Tak Ragu Berkolaborasi

Tak Ragu Berkolaborasi , Kolaborasi antara dua merek mampu menciptakan audiens baru dan awareness yang lebih besar. Bila ini dilakukan dengan tepat, strategi pemasaran ini akan membawa dampak besar bagi merek.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan maraknya kolaborasi kreatif antara merek dari berbagai industri yang menghasilkan produk unik dan inovatif. Contohnya, Indomie X Chitato Lite, KFC X Dear Me Beauty, dan terbaru, Dermies X Teh Botol Sosro. Pendekatan ini, yang dikenal sebagai cross promotion maupun co-branding menjadi strategi yang populer di era sekarang.

Cross promotion adalah strategi di mana dua atau lebih merek berkolaborasi untuk menciptakan dan mempromosikan produk atau layanan. Tujuannya, menjangkau audiens yang lebih luas dengan memanfaatkan kekuatan dan basis pelanggan dari masing- masing merek. Ini bukan hanya tentang menciptakan produk baru, tetapi juga tentang memperkuat posisi di pasar dengan menciptakan awareness yang lebih besar.

Ada beberapa alasan mengapa merek semakin tertarik untuk melakukan strategi ini. Pertama, di banyak industri, persaingan yang ketat dan banyaknya merek yang beroperasi dalam kategori yang sama sering kali menciptakan kebisingan. Untuk mengatasinya, merek mencari peluang di kategori lain. Kedua, merek yang lebih kecil dapat menguatkan citra mereka dengan berasosiasi dengan merek yang lebih dikenal.

“Contohnya, kolaborasi Dear Me Beauty dengan KFC. Kolaborasi ini bertujuan mengenalkan produk kecantikan kepada audiens KFC yang sudah ada,” kata Iwan Setiawan, CEO MarkPlus, Inc. & Marketeers.

Ketiga, untuk memperluas target pasar. Ketika pasar dalam satu kategori sudah jenuh, merek berupaya menjangkau audiens baru. Keempat, menunjukkan kebaruan dan inovasi. “Ketika produk di kategori tertentu mulai terkomodifikasi, inovasi menjadi kunci,” tambahnya.

Survei Visual Objects pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 71% konsumen memiliki pandangan positif terhadap cross promotion, menandakan bahwa banyak merek mulai menerapkan strategi ini untuk meraih perhatian pasar (Grafik 1).

Namun, untuk mencapai kesuksesan yang optimal, strategi yang masuk ke dalam pull marketing ini harus memiliki push marketing yang seimbang. Merek perlu proaktif dalam mendorong produk atau layanan kepada konsumen. Kombinasi kedua pendekatan ini menciptakan sinergi yang kuat, mendorong kesadaran, keinginan, dan tindakan konsumen secara efektif. 

Salah satu elemen penting dalam strategi cross promotion adalah reputasi merek. Survei Visual Objects menemukan bahwa 61% konsumen cenderung menjauhi produk dengan reputasi negatif. Ini menunjukkan pentingnya memilih mitra kolaborasi yang memiliki nilai, reputasi, dan audiens yang sejalan. Kesalahan dalam memilih merek dapat berdampak negatif pada persepsi publik, sehingga penting untuk melakukan pemilihan yang cermat.

Agar kampanye cross promotion berhasil, riset mendalam juga menjadi hal yang sangat penting. Tanpa riset yang memadai, kampanye berisiko menjadi tidak relevan dan dapat menunjukkan ketidakcocokan antarmerek, yang akhirnya mengurangi dampaknya. Selain itu, komunikasi yang efektif antara merek sangat penting. Komunikasi yang buruk bisa berujung pada kebingungan dan eksekusi yang tidak maksimal. Merek juga harus berhati-hati untuk tidak membuat janji yang berlebihan (overprome). Hal ini sering kali menciptakan ketidakcocokan antara ekspektasi konsumen dan produk yang ditawarkan, yang pada akhirnya dapat merusak kredibilitas merek (Grafik 2).

baca juga

    Strategi lain yang harus diperhatikan adalah integrasi kampanye di berbagai saluran. Kampanye yang tidak terintegrasi secara baik akan kehilangan konsistensi dan daya tarik, sehingga sulit melibatkan audiens. Selain itu, waktu peluncuran juga sangat penting, sebab peluncuran di waktu yang kurang tepat bisa menyebabkan kurangnya minat dari konsumen, sehingga penting untuk merencanakan waktu kampanye dengan matang agar tetap relevan dan efektif.

    Iwan pun memberikan beberapa tips bagi merek yang ingin mencoba strategi cross promotion. Menurutnya, merek harus memahami audiensnya dengan baik, termasuk demografi, psikografi, dan perilaku. Setelah itu, identifikasi kategori lain di mana audiens merek juga terlibat.

