Panduan Sukses Bisnis Franchise

ukms.or.id – Panduan Sukses Bisnis Franchise , Bisnis Waralaba atau sering disebut Franchise adalah bisnis paling dicari saat ini , Bisnis ini diyakini menjadikan pemilik nya mengeruk keuntungan besar , tetapi sebaiknya anda mengenal lebih dahulu seperti apa dan mengapa harus berbisnis franchise.

Sebelum Berbisnis dengan Format Waralaba, Kenali Dulu Apa itu Franchise

Definisi waralaba tidak seragam di setiap negara bagian. Beberapa negara misalnya, mungkin juga menyertakan rencana pemasaran atau community of interest provision dalam definisi.

Definisi tentang apa itu waralaba dapat sangat bervariasi menurut undang-undang di beberapa negara bagian dan penting bagi Anda untuk tidak hanya mengandalkan definisi federal tentang waralaba dalam memahami persyaratan negara tertentu.

Dengan kata lain, dalam bisnis waralaba (franchisor) melisensikan nama dagangnya (merek, seperti BrightStar atau Klip Olahraga) dan metode operasinya (sistem bisnisnya) kepada seseorang atau kelompok yang beroperasi di wilayah tertentu atau lokasi (franchises), yang setuju untuk mengoperasikan usahanya sesuai dengan syarat kontrak (perjanjian waralaba).

Franchisor memberikan franchisee dengan kepemimpinan dan dukungan waralaba, dan melatih beberapa kontrol untuk memastikan kepatuhan pewaralaba terhadap pedoman merek.

Sebagai gantinya, franchisee biasanya membayar franchisor satu kali biaya awal (biaya waralaba) dan biaya berkelanjutan (dikenal sebagai royalti) untuk penggunaan nama dagang dan metode operasi franchisor.

Penerima waralaba bertanggung jawab atas pengelolaan sehari-hari dari bisnis dan keuntungan dan kerugian yang dimiliki secara independen berdasarkan kinerja dan kemampuannya sendiri.

Waralaba adalah metode

Intinya, waralaba adalah sebuah metode bisnis para pengusaha untuk memperluas bisnis dan mendistribusikan barang dan jasa melalui hubungan lisensi. Dalam waralaba, franchisor (seseorang atau perusahaan yang memberikan lisensi kepada pihak ketiga untuk melakukan bisnis dengan merek mereka) tidak hanya menentukan produk dan layanan yang akan ditawarkan oleh pemegang waralaba.

Franchisor adalah orang atau perusahaan yang diberi hak lisensi untuk melakukan bisnis dengan merek dagang dan nama dagang oleh pemilik waralaba, serta memiliki sistem operasi, merek, dan dukungan selama mendistribusikan barang atau jasa.

Berinvestasi dalam waralaba atau menjadi franchisor bisa menjadi peluang besar. Tapi sebelum memilih investasi waralaba dan menandatangani perjanjian waralaba, kerjakan pekerjaan rumah Anda, pahami apa yang ditawarkan sistem franchise dan dapatkan dukungan dari pengacara waralaba yang berkualitas.

Bisnis Format Waralaba

Ada dua jenis bisnis berformat waralaba. Business Format Waralaba adalah tipe yang paling bisa dikenali oleh rata-rata orang. Dalam hubungan bisnis format waralaba, franchisor memberikan kepada franchisee bukan hanya nama dagang, produk dan layanannya, namun keseluruhan sistem untuk menjalankan bisnis.

Penerima waralaba umumnya menerima dukungan pemilihan lokasi dan pengembangan, manual operasi, pelatihan, standar merek, kontrol kualitas, strategi pemasaran dan dukungan penasihat bisnis dari pemilik waralaba.

Lebih dari 120 industri yang beragam menggunakan waralaba sebagai jalur mereka ke pasar termasuk: Otomotif, Layanan Bisnis, Komersial dan Layanan Perumahan, Pendidikan, Penginapan, Layanan Pribadi, Layanan Cepat Restoran (makanan cepat saji), Perumahan, Makanan Ritel, Produk dan Layanan Ritel, Senior Care and Medical Services, Meja/restoran layanan penuh, Distribusi Tradisional atau Produk.

Waralaba Tradisional

Meskipun kurang teridentifikasi dengan waralaba, waralaba tradisional atau produk sebenarnya lebih besar dari penjualan total daripada waralaba format bisnis. Dalam waralaba tradisional, fokusnya bukan pada sistem berbisnis, tapi terutama pada produk yang diproduksi atau dipasok oleh franchisor ke franchisee.

Paling banyak, tapi tidak dalam semua situasi, produk manufaktur umumnya membutuhkan layanan pra dan pasca penjualan seperti yang ditemukan di industri otomotif. Contoh waralaba distribusi tradisional atau produk dapat ditemukan di produsen pembotolan, bensin, otomotif dan lainnya.

Waralaba adalah Tentang Hubungan

Banyak orang, ketika mereka memikirkan waralaba, fokus dulu pada hukum. Meski hukumnya tentu penting, bukan hal yang utama untuk mengerti tentang waralaba.

Intinya, waralaba adalah tentang nilai franchisor, bagaimana franchisor mendukung franchisee-nya, bagaimana pewaralaba memenuhi kewajibannya untuk memberikan produk dan layanan ke standar merek sistem dan yang paling penting-waralaba adalah tentang hubungan yang dimiliki franchisor dengan pemilik waralaba.

Para pemegang waralaba pada survei tahun 2014 oleh Franchise Business Review tentang hubungan franchisee dengan franchisor mereka, ditentukan:

  • 90 persen menikmati operasi bisnis mereka
  • 88 persen dari franchisee menikmati menjadi bagian dari organisasi mereka
  • 85 persen merasa positif tentang afiliasi mereka dengan pemilik waralaba mereka
  • 83 persen menghormati franchisor mereka
  • 80 persen merasa franchisor mereka beroperasi dengan tingkat kejujuran yang tinggi
  • 78 persen akan merekomendasikan merek waralaba mereka kepada orang lain, dan
  • 73 persen akan “Melakukannya lagi” jika mereka memiliki pilihan.

Waralaba adalah Tentang Merek

Merek franchisor adalah asetnya yang paling berharga dan konsumen memutuskan bisnis mana yang harus dicoba dan seberapa sering bisnis itu berdasarkan apa yang mereka ketahui atau pikirkan dari merek tersebut. Sampai batas tertentu konsumen benar-benar tidak peduli dengan siapa pemilik bisnis selama harapan merek mereka terpenuhi.

Jika Anda menjadi franchisee, Anda pasti akan mengembangkan hubungan dengan pelanggan Anda untuk mempertahankan loyalitas mereka. Pastinya pelanggan akan memilih untuk membeli dari Anda karena kualitas layanan dan hubungan pribadi Anda dengan mereka, tapi pertama dan terutama, mereka percaya pada merek untuk memenuhi harapan mereka, dan franchisor dan franchisee lainnya dalam sistem bergantung pada Anda untuk memenuhi harapan tersebut.

Oleh karena itu, franchisor besar menyediakan sistem, peralatan dan dukungan sehingga franchisee mereka memiliki kemampuan untuk hidup sesuai dengan standar merek sistem dan memastikan kepuasan pelanggan. Sedangkan, pemilik waralaba dan semua franchisee lainnya berharap Anda dapat mengelola bisnis sehari-hari Anda secara mandiri sehingga Anda dapat meningkatkan reputasi perusahaan di area pasar Anda.

Layanan umum yang diberikan Franchisor

Saat memilih sistem waralaba untuk diinvestasikan, Anda ingin mengevaluasi jenis dukungan yang akan diberikan dan seberapa baik pemilik waralaba mengelola evolusi produk dan layanan sehingga tetap sesuai dengan harapan konsumen yang terus berubah.

Beberapa layanan yang lebih umum yang diberikan franchisor kepada pemegang waralaba meliputi: Nama merek yang diakui, Pemilihan lokasi dan bantuan pengembangan lapangan, Pelatihan untuk Anda dan tim manajemen Anda, Penelitian dan pengembangan produk dan layanan baru, Markas dan dukungan lapangan, Pemasaran dan periklanan awal dan berkelanjutan.

Anda ingin memilih franchisor yang secara rutin dan efektif memberlakukan standar sistem. Hal ini penting bagi Anda karena penegakan standar merek oleh franchisor dimaksudkan untuk melindungi pemegang waralaba dari kemungkinan tindakan jahat dari pemegang waralaba lain yang berbagi merek dengan mereka.

Karena pelanggan melihat sistem waralaba sebagai rantai operasi bermerek, produk dan layanan hebat yang diberikan oleh satu penerima franchisee memberi manfaat bagi keseluruhan sistem. Kebalikannya juga benar.

Waralaba juga merupakan hubungan kontrak

Sementara dari sudut pandang publik, waralaba terlihat seperti rantai bisnis bermerek lainnya, sangat berbeda. Dalam sistem waralaba, pemilik merek tidak mengelola dan mengoperasikan lokasi yang melayani konsumen produk dan layanan mereka sehari-hari. Melayani konsumen adalah peran dan tanggung jawab franchisee.

Waralaba adalah hubungan kontrak antara pemberi lisensi (franchisor) dan pemegang lisensi (franchisee) yang memungkinkan pemilik bisnis menggunakan merek dan metode pemberi lisensi untuk melakukan bisnis untuk mendistribusikan produk atau layanan kepada konsumen.

Sementara setiap waralaba adalah lisensi, tidak semua lisensi adalah waralaba berdasarkan hukum. Terkadang hal itu bisa sangat membingungkan.

Waralaba dan Perizinan Khusus

Di Amerika Serikat, waralaba adalah jenis pengaturan perizinan khusus yang ditetapkan oleh Federal Trade Commission dan juga oleh beberapa negara bagian.

Di Amerika Serikat, waralaba umumnya ada saat:

  • Pemilik waralaba memberi hak kepada pewaralaba untuk menggunakan merek dagang atau merek layanannya
  • Mengidentifikasi bisnis franchisee dalam memasarkan produk atau layanan dengan menggunakan metode operasi franchisor
  • Pemilik waralaba memberikan hak kepada pewaralaba dengan dukungan dan kontrol tertentu; dan,
  • Franchisee membayar franchisor dengan fee.

BREAKING DOWN ‘Waralaba’

Waralaba adalah metode yang sangat populer bagi orang untuk memulai bisnis, terutama bagi mereka yang ingin beroperasi dalam industri yang sangat kompetitif seperti industri makanan cepat saji.

Salah satu keuntungan terbesar dalam membeli waralaba adalah Anda memiliki akses ke nama merek perusahaan yang mapan; artinya Anda tidak perlu mengeluarkan sumber daya lebih jauh untuk mendapatkan nama dan produk Anda kepada pelanggan.

Amerika Serikat adalah pemimpin dunia dalam bisnis waralaba dan memiliki sejarah bertingkat dengan model bisnis waralaba. Konsep waralaba tanggal kembali ke pertengahan abad ke-19, contoh yang paling terkenal adalah Isaac Singer, penyanyi yang menemukan mesin jahit, menciptakan waralaba untuk berhasil mendistribusikan mesin jahit merek dagang ke area yang lebih luas.

Pada tahun 1930-an, Howard Johnson Restaurants meroket dalam popularitas, membuka jalan bagi rantai restoran dan waralaba berikutnya yang akan menentukan kebangkitan industri makanan cepat saji Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sampai hari ini, waralaba memperhitungkan sebagian besar bisnis A.S. Lima bisnis waralaba 15 teratas termasuk McDonald’s (MCD), Subway, Pizza Hut (YUM), Denn’s (DENN), Jimmy John’s Gourmet Sandwiches dan Jack in the Box (JACK). Waralaba populer lainnya termasuk industri hotel berantai seperti Hampton by Hilton (HLT) dan Day’s Inn (WYN), serta 7-Eleven Inc. dan Dunkin ‘Donuts (DNKY).

Dasar-dasar Franchise & Peraturan

Kontrak waralaba sangat kompleks dan bervariasi untuk setiap franchisor. Biasanya, perjanjian kontrak waralaba mencakup tiga kategori pembayaran bahwa pewaralaba harus membayar franchisor.

Pertama, pewaralaba harus membeli hak yang dikendalikan, atau merek dagang, ke bisnis franchisor dalam bentuk biaya dimuka. Kedua, franchisor sering menerima pembayaran untuk pelatihan, peralatan, atau layanan konsultasi bisnis dari franchisee; dan terakhir, franchisor menerima royalti yang sedang berlangsung atau persentase dari penjualan bisnis.

Penting untuk dicatat bahwa kontrak waralaba bersifat sementara, mirip dengan sewa atau sewa usaha, dan tidak menandakan kepemilikan bisnis oleh pewaralaba. Bergantung pada kontrak waralaba, perjanjian waralaba biasanya berlangsung dari lima sampai 30 tahun, dengan denda atau konsekuensi serius jika franchisee melanggar atau mengakhiri kontrak secara prematur.

