ukms.or.id – Rafita’s Cake , Kreatif dan Relevan , Pelaku industri kue kering perlu kreatif dalam membuat varian produk yang lebih baru. Termasuk menjaga relevansi dengan permintaan pasar. Langkah ini perlu diambil agar bisa menjaga daya saing bisnis melawan kompetitor di industri.
membantu usaha untuk menciptakan citra yang baik, terutama di kalangan pasar utama usaha
yoki umat Islam Membuat bisnis kue kering yang mampu bertahan juga memiliki tantangan tersendiri.
Salah satunya dari sisi pembiayaan. Di akui Raita, pembiayaan untuk pembuatan produknya membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Karenanya, Rafita membangun jaringan distribusi agen reseller. Dari jaringan ini, satu agen diminta untuk melakukan deposit sebanyak Rp 5 juta. Dari Rp 5 juta ini, setiap agen mendapat 100 toples kue kering
kue kering menjadi suguhan yang jamak dim banyak rumah, terutama di Indonesia. Karenanya eksistensi industri kue kering ini tetap bertahan Melewati pandemi, industri Ini juga terbukti kokoh Semakin jamaknya varian kue kering mula dari kastengel, putri salju, nastar, dan masih banyak lagi, menuntut pelakunya labih kreat Pelaku industri dituntut mampu menjajakan produk yang lebih unggul dari segi rasa.
Produk juga dituntut lebih relevan dengan permintaan pasar yang terus berubah
Inilah yang disadari oleh Noor Rafita. Pemik usaha kue kering Rafita’s Cake ini mengaku perlu memutar otak dalam berkreses, Selan membuat produk kue kering, usaha ini juga membuat produk lain yang dinilai kekinian, seperti Red Velvet, Green Tea, dan Choco Thamrin.
Selain menjual aneka kue kering, merek usaha ini juga menjual aneka kue lain dalam menyambut permintaan pasar. Seperti kue ulang tahun, custom cake, Korean cake, dan aneka roti manis. Selain itu, ada juga snack box, cupcake, aneka kue lapis, sifon cake, bolu, dan donat.
Untuk harga anaka kue kering. Rita’s Caka menjual dengan harga Rp 80.000 untuk setiap varian Sementara, untuk custom cake dan Korean cake, harganya dipatok mulai dari Rp 85.000 hingga 250.000, tergantung dari diameter kuenya.
“tu kami keluarkan sehingga pasar tidak jenuh. Jadi, selalu ada inovasi yang kami lakukan supaya kami masih bisa bersaing di pasar,” ujar Rafits
Selain kreatif, usaha kue kering perlu menjadi unik dan berbeda. Memiliki diferensiasi juga dinal Rafts penting. Apalagi di tengah usaha kue kering yang jumlahnya kian bertambah.
Rafia’s Cake didirikan dengan mengusung konsep halal cake solution. Mulai dari bahan hingga proses, Rafita’s Cake menggunakan bahan-bahan yang sudah tersertifikasi halal.
Ini langsung dapat dual. Selain mendapat produk jadi, para agen juga mendapat konten, katalog. copywriting banner, dan marketing tools yang sudah disiapkan Rafita’s Cake.
“Saya dapat sepuluh orang distributor yang memberi langsung deposit Rp 5.000.000. Modal itulah yang saya putarkan untuk saya produksi kue kering. Sampai sekarang, kami masih bisa bertahan. Kondisinya lumayan karena kami skalanya masih UKM. Jadi perjuangan kami harus lebih keras,” ujarnya. Usaha yang didirikan sejak awal tahun 2012 ini mampu bertahan hingga sebelas tahun karena konsistensinya.
Konsistensi pada rasa menjadi kunci mengapa usaha ini bertahan. Menurut Rafita, konsistensi rasa perlu untuk mempertahankan loyalitas konsumen Selain rasa, kualitas produk juga perlu diperhatikan Koreumen cenderung membandingkan produk satu dengan yang lan. Sehingga penting memperhatikan kualitas produk yang dijual agar tetap lebih unggul.
Tidak hanya rasa dan kualitas, konsumen juga mempertimbangkan kemasan produk. Semakin menarik kemasannya, potensi konsumen untuk membelinya semakin besar. Hal ini yang terus dilakukan oleh Rafita. Selain itu, ia juga melakukan strategi bundling Dengan kondisi ekonomi yang sult, tentu daya ball masyarakat pun turun. Stratagi ini menjadi jawaban atas kondisi tersebut dengan menawarkan paket yang terjangkau.
