Sensasi Kuliner Nikmat nan Teduh di Warung Suluh

Belakangan ini, Bandung sedikit diwarnai dengan kafe-kafe baru bernuansa jadul alias jaman dulu. Terlihat dari meja dan kursi dengan desain yang homey, ditambah hiasan iklan-iklan jaman dulu, lembaran komik, atau foto gedung-gedung tua. Sayangnya, seringkali hal ini tidak diimbangi dengan kualitas masakan. Rasanya lebih enak makanan di warung-warung nasi sederhana daripada di kafe semacam ini.

Berbeda dengan yang lain, Warung Suluh benar-benar menyajikan nuansa warung yang total dan masakan yang betul-betul enak. Saya hampir tidak menyadari keberadaan warung makan yang satu ini, beralamat di Jalan Dr. Cipto No. 8, tidak jauh dari persimpangan mall Istana Plaza.

Bangunan berlantai dua ini terdiri dari dinding-dinding kayu yang dibiarkan apa adanya tanpa dicat maupun diplitur. Jendela-jendela kayu dibiarkan terbuka lengkap dengan gorden tile yang melambai-lambai diterpa angin. Bangku dan meja kayu yang berderet mengingatkan kita pada warung-warung di kampung.

Botol-botol minuman soda, radio kuno, berbagai perkakas rumah tangga serta aneka cemilan tradisional dalam toples ikut meramaikan suasana dinding kayu. Sementara itu, alunan lagu keroncong serta aroma pandan dan sereh yang menguar di seantero ruangan menambah hangat suasana.

Meski bernuansa tradisional, Warung Suluh juga menyediakan fasilitas wifi gratis. Tiap satu atau dua bulan sekali ada live music yang menyajikan musik keroncong. Selain itu, Warung Suluh juga menawarkan menu paket hemat untuk arisan, reuni, atau ulang tahun. Warung Suluh juga melayani pesan antar untuk radius lima kilometer.

Karena keunikan desain interiornya, Warung Suluh ini sering dijadikan lokasi pemotretan pra-wedding. Tentunya harus konfirmasi terlebih dahulu ke pihak warung supaya tidak mengganggu pengunjung lainnya.

Soal masakan, warung yang menyajikan masakan Jawa dan Sunda ini patut diacungi jempol. Misalnya saja nasi krawu yang saya coba.

Bumbu rempah pada dendeng raginya meresap sampai ke dalam, dagingnya pun empuk. Ditambah sayur lodeh yang gurih dan manis, serta tahu dan telor bacem, pastinya membuat perut kenyang. Setelah makan yang manis-manis, paling enak disegarkan dengan es kunyit asam yang menyehatkan atau kawista soda, yaitu sirup buah kawista yang dipadukan dengan soda. Rasa asamnya tipis, tapi dia juga manis seperti bubble gum.

Kalau ingin yang hangat-hangat, anda bisa mencoba rawon buntut. Dagingnya sangat empuk dan bumbunya meresap hingga ke dalam. Kalau anda kurang menyukai rasa asin, anda bisa menetralisirnya dengan menambahkan jeruk nipis dan sambal terasi ke dalam kuahnya.

Untuk minuman hangatnya, favorit saya adalah susu jahe. Susu sapi murni dengan dua batang jahe yang dimemarkan. Ditambah gula merah, perpaduan rasanya semakin kaya.

 

 

Kalau anda ingin sekadar nongkrong, anda bisa menjajal kudapan seperti tahu brintik. Tahu yang digoreng garing dalam balutan tepung yang tipis ini disajikan dengan taburan bawang putih goreng yang dicincang dengan potongan cabe rawit.

 

 

Rasanya gurih dan sedikit pedas. Lebih seru lagi jika dipadukan dengan minuman es tape abang. Tape singkong atau peuyeum yang diblender dengan sirup pandan ditambah dengan potongan daging kelapa muda yang lembut. Rasa manis dan asamnya sangat segar, dan cukup mengenyangkan. Nah, sudah tempatnya nyaman, makanannya pun enak-enak. Betah deh!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top