Peraturan Waralaba di AS

Di A.S., waralaba diatur oleh undang-undang di tingkat negara bagian. Namun, ada satu peraturan federal yang ditetapkan pada tahun 1979 oleh Federal Trade Commission (FTC).

Aturan Waralaba adalah pengungkapan legal yang diberikan kepada calon pembeli waralaba dari franchisor yang menguraikan semua informasi yang relevan untuk memberi tahu calon pembeli tentang risiko, manfaat, atau batasan investasi tersebut.

Informasi tersebut secara khusus menetapkan pengungkapan biaya dan pengeluaran secara penuh, riwayat litigasi, daftar pemasok atau vendor bisnis yang disetujui, bahkan memperkirakan ekspektasi kinerja keuangan, dan masih banyak lagi.

Undang-undang ini telah melalui berbagai iterasi, dan sebelumnya dikenal sebagai Uniform Franchise Offering Circular (UFOC), sebelum diubah namanya pada tahun 2007 sebagai Dokumen Pengungkapan Waralaba saat ini.

Pro kontra

Ada banyak keuntungan untuk berinvestasi di waralaba, dan ada juga kekurangan. Manfaat yang diakui secara luas untuk membeli waralaba termasuk operasi bisnis siap pakai.

Waralaba dilengkapi dengan formula bisnis built-in termasuk produk, layanan, bahkan seragam karyawan dan pengakuan merek yang mapan seperti McDonald’s. Bergantung pada franchise, perusahaan franchisor mungkin menawarkan dukungan dalam pelatihan dan perencanaan keuangan, atau bahkan dengan pemasok yang telah disetujui.

Royalti Waralaba

Kekurangan meliputi biaya start-up yang ketat serta biaya royalti yang terus berlanjut. Sebagai contoh McDonald’s, perkiraan jumlah total uang yang dibutuhkan untuk memulai waralaba McDonald’s berkisar antara $ 500.000 sampai $ 1,6 juta.

Waralaba, menurut definisi, memiliki biaya berkelanjutan kepada perusahaan waralaba dalam bentuk persentase penjualan atau pendapatan. Persentase ini bisa berkisar antara 4-8%.

Kelemahan lainnya termasuk kurangnya kontrol wilayah atau kreativitas dengan bisnis Anda sendiri, serta kekurangan pilihan pembiayaan dari franchisor. Faktor lain yang mempengaruhi semua bisnis, seperti lokasi atau manajemen yang buruk, juga kemungkinan.

BREAKING DOWN ‘Faktor Franchise’

Sebuah perusahaan dengan faktor waralaba yang tinggi akan memiliki rasio P/E yang sangat tinggi dibandingkan dengan nilai bukunya. Ini berasal dari kemampuan untuk terus memanfaatkan kekuatan dasar, bukan kekuatan finansial bisnis. Karena ini adalah kasus di banyak waralaba, istilah “faktor waralaba” dikembangkan.

The Franchise Disclosure Document (FDD) adalah dokumen pengungkapan legal yang harus diberikan kepada individu yang tertarik untuk membeli franchise A.S. sebagai bagian dari proses due diligence pra-penjualan.

Ini berisi informasi penting bagi calon franchisee untuk melakukan investasi yang signifikan, seperti pengungkapan keuangan, sejarah litigasi, biaya dan pengeluaran, perkiraan investasi awal, pemasok yang disetujui, kewajiban frachisee, teritori, representasi dan harapan kinerja keuangan, daftar outlet, laporan keuangan, kontak, tokoh masyarakat kunci dan lainnya.

BREAKING DOWN ‘Dokumen pengungkapan Franchise’

FDD sebelumnya dikenal sebagai Uniform Franchise Offering Circular (UFOC) sebelum direvisi oleh Federal Trade Commission pada bulan Juli 2007. Dokumen ini juga dikenal sebagai dokumen pengungkapan waralaba seragam.

Bisnis turnkey adalah bisnis yang siap digunakan, ada dalam kondisi yang memungkinkan pengoperasian segera. Istilah “turnkey” didasarkan pada konsep yang hanya perlu memutar kunci untuk membuka kunci pintu untuk memulai operasi. Untuk menjadi turnkey yang sepenuhnya dipertimbangkan, bisnis harus berfungsi dengan benar dan pada kapasitas penuh dari saat awalnya diterima.

Bisnis turnkey adalah pengaturan di mana penyedia bertanggung jawab atas semua penyiapan yang diperlukan dan pada akhirnya memberikan bisnis kepada operator baru hanya setelah menyelesaikan persyaratan yang disebutkan di atas. Bisnis turnkey seringkali sudah memiliki model bisnis yang terbukti dan sukses dan hanya memerlukan modal investasi dan tenaga kerja.

Bisnis Turnkey dan Waralaba

Sering digunakan dalam waralaba, rencana pengelolaan tingkat tinggi perusahaan dan menjalankan semua strategi bisnis untuk memastikan bahwa individu dapat membeli waralaba atau bisnis dan mulai beroperasi dengan segera.

Sebagian besar waralaba dibangun dalam kerangka kerja yang sudah ada sebelumnya, dengan jalur pasokan yang telah ditentukan untuk barang yang dibutuhkan untuk memulai operasi. Waralaba mungkin tidak harus berpartisipasi dalam keputusan periklanan, karena peraturan tersebut mungkin diatur oleh badan perusahaan yang lebih besar.

Keuntungan dan Kerugian Waralaba

Keuntungan membeli waralaba adalah model bisnis umumnya dianggap terbukti, sehingga menghasilkan tingkat kegagalan keseluruhan yang lebih rendah. Beberapa entitas perusahaan memastikan bahwa tidak ada waralaba lain yang didirikan di dalam wilayah waralaba yang ada, yang membatasi persaingan internal.

Kerugian dari sebuah waralaba adalah bahwa sifat operasi mungkin sangat ketat. Seorang franchisee dapat dikenakan kewajiban kontraktual, seperti barang yang dapat atau tidak dapat ditawarkan, atau jika persediaan dapat dibeli.

Penjualan Langsung dan Pemasaran Multilevel

Penjualan langsung dan bisnis multilevel marketing (MLM), seperti Mary Kay, juga dapat dilihat sebagai bisnis turnkey berdasarkan seberapa sedikit yang diperlukan untuk menjalankannya.

Seringkali, seseorang hanya perlu mendaftar dengan layanan tertentu sebagai konsultan dan membayar biaya untuk persediaan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu. Konsultan bukanlah pegawai perusahaan; Sebagai gantinya, konsultan berfungsi sebagai entitas independen.

Keuntungan Waralaba dibandingkan bisnis turnkey

Keuntungan dibuat berdasarkan selisih antara biaya penawaran dan harga barang yang akhirnya dijual. Selain waralaba, bisnis yang sudah ada yang sudah berjalan dan berjalan dengan sukses atau bisnis baru yang pintunya siap dibuka bisa dianggap sebagai bisnis turnkey.

Dalam kasus ini, jika bisnis memiliki rekam jejak yang terbukti, risikonya mungkin lebih rendah daripada memulai bisnis baru dari nol, dan mungkin juga memberikan kontrol lebih besar atas keputusan bisnis daripada model waralaba.

A to Z Franchise Untuk Pebisnis Starter

Memiliki usaha sendiri yang sukses tentu menjadi impian setiap orang. Tapi tidak semuanya memiliki keberanian untuk memulainya. Sebagian besar menghadapi keragu-raguan untuk membuka usaha karena dihinggapi berbagai pertanyaan serta kebingungan seperti bagaimana memulainya, modalnya berapa, risiko apa yang dihadapi, dan lain sebagainya.

Selain itu, proses membangun usaha yang tidak bisa sukses secara instan menambah deretan alasan menunda membangun usaha. Butuh waktu serta riset yang mendalam untuk membuat usaha yang diminati atau dibutuhkan oleh pasar. Padahal, sebenarnya Anda bisa memulai usaha dengan risiko yang sudah diminimalisir dengan cara memilih jenis usaha waralaba atau franchise.

Mengapa harus Franchise?

Ada beberapa keuntungan bila Anda memilih bisnis waralaba. Dengan franchise, Anda tidak perlu repot memperkenalkan brand usaha Anda. Bagi Anda yang tidak memiliki pengalaman membangun sebuah brand, pilihan franchise tentu sangat tepat karena promosi brand dilakukan oleh pemilik brand (franchisor).

Dari sisi konsumen pasti akan lebih memilih untuk berbelanja produk atau merek yang sudah dikenal daripada produk dari bisnis baru. Imbasnya, kemungkinan sukses akan lebih besar hingga 70%. Tapi jangan lupakan bahwa cara Anda menjalankan usaha seperti konsistensi menjalankan prosedur juga menjadi faktor kesuksesan franchisee Anda.

Kenali Jenis Franchise

Di Indonesia, bisnis waralaba sudah sangat berkembang. Berdasarkan data International Franchise Association, tercatat ada 698 waralaba dengan jumlah gerai sebanyak 24.400 yang terdiri atas 63 persen waralaba dan business opportunity (BO) lokal dan 37 persen waralaba asing. Nilai omzetnya mencapai Rp 172 triliun per tahun. Peluang yang sangat menarik bukan?

Sebelum memutuskan berbisnis waralaba ini, pastikan Anda sudah mengenali jenis-jenis franchise. Secara umum ada empat bentuk bisnis franchise.

  1. Franchise produk dimana penerima franchise (franchisee) hanya mendistribusikan/menjual produk dari franchisor dengan pambatasan area.
  2. Processing/manufacturing franchise yaitu memberikan hak pada suatu perusahaan atau badan usaha untuk membuat dan menjual produk dengan merek dagang merk franchisor.
  3. Franchise system dimana franchisor menjual produk dalam bentuk paket.
  4. Group trading franchise dimana pemberian hak mengelola toko-toko grosir maupun pengecer yang dilakukan oleh toko serba ada.

Cara Memilih Franchise

Banyaknya pilihan franchise saat ini, tentu membuat Anda bingung harus memilih yang mana. Jangan khawatir, simak cara memilih franchise berikut ini supaya bisnis Anda pantang gagal.

  1. Sesuaikan dengan minat atau passion Anda

Ketika akan memulai usaha franchise, Anda harus sesuaikan dengan minat atau passion Anda. Hal ini penting karena pada dasarnya Anda akan lebih bersemangat dan optimal menjalankan bisnis yang Anda sukai.

  1. Pastikan kredibilitasnya telah teruji

Kredibilitas waralaba menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan, karena berkaitan dengan menarik minat pasar atau konsumen. Jangan hanya memilih waralaba dengan harga murah saja, tapi pilih waralaba yang namanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Brand atau merek yang sudah terkenal tentu akan menjadi nilai lebih sehingga Anda tidak perlu repot melakukan promosi usaha.

  1. Cek legalitas bisnis waralaba

Legalitas atau izin usaha juga harus Anda perhatikan saat akan memulai bisnis waralaba. Cek izin usaha yang dimiliki oleh franchisor tersebut serta produk atau merek yang dijual dapat dipertanggungjawabkan dari segala aspek.

Anda juga harus pastikan apakah waralaba tersebut memiliki lisensi yang mencakup HAKI serta format bisnis atau Standar Operasional Prosedur (SOP) yang meliputi aspek operasional, teknis, manajemen keuangan, pengelolaan karyawan hingga membangun relasi yang baik dengan pelanggan

  1. Eksplorasi dan kenali Franchisor

Menggali informasi selengkapnya tentang franchise harus Anda lakukan di awal. Tanyakan hal mengenai visi dan misi franchise, reputasi bisnisnya, sejarah usaha, berapa jumlah cabang dan lainnya.

Cek juga pembagian keuntungan, sistemnya, detail dan serta Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) milik franchisor. Riset sebanyak-banyaknya hingga hal detil termasuk melakukan cross-check di lapangan tentang franchise tersebut. Dengan informasi selengkapnya, Anda dapat menganalisa apakah bisnis tersebut baik dan mampu bertahan atau tidak.

  1. Location is everything!

Memilih lokasi yang tepat dan strategis merupakan salah satu syarat penting mendirikan usaha. Untuk menarik konsumen, pilihlah lokasi di pusat keramaian seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar dan lain sebagainya. Harapannya, tentu saja peningkatan penjualan yang berimbas pada omzet usaha yang semakin besar pula.

  1. Dukungan penuh Franchisor

Carilah bisnis waralaba dimana franchisor memberikan dukungan penuh kepada franchisee dalam mengembangkan bisnisnya. Dukungan ini mulai dari bantuan penentuan lokasi, perekrutan karyawan, pelatihan (training) hingga pendampingan secara kontinu dalam menjalankan usaha.