“Kami harus inovatif. Jeli membaca peluang dan kebutuhan pasar. Pada sekarang ini, daya beli masyarakat menurun. Kami harus pintar mencari celah atau melihat peluang,” katanya. Kombinasi kreativitas dan upaya menjaga relevansi dengan pasar berbuah manis. Produksi kue kering Rafita’s Cake setiap bulannya bisa mencapai belasan ribu toples Pada tahun ini, usaha sudah menyiapkan 10.000 toples, dan sudah 7.000 toples yang terserap oleh pasar
Diakui Rafita, jumlah pesanan di tahun ini menurun cukup signifikan. Pada tahun lalu. usaha mampu menjual 10.000 hingga 15.000 toples setiap bulannya. Bahkan, saat pandemi usaha ini justru menjual hingga 25.000 toples per bulan
Omzetnya pun menggiurkan. Per bulan, usaha ini mampu mendatangkan pundi-pundi dengan rata-rata Rp 250 juta. Namun, sast momen Ramadan dan Idulfitri, terjadi anomali di mana omzet usaha mampu mencapai Rp 1 miliar hanya dalam satu bulan
Omzet ini pun bukan tanpa pemasaran yang baik. Rafita’s Cake melakukan pemasaran tidak hanya secara offline namun juga secara online dengan menggunakan media sosial. Selain tu penjualan pun dilakukan melalui online marketplace
Usaha yang berlokasi di Jalan Sholeh Iskandar nomor 2, Kedung Badak Baru, Kacangatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat ini memiliki lika-liku saat pendiriannya Rafita menceritakan, selain masalah peruan
yang sedang turun, permodalan, dirinya mengaku pernah ditipu la pernah menitipkan produknya di toko oleh-oleh, namun tidak mendapat bayaran dan toko oleh-oleh tersebut Moman sukanya, usaha ini bisa beroperasi cukup sibuk, terutama saat menjelang momen Lebaran. Rafita menceritakan, s dan karyawannya masih harus mengurus pengiriman produk bahkan saat di malam
takbiran. “Itu happy problem. Omzat meningkat drastis,” katanya.
Selalu ada inovasi yang kami lakukan supaya kami masih bisa bersaing di pasar.
Noor Rafta Pam’s Cake
baca juga
Strategi Merencanakan Produk , Produk yang sukses di pasar tidak dirancang dalam satu malam. Ada berbagai proses yang melibatkan berbagai unsur dalam perusahaan
Perencanaan produk yang efektif memungkinkan bisnis untuk mengembangkan produk yang sukses. Artinya,
produk yang dihasilkan bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, memiliki kualitas yang baik serta mampu menghasilkan keuntungan bagi bisnis.
Perencanaan produk harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur, sehingga bents dapat memastikan bahwa produk yang dikembangkan terbukti menjadi solusi bagi konsumen. Untuk membuat perencanaan produk yang efektif, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain:
- Menganalisis Pasar dan Pesaing Melakukan analisis pasar dan pesaing adalah langkah awal dalam membuat perencanaan produk yang efektif. Bisnis perlu memahami kebutuhan, keinginan, dan preferens konsumen, serta tren pasar saat ini. Analisis pesaing juga penting untuk melihat kelebihan dan kekurangan produk mereka sehingga bisnis dapat menentukan bagaimana produk mereka dapat bersaing di pasar
- Menentukan Tujuan Produk
Setelah menganalisis pasar dan pesaing. bisnis perlu menentukan tujuan produk. Apa yang ingin dicapai dengan produk in? Apa manfaat dan keunggulan yang akan ditawarkan? Menentukan tujuan produk akan membantu bisnis dalam membuat strategi dan rencana yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. - Menetapkan Spesifikasi Produk Menetapkan spesifikasi produk menjadi
langkah selanjutnya dalam membuat
perencanaan produk yang efekti perlu membuat spesifikasi produk yang jelas dan terperinci yang mencakup fitur, fungsi, dan kualitas yang diinginkan oleh konsumen - Membuat Prototipe Produk
Setelah menetapkan spesifikasi produk, bisnis dapat membuat prototipe produk untuk menguj dan memvalidasi spesifikasi tersebut. Prototipe ini juga dapat digunakan untuk mendapatkan umpan balik dan konsumen dan memperbaiki produk sebelum diluncurkan ke pasar. - Membuat Rencana Produksi dan Distribusi
Setelah produk dikembangkan, bisnis perlu membuat rencana produksi dan distribusi yang mempertimbangkan aspek logistik dan keuangan. Blanis perlu memastikan bahwa produksi dan distribusi produk dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. - Membuat Rencana Pemasaran
Setelah produk siap dipasarkan, binis perlu membuat rencana pemasaran yang efektif untuk memperkenalkan produk ka pasar dan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk tersebut. Rencana pemasaran harus mencakup strategi promosi, penentuan harga, dan distribusi produk - Melakukan Evaluasi dan Pengembangan Produk
Setelah produk diluncurkan ke pasar, bisnis perlu terus memonitor kinerja produk dan respons konsumen terhadap produk tersebut. Bisnis dapat menggunakan hasil evaluasi ini sebagai acuan dalam meningkatkan dan mengembangkan produk di masa depan
Menggunakan OKR Sebagai Framework
Objectives and Key Results (DKP) merupakan
sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam manajemen strategis untuk menetapkan dan mengukur tujuan dan pencapaian kinerja dalam organisasi DKR membantu organisasi untuk fokus pada tujuan-tujuan yang spesifik dan terukur, serta memberikan struktur yang jelas untuk mengukur kemajuan dan pencapaian tujuan
OKR terdiri dari dua bagian utama yaitu objektif (objective) dan hasil kunci (kay results). Objektif adalah tujuan besar yang ingin dicapa oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu, sedangkan hasil kunci adalah ukuran-ukuran kinerja spesifik yang harus dicapai untuk
mencapai tujuan tersebut. OKR digunakan untuk membantu organisasi untuk fokus pada tujuan-tujuan yang penting, mengukur kemajuan, dan memastikan bahwa semua bagian dari organisasi terlibat dalam mencapai tujuan yang sama.
