Kecap Korma , Kecapnya Pedagang Sate yang Khas dan Pasti Halal

ukms.or.id/ – Siapa yang tidak tahu kecap? Bumbu dapur sekaligus pelengkap makanan ini identik dengan warna hitam dan tekstur yang cair. Di Indonesia, kecap memiliki ciri khas yang berbeda dengan kecap di negara lain. Kecap Indonesia memiliki rasa manis, kental, dan aroma yang gurih. Kecap di Indonesia pun dibuat menggunakan kedelai hitam pilihan dengan proses pembuatan tertentu.

Banyak makanan yang dianggap lebih lezat jika disandingkan dengan kecap, seperti bakso, mie ayam, nasi goreng, hingga aneka gorengan. Banyak pula makanan yang memang dibuat dengan bumbu kecap. Satu di antara makanan khas Indonesia yang terkenal lezat dan semakin lezat karena kecap adalah sate.

Distribusi Kecap Korma di Indonesia

Produk kecap di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Banyak produk kecap yang wilayah persebarannya hanya di sekitar area produksinya, yang disebut sebagai kecap lokal. Meski pangsa pasarnya tidak luas, kualitas dan rasa kecap lokal tidak kalah dengan kecap yang luas distribusinya sudah tingkat nasional.

Ada berapa merk produk kecap yang pernah Anda cicipi? Tahukah Anda, banyak produsen kecap lokal yang sukses hingga ke luar Indonesia berhasil mempertahankan eksistensinya hingga puluhan tahun? Dan, rerata produk kecap tersebut bermula dari kota kecil dan tidak dibuat oleh ahli kuliner.

Di Solo, misalnya, ada produk kecap lokal yang lahir dan menjadi terkenal di kalangan tertentu. Namanya, Kecap Korma, kecap yang dibuat oleh Syarifah Khadijah. Ibu dari delapan anak tersebut, pandai membuat kecap. Ia berani memproduksi kecap karena kondisi keluarganya setelah suaminya meninggal. Bisnis produksi kecapnya dirintis dari sklaa industri rumahan yang didistribusikan di Solo dan seputar Jawa Tengah.

Karena banyak orang yang mengakui kualitas dan rasa kecap buatannya, pada 1948, ia mendirikan perusahaan produsen kecap secara resmi yaitu PT Korma Jaya Utama dengan merk produk Kecap Cap Korma. Nama “korma” dipilih karena rasanya manis, enak, dan dibuat dari bahan yang terjamin halal.

Keberhasilannya di Jawa Tengah, membuat Syarifah Khadijah ingin mencoba memperluas target pasar Kecap Korma. Ia lalu pindah dan membuat pabrik di  Jakarta pada 1974.

Kecap Korma Identik Dengan Sate Ayam

Kecap Korma didistribusikan dengan target pasar para ibu rumah tangga. Tidak disangka, banyak para pedagang sate yang suka dengan rasa Kecap Korma yang khas. Karena itu, Kecap Korma sering disebut sebagai kecapnya sate. Bahkan, Kecap Korma dianggap sebagai rahasia kenikmatan kuliner khas Madura yaitu Sate Ayam.

Pada 1988 muncul isu yang menyebutkan bahan pembuatan kecap berasal dari lemak babi. Banyak orang yang sangat selektif membeli kecap, akibatnya produk-produk kecap yang beredar di pasaran mengalami gangguan penjualan.

Namun, berbeda dengan Kecap Korma yang dipercaya orang karena terjamin kehalalannya. Hal tersebut membuat tingkat penjualan Kecap Korma melonjak drastis. Dengan kenaikan omzet mencapai 100%, hingga Syarifah Khadijah yang dibantu anak-anaknya, merasa kewalahan memenuhi permintaan konsumen. Sejak saat itu, Kecap Korma diidentikkan dengan kecap halal.

Ketika isu kecap lemak babi mereda, konsumen Kecap Korma tidak berpindah hati. Mereka tetap menggunakan Kecap Korma karena kualitas dan rasanya yang terbukti enak.

Dilansir dari swa.co.id, Inayah, Direktur PT Korma Jaya Utama (KJU) saat ini mengaku bahwa dari awal pembuatan Kecap Korma senantiasa mengutamakan kualitas bahan baku kecap. Kecap Korma dibuat dengan kedelai hitam pilihan tanpa hasil rekayasa genetika, juga tidak menggunakan pemanis buatan dan  pewarna tambahan.