  1. Pastikan dengan Permintaan Pasar

Dalam memilih franchise, jangan hanya terfokus pada harga yang murah atau merek yang sudah terkenal saja. Anda juga harus mempertimbangkan untuk memilih usaha yang sesuai dengan permintaan pasar. Pilih franchise yang sudah dipastikan banyak diminati oleh masyarakat. Jangan memilih franchise yang baru berupa business opportunity, karena biasanya banyak yang gugur di tengah jalan.

  1. Perjanjian yang jelas

Yang tidak kalah penting sebelum mulai usaha waralaba adalah perjanjian tertulis yang mengikat kedua belah pihak mengenai pembagian keuntungan. Royalty fee dan franchise fee harus jelas tercantum dalam perjanjian tersebut.

baca juga 100 Daftar Waralaba Dan Franchise Mulai Dari 1 Juta sd 1 Milyar

  1. Modal yang memadai

Tidak dapat dimungkiri, modal menjadi hal utama dalam mendirikan usaha. Namun, bila memilih usaha waralaba, setidaknya modal sudah dapat diperhitungkan di awal.

Meski demikian, Anda perlu perhatikan bahwa modal yang diberikan oleh franchisor biasanya berupa simulasi. Dalam perjalanannya, bisa saja modal Anda membengkak, atau perhitungan breakeven point (BEP) meleset dari perkiraan. Jadi, Anda harus persiapkan cadangan modal atau mempersiapkan siasat lain.

Hari gini siapa yang ga kenal dengan bisnis sistem waralaba atau franchise?

Franchise adalah salah satu sistem dalam dunia bisnis yang mulai menjamur dalam beberapa tahun belakangan ini. Selain unik, pengelolaan bisnis yang mudah ini juga menjadi alternatif bagi mereka yang ingin memulai bisnis tanpa harus membangunnya dari nol.

Bagaimana bisa?

Waralaba atau franchise bisa dikatakan sebagai hak milik seseorang yang digunakan untuk memasarkan produk atau jasa tertentu. Tentunya sebelumnya juga harus ada perjanjian yang telah disepakati antara kedua belah pihak. Jadi, dengan kata lain, Anda bisa sedikit menghemat pengeluaran untuk branding.

Jika membangun usaha sendiri, Anda juga harus membangun branding. Nah, inilah yang yang terbilang sulit hingga banyak orang berhijrah memilih sistem waralaba. Sayangnya, banyak orang tidak memperhatikan plus minus bisnis ini hingga kadangkala ada yang mundur ketika ditengah jalan. Lantas bagaimana caranya?

Agar Anda bisa lebih mantab ketika menjalankan bisnis waralaba, disini kami akan memberikan ulasan tentang kelebihan dan kekurangan bisnis ini yang dilansir dari laman companywarehouse.co.uk. Adapun setelah mengetahui kurang lebihnya, Anda bisa segera mengambil langkah apa kiranya yang harus dilakukan untuk memaksimalkan bisnis waralaba Anda.

Keuntungan membangun bisnis sistem waralaba

Setiap bisnis memiliki kelebihannya masing-masing, begitu pula dengan waralaba. Setidaknya ada 5 kelebihan yang sangat kentara dari sistem ini sehingga banyak orang memburu brand-brand kenamaan yang menggunakan sistem franchise atau waralaba.

  1. Memiliki manajemen bisnis yang telah tertata dengan rapi
    Sebuah brand yang berani menggelar sistem waralaba biasanya memiliki manajemen yang telah tertata. Tak hanya dari nama brand saja, namun dari setiap ide bisnisnya juga telah teruji sehingga Anda tinggal mengimplementasikannya saja. Berbeda dari membangun usaha sendiri dimana manajemennya harus ditata dari nol dan masih harus diujicobakan untuk mengetahui keefektifannya.
  2. Brand yang telah dikenal masyarakat
    Proses pemasaran akan lebih mudah dan lebih hemat karena mitra tidak perlu mengeluarkan budget atau tenaga yang besar untuk pemasaran. Kelebihan ini akan semakin menggiurkan kala brand yang ambil memiliki produk yang sangat disukai dan dibutuhkan oleh masyarakat.
  3. Manajemen finansial yang begitu mudah
    Ingat, investor lebih memilh memberikan modal kepada bisnis yang memiliki jaringan pemasaran serta finansial manajemen yang kokoh. Ketika memilih bisnis waralaba, Anda tidak perlu bingung terhadap finansial managemen, karena pewaralaba telah menentukan sistem finansialnya.
  4. Keamanan serta dukungan yang lebih kuat
    Setiap usaha waralaba akan memberikan training khusus kepada mitranya. Pelatihan ini meliputi strategi pemasaran, pengiklanan, cara menjalankan usaha, pembuatan produk, hingga manajemen finansial. Dengan begini, mitra waralaba akan lebih mudah dalam menjalankan bisnisnya dan pemilik waralaba juga mampu menjaga kualitas dari bisnis yang dijalankan mitra.
  5. Keuntungan yang besar
    Setiap bisnis menguntungkan, begitu pula bisnis waralaba. Namun, besarnya keuntungan ini tergantung kepada brand serta sistem yang diberlakukan di waralaba tersebut. Karena itu, sebelum memilih waralaba, pastikan untuk mencari tahu sedetail-detailnya terkait brand waralaba yang ingin Anda pilih.

Kekurangan bisnis sistem waralaba

                Pada dasarnya tidak ada bisnis yang tidak memiliki kekurangan. Meski begitu, ada juga mitra yang keberatan dan memutuskan untuk mundur setelah mengetahui kekurangan bisnis waralaba. Namun sebagian besar mitra tak terlalu memusingkan perkara ini.

Mengetahui kekurangan dari sebuah bisnis menjadi kewajiban khusus bagi para pemilik usahanya untuk menentukan langkah apa yang harus diambil guna menutupi kekurangan tersebut.

  1. Kendali dimiliki oleh pemilik waralaba
    Tidak seperti usaha sendiri dimana Anda memiliki kendali penuh terhadap usaha yang Anda bangun, waralaba tidak. Disini mitra waralaba harus mengikuti sistem yang telah ditentukan oleh pemilik waralaba, dan biasanya ini sudah disepakati dari awal.
    Mungkin tidak masalah diawal, hanya saja ketika nanti Anda memiliki ide baru, hal ini akan terbentur dengan status Anda sebagai mitra.
  2. Terikat dengan pemasok
    Secara umum, setiap orang ingin mendapatkan untung yang besar sehingga untuk bahan baku cenderung mencari supllier yang berani memberikan harga yang paling murah. Sayangnya, ketika Anda menjadi mitra waralaba, Anda tidak diperkenankan dengan hal itu. Mitra waralaba harus mengambil dari supllier yang telah ditentukan meski ada supllier lain yang memiliki harga lebih terjangkau.
  3. Reputasi Waralaba yang Saling Berpengaruh
    Ketika ada salah satu dari mitra waralaba yang reputasinya jatuh karena ada suatu hal, bisa jadi reputasi Anda yang juga menjadi mitra waralaba yang sama akan jatuh. Meski imbasnya tidak sampai membuat anda terjun bebas, namun bisa dipastikan Anda akan tetap merasakan imbasnya, khususnya dalam hal omzet.
  4. Biaya Waralaba
    Untuk meningkatkan dan menjaga kualitas dari mitra waralaba, biasanya mereka akan mengadakan beragam pelatihan dimana biayanya akan dibebankan kepada mitra. Selain itu, sistem fee juga ditetapkan pemilik waralaba kepada mitranya.
    Kadangkala ada juga pemotongan keuntungan jika keuntungan yang Anda dapatkan tidak mencapai target khusus. Namun tidak setiap franchisor mengadakan pemotongan keuntungan guna menutup biaya royalti.

Adalah hak pribadi tiap orang untuk mengais rejeki dari jalan mana saja, namun bukan berarti juga langsung mengambil sebuah pilihan tanpa adanya pertimbangan. Meski waralaba lebih mudah dari membangun usaha sendiri, jika kita tidak mengetahui ilmunya maka hasilnya akan sama sulitnya dengan membangun bisnis sendiri.

Pelajari terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari bisnis waralaba sehingga ketika menjalankannya Anda bisa jauh lebih mantab dan yakin.

Proses Hukum yang Harus Dipelajari Pengusaha Waralaba

Pada saat Anda akan membuka usaha waralaba, Anda tetap membutuhkan penasihat hukum untuk melihat apakah waralaba tepat untuk Anda. Jangan sampai ketika Anda telah menempuh perjalanan jauh dalam proses pendirian sebuah usaha, ternyata usaha Anda berubah menjadi kesia-siaan belaka, atau lebih naas lagi, Anda dibohongi oleh founder waralaba yang Anda percaya.

Oleh karenanya, sebaiknya Anda telah melakukan penelitian awal, seperti menyelidiki merek dan industri waralaba; memiliki beberapa wawancara telepon dengan franchisor terpilih; memverifikasi bahwa keuangan Anda sudah mencukupi; jalankan ide oleh keluarga Anda dan penasihat yang terpercaya; dan mempersempit pilihan Anda ke beberapa merek, mungkin bahkan satu.

Jika Anda sudah memenuhi semua itu, berikut proses hukum yang harus dipelajari terlebih dahulu untuk menjadi pengusaha waralaba sukses agar Anda juga terhindar dari penipuan. Artikel berikut ini kami kutip dari franchising.com, sebuah situs luar negeri yang khusus membahas mengenai proses hukum dalam berbisnis franchise yang ternyata sangat penting untuk pebisnis.

Budget dan Pengacara untuk Buka Usaha Waralaba

Sebelum menghabiskan banyak uang untuk menjadi pewaralaba, sekarang saatnya mencek buku tabungan Anda terlebih dahulu dan bersiaplah untuk membelanjakan uang untuk pengacara. Tapi bukan hanya pengacara saja. Hukum waralaba adalah khusus. Ini berbeda dengan bidang hukum bisnis lainnya. Jadi, bahkan jika Anda memiliki pengacara terpercaya yang pernah Anda kerjakan selama bertahun-tahun, Anda memerlukan pengacara dengan keahlian dan pengalaman dalam bidang waralaba.

Di luar sana ada beberapa pengacara bekerja mewakili hanya franchisor, beberapa franchisee, beberapa keduanya. Beberapa adalah pengusaha tunggal, dan beberapa bekerja untuk perusahaan besar dengan kantor di seluruh dunia.

Dan ada yang mengkhususkan diri pada industri tertentu, seperti makanan, penginapan, jasa, atau B2B. Jadi, Anda sebaiknya memilih seorang pengacara atau firma hukum yang mengkhususkan diri dalam mewakili pewaralaba, dan lebih baik lagi jika dia adalah orang yang berpengalaman dalam industri yang Anda pilih.

Franchise Disclosure Document (FDD)

Sebelum membuat perjanjian, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu terkait dengan Dokumen Pengungkapan Franchise (Franchise Disclosure Document / FDD) dari pemilik waralaba. Bersama penasihat hukum Anda menguraikan informasi hukum dan keuangan yang terkandung dalam dokumen yang panjang dan kompleks ini.

Oleh karenanya, langkah pertama setelah menerima FDD adalah membacanya kembali dengan teliti. Banyak pemilik waralaba di kemudian hari meratapi kenyataan tidak membaca FDD (atau manual operasi) karena merasakan ketidakpuasan dan perselisihan. Maka, begitu Anda terbiasa dengan FDD, inilah saatnya menemui seorang pengacara.

Anda melihat investasi sejumlah besar uang dan harus tahu apa yang Anda hadapi, karenanya ini bukan waktunya untuk menjadi penny-wise dan pound-stupish. FDD berisi informasi tentang tuntutan hukum masa lalu, kebangkrutan, dukungan franchisor, batasan mengenai apa yang dapat Anda jual, representasi kinerja keuangan, dan item lainnya yang dibutuhkan.

Perananan FDD

Untuk membantu Anda memulai proses peninjauan pengacara Anda, inilah beberapa pertanyaan yang mungkin Anda tanyakan. Selalu bijaksana untuk mewawancarai setidaknya dua pengacara, untuk mendapatkan gagasan tentang bagaimana pendekatan mereka mungkin berbeda-dan untuk melihat seberapa baik Anda bergaul dengan mereka dalam hal kepercayaan, komunikasi, dan perasaan.

Saat pengacara tersebut menanggapi, dengarkan baik jawaban faktual dan legal serta bagaimana perasaan Anda terhadap orang yang ada di hadapan Anda.

Seorang pengacara adalah penasihat yang terpercaya, dan sementara Anda selalu membuat keputusan akhir, Anda menginginkan saran terbaik dari seseorang yang dapat Anda andalkan untuk selalu bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik Anda.

Bantuan Hukum Profesional di Bidang Waralaba

Jika Anda telah memahami pertanyaan FDD dengan bantuan dari pengacara Anda, langkah selanjutnya Anda memerlukan bantuan hukum profesional untuk mengkaji ulang perjanjian waralaba.

