ukms.or.id/ – Di zaman serba gadget ini, produk minuman begitu beragam rasa dan jenisnya. Kebanyakan dari produk minuman yang sering Anda temui di pasar, mini market, hingga kedai makanan cepat saji, adalah minuman bersoda, minuman instan dalam bentuk bubuk beraneka rasa, hingga jus siap minum yang dikemas dalam tetrapack. Rerata dari produk minuman tersebut sudah umum dan hampir semua perusahaan minuman instan memproduksi beragam jenis dan rasa yang tidak jauh berbeda.
Namun, tahukah Anda, jika ada produk lokal yang sudah berpuluh-puluh tahun usianya, masih sama rasanya dan tidak terpengaruh untuk mengikuti trend produk minuman saat ini? Jawabannya, ada. Salah satunya yang menjadi oleh-oleh khas Cirebon, yaitu Sirup Tjampolay (baca: campolai).
Dinamakan Dari Nama Buah Campolay
Tjampolay, yang menjadi nama merk produk minuman tersebut, adalah buah campolay (ejaan lama: tjampolay). Buah tersebut berasal dari luar Cirebon.
Dilansir dari artikel di www.liputan6.com, campolay biasanya disebut sebagai sawo belanda oleh banyak orang. Buah yang berwarna kuning kecoklatan itu sering ditemukan di Cianjur, Sukabumi, dan Sumedang. Selain sebagai sirup, buah tersebut juga dibudidayakan untuk buah tangan (oleh-oleh) hingga sebagai bahan untuk membuat jenis makanan lainnya.
Sebutan sawo belanda atau sawo walanda, dikarenakan dulu banyak orang Belanda yang menyukai buah berbentuk bulat telur dengan ujung runcing tersebut. Tanman yang tidak mengenal musim itu mengandung klaori, zat tepung, vitamin, mineral, dan serat.
Dagingnya yang berwarna kuning dengan tekstur empuk menepung tersebut, mirip dengan ubi cilembu. Dengan rasa yang manis, enak, dan aroma yang menggoda, membuat banyak orang yang menyukainya. Meski digunakan sebagai bahan baku Sirup Tjampolay, buah campolay tidak bisa dibudidayakan di Cirebon, karena buah tersebuut hanya bisa hidup di suhu 15 – 18 derajat celcius.
Sirup Tjampolay dikemas dalam botol kaca dengan logo background putih bertuliskan Siroop Tjap Buah Tjampolay dan disertai tagline “Rasanja Sedap, Baunja Wangi”. Kemasan botol kaca bening tersebut didesain dengan sederhana dengan berukuran 630 ml.Rasa yang ditawarkan Sirup Tjampolay pun beragam dan nostalgic seperti rozen rose, asam jeruk, nanas, pisang susu, melon, leci, mangga gedong, jeruk nipis, dan kopi moka.
Sebagai industri lokal yang berdiri sejak berpuluh-puluh tahun lamanya, Sirup Tjampolay memiliki kisah perjuangannya sendiri. Bukan sekadar kisah menyenangkan, namun juga sejarah awal berdiri dan jatuh bangunnya perusahaan tersebut.
- Awal Mula Berdiri Sirup Tjampolay
Tan Tjiek Tjiu, adalah pembuat dan pendiri usaha Sirup Tjampolay. Ia memproduksi Sirup Tjampolay pada 1936, tepatnya 11 Juli. Sirup Tjampolay yang dibuat dari ekstrak buah dan gula asli, langsung menjadi favorit orang Cirebon. Di awal produksinya, sirup yang berbahan baku buah campolay ini dibuar dengan varian tiga rasa, yakni rozen rose, nanas, dan asam jeruk.
- Masa Jatuh Bangun Sirup Tjampolay
Selama kurum waktu lebih dari dua dekade, Sirup Tjampolay laris di pasaran. Namun, ketika Tan Tjiek Tjiu meninggal pada 1964, Sirup Tjampolay tidak diproduksi lagi. Bisa jadi karena ketika itu penerus bisnis Tjiek Tjiu belum siap mengelolanya. Cukup lama kemudian, sekitar 1970, Sirup Tjampolay kembali beredar di pasaran. Pengelolanya saat itu adalah anak Tjiek Tjiu, Setiawan.
Nyatanya, tidak mudah mengelola sebuah bisnis keluarga. Hanya selang beberapa waktu, Sirup Tjampolay tidak diproduksi lagi. Pada 1983, Sirup Tjampolay hadir lagi dan pabriknya berpindah tempat di Lawang Gada, Cirebon, Jawa Barat.
