Menarget Lebih Tepat , Semakin tepat sasaran sebuah kampanye pemasaran, semakin besar dampak yang dihasilkannya. Social media marketing dan SEO menjadi dua cara untuk mencapai audiens yang tepat tersebut.
Dalam era digital yang serba instan ini, persaingan antarmerek semakin sengit. Konsumen dimanjakan oleh limpahan pilihan produk atau layanan dan informasi yang mudah diakses. Untuk menonjol di tengah kerumunan, merek perlu lebih dari sekadar eksis. Perpaduan cerdas antara media sosial dan SEO (search engine optimization) adalah kunci untuk memenangkan hati konsumen.
Bayangkan Anda ingin mencicipi kuliner unik di kota baru. Insting pertama Anda mungkin mencari rekomendasi di mesin pencari. Namun, keputusan akhir seringkali dipengaruhi oleh foto-foto menggugah selera dan ulasan jujur di media sosial. Inilah kekuatan sinergi antara media sosial dan SEO. Momen pencarian Anda di mesin pencari adalah contoh nyata dari strategi pull marketing. Anda secara aktif mencari informasi yang Anda butuhkan. Sementara itu, ulasan dan foto-foto yang Anda lihat di Instagram merupakan bagian dari strategi push marketing. Informasi tersebut secara proaktif “didorong” kepada Anda untuk mempengaruhi keputusan Anda.
Dalam dunia bisnis, kombinasi strategi push dan pull ini sangat krusial. SEO membantu bisnis ditemukan oleh calon pelanggan yang sedang mencari solusi atas
masalah mereka. Media sosial, di sisi lain, memungkinkan bisnis untuk membangun hubungan yang lebih personal dan mendalam dengan audiensnya.
Dengan menggabungkan kedua strategi ini, bisnis tidak hanya meningkatkan visibilitas, tetapi juga menjangkau audiens yang tepat. Bayangkan seperti memancing, SEO adalah umpan yang menarik ikan besar (pelanggan potensial) ke jaring Anda, sementara media sosial adalah pancing yang membuat ikan tersebut tetap terhubung dan betah bersama Anda, sampai akhirnya Anda bawa pulang untuk dimasak.
Perpaduan kedua alat ini adalah resep sukses bagi merek di era digital. Dengan pendekatan yang tepat, merek dapat menciptakan pengalaman pelanggan yang tak terlupakan dan mencapai tujuan bisnis yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil survei Multi-Channel Marketing Trends 2024 dari Ascend2, social media
telah mengalami lonjakan signifikan sebagai salah satu taktik pemasaran paling efektif, dengan lonjakan dari 46% menjadi 55%. Selain itu, digital advertising juga tumbuh dari 26% menjadi 41%, dan content marketing meningkat dari 23% ke 33%. (Grafik 1).
Sejalan dengan temuan tersebut, survei The 2023 Impact of SEO & Content Marketing yang dilakukan oleh ClickZ dan Conductor juga menunjukkan bahwa SEO memberikan dampak positif yang sangat signifikan terhadap kinerja pemasaran. Hasil survei menemukan 82% pemasar melaporkan bahwa SEO memberikan dampak positif terhadap kinerja pemasaran dan pencapaian tujuan pada tahun 2022.
Hasil ini menegaskan bahwa SEO bukan lagi sekadar alat tambahan, melainkan salah satu elemen kunci yang dapat mendorong hasil bisnis yang
signifikan. (Grafik 2).
Melihat hasil survei ini, jelas bahwa baik SEO maupun social media marketing adalah dua pilar penting dalam strategi pemasaran digital yang saling melengkapi. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana menyatukan keduanya untuk mencapai kinerja terbaik. Mari kita lihat kasus Toyota-Astra
Motor (TAM). Sebagai raksasa otomotif di Indonesia, TAM telah membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya diraih melalui kualitas produk semata, namun juga melalui strategi pemasaran yang cerdas dan adaptif.
Salah satu kunci kesuksesan TAM adalah kemampuan mereka dalam menggabungkan kekuatan dunia digital dengan pemahaman mendalam terhadap konsumen. Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, menegaskan bahwa pemahaman mendalam terhadap audiens adalah fondasi dari setiap strategi pemasaran mereka. Riset mendalam dilakukan untuk mengidentifikasi source of awareness, touchpoint, dan
kebutuhan spesifik konsumen.
baca juga
Dengan pemahaman ini, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat sasaran dan efektif. Media sosial dan SEO menjadi instrumen utama dalam orkestrasi pemasaran digital TAM. Media sosial berperan sebagai panggung untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, membangun hubungan yang kuat, dan mendorong word-of-mouth marketing. Sementara itu, SEO menjadi jembatan bagi konsumen yang secara aktif mencari informasi tentang produk Toyota.