Perjanjian waralaba ditulis oleh pengacara yang mewakili kepentingan franchisor. Meskipun banyak bagian dan klausul secara sah melindungi merek dan sistem dan berada di luar negosiasi, banyak perjanjian waralaba mengandung item “boilerplate” standar yang dapat diidentifikasi dan dinegosiasikan oleh pengacara waralaba untuk dihapus atau dimodifikasi sebelum Anda masuk.

Sebelum mengeluarkan uang bagi seorang pengacara untuk menegosiasikan apa pun, cek kepada pemilik waralaba untuk melihat apakah mereka akan bernegosiasi sama sekali.

Area yang terbuka untuk negosiasi dapat mencakup pembaharuan, ganti rugi, perlindungan wilayah, pemindahan kepemilikan, hak penolakan pertama, biaya audit, non-pesaing, arbitrase, jaminan pribadi, dan dana periklanan.

Fungsi Pengacara Waralaba

Pengacara waralaba yang berpengalaman juga dapat memberi tahu Anda bagaimana perjanjian waralaba Anda yang tertunda sesuai dengan merek lain yang pernah mereka lihat dan bisa membantu Anda menentukan pilihan bisnis waralaba seperti apa yang sesuai dengan budget Anda.

Setiap pengacara yang kompeten dapat membuat dokumen pendirian Anda dan menangani kebutuhan bisnis sehari-hari Anda. Namun, mungkin ada keuntungan menggunakan pengacara waralaba untuk hal ini juga, karena mereka telah melihat pro dan kontra dari berbagai jenis entitas bisnis yang dibentuk oleh klien franchisee mereka, dan dapat memberi saran mengenai bentuk mana yang terbaik untuk membantu Anda mencapai tujuan Anda – dan pertahankan kewajiban pajak Anda seminimal mungkin.

Mereka juga dapat memberikan bantuan dalam mengkaji dan menegosiasikan sewa, sumber daya manusia, dan saat timbul masalah terkait franchise.

Organisasi pewaralaba

Jangan lupa untuk memilih pengacara yang sudah terpercaya. Mendapatkan seorang pengacara dari sumber terbaik atau rekomendasi tentu saja bisa menjadi salah satu rujukan terpercaya. Salah satu tempat yang baik untuk memulai adalah saat Anda berbicara dan bertemu dengan pewaralaba yang ada di dekat Anda, tanyakan kepada mereka siapa pengacaranya, atau apakah mereka dapat merekomendasikan individu atau perusahaan terkait.

Di Amerika Serikat ada beberapa organisasi pewaralaba, di sana orang-orang yang tertarik dengan bisnis waralaba biasa meminta rujukan pengacara atau nasihat terkait dengan bisnis di industri waralaba. Organisasi pewaralaba itu antara lain:

  • The American Association of Franchisees & Dealers — The AAFD offers its Franchisee LegaLine, as well as its Franchisee Bill of Rights.
  • American Bar Association Forum on Franchising — The ABA’s group focused on franchising includes many of the best-known franchise attorneys and firms. Again, look for one who works on behalf of franchisees.
  • American Franchisee Association — The AFA offers a list of legal resources, by state. Also look for these two items: “The Twelve Worst Franchise Agreement Provisions” and “The Problems Franchisees Face.”
  • International Franchise Association Supplier Forum — The IFA also provides a list of reputable franchise

Asosiasi Franchisee

Di samping organisasi tersebut di atas, ada juga asosiasi waralaba yang biasa menjadi sumber informasi lain tentang franchisor tertentu. Kelompok-kelompok ini, yang dibentuk untuk melindungi hak-hak pemegang waralaba merek, dapat bekerja baik dalam hubungannya dengan maupun bertentangan dengan pemilik waralaba.

Koalisi Asosiasi Franchisee, yang misinya “memanfaatkan kekuatan kolektif dari asosiasi franchisee untuk kepentingan komunitas franchisee,” juga dapat memberikan beberapa panduan terkait pengacara yang berkompeten untuk membantu pendirian bisnis waralaba Anda.

Asosiasi Franchise setiap negara adalah sumber lain yang bagus untuk menemukan pengacara waralaba yang berkualitas. Selain peraturan federal dari Federal Trade Commission, regulator negara memiliki peraturan sendiri yang harus diikuti franchisor.

Kontrak Waralaba

Sebelum menyerahkan dokumen Anda untuk diperiksa, mintalah pengacara yang telah Anda pilih untuk sebuah perkiraan. Untuk perjanjian waralaba dengan merek yang tidak akan mengubah kata, tarif tetap mungkin berlaku.

Jika franchisor yang Anda pilih akan bernegosiasi, ini seringkali sepadan dengan biaya per jam tambahan jika pengacara Anda dapat menegosiasikan kontrak yang lebih baik. Bagaimanapun, Anda akan tunduk pada persyaratannya selama 5 atau 10 tahun ke depan, dan akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Proses menjadi franchisor

Ini adalah kesempatan terakhir untuk berbicara satu per satu dengan kedua belah pihak, yakni antara Anda dengan pemilik bisnis waralaba kemudian antara Anda dengan pengacara untuk meninjau kontrak kerja.

Jika kedua belah pihak sepakat, masuk dengan waralaba. Namun perlu diingat bahwa Anda tidak berkewajiban untuk datang ke kantor saat ini, dan pemilik waralaba juga berhak untuk tidak memperpanjang undangan di penghujung hari.

Soal fakta, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk melakukan pertemuan dalam dua atau tiga kali pertemuan yang berbeda untuk membantu Anda membuat keputusan akhir tentang konsep waralaba.

Tahapan menjadi franchisor

Seperti yang sudah diungkap tidak mudah menjadi franchisor yang handal sampai menjadi sebuah perusahana besar, sebagian besar pemilik waralaba akan mengambil setidaknya beberapa tahapan sebelum menerima Anda sebagai salah satu franchisenya.

Salah satunya ialah Anda harus membawa pasangan Anda-dan kebanyakan pemilik waralaba ingin (atau meminta) Anda untuk membawa pasangan Anda saat melakukan negosiasi maupun saat penandatanganan kontrak, sebab ini merupakan keputusan yang juga akan mempengaruhi mereka.

Hal-hal yang harus dipersiapkan saat mendaftar sebagai franchisee

Oleh karenanya, bagi Anda calon franchisor, luangkan waktu dengan hati-hati dan dengan serius menuliskan daftar pertanyaan yang masih Anda miliki atau penjelasan lebih lanjut yang ingin Anda dapatkan. Bicaralah dengan calon lainnya yang hadir. Ini bisa menjadi sumber daya bagus lainnya untuk Anda suatu hari nanti.

Pada saat wawancara, Anda sebetulnya mendapatkan kesempatan Anda untuk bertemu dengan eksekutif perusahaan dan mungkin beberapa franchisee yang sudah sukses. Laksanakan tatap muka dan mulailah jelajahi orang-orang dan perusahaan.

Berjalanlah mengelilingi kantor, berbicara dengan orang lain, dan ajukan pertanyaan. Seperti apa “iklim bisnis” di kantor perusahaan? Dengan cara ini Anda akan mendapatkan referensi potensi usaha tersebut. Sebaiknya buat catatan. Anda mungkin ingin merenungkan kembali hal ini setelah Anda kembali ke rumah.

Pengacara yang mewakili franchisee

Ada banyak cara untuk membangun hubungan franchisee-franchisor dengan legit. Jika kedua belah pihak memutuskan bahwa “lawyering up” adalah alternatif terbaik mereka, Anda memerlukan pengacara waralaba ahli di sini juga, sebaiknya orang yang ahli dalam negosiasi, mediasi, arbitrase, dan jika perlu, proses pengadilan.

Pengacara yang mewakili franchisee dalam perselisihan dengan franchisor terkenal karena menggelengkan kepala dan berkata, “Seandainya mereka datang kepada saya sebelum menandatangani perjanjian waralaba itu.”

Ya, memang akan dikenakan biaya uang di muka untuk mendapatkan ulasan pengacara waralaba yang baik dalam menjelaskan FDD dan perjanjian waralaba. Akan tetapi, ini akan menjadi uang yang layak dibelanjakan untuk masa depan demi menghindari pembayaran untuk hal-hal yang merugikan Anda di kemudian hari.

Membuat perjanjian dengan waralaba/Franchise

Ketika Anda telah mendapatkan kesimpulan dari penelitian Anda, di mana Anda telah menilai kelebihan dan kekurangan Anda sendiri, Anda telah benar-benar mengevaluasi perusahaan waralaba yang cocok untuk Anda, Anda sudah menyiapkan pembiayaan Anda, Anda bahkan telah melewati beberapa rintangan di sepanjang jalan, sekarang saatnya membuat keputusan.

Bila sudah waktunya untuk berkomitmen dan bergerak maju dengan waralaba, Anda akan diminta untuk secara resmi masuk Discovery Days, yakni hari yang sering dimaksudkan untuk dilakukannya pertemuan rutin yang biasanya diadakan di markas franchisor atau fasilitas perusahaan lainnya.

Seringkali, franchisor akan memanggil sebagian atau seluruh anggota franchisee yang terdaftar. Bagaimanapun, pada saat ini, Anda berdua pernah melakukan kontak reguler dan segala sesuatunya terlihat sangat serius. Peristiwa ini biasanya menyenangkan, informal, dan ditandai dengan energi tinggi dan kata-kata positif.

Komitmen menjadi waralaba

Pada akhir wawancara dengan pemilik waralaba, Anda kemungkinan besar akan mendapatkan kesan yang lebih lengkap untuk konsep yang sedang Anda pertimbangkan ketika akna membangun kerjasama dengan industri tersebut.

Pada titik ini, Anda mungkin diminta oleh pemilik waralaba untuk membuat komitmen. Anda bisa menentukan apakah Anda siap untuk membuat keputusan tersebut. Jika Anda merasa telah siap untuk memulai, dengan segala cara, maka masukkanlah dokumen persyaratan tersebut.

Tapi jika Anda ingin mengambil sedikit waktu untuk mempertimbangkan tawaran itu, tidak apa-apa juga. Ingat, jika Anda berbicara tentang biaya hidup, Anda sebaiknya membuat keputusan yang rasional.

Perjanjian Waralaba

Tahap ini adalah tahap di mana Anda telah memutuskan usaha tertentu adalah bisnis waralaba yang akan Anda geluti. Anda kemudian duduk bersama pemilik waralaba di lain hari dan dia membawa perjanjian waralaba ke meja di hadapan Anda.

Ada beberapa hal yang harus Anda ketahui: perjanjian waralaba pada hakikatnya adalah dokumen hukum antara pemilik waralaba dan Anda (pewaralaba). Ini adalah perjanjian yang mengikat secara hukum. Ini menjelaskan secara rinci apa yang diharapkan franchisor dari Anda, sebagai pewaralaba, dalam cara Anda mengoperasikan setiap aspek bisnis.

Tidak ada bentuk standar perjanjian waralaba karena syarat, kondisi, dan metode operasi berbagai waralaba sangat bervariasi tergantung pada jenis usaha.

Kewajiban Franchisee

Setiap franchisee diharuskan menandatangani perjanjian waralaba, dan pemilik waralaba juga akan menandatangani dokumen tersebut. Ingat! Perjanjian waralaba adalah dokumen hukum yang mengikat dan Anda mungkin ingin meminta pengacara meninjau hal itu atas nama Anda sebelum menandatangani.

Lagi pula, mereka mungkin akan bersama Anda selama bertahun-tahun ke depannya setelah Anda dan pengacara sepakat untuk bekerjasama, maka tinjau perjanjian waralaba dengan pengacara adalah jalan terbaik untuk mengantisipasi adanya resiko di masa depan. Selain itu, bila Anda beserta pengacara mengetahui perincian sejak awal, pengacara Anda bisa mencegah Anda untuk membuat keputusan yang merugikan Anda di kemudian hari.

Daftar pertanyaan Franchise Disclosure Document (FDD)

Berikut beberapa pertanyaan yang berhasil dikutip dari franchising.com, semoga bermanfaat untuk Anda:

  1. Berapa banyak FDD yang telah Anda ulas? Apakah kamu sudah menulis? Yang? Kapan?
  2. Berapa banyak perjanjian waralaba yang telah Anda ulas? Sudahkah anda bernegosiasi? Bidang apa yang Anda ubah yang menguntungkan klien franchisee Anda?
  3. Bisakah anda memberikan referensi dari franchisee client?
  4. Berapa banyak praktik Anda yang didedikasikan untuk waralaba?
  5. Dari klien waralaba Anda, berapa persen waralaba? Franchisor?
  6. Berapa persentase waktu yang Anda habiskan untuk franchisee? Franchisor?
  7. Apakah Anda anggota Forum ABA tentang Waralaba?
  8. Apakah Anda anggota IFA Supplier Forum?
  9. Dapatkah Anda membantu saya memilih badan hukum terbaik untuk membantu saya mencapai tujuan pribadi dan keuangan?
  10. Setelah saya menjadi franchisee, apakah Anda bisa mewakili saya jika saya memiliki perselisihan dengan franchisor saya?

