Hidup sehat adalah impian bagi setiap orang. Hidup sehat dapat terlaksana jika seseorang rajin berolahraga dan makan makanan yang sehat. Saat ini, masyarakat mulai menggandrungi pola hidup sehat, banyak orang berlomba-lomba untuk melaksanakan pola hidup sehat hingga berbagai cara pun dilaksanakan.
Pola hidup sehat di kalangan masyarakat Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri bagi Akbar Al Kautsar yang biasa dipanggil Aldo oleh teman-temannya. Aldo mendirikan usaha kecil-kecilan dengan membuka kedai susu.
Usaha kedai susu yang dirintis bersama teman-temannya bertujuan untuk membudayakan hidup sehat dengan cara meminum susu segar. Aldo sendiri adalah sosok yang suka minum susu. Oleh karenanya, ia menularkan kebiasaan baiknya kepada masyarakat. Kedai susu yang dibukanya bertujuan mensosialisasikan budaya minum susu di kalangan masyarakat yang berusia antara 20 tahun hingga 40 tahun.
Kedai susu yang dibukanya terinspirasi dari kedai susu yang ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. Namun, di daerah perkotaan seperti Jabodetabek jarang ditemukan kedai susu.
Oleh karenanya, Aldo bersama lima temannya membuka kedai susu di daerah Bekasi. Kedai susu yang dirintisnya tersebut menggunakan konsep yang berbeda dengan kedai susu pada umumnya. Kedai susu yang dirintis oleh Aldo menggunakan cara minum susu yang modern.
Kedai susu yang dirintis Aldo diberi nama Moo Nyusu. Nama tersebut dipilih karena memiliki arti unik yang diambil dari bahasa Jawa yaitu kata Moo yang artinya mau atau dapat juga diartikan sebagai sapi. Sedangkan kata Nyusu memiliki arti menyusu. Dapat disimpulkan arti Moo Nyusu memiliki arti mau nyusu. Kedai Moo Nyusu ini menggunakan simbol dengan gambar kartun sapi yang mengedipkan mata.
Sebelum membuka kedai Moo Nyusu, Aldo bersama teman-temannya melakukan persiapan launching selama tiga bulan termasuk riset pasar. Setelah melakukan riset pasar dan persiapan launching yang cukup pelik dan memakan waktu dan tenaga, akhirnya pada bulan November 2014, kedai Moo Nyusu resmi dibuka.
Sumber: vivanews.com
Kedai Susu yang Bisa Foto Selfie
Kedai susu Moo Nyusu pertama kali dibuka di daerah Cibitung, Bekasi. Modal awal yang digunakan cukup besar, sebesar Rp30 juta. Mengapa cukup besar modalnya? Hal tersebut karena konsep kedai susu yang dirilis adalah konsep kedai susu modern, kedai susu yang tidak hanya menjual susu segar melainkan kedai susu yang dilengkapi i-Pad untuk foto selfie pengunjung. Modal awal sebesar Rp30 juta tersebut digunakan untuk membeli bahan baku dan perlengkapan bisnis (tenda, kursi pembeli, dan i-Pad untuk foto selfie). Namun, dengan modal segitu dapat mendatangkan untuk hingga puluhan juta rupiah karena konsep kedai yang modern. Kedai Moo Nyusu terus berkembang, perkembangan yang signifikan ini karena harga susu segar per bungkus Rp5.000,00 dan konsumen bisa menikmati suasana kedai yang nyaman.
Mungkin kebanyakan orang bertanya-tanya, mengapa kedai Moo Nyusu selalu tidak sepi pengunjung? Hal tersebut karena kedai ini dilengkapi dengan gadget berupa i-Pad. Mengapa i-Pad disertakan dalam bisnis kedai susu ini? Gadget canggih ini ada untuk menarik pengunjung supaya pengunjung tidak bosan saat menunggu antrean membeli susu dengan harapan pengunjung dapat memainkan berbagai macam aplikasi yang tersedia di i-Pad selagi menunggu antrean. Kedai Moo Nyusu ini juga dilengkapi dengan properti aplikasi foto narsis sehingga pengunjung dapat bernarsis ria saat antre membeli susu.
