ukms.or.id– “Kita menginginkan bikin product yang mengincar ke fashion. Keperluan orang untuk fashion itu bukan sekedar pakaian saja serta satu diantara pendukungnya itu ya kacamata termasuk juga buat penambah style. Sesudah penelitian itu kita kembangin lagi didalam kacamata yang kita buat yakni glasess nya. Jadi bukan sekedar sun glasess saja namun semua jenis warna.
Lantaran ini custome request jadi kita berupaya penuhi hasrat serta keperluan pasar atau customer kita, ” catat yang memiliki Kabau, Reinanto Ahmad Aditya.
Anda tak mesti bingung-bingung dalam bangun satu usaha. Kenyataannya, usaha dapat datang dari suatu hal yg tidak terduga. Hal semacam ini dirasa oleh Reinanto Ahmad Aditya (31).
Ia berbarengan dua orang rekannya yakni Sofian serta Andro saat ini jadi buah bibir lantaran dapat bikin kacamata unik mulai sejak th. 2011. Mereka bertiga sukses menghasilkan kacamata dari papan skateboard sisa dengan brand Kabau.
“Kabau ini yaitu usaha yang beroperasi di sektor fashion yakni kacamata. Kacamatanya ini terbuat berbahan limbah papan skateboard atau papan skateboard sisa. Foundernya sendiri ada tiga orang yakni saya, Sofian serta Andro. Saya sebagai owner juga disini serta startingnya itu sekitaran akhir 2011, ” ungkap Reinanto
Tekuni usaha kacamata memanglah awalannya tak direncanakan oleh ketiganya. Tetapi baik Reinanto, Sofian serta Andro mempunyai hoby yang sama yakni bermain skateboard serta menggambar design.
Sampai disuatu hari, ketiganya lihat satu papan skateboard yang patah serta dibuang demikian saja. Lantaran mempunyai kayu super tidak tipis dengan gambar yang menarik, ketiganya lalu mengambil papan skateboard patah itu.
“Dari situ kita kepikiran saja, kan bila main skateboard di skatepark itu bila papan skateboard patah dibuang gitu saja. Nah kita lihat kesempatan itu untuk dicobain buat suatu hal, ” imbuhnya.
Kemudian, mereka coba bebrapa searching internet mengenai pemakaian limbah kayu. Pada akhirnya pilihan jatuh pada kacamata. Kacamata diambil lantaran dikira sederhana serta tidaklah terlalu susah sampai bahan baku kayu yang dipakai juga tak demikian banyak. Lalu mereka bertiga segera bikin design kacamata yang dikehendaki.
“Akhirnya kita buat kacamata namun buat mengkonsumsi pribadi dahulu, ” tuturnya.
Singkat narasi, kacamata memiliki bahan basic papan skateboard sisa yang sudah rusak serta patah sukses di buat. Lalu ketiganya berniat tak segera pasarkan kacamata itu serta pilih cuma untuk dikonsumsi oleh mereka sendiri. Namun waktu mereka memberikan kacamata itu pada beberapa rekannya, nyatanya banyak yang sukai. Reinanto mulai memikirkan apabila hal semacam ini dapat jadi satu project usaha yang tidak kecil serta begitu mungkin untuk dikerjakan.
“Temen-temen katakan akhirnya oke serta positif. Dari situ kita penelitian serta penelitian lagi sepanjang 2 1/2 th. serta mulai ada yang order juga. Ya telah kita mengambil keputusan untuk jalanin usaha ini, ” ucapnya.
Pada akhirnya usaha pembuatan kacamata memiliki bahan basic papan skateboard sisa launching th. 2013. Mereka bertiga setuju berikan label dengan brand Kabau. Apa berarti?
“Karena kita bertiga itu ada darah Minangnya, nah kita memanglah ingin cari nama brand yang tidak gunakan nama ke barat-baratan lantaran kita ingin mengangkat kearifan lokal. Pada akhirnya tercetuslah Kabau yang datang dari nama Minangkabau. Sesaat logonya dari tempat tinggal gadang namun kita ubah serta sedikit diestetisin lagi, ” katanya.
Dari Hoby Bermain Skateboard Jadi Usaha Besar
Kabau atau kacamata memiliki bahan basic papan skateboard sisa resmi di jual di th. 2013. Satu diantara pendiri Kabau yakni Reinanto Ahmad Aditya mengungkap apabila usaha ini dirintis dengan dua orang rekannya yakni Sofian serta Andro. Mereka bertiga mempunyai hoby yang sama yakni bermain skateboard.
“Emang dasarnya saya kan sukai skateboard serta pernah miliki mimpi juga miliki brand sendiri dari bagian yang saya sukai. Nah, lantaran saya sukai skateboard serta lantaran saya juga dari design ya telah kita lakoni usaha ini, toh ini yang kita sukai serta kita impi-impikan, ” ucap Reinanto.