Cakupan Perjanjian Waralaba

Perjanjian waralaba akan menjelaskan secara rinci tentang hubungan franchisee/franchisor. Ini akan mencakup informasi rinci mengenai pernyataan kepemilikan dan garis besar hal-hal seperti persyaratan pemeliharaan dan peningkatan situs waralaba.

Oleh karena, sebelum menandatangi perjanjian, sebaiknya baca, tinjau, dan periksa secara mendetail bersama penasihat hukum Anda yang berpengalaman di bidang waralaba agar bisnis bisa bertahan dan menguntungkan dalam jangka waktu lama.

Baca Juga:Tips Marketing 2018 : Garis Besar Rencana Pemasaran

Berikut adalah 10 ketentuan mendasar yang diuraikan dalam beberapa bentuk atau mode dalam setiap perjanjian waralaba:

1. Lokasi/wilayah

Perjanjian waralaba akan menunjuk wilayah di mana Anda akan mengoperasikan dan menguraikan hak eksklusivitas yang mungkin Anda miliki.

2. Operasi

Bagian ini menjelaskan bagaimana franchisee diharapkan menjalankan unit mereka.

3. Pelatihan dan dukungan terus menerus

Franchisor menawarkan program pelatihan dan pelatihan bagi pemegang waralaba dan staf mereka. Pelatihan dapat dilakukan di kantor perusahaan atau di lapangan. Semua dukungan administratif dan teknis yang berkelanjutan juga akan diuraikan dalam kesepakatan tersebut.

4. Durasi

Dokumen akan menjelaskan panjang durasi perjanjian waralaba.

5. Biaya waralaba/investasi

Umumnya akan ada biaya waralaba awal yang memberi hak kepada pewaralaba untuk menggunakan merek dagang dan sistem operasi franchisor. Biaya tersebut akan dijelaskan dengan jelas.

6. Royalti/biaya berkelanjutan

Di sini Anda akan menemukan rincian struktur royalti franchisor. Sebagian besar franchisor mewajibkan pewaralaba untuk membayar royalti yang sedang berlangsung, biasanya merupakan persentase dari total penjualan, yang sering dibayarkan setiap bulan.

7. Merek/paten/papan nama

Bagian ini akan menjelaskan bagaimana pewaralaba dapat menggunakan merek dagang, paten, logo dan papan nama franchisor.

8. Periklanan/pemasaran

Pemilik waralaba akan mengungkapkan komitmen periklanan dan biaya waralaba apa yang harus dibayar terhadap biaya tersebut.

9. Kebijakan hak/penghentian/pembatalan perpanjangan

Perjanjian waralaba akan menjelaskan bagaimana franchisee dapat diperbaharui atau dihentikan. Beberapa pemilik waralaba termasuk klausul arbitrase. Ini memerlukan, jika ada tindakan hukum, bahwa seorang arbitrator meninjau kembali kasus tersebut sebelum diajukan ke pengadilan.

10. Keluar dari strategi

Setiap waralaba memiliki kebijakan penjualan sendiri. Beberapa mengizinkan pemegang waralaba untuk menjual waralaba mereka sesuai kebijaksanaan mereka. Kesepakatan lain termasuk membeli kembali atau menolak klausul penolakan pertama.

Ini memungkinkan pemilik waralaba membeli kembali waralaba dengan harga yang ditentukan oleh mereka atau untuk mencocokkan tawaran pembeli potensial.

Hukum Dalam Bisnis Waralaba di Indonesia

Jumlah gerai waralaba di Indonesia sekarang ini meraih kurang lebih 22-ribuan menyebar di semua kota-kota di Indonesia. Dari jumlah itu, terdaftar 262 pemberi waralaba telah memegang Surat Sinyal Pendaftaran Waralaba atau STPW yang berarti memiliki hak memperoleh logo waralaba dengan cara cuma-cuma dari pemerintah lewat Kementerian Perdagangan.

Beberapa pemberi waralaba yang telah terima logo waralaba itu harus tempelkan ke semua gerainya. Logo ini nanti bakal jadi pembeda pada usaha waralaba serta bukanlah waralaba.

Logo itu juga adalah bentuk pengawasan pemerintah berkenaan dengan kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan umpamanya pengawasan ketentuan pembatasan kepemilikan gerai waralaba di mana untuk bidang makanan serta minuman optimal 250 gerai.

Serta untuk bidang retail optimal 150 gerai. Logo itu diisi data-data pemberi waralaba yang telah diinput lewat system komputerisasi Kementerian Perdagangan hingga perubahannya dapat terpantau segera. Disisi lain, karenanya ada logo itu, pemerintah lebih gampang dalam lakukan pembinaan-pembinaan baik ditingkat pusat ataupun pemerintah daerah.

Mulai sejak di luncurkan oleh Kementerian Perdagangan beberapa waktu terakhir, logo itu memanglah belum diberikan terutama mereka yang sudah mempunyai STPW lantaran masih juga dalam step penginputan beberapa data pemberi waralaba.

Pada semester awal th. itu, sesuai sama gagasan program Kemendag, logo itu bakal selekasnya diserahkan atau diberikan pada beberapa yang memiliki STPW yang sejumlah 262. Pada bagian penyaluran logo waralaba nanti, Kementerian Perdagangan mempertimbagkan dua pilihan yaitu lewat dinas-dinas berkenaan di pemerintah daerah atau segera di kirim oleh Kementerian Perdagangan.

Dua pilihan itu bakal diambil berdasar pada tingkat efektifitas serta efisiensinya. Beberapa pemegang STPW yang telah terima logo waralaba dari pemerintah diharuskan untuk dipasang atau dipakai di semua gerainya. Lantaran bila tak, pemerintah bakal berikan sanksi dengan tiga bagian. Dari mulai peringatan, bila tak diindahkan jadi SPTWnya bakal dibekukkan serta ketiga bakal berbuntut pada pencabutan STPW.

Dengan demikian, yang berkaitan dinyatakan bukanlah waralaba lagi atau tak mempunyai hak lagi untuk berikan waralaba pada pihak lain. Sebagai pertanyaan yaitu, akankah waralaba luar negeri (asing) diharuskan memakai logo itu? Jawabannya yaitu pasti serta harus. Lantaran tiap-tiap waralaba asing diharuskan berbadan hukum di Indonesia. Serta tiap-tiap penerima waralaba ini mesti mempunyai STPW serta tiap-tiap STPW bisa di pastikan memperoleh logo waralaba.

Bedanya, pada waralaba asing yaitu yang diharuskan mempunyai STPW yaitu penerima waralabanya atau dalam kata lain master franchisee-nya yang ada di Indonesia. Lantaran master franchisee itu mempunyai kedudukan yang sama yaitu bisa berikan waralaba pada pihak lain yang ada di Indonesia meskipun ia juga digolongkan si penerima waralaba. Dengan cara umum, logo itu memanglah dikhususkan pada pemberi waralaba baik lokal ataupun asing dengan maksud supaya tiap-tiap waralaba yang ada di Indonesia mematuhi tiap-tiap ketentuan yang telah diaplikasikan pemerintah.

Hukum Dalam Bisnis Waralaba di Indonesia Termasuk juga untuk mempermudah pemerintah lakukan pemdampingan atau penguatan-penguatan kemampuan beberapa pemberi waralaba. Pemerintah pusat sampai dinas-dinas berkenaan di pemerintah daerah diinginkan bisa mensosialisasikan logo waralaba disebut. Serta untuk pemberi waralaba yang sampai sekarang ini belum mempunyai STPW diwajibkan untuk selekasnya mengatur. Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan RI, Ir. Fetnayeti, MM

Sampai akhir 2014, Kementerian Perdagangan sudah keluarkan 294 STPW pada 105 Pemberi Waralaba Luar Negeri, 27 Pemberi Waralaba Dalam Negeri, 153 Penerima Waralaba Luar Negeri serta 9 Pemberi Waralaba Kelanjutan datang dari Waralaba Luar Negeri.

Jumlah Pemberi Waralaba Dalam Negeri yang sudah mempunyai STPW tak sejumlah Pemberi Waralaba Luar Negeri lantaran usaha waralaba di Indonesia masih tetap didominasi oleh Business Opportunity (BO) yang memanglah tak diharuskan untuk mempunyai STPW.

Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) mencatat bahwa sampai th. 2014, ada 440 waralaba serta BO di Indonesia. Dari jumlah itu, beberapa tidak kecil didominasi oleh BO. Dalam rencana tingkatkan jumlah penerbitan STPW untuk Pemberi Waralaba Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan lakukan aktivitas Pengawasan Aktivitas Usaha Waralaba dengan cara teratur.

Lewat aktivitas itu, diinginkan keharusan pelaku usaha waralaba untuk mempunyai STPW sesuai sama Permendag No. 53/M-DAG/PER/8/2012 termasuk juga sanksi berbentuk denda optimal Rp. 100. 000. 000, – untuk pelaku usaha waralaba yang belum mempunyai STPW.

Sanksi untuk Pemberi serta Penerima Waralaba sudah ditata dalam Pasal 32 Permendag No. 53/M-DAG/PER/8/2012, tiap-tiap Pemberi Waralaba serta Penerima Waralaba yang belum mempunyai STPW bakal diberikan surat peringatan tercatat paling banyak 3 kali dengan tenggang saat semasing 2 minggu.

Jika masih tetap belum lakukan pendaftaran, jadi Pemberi Waralaba serta Penerima Waralaba bakal dikenakan denda optimal Rp. 100. 000. 000, -. Untuk pelaku usaha waralaba, STPW adalah legalitas untuk beberapa pemberi waralaba serta (calon) penerima waralaba untuk lakukan aktivitas usaha.

Diluar itu, pelaku usaha waralaba yang telah mempunyai STPW bakal diberikan sarana pengembangan akses pasar baik pada pameran waralaba didalam negeri ataupun luar negeri oleh Kementerian Perdagangan. Dari segi hukum, kepemilikan STPW memberi hal positif pelaku usaha waralaba, lantaran inilah yang membedakan pada usaha waralaba dengan BO.

BO tak harus mempunyai STPW lantaran belum penuhi persyaratan waralaba seperti yang dijelaskan dalam Pasal 2 ayat (1) Permendag No. 53/M-DAG/PER/12/2012. Dalam ketentuan itu juga diterangkan bahwa, sesuai sama Pasal 2 ayat (2) serta Pasal 34 Permendag No. 53/M-DAG/PER/12/2012, BO dilarang memakai arti waralaba dalam menggerakkan aktivitas usahanya apabila tidak mematuhi bakal dikenakan sanksi seperti ditata dalam ketentuan perundang-undangan.

Sampai th. 2014, jumlah penerbitan STPW untuk pelaku usaha waralaba dalam negeri memanglah tak terlampau banyak. Seperti yang kita kenali perkembangan usaha waralaba di Indonesia masih tetap didominasi oleh BO. BO itu adalah kesempatan usaha yang mengambil beberapa rencana waralaba atau bentuk peralihan dari usaha konvensional menuju rencana waralaba. BO memanglah tak harus mendaftarkan usahanya untuk memperoleh STPW lantaran mereka belum penuhi 6 persyaratan waralaba seperti yang dijelaskan pada Pasal 2 Permendag No. 53/M-DAG/PER/8/2012. Hukum Dalam Bisnis Waralaba di Indonesia

baca juga Panduan Bisnis Online – Pengertian, Tips, dan Ide Bisnis Online Terlengkap 2018

Berminat Bisnis Franchise ? Minimalisir Resiko Dengan 5 Cara Ini

Memulai sebuah bisnis memang selalu menjadi hal yang mendebarkan. Pemikiran seperti takut tak laku, kalah saing, tak untung, dan  salah strategi. Selalu menjadi list-list yang siap menghantui anda di saat akan memulainya.

Tanpa terkecuali sebuah bisnis franchise, meski dewasa ini semakin menjamur dan banya diminati, tetap saja ada risiko yang harus dihadapi.

Bagamina pun, yang namanya risiko pasti selalu dapat minimalisir, apalagi diatasi. Terkadang anda hanya bingung dan malas memikirnya sisi positifnya. Oleh karena itu, dalam artikel yang singkat ini saya akan mencoba memaparkan tips-tips meminilasir risiko dalam memulai bisnis franchise. Mari baca dan simak tulisan di bawah ini dengan seksama;

  1. Bagunglah Jaringan Bisnis

Punya teman seribu masih kurang, tapi punya pesaing satu pasti banyak. Maka tips yang pertama adalah jangan perbanyak pesaing anda, namun perbanyaklah dulu jaring orang-orang terdekat anda.