    “Selanjutnya, periksa kesesuaian merek dan potensi amplifikasi kampanye merek untuk memperluas jangkauan. Dengan pendekatan yang strategis dan terencana, cross promotion dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk memperkuat posisi merek di pasar, menjangkau audiens baru, dan membangun hubungan yang lebih erat dengan konsumen,” tutur Iwan.

    Salah satu merek yang berhasil melakukan strategi ini adalah Dermies by ERHA. Untuk bertarung di pasar yang sudah ramai, merek ini mengambil langkah strategis dengan melakukan kolaborasi crossover yang unik. Salah satu kolaborasinya yang mencuri perhatian adalah dengan Teh Botol Sosro, merek minuman teh yang telah mapan di pasar. Kolaborasi ini membawa nuansa Teh Botol Sosro ke produk skincare Dermies by ERHA, menciptakan kesempatan untuk merambah kategori baru dan memperluas pasar mereka.

    Kolaborasi Dermies dengan Tehbotol Sosro bukanlah kebetulan. Melalui riset, merek ini menemukan bahwa konsumen memiliki kebutuhan akan perawatan kulit untuk mencapai kulit cerah, lembab, dan kenyal. Oleh sebab itu, merek ini menciptakan lima produk, yakni MisTEA Toner, BrighTEAning Serum, MoisTEArizer, BeauTEA Clay Mask, dan FlirTEA Lip Serum.

    “Kesamaan visi dengan Teh Botol Sosro dalam mendukung semangat kolaborasi antarproduk dalam negeri mendorong terciptanya lima produk unggulan, masing-masing dengan nuansa Teh Botol Sosro. Semua produk terbuat dari 100% Ekstrak Teh Asli, menciptakan pengalaman skincare yang unik,” kata Prily Hana Astari, Brand & Product Marketing Manager Dermies by ERHA.

    Prily mengungkap, kolaborasi Dermies dengan Teh Botol Sosro pun mendapatkan respons positif dari konsumen. Keunikan kandungan skincare dan pengalaman pengguna yang berbeda membuat produk-produk kolaborasi menjadi best seller. Dari sisi awareness, kolaborasi ini berhasil mendapatkan perhatian di media sosial dan marketplace, menciptakan dampak positif yang signifikan.

    Untuk mempertahankan dan mengembangkan posisinya di pasar yang dinamis, Dermies by ERHA akan terus berinovasi dalam mengembangkan
    produk skincare yang memenuhi kebutuhan konsumen. Melalui formula dari ahli dermatologi, fokus pada segmen menengah ke bawah dengan menghadirkan produk terjangkau, dan strategi distribusi yang masif, merek ini optimistis untuk terus berkembang dan tetap menjadi pilihan di hati konsumen.

    Selain Dermies, Dear Me Beauty juga melakukan strategi ini, dengan menggandeng KFC memperkenalkan Paket Kombo. Paket ini disebut Paket Kombo Cantik yang terdiri dari tiga produk kecantikan baru. Masing- masing 30 Seconds Meltaway Balm Papaya, Secret Recipe Face Palette, dan 12hr Long-Lasting Lip Tint.“Kami melihat konsumen sangat antusias terhadap hadirnya produk kolaborasi bersama KFC. Selain sisi surprise dan out of mind, setiap produk kolaborasi juga dikemas dengan packaging yang unik sehingga menarik untuk dikoleksi,” ungkap Nikita Wiradiputri, CEO Dear Me Beauty.

    Dari industri fast moving consumer goods (FMCG), ada Chitato Lite yang baru saja memperkenalkan produk kolaborasi terbarunya dengan Indomie, yaitu Chitato Lite rasa Ayam Bawang. Kolaborasi keduanya menghadirkan produk varian ayam bawang yang dikampanyekan dengan strategi komunikasi marketing terintegrasi.

    Kehadiran varian kolaborasi ini dipasarkan dengan mengutilisasi sejumlah Intellectual Property (IP) Indomie, mulai dari desain packaging Indomie, jingle legendaris Indomie, digital video yang terinspirasi dari iklan Indomie, hingga Warmindo. Varian terbaru ini hadir dengan desain kemasan yang mengadopsi packaging Indomie Ayam Bawang yang begitu ikonik, termasuk warna dan font-nya.

    Kemudian, Chitato Lite membuat digital video yang diadaptasi dari iklan legend Indomie, dan merilis lagu jingle dengan melodi yang khas dari jingle legendaris Indomie. Dalam rangka peluncuran terobosan baru ini, Chitato Lite juga melakukan strategi below-the- line (BTL) dengan menghadirkan booth yang dikemas dalam bentuk Warmindo.

    Kolaborasi dalam promosi maupun branding menjadikan marketing masing-masing merek menjadi lebih efektif dan lebih menjangkau konsumen lebih luas. Tentunya, bila strategi ini dilakukan dengan cara dan momentum yang tepat.

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top