Mengacu pada kerangka kerja OKR tersebut, kita bisa menggunakan mes untuk meningkatkan perencanaan produk dengan elektif, sehingga fokus tim Anda bukan hanya pada membangun fitur produk melainkan juga pada pencapaian tujuan strategis organisa
Dengan menggunakan kerangka karja OKR untuk merencanakan produk baru, entrepreneurs dapat memastikan bahwa proses pengembangan produk selaras dengan keseluruhan strategi dan sasaran dalam bisnis mereka dan perkembangannya dapat diukur dan dilacak secara efektit. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa sumber days yang tersedia digunakan secara efektif sehingga produk baru tersebut diposisikan untuk bisa diterima pasar dengan baik.
Kerangka kerja OKR awalnya dikembangkan oleh Andy Grove di intal pada tahun 1970-an dan telah diadopsi oleh banyak perusahaan, termasuk Google, Linkedin, dan Twitter.
Ide dasar OKR adalah untuk menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur yang ambisius, tetapi dapat dicapai dan kemudian menentukan halutama yang akan menunjukkan apakah tujuan tersebut telah berhasil dicapai
Hasi utama biasanya berupa target numerik yang dapat dilacak dari waktu ke waktu, seperti pertumbuhan pendapatan, akuisisi pelanggan, atau peluncuran produk
OKR sering dikaitkan dengan rencana produk dalam bisnis karena dengan menggunakan
kerangka OKR, tim produk dapat menetapkan tujuan spesik yang mendukung tujuan strategis perusahaan. Kemudian, menentukan hasil utama yang mengukur kemajuan menuju tujuan tersebut.
Misalnya, tim produk mungkin menetapkan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengguna aktif di platform mereka sebesar 50% selama kuartal berikutnya. Mereka kemudian dapat menentukan hasi utama, seperti jumlah pendaftaran pengguna baru, persentase
pengguna yang kembali ke platform dalam seminggu, dan jumlah fitur yang diri untuk meningkatkan keterlibatan pengguna.
Dengan menghubungkan rencana produk ke OKR, tim produk dapat memastikan bahwa upaya mereka terfokus pada tujuan paling penting untuk bisnis.
Perkembangan menuju tujuan tersebut dilacak dan dukur
dari waktu ke waktu. Sekali lagi, ini untuk membantu memastikan bahwa pengembangan produk selaras dengan strategi keseluruhan perusahaan dan sumber daya digunakan secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan Untuk menggunakan framework OKR dalam perencanaan produk yang efektif, terdapat beberapa langkah yang dapat dikuti
Menentukan Visi dan Misi Produk Sebelum membuat OKR, bisnis perlu menentukan visi dan misi produk terlebih dahulu. Visi dan misi ini akan menjadi landasan untuk membuat OKR yang sesuai dengan tujuan jangka panjang produk
Menentukan Objektif Produk
Setelah menentukan visi dan misi produk, bisnis dapat menentukan objektif produk
untuk jangka waktu tertentu. Objektif ini harus spesifik, terukur, dapat dicapa relevan, dan memiliki waktu yang ditetapkan
- Membuat Key Results
Setelah menentukan objektif produk, banis perlu membuat kay results untuk mencapai objektif tersebut. Key results harus spesifik terukur dan relevan dengan objektif produk Key results dapat mencakup target penjualan, pangsa pasar, pengembangan fitur produk atau lainnya
Menentukan Tindakan/Initiatives yang Diperlukan
Setelah membuat key results, bisnis perlu
menentukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai key results tersebut. Tindakan ini harus spesifik dan terukur, serta harus dilakukan dalam jangka waktu yang ditetapkan
Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Setelah OKR dibuat dan tindakan dilakukan, bisnis perlu melakukan evaluasi untuk melihat apakah key results telah tercapai atau tidak. Jika belum tercapai bisnis dapat melakukan perbaikan pada tindakan yang dilakukan untuk mencapai key results tersebut.