Apa dampaknya? Tentu dengan semakin sering anda memasarkan usaha franchise anda pada teman, sahabat, saudara, dan kerabakat, mereka pun tak akan segan untuk memberitahukannya kepada orang-orang terdekatnya pula. Terlebih hal ini pun dapat sedikit memangkas pengeluaran anda untuk melakukan pemasaran karena meminta bantuan pada orang yang dikenal tidak harus selalu membayarnya bukan?.

Jadi mulailah perbanyak relasi untuk semakin menyempitkan peluang anda tersisih dari kompetisi yang semakin tak terkendali.

  1. Manfaatkan Jaringan yang Ada

Tips yang kedua adalah dalam membangun usaha franchise tentunya selalu dikaitkan dengan sebuah usaha untuk membangun kerjasama, maka dalam langkah kedua ini anda dituntut untuk bisa melakukannya. Bagaimana carannya? Jika pada kesempatan sebelumnya anda harus membangun jaringan, maka sekarang anda harus memanfaatkannya secara berkala. Mulailah dari memanfaatkan jaringan di ranah internal, dan mulailah melebar ke ranah eksternal.

  1. Beriklan di Tempat Franchise Anda

Tips selanjutnya adalah apabila usaha franchise anda sudah memiliki tempat yang strategis, maka jangan tunggu apa-apa lagi. Segerakan membuat sebuah spanduk yang besar untuk mempromosikan tempat franchise anda, atau broshur yang bisa disebarkan di depan tempat usaha anda agar orang tahu menu apa yang dijual, dan juga pamflet-pamflet unik yang bisa dibuat semenarik mungkin untuk menambah konten visual dalam promosi anda.

Jangan pernah melewatkan peluang untuk bisnis yang lewat sekecil apapun, karena itulah yang akan menentukan keberlangsungan usaha franchise anda.

  1. Promosikan juga Lewat Siaran Media

Tips yang keempat yaitu meode promosi dengan menggunakan media pers, baik itu skala lokal maupun nasional. Siaran media selalu terbukti ampuh dalam menarik pelanggan-pelanggan baru untuk datang ke tempat franchise anda, tidak usah repot untuk mendatangi orang-orang tersebut satu per satu.

Berminat Bisnis Franchise ? Minimalisir Resiko Dengan 5 Cara Ini Tapi, bagaimana caranya? Coba anda bangun kerja sama dengan radio lokal, dan mulailah dengan mendatangi mereka dan beritahukan bahwa anda tertarik untuk melakukan kerjasama untuk mempromosikan jenis usaha anda. Sebab bagaimana pun setiap radio pasti memiliki segmen untuk mempromosikan sebuah peluang usaha.

Kalau pun budget yang dimiliki berlebih, coba sekalian datangi stasiun TV yang diyakini memiliki rating paling tingggi, dan buatlah iklan yang dirasa dapat menarik pembeli. Selain itu, mempromosikan lewat media cetak pun bisa menjadi alternatif lainnya, namun anda harus berhati-hati dalam pemilihan kata-kata atau diksi. Buatlah promosi yang anda lakukan tetap simple, dan pastinya menarik bagi calon konsumen anda nanti.

  1. Internet Marketing

Dalam era serba digital, dan segala informasi dapat ditemui dalam hitungan jari maka opsi Internet Marketing pun bisa menjadi solusi bagi upaya promosi anda sehari-hari.  Dewasa ini dunia telah terbagi menjadi dua, yaitu yang nyata dan yang maya. Pada dunia nyata orang-orang dapat melihat dengan mata dan kepala bahwa gerai anda ada dan beroprasi seperti bisa.

Tapi bagaimana dengan dunia maya? Apakah mereka bisa menemukan anda? Untuk memastikan bahwa usaha franchise anda eksis pula di dunia maya, maka memulai langkah baru dengan membuat website menjadi opsi yang patut anda lakukan selanjutnya.

Hal lain yang paling diminati dalam internet marketing ini adalah dengan sebuah sistem yang dikenal sebagai PPC (Pay Per Click). Berkat hal itu, anda dapat berkejasama dan memanfaatkan mesin pencari seperti; google, yahoo, dan bing menjadi mitra dalam mengoprasikan bisnis anda di dunia nyata.

Terlebih dengan pertumbuhan pengguna internet yang tiap tahun selalu mengalami eskalasi maka, Internet Marketing menjadi cara yang diyakini paling efektif dan efisien dalam menggait pembeli. Itulah tips terakhir dalam tulisan ini.

Beberapa tips tips di atas adalah merupakan usaha atau cara yang dapat anda tempuh dalam meminimalisir risiko dalam usaha franchise anda. Semua sekarang kembali lagi ke anda, apakah anda mampu dan yakin dengan usaha franchise anda? Ataukah anda memilih takut dan tidak berani memulai usaha franchise anda? Yakinlah para pembaca yang budiman.

Manfaat Dari Sebuah Bisnis Waralaba

Tidak Perlu Belajar dari Kegagalan

Setiap orang selalu berkata bahwa kegagalan merupakan guru yang paling baik. atau kegagalan merupakan fase kesuksesan yang paling berkesan. Premis-premis tersebut tentunya berlaku bagi anda para penggiat usaha pemula. Namun untuk bisnis waralaba hal itu tidak berlaku nampak nya. Alasan yang paling relevan adalah para pengusaha waralaba sebelumnya sudah melewati tahapan-tahapan ini.

Oleh karena itu pula, mereka pun telah memiliki berbagai solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi. Jadi, anda pun tidak perlu bersusah payah lagi memikirkan segalanya. Sebab itulah kenyataan, anda tinggal menikmati buah dari kesuksesan yang telah diraih oleh para pendahulunya. Menarik juga bukan?

  1. Sistem yang Telah Tersusun dengan Baik

Alasan kedua kenapa anda harus melirik para penyedia usaha waralaba, karena mereka telah memiliki sebuah sistem kerja yang telah teruji sebelumnya. Mereka sudah tahu jumlah kebutuhan untuk pekerja, target pasar nya, cara promosinya, teori, dan implementasi lainnya.

Oleh karena itu, melalui sebuah sistem yang telah disusun sebelumnya dengan sangat baik, dan teruji dalam pelaksanaan inilah anda tidak perlu repot-repot lagi untuk ke depannya. Anda pun pasti akan berani untuk membeli usaha ini bila sudah tahu akan hal penting ini. Jadi, tunggu apalagi, mulailah cari usaha franchise yang telah teruji kesuksesannya.

  1. Memberikan Pelatihan Usaha

Berkat kerja keras dan pengalaman mereka yang telah bergelut di bisnis ini sebelumnya, tentu para penyedia usaha waralaba pun ingin pembelinya merasakan pula manisnya kesuksesan yang telah diraihnya. Mereka pun menyiapkan berbagai pelatihan dan bimbingan bagi para pembeli waralaba agar kelak mereka tahu roda pergerakan dari usaha yang dibelinya ini.

Himbauan Jokowi dan 6 Alasan Kenapa Anda Harus Memulai Usaha   Manfaat pentingnya anda jadi tahu bagaimana cara kerja usaha waralaba yang anda miliki ini. Bayangkan jika tak ada pelatihan dan bimbingan, bisa-bisa usaha ini malah gulung tikar, kualitas produk jadi tidak sesuai, dan merek waralaba yang anda beli jadi tercoreng namanya. Jadi, mereka meminimalisir hal-hal tersebut dengan memberikan pelatihan dan bimbingan usaha bagi para pembelinya.

  1. Mencari Tahu Sebelum Membeli

Anda tentu tidak serta-merta membeli sebuah usaha waralaba, bukan? Sebab modal yang akan anda gelontor kan nantinya merupakan nilai investasi yang sangat berarti bagi hidup anda di hari nanti.

Oleh karena itu, sebelum anda terjun membeli sebuah usaha waralaba, tak ada salahnya untuk mencari tahu dulu tentang kredibilitas mereka. Mulailah dengan cari tahu, apakah produk yang dijual oleh mereka laku? Lalu keuntungan yang akan diraihnya berapa? kedua hal itu patut anda ketahui agar kelak anda bisa mawas diri dan mempertimbangkannya degan sangat hati-hati dan matang lagi pastinya. Jadi, tolong pikirkan dan lakukan dengan sangat baik ya!

  1. Kesuksesan Tetap Menjadi Tujuan

Dalam setiap perjanjian yang anda buat dengan penyedia waralaba, biasanya mereka akan menuliskan sebuah kalimat yang menyatakan bahwa pihak penyedia waralaba menjanjikan sebuah laba yang banyak bagi mereka yang membelinya.

Maka, kesuksesan anda pun pada akhirnya tetap menjadi tujuan mereka, sebab para penyedia waralaba pun tidak ingin mengecewakan para investor yang membelinya. Maka, mereka pun akan dengan senang hati mempersiapkan kesuksesan anda dengan cara menyediakan informasi, pelatihan karyawan, strategi penjualan, periklanan, dan mempersiapkan sumber daya manusia yang cekatan.

  1. Membagi Keuntungan dengan Adil

Kalau untuk yang terakhir ini, adalah puncak dari modal yang anda keluarkan untuk membeli usaha waralaba. Dengan keputusan anda yang telah membelinya, keuntungan pun akan anda raih dengan seadil-adilnya. Oleh karena itu, mereka pun akan selalu membuat orang yang berinvestasi merasa senang, dan bisnis yang dikelola pun haruslah menjadi pemenang. Sungguh tidak ada alasan lagi bagi anda untuk tidak membeli usaha waralaba lagi, bukan? Jadi apa yang anda tunggu? Segera berinvestasi modal anda pada usaha ini.

Penyebab Gagalnya Bisnis Franchise yang Perlu Diwaspadai

Menjalankan bisnis entah itu bisnis sendiri ataupun franchise pasti tetap memiliki masalah.  Memang menjalankan bisnis franchise itu lebih mudah karena meminimalisir tenaga dan uang untuk promo. Namun, sama halnya bisnis lainnya, menjalankan bisnis franchise juga memerlukan perhitungan yang tepat. Alih-alih ingin berhasil tanpa repot, tapi hasilnya justru sebaliknya.

Tidak ingin hal itu terjadi bukan?

Untuk itu, tetaplah waspada dan ketahui dengan detail setiap masalah atau resiko dari bisnis yang hendak Anda kembangkan.

Masalah-masalah yang sering menimpa bisnis franchise

Ada banyak masalah yang dihadapi ketika seseorang hendak melakukan usaha, tak terkecuali dengan franchise. Setidaknya ada beberapa masalah yang umum terjadi dalam dunia franchise yang harus dan wajib diketahui bagi Anda yang sedang ingin terjun di dunia waralaba ini. Apa saja itu? Berikut ulasan singkatnya.

  1. Masalah pribadi
    Kebanyakan franchisee gagal karena dirinya sendiri. Mayoritas pengusaha franchise adalah mereka yang menginginkan usaha sampingan. Nah, karena ini adalah usaha sampingan, kadangkala mereka tak ada waktu luang untuk mengurusnya. Apalagi mereka yang notabene memiliki pekerjaan sebagai karyawan.
    Nah, ketika inilah franchisee harus mencari karyawan untuk menjaga gerainya. Masalah akan muncul ketika karyawan yang Anda pekerjakan berhenti mendadak, atau karena pelayanannya yang tidak maksimal.
  2. Pasokan barang
    Sebagaimana yang kita ketahui, mayoritas bisnis franchise mengharuskan para mitranya untuk memasok bahan baku dari pusat atau supplier yang ditunjuk oleh pusat. Tujuannya untuk memastikan kualitas seluruh gerai mitra sama, dimanapun berada.
    Sayangnya, kadangkala pengiriman terlambat sehingga sedikit menggangu proses produksi. Faktor keterlambatan ini sendiri sebenarnya muncul dari banyak hal. Bisa dari jasa pengiriman yang terlambat, atau bisa juga permasalah dari intern karyawan. Untuk mengantisipasi hal ini, franchisee bisa memesan bahan baku jauh-jauh hari.
  3. Citra sebuah merek
    Sebuah franchise sangat bergantung terhadap seberapa terkenalnya merek tersebut. Meski begitu, sebagai franchisee, Anda tidak lantas langsung berleha-leha dengan hal tersebut.
    Ingatlah, semakin besar franchise, maka semakin banyak gerai atau outlet yang muncul. Nah, satu dan lainnya akan saling terhubung mengingat semuanya berada dibawah satu merek. Masalah akan timbul ketika ada satu gerai yang memiliki citra yang buruk. Meskipun gerai tersebut berada jauh dari tempat Anda, bukan hal yang tidak mungkin jika bisnis Anda tidak terkena getahnya.
    Jadi, meski Anda sudah memegang merek terkenal, jangan serta merta menggampangkan. Berikan pelayanan dan kualitas terbaik, sehingga jika ada masalah yang menurunkan citra merek Anda, paling tidak Anda bisa meminimalisir jatuhnya omzet.
  4. Pergantian pemilik
    Pada dasarnya franchisee bukanlah pemilik bisnis sehingga jika ada kebijakan apapun dari pusat, franchisee haruslah mengikuti. Nah, dari kondisi ini bisa dibilang jika franchisee berada pada posisi yang lemah.
    Nah, dalam dunia franchise, pergantian pemilik franchise bukanlah hal yang tidak mungkin Anda. Dan beberapa waralaba biasanya tidak perlu meminta izin kepada mitra untuk mengadakan transisi kepemilikan.
    Nah, hal ini biasanya akan berpengaruh terhadap kebijakan baru kepada franchisee. Setiap orang memiliki visi dan misi yang berbeda, jadi bukan hal yang tidak mungkin jika kebijakan baru yang ditetapkan. Dan sebagai franchisee, mau tak mau harus menerimanya.
    Masalahnya, franchiseepun memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan kebijakan yang baru. Dan kadangkala hal ini akan menghambat usaha Anda.