Startegy Pemasaran 4P ala Kecap Korma

Selain kualitas produk yang selalu diutamakan, PT KJU juga melakukan strategi pemasaran yang disebutnya dengan istilah 4P, yaitu product, price, promotion dan placement. Produk yang sudah tentu terjamin kualitasnya, tidak diragukan lagi rasanya. Untuk promosi, ia memasang iklan melalui billboard dan spanduk. Yang terbaru, PT KJU mulai mengembangkan website sebagai media penjualan secara online.

Tidak hanya pemasaran melalui media iklan dan market place, pendekatan dengan konsumen melalui kegiatan sosial juga dilakukan yaitu dengan mengadakan kegiatan islami dan kekeluargaan seperti pengajian rutin dan menjalin hubungan baik dengan beberapa pondok pesantren di Madura.

Upaya-upaya tersebut berhasil mengembangkan bisnis Kecap Korma dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Sebagai ucapan syukur, perusahaannya menyisihkan 2,5% hasil penjualan Kecap Korma untuk infaq secara berkala. Tidak hanya itu, PT KJU juga mewakafkan mobil jenazah untuk pelanggan Kecap Korma di Madura.

Saat ini, Kecap Korma sudah menjangkau area di luar Jawa, yaitu Kalimantan dan Sumatera. Kecap Korma juga telah dipercaya oleh lima pasar swalayan besar Indonesia karena kualitas dan rasanya yang khas. Kerja sama tersebut membuat Kecap Korma berkembang menjadi in house brand. Yang lebih membanggakan, Kecap Korma berhasil diterima di kawasan Timur Tengah. Hal ini membuktikan, bahwa produk lokal meski tidak menjadi produk nasional, namun bisa go international.

Pabrik Producksi Kecap Korma di Solo dan Jakarta

Dengan dua pabrik produksi yaitu di Solo dan Jakarta, kapasitas produksi Kecap Korma bisa mencapai 18.000 liter. Jumlah tersebut bisa memeroleh tingkat penjualan 40–50% dengan harga Rp 15.000 – 25.000, yang bisa berubah sewaktu-waktu. Pengemasan Kecap Korma pun beragam sesuai dengan kebutuhan konsumen, mulai dari botol kecil, botol besar, refill, hingga jerigen.

Bisnis yang terkenal dengan tagline “Ada amal baik di balik kelezatannya” tersebut sekarang sudah mencapai usia empat generasi. Meski tidak memasang iklan di televisi dan mengusung pendekatan sosial yang islami, tidak membuat PT KJU mengalami kesulitan dalam mengembangkan Kecap Korma.

Pelanggannya pun tidak merasa keberatan, bahkan Kecap Korma dianggap memiliki kelebihan yang tidak dimiliki produk kecap lain, yaitu tidak hanya enak, tidak hanya bercitarasa khas, tetapi juga bisa bersedekah.

Kisah bisnis Kecap Korma dari dulu hingga kini, membuktikan bahwa semua produk lokal layak dan mampu bersaing dengan produk nasional dari perusahaan besar, bahkan berjajar dengan produk tingkat dunia.

Tidak mudah meraih pencapaian tersebut, apalagi mempertahankan eksistensi dan mengembangkan bisnis produk lokal hingga empat generasi seperti Kecap Korma. Dibutuhkan kerja dan usaha keras untuk menciptakan strategi dan inovasi yang kreatif demi mewujudkannya.

baca juga

    Bertahan Selama Puluhan Tahun

    Keberadaan Kecap Korma yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya, mungkin tidak sepopuler kecap nasional lainnya. Namun, Kecap Korma tidak pernah kalah saing dengan produk kecap lainnya. Kesuksesan Kecap Korma turut membuat banyak produsen kecap lokal bermunculan.

    Tentu saja, dunia usaha produsen kecap di tanah air menjadi semakin padat dan ketat. Hal itu menyebabkan mau tidak mau pengusaha produsen kecap harus senantiasa berupaya untuk up to date dengan perkembangan teknologi, informasi, dan membuat strategi-strategi yang tepat untuk bertahan di tengah pertarungan bisnis di dunia usaha produsen kecap.

    Bagaimana? Jadi ingin mencoba Kecap Korma, ya? Atau Anda tertarik menjadi pengusaha lokal?

    Tentu segala keputusan, tetap dan selalu ada di tangan Anda. Jika Anda ingin mulai berbisnis mulai dari pasar lokal, jangan ragu. Yang Anda perlu lakukan adalah membulatkan tekad, niat dengan sungguh-sungguh, serta upaya yang konsisten untuk menghadapi kendala yang terjadi.



    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top