Tanggung jawab untuk mendefinisikan OKR dalam suatu organised dapat bervariasi, tergantung pada ukuran dan struktur perusahaan.
Namun, secara umum, OKR biasanya didefinisikan secara kolaborat antara kepemimpinan, manajer, dan kontributor individu
Katika dibuat dan dikomunikasikan dengan cara yang benar, OKR dapat membantu melibatkan semua tim dalam berbagai fungs dan departemen dalam tujuan bersama yang Jelas untuk dicapai. Hal ini dapat membantu semua orang tetap fokus dan terus meninjau tugas mereka sendiri untuk memastikan mereka selaras dengan tujuan yang lebih besar.
Sehingga tujuan dan hasil utama dapat meningkatkan keterlibatan karyawan
Kurangnya antusiasme tim pada suatu proyek dapat memperlambat produktivitas dan mencegah anggota tim lainnya dalam melakukan pekerjaan terbaik meraka. Ini sering terjadi ketika karyawan tidak memahami tujuan dan tugas mereka.
Serangkaian OKR yang diputuskan bersama dapat membantu semua orang memahami tugas sehari-hari mereka dalam mendukung hasil utama yang telah ditetapkan perusahaan untuk pencapaian dirinya sendiri.
DKR melibatkan tujuan strategis tingkat tinggi yang membutuhkan kontribu dari beberapa departemen sehingga dapat membantu menciptakan rasa kerja tim dan dukungan yang lebih besar di seluruh perusahaan.
Banyak orang menggambarkan OKR sebagai kerangka kerja yang gesit dan masuk akal Jika sebuah perusahaan menetapkan tujuan langsung untuk beberapa tahun ke depan, kemungkinan akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menempuh jalan yang
salah sebelum menyadari perlunya memperbaiki arah.
Namun dengan break down menetapkan tujuan jangka pendek dan mengukur hasil setiap kuartal sehingga dengan evaluasi ini perusahaan dapat menyesuaikan priontas dengan lebih cepat dan mengalokasikan kembali sumber daya jika diperlukan.
DKR dan KPI
OKR dan Key Performance Indicators (KPI) adalah dua metode yang digunakan dalam manajemen kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur kinerja organisasi. Meskipun keduanya digunakan untuk mengukur kinerja namun terdapat perbedaan antara OKR dan KPL Kedua metode ini dapat saling melengkapi dalam manajemen kinerja. OKR dapat digunakan untuk menetapkan tujuan jangka panjang dan menjaga fokus pada pencapaian tujuan tersebut, sedangkan KPI dapat digunakan untuk mengukur kinerja individu atau tim dalam mencapai tujuan tersebut secara terus-menerus.
Idealnya, organisasi harus menetapkan Tujuan dan Hasil Utama (OKR) mereka sebelum menetapkan Indikator Kinerja Utama (KPI). Ini karena OKR adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menetapkan tujuan yang ambisius dan menyelaraskan tim untuk mencapai tujuan tersebut, sedangkan digunakan untuk mengukur kemajuan dan kinerja tim dalam mencapai tujuan tersebut.
Mana yang harus ditetapkan terlebih dahulu. OKR atau KP? Dengan menetapkan OKR terlebih dahulu, organisasi dapat menentukan tujuan strategis yang ingin mereka capal dan kemudian mengembangkan Hasil Utama tertentu yang akan menunjukkan apakah mereka telah mencapai tujuan tersebut atau tidak. Setelah OKR ditetapkan, KP kemudian dapat ditetapkan untuk mengukur kinerja tim dalam mencapai Hasi Utama
Namun, penting untuk dicatat bahwa proses OKR dan KPI tidak sepenuhnya linier dan dapat ditinjau kembali dan disesuaikan sesuai kebutuhan. Kedua proses tersebut harus dilihat sebagai pelengkap dan harus bekerja sama untuk mendorong kinerja dan mencapai
tujuan organisasi.
Dengan menggunakan framework ini diharapkan dapat menghasilkan produk unggulan yang berdampak dan lebih sustainable di pasar. Selamat mencoba.
Perencanaan produk harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur, sehingga bisnis dapat memastikan bahwa produk yang dikembangkan terbukti menjadi solusi bagi konsumen.
+ There are no comments
Add yours