Penyebab Umum Kegagalan Ketika Berbisnis Franchise

Seperti dijelaskan diatas, bisnis franchise sama dengan bisnis lainnya yang juga memiliki resiko gagal. Sebagai seorang yang hendak terjun ke dunia franchise atau waralaba ini, Anda juga harus memahami apa saja penyebab gagalnya bisnis franchise selain memahami masalah umum seperti yang telah diuraikan diatas.

Penyebab kegagalan bisnis franchise ini bisa disebabkan karena dua faktor yakni faktor dari franchisor dan juga franchisee. Faktor kegagalan dari franchisor bisa diminimalisir oleh calon franchisee dengan cara mengambil data sebanyak-banyaknya terkait bisnis franchisenya. Sedangkan faktor dari franchisee bisa ditekan dari analisa terhadap diri pribadi.

Apa saja faktor yang memengaruhinya? Berikut lengkapnya!

Faktor penyebab kegagalan franchise dari sisi franchisor

  • Memungut franchise fee terlalu banyak hingga mengesampingkan kesuksesan mitranya
  • Asal dalam memilih mitra atau tidak ada seleksi khusus untuk menjadi mitra
  • Monitoring dan kontrol yang lemah terhadap mitra
  • Perjanjian yang tidak tegas
  • Pelatihan yang tidak dimanagement dengan baik
  • Operational system yang rumit
  • Tak ada standarisasi pemilihan tempat jual

Faktor penyebab kegagalan franchise dari sisi franchisee

  • Franchisee tidak beranggapan jika bisnis franchise ini bukanlah bisnisnya jadi mengerjakannya setengah-setengah
  • Tidak mengikuti peraturan yang ada atau perjanjian yang telah disepakati
  • Mengira bisnis franchise adalah bisnis instan yang jelas menguntungkan
  • Asal memilih lokasi
  • Tidak memiliki management yang baik
  • Menggunakan uang bisnis untuk kepentingan sendiri

Nah, diatas sudah diuraikan masalah dan penyebab gagalnya bisnis franchise. Jadi, intinya bisnis franchise bukanlah bisnis yang instan sehingga mitra bisa bersantai. Diperlukan pula usaha berkesinambungan agar bisnis ini bisa berjalan dengan baik dan dalam tempo yang lama.

Bisnis franchise adalah bisnis kerjasama dimana antara franchisor dan franchisee harus saling terkait. Jika ada masalah pada pusat, secara tidak langsung akan berimbas pada citra mitra, begitupula sebaliknya. Jika ada satu mitra bermasalah, maka bisa jadi seluruh mitra bahkan pusat bisa kena getahnya.

Ragu Menjalankan Franchise? Berikut 4 Tanda Anda Bisa Sukses Berbisnis Franchise!

Franchise. Waralaba atau yang dikenal dengan franchise merupakan bisnis yang booming di awal tahun 2004an. Bisnis ini kemudian menjadi salah satu bisnis yang paling diminati. Mulai anak muda hingga dewasa. Mulai yang modalnya dibawah Rp 10 Juta, sampai yang modalnya ratusan juta.

Banyaknya peminat tak lain juga karena kemudahan menjalankan waralaba. Sebagaimana yang kita ketahui, ketika seorang memutuskan bergabung sebagai salah satu dari mitra franchise, maka dirinya secara tidak langsung bergabung dalam jaringan bisnis yang luas. Disini seorang mitra diperkenankan menggunakan merek atau brand dari pusat untuk kemudian dijual di kawasan tempat tinggalnya.

Apa menariknya? kemudahannya disini terletak pada managementnya. Franchisee tidak perlu repot menyiapkan sistem operasional, memikirkan inovasi terhadap produk, dan sebagainya. Semua hal terkait dengan hal diatas akan disiapkan oleh franchisor, dan franchisee hanya tinggal eksekusi.

Bahkan bahan baku sudah diracik dari pusat.

Meski begitu, bukan berarti semua orang bisa menjalankan bisnis franchise. Ada beberapa kriteria khusus yang harus dimiliki oleh seseorang ketika dirinya ingin bergabung menjadi seorang franchisee. Jadi tidak bisa asal-asalan.
Nah, jika Anda hendak menjalankan bisnis franchise, maka tanyakan dulu pada diri Anda apakah beberapa hal dibawah ini ada pada diri Anda atau tidak. Jika ada, maka ini waktunya Anda untuk segera eksekusi bisnis franchise dan memanfaatkan peluang kesuksesannya.

Patuh dan taat terhadap sistem atau kebijakan dari pusat

Bisnis franchise asal mulanya adalah milik franchisor. Jadi segala hal terkait dengan standarisasi pelayanan, sistem keuangan, pembuatan produk dan sistem operasional lainnya pastilah mengacu pada pusat.
Nah, setiap mitra juga harus mengikuti segala sistem serta kebijakan yang disediakan oleh pusat. Tujuannya agar kualitas baik dari produk sampai pelayanan sama, baik di pusat maupun yang dikelola oleh mitra.
Pertanyaannya, apakah Anda jika nanti menjadi mitra, Anda bisa mengikuti segala kebijakan dan peraturan dari pusat?

Sebagaimana kita ketahui, banyak orang yang ketika telah mengerjakan sebuah usaha, secara tidak sadar dirinya akan mulai memikirkan tentang inovasi. Dan ketika itu, seseorang cenderung tidak suka terikat hingga akan sulit untuk mengikuti panduan yang telah disediakan dari pusat.

Beberapa franchisor mungkin tidak keberatan jika ada inovasi yang dimiliki oleh franchisee, namun ada pula beberapa franchisor yang menetapkan sangsi atau konsekuensi kepada franchisee jika mereka melanggar peraturan yang telah disepakati.

Jadi, bagaimana dengan peraturan pertama ini. Apakah Anda memiliki karakter siap patuh pada kebijakan franchisor? Jika iya, bisnis waralaba bisa menjadi bisnis yang cocok untuk Anda.

Siap Membayar Franchise fee

Ciri Anda layak menjadi seorang pebisnis waralaba salah satunya yakni kerelaan untuk membayar franchisee fee. Franchise fee adalah investasi yang harus dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor meliputi investasi awal, pembagian komisi bulanan, kontrak penggunaan merek dagang, serta beberapa pembayaran lainnya.

Sifat dari franchisee fee ini sendiri juga berbeda-beda, ada yang setiap bulan ada juga yang hitungannya tahun. Kadangkala ada juga franchisee yang enggan membayar fee tersebut sehingga hal ini berdampak pada kerugian pemilik utamanya, franchisor.

Jumlah untuk franchisee fee setiap waralaba juga berbeda. Misalnya saja untuk pembagian komisi bulanan. Untuk komisi bulanan, tidak semua franchisor menetapkan komisi, ada pula yang tidak memungutnya. Namun, untuk beberapa franchise skala besar yang memiliki brand kenamaan, umumnya mereka menganggarkan pembagian komisi.

Jika Anda tidak begitu suka dengan sistem pembagian komisi ini, Anda bisa memilih franchise yang tidak meminta komisi bulanan. Sekarang sudah banyak franchise atau waralaba yang tidak menggunakan sistem komisi bulanan, jadi ini mungkin bisa lebih memudahkan Anda.
Jadi, sudahkah siap untuk membayar franchise fee?

Memiliki kemauan yang Kuat untuk Berbisnis Franchise

Ketika menjalani bisnis franchise, Anda akan menemukan dua tipe franchise yakni yang menjalankan usahanya dengan bantuan orang lain (karyawan) atau menjalankan usahanya sendiri. Entah percaya atau tidak, cara mengelola waralaba dengan menyerahkannya langsung pada orang lain lebih sering gagal.

Seseorang mungkin bisa saja memiliki modal yang cukup namun tidak dengan waktu. Ketika ini mereka memilih untuk mempekerjakan orang lain untuk mengurusnya. Sayangnya, kadangkala dirinya lupa jika ada suatu tanggungjawab yang harus Anda penuhi.

Berdasarkan hal inilah, apapun yang terjadi, usahakan memiiki waktu luang untuk mengecek bisnis yang Anda miliki.

Menyukai tantangan

Jika Anda memiliki sifat suka terhadap tantangan, Anda adalah seorang yang cocok menjalani bisnis franchise. Bisnis kemitraan erat hubungannya dengan persaingan yang semakin ketat. Apalagi sekarang ini bisnis franchise kini tengah menjamur. Beragam jenis produk unik bermunculan, belum lagi dengan banyaknya kemunculan gerai franchise yang satu merek dengan Anda.

Jika Anda adalah seorang penyuka tantangan, banyaknya pesaing tentu bukanlah hal yang menyurutkan niat Anda. Justru ini malah akan menaikkan passion untuk memutar otak bagaimana agar menjadi pemenangnya. Pemilihan strategi marketing dan inovasi produk tentu menjadi salah satu hal yang penting untuk digiatkan.

baca juga 1000.001 Ide Bisnis Dengan Modal Mulai 100 Ribu

Diatas merupakan 4 tanda atau indikator seseorang yang harus dimiliki oleh seorang yang hendak menggeluti bidang franchise. Jika Anda memiliki keempatnya, segera saja cari bisnis franchise yang paling sesuai dengan minat dan keahlian Anda. Saat ini sudah sangat banyak bisnis franchise yang bisa dipilih mulai dari yang modalnya kurang dari Rp 10Juta sampai yang ratusan juta.

Jadi, sudah siapkah untuk menjadi seorang franchisee?

Haruskah Anda Memfranchisekan Usaha Anda?

Jika Anda adalah pemilik bisnis UKM yang tumbuh cepat dan terukur, Anda mungkin berpikir bahwa langkah selanjutnya adalah mengubahnya menjadi waralaba.

Waralaba bisa menjadi cara yang bagus untuk mengembangkan bisnis Anda lebih jauh lagi, namun banyak pengusaha tidak siap menghadapi kenyataan tentang apa pergeseran ini.

Begitulah Anda memutuskan untuk menjadi seorang franchisor, bisnis Anda dan apa yang Anda lakukan sebagai wirausahawan individual dapat berubah selamanya.

Banyak wirausahawan tidak cocok untuk menjadi  franchisor karena franchisor memiliki kemampuan unik yaitu membangun perusahaan dan membawa visi menjadi kenyataan, bukan tentang mengelola operasi.

Sementara menjadi franchisor tidak tepat bagi setiap pemilik usaha kecil, mereka yang memilih jalan ini akan dihadapkan dengan banyak tantangan baru dan menyenangkan.

Jika Anda aedang berpikir tentang waralaba bisnis Anda, adapun langkah – langkah yang harus dilakukan sebelum Anda mengambil keputusan bisnis.

  1. Kerjakan pekerjaan rumah

Anda mungkin melakukan banyak penelitian mengenai target konsumen dan lokasi Anda sebelum Anda pada awalnya membuka bisnis Anda. Sementara penelitian dasar itu sudah selesai, Anda perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengenal dunia waralaba.

Perusahaan waralaba ini dibangun dan dioperasikan sepenuhnya berbeda dari kebanyakan bisnis. Sebelum membuat keputusan terhadap konsep waralaba, sangat penting untuk  memahami sepenuhnya model bisnis waralaba.

Banyak yang tidak menyadari komitmen dan usaha yang dibutuhkan untuk franchise perusahaan, selain biaya yang terkait untuk melakukannya dengan benar.

Menjalankan bisnis Anda saat ini adalah tidak sama dengan mengelola perusahaan waralaba. Jika Anda memiliki restoran, menjalankan operasi bisnis sehari – hari itu sangat berbeda daripada menjalankan operasi sehari – hari dari perusahaan yang mewaralabakan restoran.

  1. Lakukan penelitian mengenai biaya waralaba bisnis

Dari sudut pandang, banyak calon franchisor tidak siap untuk biaya dan usaha dalam membuka waralaba, terutama bila menyangkut skalabilitas.

