Bisnis ayam kremes di Indonesia benar-benar menjamur tapi masing-masing laris manis.
Kiranya hal itulah yang dirasakan Muhammad Wahyudin, pemilik Franchise Daput Pak Wahyu Ayam Kremes yang disingkat dengan DPW Ayam Kremes.
Awal mula pendirian Ayam Kremes ini nggak semulus yang dibayangkan.
Malahan, Pak Wahyu pernah mengalami kegagalan usaha namun dia tidak menyerah.
Awal Mula DPW Ayam Kremes
Usaha bisnisnya dimulai dari pengalaman tak menyenangkan sata berbisnis entertainment.
Wahyu ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab ketika menjalankan bisnis Event Organizer.
Pada titik itu, dia mengalami kebangkrutan.
Wahyu sempat tidak tahu harus berbuat apa, namun dia kemudian menemukan ide untuk berjaulan ayam kremes diawali dengan usaha sambal teri medan dalam kemasan botol.
Bisnis Dimulai dari Modal Kurang Dari 50 Ribu
Pendirian bisnis ini pun dimulai dari modal hanya 49 ribu.
Dengan modal kurang dari 50 ribu itu, dia membuat sambal lalu dijual.
Dia curhat ke ibunya supaya mendapatkan jalan keluar.
Sambal yang dijualnya rupanya laku dan disukai oleh banyak orang.
Singkat cerita, merasa bahwa usaha menjual sambal ini laku, dia pun memperluas pasar dengan cara membuka layanan via online.
Lambat laun, sambal teri medan makin terkenal dan memiliki pelanggan tetap.
Berkembang ke Bisnis Ayam Kremes
Pengalaman menjual sambal yang membuatnya bangkit dari kebangkrutan sedikit demi sedikit membuatnya memberanikan diri terjun total ke bisnis kuliiner.
Dia meminjam uang sebanyak 11 juta dari seorang teman sebagai modal.
Dia juga menjual handphone sebagai modal tambahan.
Bisnsi ayam kremes dimulai tanggal 3 Agustus 2015 di salah satu kantor bank di kawasan Jl Jenderal Sudirman, Jakarta.
Di kantin tersebut dia menyediakan menu penyetan, ayam, ikan nila, dan ikan laut lainnya elngkap dengan sambal teri andalannya.
Usaha itu berhasil meraih pelanggan dan semakin terkenal hingga membuatnya dapat membuka cabang di Kawasan Jl. Fatmawati, Jakarta Selatan pada tahun 2016.
Memulai Franchise
Bisnis yang berjalan di Fatmawai hanya berjalan selama 4 bulan saja.
Wahyu pun memikirkan cara lain supaya bisnisnya tetap bisa bertahan dan tidak membuatnya kembali bangkrut.
Dia pun menjadikan sambal botolnya seabga franchise.
Mitra franchise pertama adalah temannya sendiri yang buka di Kemanggisan , tepatnya di depan SMAN 78 Jakarta Barat.
Bisnis franchise ini kemudian dipromosikan lewat instagram, ternyata banyak orang menyukainya.
Dari sanalah dia mendapatkan pencerahan untuk membuat ayam kremesnya menjadi franchie.
Pengembangan bisnis ini dimulai di akhir Desember 2017.
Paket Franchise DPW
Wahyu kemudian menawarkan beberapa jenis paket franchise disesuaikan dengan kebutuhan pembukaan resto.
Berikut paket franchise yang ditawarkan oleh DPW Ayam Kremes:
- Paket silver senilai 35 juta ( Jakarta )
- Paket gold senilai 45 juta ( Debotabek )
- Paket Go city senilai 65 Juta ( Jawa , Bali , Sumatera )
Keuntungannya, franchiser tidak memiliki kewajiban membayar royalti pada DPW pusat.
Tak butuh waktu lama tawaran franchisenya berkembang pesat.
Sampai kini, gerai franchise DPW Ayam Kremes Wahyu total sudah mencapai 27 gerai.
Jumlah itu tentunya akan semakin bertambah.
Penghargaan
Tahun ini, DPW Ayam Kremes juga dinobatkan sebagai salah satu peraih “Start Up Award 2018” yang diinisiasi Majalah Franchise Indonesia dan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI).
Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas pencapaian DPW Ayam Kremes di bisnis franchise kuliner Indonesia.
Selain itu, DPW Ayam Kremes juga dinobatkan sebagai “The Most Promising Brand 2018”.
baca juga
350 Daftar Waralaba Dan Franchise Mulai Dari 1 Juta sd 1 Milyar
Demikian secara singkat pemaparan tentang DWP Ayam Kremes yang perlu anda ketahui.
+ There are no comments
Add yours