Di tengah kondisi ekonomi dan persaingan bisnis yang cukup ketat ketika itu, Sirup Tjampolay berhasil bangkit. Bahkan, semakin berjaya pada tahun 1990-an. Kemudian, Setiawan mempersiapkan generasi ketiga penggantinya, yaitu anaknya, Budiman. Setiawan mengikutsertakan Budiman dalam urusan mengelola bisnis, mulai dari proses produksi hingga distribusi. Karena keterlibatan anaknya, Sirup Tjampolay berkembang dengan pesat.
- Sirup Tjampolay Saat Ini
Banyak perubahan positif yang berhasil mengembangkan dan memajukan bisnis SIrup Tjampolay setelah berpindah tangan ke Budiman. Sebagai generasi ketiga bisnis keluarganya, ia tidak memiliki pengalaman maupun pengetahuan dalam bidang produksi dan manajemen. Namun, ia dengan mudah dan cepat belajar seluk beluk produksi minuman dan manajemen perusahaan.
Pria yang diketahui lulusan sekolah musik tersebut melakukan pembenahan sistem produksi dan distribusi. Ia memindahkan pusat produksi ke daerah Perumnas Elang Raya, Cirebon, dengan area seluas 300 m2. Sejak dipindahkan, produksi Sirup Tampolay mencapai 1200 botol dalam sehari dan tanpa menggunakan mesin.
Menambah Varian Rasa Sebagai Inovasi Product
Di samping itu, Budiman juga membuat varian rasa baru, yang awalnya hanya tiga varian, menjadi seukms.or.id/lan varian rasa yaitu rozen rose, asam jeruk, nanas, pisang susu, melon, leci, mangga gedong, jeruk nipis, dan kopi moka. Meski semakin beragam varian rasanya, yang tetap menjadi primadona rasa terfavorit Sirup Tjampolay adalah rasa pisang susu.
Menurut Budiman, Sirup Tjampolay memiliki kelebihan dibandingkan dengan produk minuman saat ini, yaitu penggunaan gula asli. Berbeda dengan produk minuman lain yang menggunakan sakarin, Sirup Tjampolay aman bagi kesehatan. Karena hal tersebut, Sirup Tjampolay yang sudah terbuka, bisa mengkristal dalam hitungan beberapa minggu. Alasan tersebut pula yang menyebabkan Budiman belum berani memasarkan Sirup Tjampolay ke luar Indonesia.
Sama halnya dengan produk lokal lainnya, selalu ada kisah panjang di balik kokohnya sebuah bisnis tua yang pernah dan bahkan masih sukses. Setidaknya, meski Sirup Tjampolay tidak mengikuti trend minuman saat ini, atau tidak seagresif produk minuman yang sering muncul iklannya di layar televisi, Sirup Tjampolay masih memiliki banyak penggemar, terutama bagi warga Cirebon.
Hal ini tidak lain dikarenakan Sirup Tjampolay memiliki rasa dan kualitas yang melekat erat di lidah pelanggan setianya. Kemasan dengan label bertulisan ejaan lama, juga membuat generasi di masa 1940-an hingga 1990-an merasakan nostalgia masa lalu yang penuh kenangan.
baca juga
Minuman Asal Cirebon Yang Bertahan Hingga Kini
Namun, meski dibilang produk minuman dari masa lalu yang tidak mengikuti perkembangan zaman, bukan berarti Sirup Tjampolay tidak bisa berkembang. Hasil dari pembenahan sistem produksi, distribusi, hingga kreasi varian rasa membuktikan bahwa Sirup Tjampolay masih sangat layak jika dijajarkan dengan produk minuman lainnya.
Anda yang berada si luar Cirebon juga bisa lebih mudah mendapatkan Sirup Tjampolay. Anda bisa menemukan Sirup Tjampolay di beberapa kota besar di Indonesia, seperti di di super market Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan, dan kota besar lainnya.
Anda juga bisa mendapatkannya tanpa harus keluar rumah dengan memesan secara online di beberapa market place seperti shopback, shopee, bukalapak, hingga tokopedia.
baca juga
Tentu saja, jika Anda sedang berkunjung ke Cirebon, tidak ada salahnya Anda mencoba membeli Sirup Tjampolay langsung dari pabriknya di Jalan Elang Raya K. 11–12, Kota Cirebon. Dengan kocek Rp 285.000,- (harga bisa berubah sewaktu-waktu), Anda bisa membawa pulang 12 botol Sirup Tjmapolay legendaris yang menjadi minuman favorit dan kebanggan orang Cirebon, sebagai oleh-oleh.