“Peran media sosial dan SEO yang masif bisa mengamplifikasi upaya kami menjangkau audiens yang lebih luas untuk menyampaikan pesan maupun informasi sebagai bentuk push marketing. Di sisi lain, pull marketing kami lakukan tidak hanya sebagai bentuk branding, melainkan membangun interaksi dan hubungan dengan audiens,” jelas Anton.
SEO berperan krusial dalam menarik konsumen yang secara aktif mencari informasi tentang produk Toyota. Bagi perusahaan, peran SEO adalah sebagai jembatan bagi audiens yang memiliki ketertarikan dan sedang mencari informasi lebih tentang Toyota. Dengan mengoptimalkan website dan konten, perusahaan memastikan informasi produk dan layanan mereka mudah ditemukan oleh calon konsumen.
Sementara, platform media sosial seperti YouTube dan TikTok menjadi favorit TAM untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Berdasarkan insight yang perusahaan dapatkan, platform YouTube merupakan source of awareness paling tinggi untuk industri otomotif.
“Konten video yang menarik dan informatif di YouTube berhasil menarik perhatian calon konsumen. Sementara itu, TikTok dengan audiens yang lebih muda menjadi platform yang efektif untuk membangun top-of-mind awareness,” ungkap Anton.
TAM tidak hanya berfokus pada kuantitas konten, tetapi juga pada kualitas. Konten yang dihasilkan harus relevan,interaktif, dan mampu menarik perhatian. Salah satu contoh sukses adalah mini-series “A.G.N.E.S” yang berhasil memancing minat konsumen untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk dan layanan
Toyota.
Untuk menciptakan sinergi yang kuat antara strategi SEO dan media sosial, Anton mengungkap hal penting yang pertama kali perlu ditentukan adalah memiliki umbrella message yang clear terkait apa yang ingin disampaikan terhadap audiens. “Caranya, pesan disampaikan secara konsisten dan disesuaikan dengan karakter platform media sosial sekaligus dioptimasi untuk SEO,” tambahnya.
Kampanye All New Yaris Cross HEV menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pemasaran digital TAM. Untuk mendukung popularitas kendaraan lokal hybrid Toyota ini, perusahaan melakukan strategi push dan pull yang dipadukan pada media sosial dan SEO agar tercipta sebuah sinergi untuk membantu meningkatkan jangkauan strategi perusahaan kepada audiens yang mereka targetkan.
“Hasilnya, implementasi strategi ini berhasil menyampaikan informasi dan pesan yang tepat kepada audiens yang tepat juga. Upaya kami juga berhasil menghasilkan leads yang berkualitas untuk kemudian dimanfaatkan frontliner mendapatkan konversi ke penjualan,” tutur Anton.
Customer Driven
Dari industri fast moving consumer goods (FMCG) ada Frestea yang telah sukses mengimplementasikan strategi push dan pull marketing melalui sosial media dan SEO. Jessica Harsya, Frontline Marketing Manager Coca-Cola, menjelaskan bagaimana strategi ini dioptimalkan untuk mendorong dan menarik konsumen dengan cara yang efektif.
Merek ini menerapkan strategi push yang terukur dan relevan, tidak menggunakan pendekatan sembarangan seperti “spray and pray” atau menyebar iklan ke mana-mana, tetapi fokus pada saluran-saluran dengan potensi konversi tinggi. “Kami tidak bisa seperti menggarami lautan, setiap rupiah yang kita habiskan harus diukur return on ad spend (ROAS) nya,” jelas Jessica.
Contoh strategi push yang dilakukan oleh Frestea meliputi berbagai aktivitas yang bertujuan untuk mendorong penjualan secara langsung. Salah satunya
adalah promosi melalui platform makanan, di mana mereka bekerja sama dengan aplikasi-aplikasi makanan untuk menawarkan combo deal yang menarik bagi konsumen.
“Selain itu, kami menempatkan iklan produk di e-commerce dengan penawaran khusus yang relevan. Untuk memperluas jangkauan, kami juga memanfaatkan iklan luar ruang (out-of-home advertising) yang dilengkapi dengan QR code, yang mengarahkan konsumen ke penawaran eksklusif saat di-
scan,” tambah Jessica.
Sementara itu, strategi pull digunakan Frestea untuk membangun kesadaran merek (awareness) dan menarik minat konsumen secara organik. Media sosial menjadi salah satu alat utama dalam pelaksanaan strategi ini. Dengan konten yang menarik dan interaktif, Frestea dapat meningkatkan ketertarikan
konsumen terhadap produk mereka.
Akhirnya, kombinasi strategi push dan pull ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana sebuah merek dapat mencapai tujuan bisnisnya dengan efektif, asalkan dapat memahami perilaku konsumen dan menggunakan saluran pemasaran yang sesuai.