Mochilok Camilan Kenyal dengan Citarasa Lokal

Anda mungkin mengenal mochi, camilan mungil nan kenyal. Saat ini, mochi yang paling terkenal adalah mochi dari Sukabumi dengan isian kacang dalam aneka rasa yang lezat. Anda juga tentu mengenal cilok, camilan kenyal yang rasanya gurih.

Mochi dan cilok, keduanya sama-sama mungil dan kenyal. Keduanya merupakan camilan tradisonal masyarakat Sunda berbahan dasar tepung tapioka dan banyak disukai masyarakat. Nah, di kedai Mochilok , keduanya tampil dalam bentuk yang berbeda, yaitu mochi dengan isian es krim dan cilok bakar bumbu barbeque.

Pekan lalu,  berkesempatan mengunjungi kedai unik ini dan berbincang dengan Kang Iman, sang pemilik kedai. Kedai yang berlokasi di jalan Sekeloa nomor 31 ini cukup mudah dijangkau karena letaknya tepat di sisi jalan dan tidak jauh dari jalan Dipati Ukur.

Pada awalnya, kang Iman hanya terpikir untuk menjual cilok. Namun ia tidak ingin sekadar menjual cilok, ia ingin cilok yang dijualnya berbeda dengan yang lain.

Ia kemudian memodifikasi resep dari kakak iparnya menjadi cilok yang dibakar dengan saus barbeque dan disajikan dengan saus tomat dan  mayonais. Rasanya memang menjadi luar biasa. Saus barbeque yang dibakar menjadi karamel yang membalut cilok yang kenyal. Rasa manisnya berpadu dengan gurihnya cilok.

Ditambah dengan saus tomat dan mayonais, rasanya menjadi semakin kaya. Mochilok juga menyajikan cilok rasa original, yaitu cilok yang disiram saus kacang yang lezat. Harganya Rp 2.000 saja untuk 3 pieces. Sementara cilok bakarnya dibandrol Rp 2.500 per tusuk.

Sebelum membuka kedai, Kang Iman yang berhasil memodifikasi cilok ternyata masih belum puas. Ia mencari kawan untuk ciloknya yang asin dan gurih. Maka dipilihnya mochi yang manis agar lengkap sajiannya. Langkah selanjutnya ia membuat logo dan menyomot foto mochi milik orang lain. Setelah diedit, ia unggah foto tersebut ke media sosial. Padahal ,sebelumnya ia belum pernah belajar bagaimana cara membuat mochi.

Setelah diunggah ke media sosial, banyak orang yang menanyakan produk buatannya. Mau tidak mau, akhirnya ia mencoba membuat mochi sendiri. Bahan dan resepnya ia cari di internet. Selama enam bulan ia mencoba membuatnya sendiri, tanpa berguru pada siapapun.

Dimulai dengan membuat dua varian rasa mochi es krim, yaitu rasa coklat dan strawberry yang es krimnya ia beli dari produsen lain. Penjualannya pun dilakukannya sendiri dengan cara delivery. Awalnya, dalam sehari ia hanya memproduksi 50 mochi es krim.

Kini, ia bisa memproduksi 4.000 mochi es krim dan 3.000 cilok setiap harinya, dan meningkat dua kali lipat pada akhir pekan. Kedai Mochilok juga ada di Cimahi, Antapani, Ujung Berung, Jatinangor, Kopo, dan Sarijadi. Mochilok juga bisa dipesan untuk penganan dalam pesta. Harganya berkisar Rp 4-5 ribu rupiah saja.

 

 

Kini, es krim yang menjadi isian mochi sudah mampu diproduksinya sendiri dengan berbagai varian rasa es krim. Tidak hanya coklat dan strawberry, tapi juga ada vanilla, green tea, tiramisu, durian, blueberry, dan black mochi yang misterius.

Black mochi bisa saja berisi es krim rasa chocochip, oreo, brownies, almond, atau keju. Hal ini disengaja agar menjadi kejutan bagi para pelanggannya. Bagi yang berhasil menebak dengan benar, akan mendapat gratis satu mochi es krim. Anda mau menebaknya juga?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top