Omzet Kedai Susu yang Sangat Menggiurkan hingga Rp90 juta per bulan
Kedai Moo Nyusu ini tidak pernah sepi pengunjung, selain rasa susu segar yang enak, juga didukung tempat dan fasilitas yang nyaman untuk minum susu segar. Aldo sebagai pengelola bisnis ini, mendapat suplai susu dari Jakarta Timur dan Bekasi. Berdasarkan catatannya, susu segar yang dibutuhkan oleh kedai ini sebanyak 350 liter. Susu segar yang didapat oleh kedai ini diolah terlebih dahulu di beberapa wilayah, contohnya di Bukit Kosambi, Jakarta Barat dan daerah Margahayu di Bekasi. Kedai Moo Nyusu ini juga menyediakan perasa susu untuk memberi varian rasa pada susu yang dijualnya.
Kedai yang dikelolah oleh Aldo dan teman-temannya ini menjual minuman susu yang dikemas dalam kemasan plastik dengan harga Rp5.000,00, cukup murah bukan? Selain itu, kedai Moo Nyusu ini juga menyediakan susu dengan aneka varian rasa, seperti susu segar biasa, susu segar rasa cokelat hingga rasa mangga. Layak jika kedai ini terus berkembang pesat dan tidak pernah sepi pengunjung.
Untuk menarik pengunjung, kedai ini juga menyajikan makanan ala Moo Nyusu, seperti mie susu yang dijual dengan harga mulai Rp8.000,00 – Rp12.000,00 per porsinya. Penasaran bukan, apa yang dimaksud dengan mie susu? Mie susu adalah mie yang disajikan dengan susu sebagai kuahnya, namun jangan khawatir mie susu ini enak dan tidak enek.
Omzet yang didapat kedai ini semakin hari, semakin meningkat. Omzet yang didapat mencapai Rp1.500.000,00 –Rp3.500.000,00 per hari. Tidak heran jika pada bulan pertama pembukaan, kedai ini sudah balik modal. Saat ini, omzet yang didapat tergantung dari ramai tidaknya booth yang di buka. Setiap booth, tentunya memiliki omzet yang berbeda-beda per harinya, misalnya booth di Cibitung sebulan dapat omzet Rp90.000.000,- dengan asumsi per hari terjual 300 – 500 cup atau senilai Rp2.000.000,00 hingga Rp3.000.000,00. Menakjubkan bukan?
Kedai Moo Nyusu ini sudah ada di beberapa tempat seperti: Jatimulya, Cibitung, dan Ciputat. Setiap kedai mempekerjakan dua sampai tiga karyawan. Aldo selaku pengelola kedai menjelaskan bahwa setiap kedai Moo Nyusu dikelola oleh internal Moo Nyusu, maksudnya Aldo dan teman-temannya mengelola masing-masing kedai per wilayah. Aldo merencanakan kedai Moo Nyusu ada di luar daerah Bekasi, seperti Serang dan Bandung. Selain itu, kedai Moo Nyusu membuaka kemitraan dan waralaba.
Kendala yang Dihadapi Kedai Moo Nyusu
Setiap usaha atau bisnis selalu mengalami kendala, begitu juga dengan bisnis susu segar yang dikelola oleh Aldo. Kendala Aldo dalam mengelola bisnis susu segar ini adalah pengelolahan susu, bagaimana mengolah susu agar susu tetap higienis dan steril. Pengolahan yang baik dapat menghasilkan susu segar yang tidak cepat basi. Selain mengalami masalah dalam pengolahan susu, Aldo dan teman-teman juga menghadapi kesulitan dalam mengelola tempat, karena kedai ini masih berupa booth atau kadang berupa warung tenda, kendala yang dihadapi adalah tempat parkir jika
baca juga
banyak para pengunjung yang datang.
Kedai Moo Nyusu ini juga mengalami kesulitan, kesulitan yang dihadapi adalah saat kompetitor meniru produk susu segarnya dengan menggunakan gambar sapinya untuk dijadikan ikon produk susu kompetitor. Untuk menghindari hal tersebut terulang kembali, Aldo berupaya mempromosikan produknya ke media sosial seperti FB, IG dan Tweeter. Saat ini, kedai Moo Nyusu terus mengembangkan usahanya dengan sistem kemitraan atau waralaba sehingga produknya dapat dikenal di seluruh pelosok nusantara.