Terlebih hal semacam ini di dukung oleh kekuatan ketiganya yang keduanya sama sukai menggambar design. Hingga dengan cepat kacamata kayu memiliki bahan basic papan skateboard sisa mereka bikin.
“Meskipun hasil uangnya berapakah itu jadi nomer dua yang pertama itu kecintaan kita dahulu dalam bagian ini. Bila ingin bicara latar belakang saya dari tidak besar sukai banget sama gambar, sukai nyobain hal baru serta tak gampang jemu serta malas-malasan serta itu terbawa hingga sekarang ini, ” katanya.
Tetapi bukanlah bermakna usaha ini ditempuh dengan gampang. Reinanto serta ke-2 rekannya sering menjumpai beragam masalah seperti terbatasnya alat sampai kurangnya sumber daya manusia (SDM).
“Ada (masalah) lah tentu namun yang kita hadapi sampai kini masalah alat yang dapat dukungan usaha kami. Terkecuali kerjakan kacamata, kita juga kerjakan pekerjaan komersil seperti buat design serta display untuk orang. Lantaran kita mengelola dua hal yakni kacamata serta design ibaratnya yang satu brand kacamata yang satu studio, ” tukasnya.
Walau hadapi banyak masalah, usaha pembuatan kacamata memiliki bahan basic skateboard sisa tetaplah mereka lanjutkan. Ketiganya juga berkelanjutan lakukan inovasi product supaya pasar tak jemu.
“Inovasi selalu kita kerjakan seperti penggabungan kayu serta besi. Nah untuk inovasi brand kita ini yaitu bebrapa penambahan materi seperi kulit, kerang, kita juga angkat motif Indonesia, ” tuturnya.
Keliling Mencari Papan Skateboard Bekas
Untuk membuat kacamata kayu dari papan skateboard sisa, beberapa pendiri Kabau yakni Reinanto Ahmad Aditya, Sofian serta Andro ikhlas keluarkan duit pribadi untuk modal. Tetapi tunggulah dahulu, modal yang di keluarkan ketiganya juga tidaklah terlalu tidak kecil cuma Rp 500 ribu.
“Modal awal itu lantaran kita bener-bener tidak ada basic crafting ya jadi cocok buat awal itu kita dengan modal minta papan sisa miliki teman serta di buat dengan alat seadanya bila biaya kita ngeluarin sekitaran Rp 500 beberapa ribu, itu juga hasil patungan. Duit Rp 500 ribu itu buat beli ampelas serta mata gergaji, ” papar Reinanto.
Kemudian, untuk meneruskan usahanya ketiganya kerap berkeliling ke bebrapa komune skaters cuma untuk mencari skateboard sisa yang sudah rusak atau patah. Skateboard sisa dengan keadaan patah serta rusak lalu mereka olah jadi bahan baku pembuatan kacamata.
“Akhirnya kita minta donasi papan skate sisa dari rekan-rekan. Kita systemnya barter saat itu, ” imbuhnya.
Dengan system barter, tiap-tiap lima (5) papan skateboard sisa yang keadaannya sudah rusak serta patah bakal diganti dengan 1 buah kacamata Kabau. Lalu papan skateboard itu dihimpun serta dibikin bersih untuk lalu di proses jadi kerangka kacamata.
“Bagi yang mendonasikan sekitaran 5 papan skate sisa kita kasih mereka satu kacamata serta itu tetaplah jalan sampai sekarang ini, ” ucapnya.
Menurut Reinanto, bikin kacamata dari papan skateboard sisa yang keadaannya sudah rusak serta patah gampang-gampang susah. Papan skateboard bakal diliat terlebih dulu tingkat rusaknyanya serta dinilai mutunya apakah masihlah layak didaur lagi jadi kacamata atau tak.
“Kita kan tidak tahu keadaannya seperti apa, keretakannya kronis apa tidak lantaran umumnya ada pula dari satu papan itu tidak dapat digunakan sekalipun. Selalu pori-porinya kadang-kadang sukai telah tercampur air, serat-seratnya kita tentukan lagi serta baru deh di buat seperti papan baru lagi berbentuk kacamata, ” tuturnya.
Papan yang tingkat keretakannya tak dapat lagi digunakan untuk pembuatan kacamata bakal digunakan serta di proses jadi aksesori seperti cincin serta kalung. Terkecuali kacamata, Kabau juga jual beragam accessories fashion lain seperti cincin serta kalung, walau jumlahnya tidaklah terlalu banyak.
