Industri Halal , Konsumen Merasa Lebih Aman

ukms.or.id , Industri Halal , Konsumen Merasa Lebih Aman. Pemerintah mewajibkan seluruh merek makanan dan minuman yang dijual di Indonesia dilengkapi dengan logo halal pada setiap kemasannya. Konsumen mendapatkan rasa aman yang lebih besar dan berharap kebijakan ini terus dilanjutkan.

Perusahaan risat berbasis digital Populx mengeluarkan has riset terbarunya terkait dengan pengaruh logo halal terhadap kepercayaan koresumen Dari riset tersebut, sebanyak 99% responden menyebut logo halal pada produk makanan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi pertimbangan yang paling utama katika membeli sebuah produk. Survei ini dilakukan pada Maret 2023 dengan melibatkan total responden sebanyak 1.014 orang laki-laki dan perempuan secara onine.

Responden yang terlibat dalam suvel berusia 17 hingga 55 tahun dengan durasi pengerjaan selama 15 menit. Eleen Kamtawjoyo, Co- Founder dan Chief Operating Officer (C00) Populix menuturkan, laporan yang bertajuk Insights and Customer Perspective of Halal Industry in Indonesia menggambarkan keberadaan logo halal merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen Musim di Indonesia ketika membeli produk makanan dan minuman.


Terlebih lagi, ketika bulan Ramadan lalu,
masyarakat lebih menjaga produk yang akan disantap. “Adanya logo halal pada kemasan membuat konsumen muslim merasa aman dengan produk yang dibeli sebesar 75% dan merasa ada jaminan kualitas mutu dari produk tersebut sebanyak 63%. Hal ini patut menjad perhatian terutama bagi industri makanan dan minuman di Indonesia, untuk lebih memperhatikan pencantuman logo halal pada kemasan,” kata Eleen.


Menurutnya, dengan hasil survei ini diharapkan industri e-commerce atau aplikasi online yang menjual produk makanan atau minuman juga perlu memperhatikan hal tersebut. Tujuannya agar dapat memaksimalkan penjualan. Sebab, survei ini juga melaporkan sebanyak 54% responden melakukan
pengecekan terlebih dahulu logo halal melalu aplikasi onine


Kemudian, sebanyak 99% responden kadang- kadang melakukannya dan sebanyak 37% responden tak melakukannya. Pentingnya penggunaan logo halal juga untuk memperebutkan pangsa pasar yang sangat besar di Indonesia. Tercatat, nilai belanja produk halal dan umat muslim Indonesia mencapai US$ 135 miliar par tahun.

Dari hasil survei, pertimbangan lain responden dalam memilih produk makanan, yakni memiliki logo halal sebanyak 83%, mempunyai informasi kandungan yang jelas sebanyak 80%, dan produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan sebanyak 75%. Uniknya, kamasan ramah lingkungan juga turut menjadi pertimbangan konsumen Indonesia dalam memilih makanan atau minuman dengan persentase 52%


Diikuti dengan produksi dalam negeri, kemasan yang dapat digunakan ulang, serta diproduksi di luar negeri Masing-masing dengan persentase 25%, 22%, dan 7% “Mayoritas umat Muslim di Indonesia juga mengatakan selain pencantuman logo halal pada produk apak lainnya yang tidak kalah penting adalah informasi kandungan produk yang jelas sebanyak 90%, produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan sebanyak 75%,” ujamya

Hasil survel tersebut juga menemukan alasan utama konsumen muslim Indonesia memil produk dengan logo halal, yaitu konsumen merasa aman ketika mengetahui bahwa produk yang dibel memiliki logo halal sebesar 75% dan merasa ada jaminan kualitas mutu ketika membeli produk dengan logo halal sebesar 63%. Selanjutnya, konsumen musim juga mengatakan membeli produk dengan logo halal sudah menjadi prinsip dalam hidup sebanyak 44% dan sudah terbiasa sebanyak 25%.


Namun di tengah tingginya kepekaan masyarakat terhadap logo halal, sebagian konsumen muslim juga memilih untuk tidak mempertimbangkan logo halal ketika membel suatu produk dengan alasan mengetahu banyak produk di indonesia yang halal namun tidak bisa mendapatkan logo halal dengan persentase 48%. Kemudian, konsumen merasa semua produk di Indonesia sudah pasti halal sebanyak 34%


“Logo halal dirasa kurang penting selama konsumen tidak mengonsumsi produk tersebut sebesar 27% dan logo halal kurang penting dibandingkan hal lain yang dicari pada suatu produk sebesar 19%,” pungkasnya

Potensi Logo Halal

Hasil survei tersebut menggambarkan pentingnya logo halal dalam industri halal di Tanah Air. Untuk memenangkan panga pasar pada industri ini, sebuah merek perlu mempertimbangkan perilaku konsumen dan potensi pertumbuhan bisnisnya.

Sebags negara dengan populasi penduduk Musim terbesar, industri halal bakal terus tumbuh pesat dalam beberapa waktu ke depan. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI memperkirakan pada tahun ini Halal Ve Chain (HVC) tumbuh di angka 4,5% hingga 5,3%. Sektor tersebut juga diperkirakan bisa memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Sehingga akan menjadi prioritas pemerintah
untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional

“Pertumbuhan itu seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi COVID-19,” kata Maruf Amin. HVC, kata Maruf, mencakup berbagai komoditas industri seperti di antaranya pertanian dan makanan halal, fesyen, jasa keuangan, dan pariwisata ramah Muslim Semua komoditas ini memaki potana yang cukup besar. Bahkan, kontribusinya menopang ekonomi nasional mencapai 25%


Termasuk pula di dalamnya sektorja keuangan syariah atau surat berharga syariah negara (SBSN). Bagi pembangunan nasional. sejak tahun 2013 SBSN telah mendukung pembiayaan produktif untuk 3.593 proyek dengan total pembelian sebesar Rp 173,8 trilun. Dengan besamya potensi yang dapat digali dan dikontribusikan dari ekonomi syariah, sudah semestinya Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi syariah terbesar di dunia,” ujarnya.

baca juga


    Di sisi lain, Mayu bilang secara pangaa pasar HVC juga memiliki permintaan yang sangat besar. Tidak hanya untuk umat islam industri halal pun saat ini semakin diminati negara-negara lain yang dengan penduduk nonmuslim. Potensi menguasai pangsa pasar makin terbuka dengan besamya sumber daya yang dimiliki Indonesia, baik dari sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SOA) sebagai bahan bakunya


    Dengan demikian, ka depan indonesia bakal serius menggarap sektor ekonomi dan keuangan syariah untuk menopang pertumbuhan ekonomi. “Ekonomi dan keuangan syariah merupakan sebuah konsep yang inklusi, bisa diterima, dan diterapkan secara universal oleh seluruh umat manusia, tidak terbatas oleh umat Muslim saja. Bahkan, negara bukan mayoritas Muslim pun turut menggeluti berbagai sektor potensial in,” tuturnya


    Hal ini patut menjadi perhatian terutama bagi industri makanan dan minuman di Indonesia, untuk lebih memperhatikan pencantuman logo halal pada kemasan.

    You May Also Like

    More From Author

    + There are no comments

    Add yours