berasal dari Indonesia dan Singapura.
Evos Esports sendiri juga telah memiliki rencana menggunakan pendanaan ini untuk peningkatan fasilitas latihan tim dan ekspansi ke berbagai wilayah lain.
Salah satu wilayah yang menjadi target ekspansi Evos selanjutnya adalah India yang diprediksi akan memiliki 628 juta orang pemain game pada tahun 2020.
Kapitalisasi untuk pasar video games di India sendiri telah berhasil mencapai angka 290 juta dollar pada tahun 2016 silam.
baca juga
- Kopi Berbagi
- Tren Kopi Gula Aren Arentim
- Melixir Hadirkan Produk Plant-Based
- Perkuat UKM dengan Identitas Merek yang Kuat
- Rumah Madu Simpul Hati
Ekspansi menjadi Brand Lifestyle
Sukses menjadi brand yang dikenal luas di ekosistem esports berkat sederet prestasi tim mereka membuat sang CEO memiliki rencana lain.
Rencana tersebut adalah menjahit ulang brand Evos yang sudah melekat dengan esports untuk berkembang juga menjadi brand lifestyle.
Salah satu alasan Evos ingin mengekspansi brand mereka adalah agar bisa lebih mudah diterima oleh kalangan umum.
Hal ini dilakukan karena selama ini trafik yang masuk untuk Evos hanya berasal dari niche penikmat konten gaming saja.
Untuk memulai ekspansi mereka itu, mereka memutuskan untuk melakukan kolaborasi dengan brand streetwear indie bernama Thanksinsomia.
Selain ditargetkan untuk kalangan umum, para fans Evos juga diperkirakan akan turut membeli merchandise ini.