“Karena pertama berbahan kan kayu serta kita menginginkan bikin product yang memanglah mengincarnya itu ke fashion. Keperluan orang untuk fashion kan bukan sekedar pakaian doang serta satu diantara pendukungnya itu ya kacamata. Buat penambah style, ” tuturnya.
Di jual Sampai Jutaan Rupiah
Karya kacamata Kabau memiliki bahan basic papan skateboard sisa di jual cukup mahal. Satu diantara yang memiliki Kabau, Reinanto Ahmad Aditya mengungkap apabila satu buah kacamata Kabau di jual dengan harga sampai jutaan rupiah.
“Kalau kacamata harga nya rata-rata Rp 1, 3 juta, ” katanya.
Harga bakal makin mahal apabila design yang disuruh customer makin rumit. Mahal tidaknya harga kacamata Kabau memanglah bergantung dari design serta type lensa yang disuruh oleh beberapa customer.
“Itu customer sendiri telah dapat memastikan warna, ukuran serta type lensanya seperti apa serta ada nama serta semua jenis. Namun ada pula yang harga nya Rp 1, 5 juta kita sesungguhnya sih lebih konsen ke custom order-nya. Namun ada pula yang paling mahal itu Rp 1, 8 juta serta yang bikin mahal itu type lensanya, ” paparnya.
Walau bernilai mahal, Reinanto menanggung kacamata Kabau berkwalitas. Argumennya, kacamata Kabau di buat segera dengan tangan (handmade) tanpa ada memakai mesin apa pun seperti laser atau C&C. Oleh karenanya, dalam sistem membuatnya cukup cermat serta mengonsumsi saat yang cukup lama. Per bln., Kabau cuma dapat jual 15 buah kacamata.
“Untuk menguberkan product ini kan saya sendiri lantaran kita ngerjain ini berdua jadi kita membatasi produksi. Umpamanya sebulan itu kita buat 24 buah untuk kacamatanya, ” katanya.
Terkecuali kacamata, Kabau juga tawarkan beragam accessories fashion lain seperti kalung serta cincin. Sama juga dengan kacamata, kalung serta cincin juga di buat dari papan skateboard sisa.
“Kita juga cobalah memakai itu dengan product pendukung seperti cincin serta kalung. Itu hasil potongan dari papan untuk kacamata sendiri. Range harga nya itu sekitaran Rp 50-150 ribu/buah. Bila untuk kalung serta aksesorisnya itu kita buat seratus buah tiap-tiap bulannya, ” sebutnya.
Bisa Order ke Jepang Sampai ke AS
Reinanto Ahmad Aditya berbarengan Sofian serta Andro selalu meningkatkan usaha pembuatan kacamata dari papan skateboard sisa. Usaha yang diawali mulai sejak th. 2013 semakin di kenal oleh orang-orang didalam negeri ataupun diluar negeri.
Reinanto menjelaskan penjualan product kacamata dengan brand Kabau telah dapat menembus pasar internasional. Walau disadari Reinanto, jumlahnya belum demikian banyak.
“Tapi kacamata kita sempat juga diorder dari Australia, Jepang, Texas (Amerika Serikat) serta Swiss. Namun itu berbentuk custum order, ” katanya.
Tetapi Reinanto mencatat nilai transaksi pembelian dari dalam negeri masihlah cukup banyak. Biasanya customer yang beli kacamata Kabau yaitu dari kelompok menengah ke atas.
“Yang datang malah dari luar daerah, Jakarta sendiri jadi sedikit. Bila daerah seperti Sumatra, Riau, Aceh, Bali, Kalimantan serta yang paling banyak order itu dari Jawa Tengah sama Sumatra. Pembelinya itu banyak dari kelompok kelas A, ” tuturnya.
Masalah tehnik penjualan, sekarang ini Reinanto semakin banyak memakai sosial media seperti Facebook serta Instagram. Ia juga melayani pembelian dengan cara on-line lewat situs perusahaan. Langkah lain yang diperkembang yaitu dengan skema ‘titip’ di beberapa toko souvenir yang ada di kota Bali.
Reinanto juga bekerja bersama dengan satu perusahaan bernama Surfing asal Australia. Hal semacam ini dikerjakan supaya kacamata Kabau dapat lebih di kenal di Negeri Kangguru itu.
baca juga
1000.001 Ide Bisnis UKM Dengan Modal Mulai 100 Ribu
800 Jenis Usaha Yang Menjanjikan Dengan Modal Kecil
100 Daftar Waralaba Dan Franchise Mulai Dari 1 Juta sd 1 Milyar
Alfhia , Sukses Berbisnis Minyak Varash
“Kita ini kan belum miliki tokonya hanya ada workshop jadi ya kita marketingnya lewat on-line serta memakai sosial media. Terkecuali dpasarkan lewat sosial media serta on-line kita juga titip ke toko di Bali, ” tutupnya.