Kopi Keliling – Ngopi Praktis, Cuan Fantastis

ukms.or.id Kopi Keliling – Ngopi Praktis, Cuan Fantastis , “Bro, lo sadar nggak sih? Orang Indonesia tuh nggak bisa hidup tanpa kopi!” ujar Fajar sambil menyesap espresso di kedai kopi langganannya.

Rendi tertawa kecil, “Iya sih, tapi kalau tiap hari ke coffee shop, kantong jebol juga. Kalau ada kopi enak yang bisa dipesen langsung dari motor, kayaknya seru nggak, ya?”

Obrolan sore itu ternyata nggak berhenti jadi wacana. Beberapa minggu kemudian, Fajar dan Rendi benar-benar mulai menjalankan bisnis Kopi Keliling. Mereka beli motor bekas, pasang rak kecil, dan mulai menjajakan kopi di area perkantoran dan kampus.

Setiap pagi, Fajar berdiri di samping motornya yang sudah dimodifikasi menjadi coffee bar mini. Dengan celemek hitam bertuliskan Kopi Keliling – Ngopi Praktis, Cuan Fantastis, dia menyapa pelanggan pertama.

“Bang, pagi-pagi enaknya yang strong atau yang creamy nih?” tanya Fajar sambil tersenyum.

Seorang pekerja kantoran melihat menu sederhana di papan kayu kecil, “Gue coba Americano deh, tapi es ya.”

“Siap, Bang!” Dengan cekatan, Fajar menuangkan espresso ke gelas berisi es batu, lalu menambahkan air.

Bisnis ini makin berkembang berkat promosi mulut ke mulut dan media sosial. Rendi, yang lebih jago marketing, sering bikin konten TikTok tentang kopi mereka.

“Lo tau nggak? Kopi kita tuh pakai biji kopi asli dari petani lokal. Jadi selain enak, kita juga support UMKM,” ujar Rendi dalam salah satu video promonya.

Kopi Keliling
Kopi Keliling

Dua bulan berjalan, pelanggan mulai banyak yang setia. Mereka sering mampir sebelum ke kantor atau kuliah. Beberapa bahkan minta Fajar dan Rendi buat datang ke event kecil mereka.

Suatu sore, seorang mahasiswa mendekati motor mereka, “Bang, bisa nggak kalau gue pesen buat acara komunitas gue besok? Butuh 50 cup sih.”

Fajar dan Rendi saling pandang, lalu tersenyum. “Bisa banget! Mau menu khusus atau standar aja?”

baca juga

Dari sekadar jualan keliling, kini mereka mulai merambah ke katering kopi. Kopi Keliling pun berkembang pesat. Dalam setahun, mereka berhasil menambah dua motor lagi dan memperkerjakan barista tambahan.

“Gue nggak nyangka, dari sekadar ide nongkrong, sekarang kita bisa punya bisnis sendiri,” ujar Fajar sambil menatap motor-motor mereka yang kini punya branding khas.

Kesuksesan mereka menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan strategi yang tepat, bisnis kecil pun bisa jadi besar. Siapa sangka, dari secangkir kopi, bisa lahir masa depan yang menjanjikan?

Scroll to Top