Tanyakan pada diri Anda apakah kesepakatan vendor dan pemasok Anda saat ini akan berjalan dalam skala yang lebih besar, dan temukan dengan tepat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan uang ekstra yang harus Anda bayar agar suatu waralaba ini  dimulai.

  1. Bisakah model bisnis Anda direplikasi ?

Pertanyaan pertama yang perlu diajukan oleh franchisor potensial adalah apakah model bisnis Anda dapat direplikasi dengan mudah. Apakah operasi Anda itu sederhana dan cukup terukur bagi orang lain untuk dilakukan dengan baik di lokasi manapun?

Jika mereka memang begitu, ide baik bagi Anda untuk mulai mendokumentasikan proses sehari – hari sehingga mereka dapat diduplikasi oleh franchisee di masa depan. Hal ini memastikan adanya konsistensi dalam pelatihan karyawan, pemasaran, branding, dan aspek lain dari bisnis Anda saat usahanya  berkembang.

  1. Apakah Anda bersedia melepaskan kebebasan dalam berwirausaha ?

Waralaba (franchise) adalah salah satu model bisnis paling sukses di luar sana, namun hal ini memerlukan tingkat ketergantungan yang mungkin belum Anda hadapi sebagai pemilik UKM.

Ketika Anda memutuskan untuk waralaba, Anda harus mengembangkan hubungan yang kuat dengan para investor dan pemegang waralaba, dan kesuksesan Anda akan sangat bergantung pada kebutuhan mereka.

Franchiser (pemberi waralab) tidak pernah sukses tanpa  franchisee (pemegang waralaba). Anda terlibat dalam perjanjian lisensi di mana Anda bergantung satu sama lain.

Sebagai franchiser, Anda tetap memegang kendali atas upaya pencitraan merek, pengembangan produk, dan kebijakan perusahaan secara umum, namun Anda juga harus dapat menerima kenyataan bahwa pemegang waralaba memiliki kebebasan untuk menjalankan beberapa cabang usaha Anda.

Jika Anda bisa melakukan ini, Anda mungkin siap untuk mewaralabakan bisnis ini.

  1. Dapatkah Anda membuat sistem pendukung yang kuat ?

Untuk mengubah usaha bisnis menjadi  franchise, Anda sedang meembutuhkan banyak bantuan dari luar. Memiliki sistem pendukung yang kuat di tempat akan membantu Anda menavigasi beberapa proses yang rumit dan terkadang membingungkan untuk menjadi seorang pemilik waralaba.

Melakukan waralaba bisa lepas landas sangat cepat, jadi Anda membutuhkan tim eksekutif yang baik. Anda harus membawa beberapa orang penting saat Anda berevolusi untuk membantu dalam mendukung berbagai aspek operasi, seperti properti dan legal.

Sangat penting bagi Anda untuk memiliki pengacara waralaba yang baik dan memahami dokumen pengungkapan waralaba Anda.

Memahami aspek peraturan hukum waralaba yang sangat diatur dapat membantu Anda memberikan jawaban dan dukungan kepada pewaralaba Anda.

  1. Apakah bisnis kecil Anda cukup matang untuk sukses sebagai franchise ?

Jika Anda telah menjawab “ya” untuk semua pertanyaan di atas, yang terakhir dan mungkin yang paling penting bagi Anda untuk menjawab adalah apakah bisnis Anda tetap stabil, matang, dan cukup berkembang untuk franchise.

Pikirkan waktu yang Anda butuhkan untuk mengeluarkan bisnis Anda dari tanah.

Berapa lama Anda telah menghabiskan waktu untuk mengembangkan produk, menerapkan kampanye pemasaran ,  dan membangun hubungan dengan pelanggan ? Ketika Anda ingin mewaralabakan bisnis, Anda harus memproduksi hasil ini dengan lebih cepat.

Kecepatan ke pasar adalah segalanya. Jika Anda sedang menjadi seorang franchise, apakah Anda bisa berkembang lebih cepat ? Lihatlah apa yang Anda miliki dalam hal biaya, dan cari tahu bagaimana Anda akan memonetisasi pertumbuhan Anda ke depan.

Keempat pertanyaan ini adalah titik awal yang baik, namun masih banyak pertimbangan yang harus dilakukan saat Anda sedang memutuskan untuk melakukan bisnis waralaba.

Sebelum Anda bertemu dengan seorang pengacara untuk mulai memperluas bisnis, pastikan Anda telah melakukan penelitian dan memahami sepenuhnya apa langkah bisnis baru ini bagi

Tips Cara Raih BEP Bisnis Franchise Dengan Cepat

Perkembangan bisnis waralaba kian hari kian pesat. Selain terkenal dengan kepraktisannya, melihat biaya yang tergolong hemat juga menjadi alternatif terbaik bagi mereka yang memiliki modal pas-pasan. Namun sama halnya dengan membangun usaha sendiri, membangun bisnis waralaba juga perlu bekal yang mumpuni.

Salah satu kunci sukses dalam berwaralaba adalah kecerdasan membaca pasar. Keahlian ini penting mengingat setiap produk memiliki pangsa pasar yang berbeda. Jika hal ini telah tercukupi, Anda hanya tinggal menjalankan usaha hingga mencapai provit yang ditargetkan.

Nah, ketika akan menjalani bisnis waralaba, transparansi antara franchisor dengan mitra adalah hal yang sangat penting. Jika ada hambatan hingga informasi yang penting tidak tersampaikan dengan baik, maka bisa saja membawa imbas yang buruk pada perkembangan mitra.

Pentingnya BEP untuk dalam Waralaba

Sebagai seorang mitra atau franchisee, Anda diharuskan untuk memahami beragam istilah-istilah mulai dari BEP, jangka BO, jangka waktu balik modal, payback period, ROI, dll. Istilah ini tentu harus dipahami sebelum melangkah terjun ke lapangan.

Perhitungannyapun juga harus tepat untuk meminimalisir jika ada kerugian. Dan diantara beberapa istilah diatas, salah satu yang menjadi pertimbangan dalam berwaralaba adalah BEP nya.

Dikatakan oleh Utomo Njoto selaku senior Franchise Consultant dari FT Consulting bahwa BEP bukanlah jangka waktu balik modal. Ini berbeda, BEP atau dikenal dengan Break Event Point merupakan target pencapaian nilai penjualan sehingga bisa menutup segala biaya operasional untuk bisnis tersebut. Dengan kata lain, BEP disebut pula sebagai titik impas.

Guna mencapai target, BEP memang haruslah terlewati. Untuk itulah standar awal franchisee yakni pencapaian BEP. Tidak mudah memang karena disini Anda harus menganalisa terlebih dahulu alias tidak boleh asal terjun ke lapangan.

Kenapa? Karena hal ini akan berpengaruh kepada cepat lambatnya BEP diraih. Semakin cepat BEP diraih maka semakin cepat pula provit anda dapatkan.

Cara meraih BEP dengan Cepat

Take Over

Pengambil alihan usaha atau take over menjadi salah satu jalan untuk meraih BEP dengan cepat. Jadi intinya Anda tidak harus memulainya dari nol. Namun pastikan waralaba yang Anda pilih untuk diambil alih adalah waralaba yang sudah berjalan.

Nah,tantangan untuk pelaku take over ini adalah kemampuan untuk meyakinkan empunya waralaba agar bisnisnya mau diambil alih. Mengambil alih bisnis yang sudah berjalan jelas menghemat langkah untuk mencari pelanggan maupun menganalisa pasar. Ya, tak lain karena bisnis yang kita take over ini adalah yang sudah berjalan dengan baik.

Tapi, jika bisnis waralaba yang anda ambil alih merupakan bisnis yang masih baru atau belum berjalan, tentu hal ini lebih menantang dan pengaturannyapun juga berbeda.

Nah, ketika berniat untuk mengambil alih, yang dibutuhkan paling penting yakni modal. Katakan ini sebagai mahar untuk si empunya waralaba sebelumnya. Kadang jumlahnya lebih besar juga tergantung dari seberapa berjalannya bisnis tersebut di kawasan sekitarnya.

Pilih Lokasi yang Strategis

Jika disekitar Anda tidak ada belum diketemukan bisnis waralaba yang memiliki peluang keuntungan besar, maka Anda harus memeloporinya sendiri. Hal penting untuk memulainya yakni dengan menganalisa dimana lokasi yang paling tepat untuk jenis waralaba yang Anda miliki. Lokasi akan menentukan seberapa ramainya bisnis Anda dan tentu ini akan meningkatkan omzet sehingga BEP pun cepat diraih.

Mayoritas mitra waralaba akan memilih lokasi yang ramai pembeli seperti pusat perbelanjaan, kampus, atau kawasan perkantoran. Banyaknya orang juga menjadi salah satu indikator bahwa lokasi tersebut adalah lokasi yang baik untuk berbisnis.

Cek Kualitas dan Kuantitas

BEP akan lebih cepat diraih ketika Anda sebagai pemilik kemitraan waralaba menjaga kualitas dan kuantitas produknya. Misalnya bisnis kuliner, maka disini rasa dan tampilan sajian perlu dinomor satukan dan jangan sampai ada penurunan rasa.

Sesuaikan dan jadikan pusat sebagai standar paten sehingga kualitas bisa terjaga. Dan jika franchisor mewajibkan mitra untuk membeli bahan baku dari pusat, maka lakukanlah. Sedangkan untuk kuantitas sendiri erat hubungannya dengan stok bahan baku. Selalu lebihkan stok untuk menghindari keterlambatan yang akhirnya membuat konsumen kecewa.

Buatlah Perencanaan Biaya yang Efisien

Membuat perencanaan biaya sudah pasti akan berpengaruh terhadap keberlangsungan sebuah bisnis. Hal ini ditujukan agar omzet bisnis bisa dioptimalkan. Nah, beberapa pos biaya yang bisa dihemat antara lain sewa tempat, biaya air, listrik, dan juga gaji karyawan.

Melakukan penghematan jelas tidak mudah karena lambat laun ini akan berpengaruh terhadap kinerja bisnis. Namun, inilah tantangannya. Disini Anda diharuskan untuk memiliki kejelian ekstra tentang keuangan. Catatlah segala aliran dana dan tatalah dengan baik.

Dapatkan Hak Bisnis Waralaba

Ada beberapa waralaba yang membuat mitranya bisa memiliki hak utama waralaba. Tidak semua memang, namun sekarang sudah mulai bermunculan. Memiliki hak utama kemitraan disini berarti jika nantinya ada yang membuka waralaba yang sejenis, maka mereka harus dan wajib bekerjasama dengan Anda.

Nah, jika Anda bisa sampai tahap ini, dan banyak pewaralaba baru dikawasan sekitar Anda, maka BEP akan teraih dengan sangat cepat.

Sayangnya menjadi pemilik hak utama kemitraan bukanlah hal yang mudah. Biasanya pusat akan membandrol harga yang lumayan tinggi. Sehingga kebanyakan pemain dari hak utama waralaba ini adalah mereka yang notabene adalah pengusaha.

Diatas merupakan ulasan singkat terkait BEP dan bagaimana cara cepat meraihnya. Mengoptimalkan persiapan adalah hal yang penting karena nantinya ini akan membawa efek kedepannya.

baca juga Legenda 80 Brand Indonesia Yang Bertahan Puluhan Tahun

Lokasi Strategis Untuk Bisnis Franchise Terbaru

Lokasi lokasi lokasi. Pemilihan lokasi yang strategis dalam usaha dengan sistem franchise hukumnya adalah wajib. Ya hal tersebut menjadi kewajiban si empunya usaha. Atau jika investor yang akan mem-franchise usaha anda menyodorkan lokasi usaha, anda harus memastikan lokasi tersebut sesuai dengan faktor-faktor lokasi yang anda tentukan.

Ya, dalam industri retail, terdapat dua kunci utama untuk menuju pintu kesuksesan, yaitu faktor lokasi dan inventory. Dari 2 faktor ini, faktor lokasi memegang peranan kunci dalam menentukan kesuksesan usaha atau retail atau outlet keberadaan usaha kita. Seperti kata Jonesand Simmons pada tahun 1993, Three important faktors determine a retailer’s success : location and location and location. Begitu pentingnya hingga disebut tiga kali.

Lokasi strategis ini sangat penting untuk pengusaha yang memanajemen usahanya dalam jaringan franchise. Karena sebagai pengusaha kita harus menganalisa lokasi mana yang cocok untuk dijadikan lokasi franchise kita. Jarak antar outlet seharusnya tidak terlampau jauh dan juga tidak terlampau dekat dengan pangsa pasar yang kita bidik.

Misal untuk franchise bisnis minuman es vanila dengan sensasi soda. Dalam bisnis minuman es tersebut tentu dalam satu kota kita menyediakan puluhan lokasi. Nah, bila hal tersebut memang kita rencanakan demikian, maka kita perlu menganalisa lokasi-lokasi mana saja yang cocok untuk bisnis kita. Tujuannya agar kita mampu menjalankan usaha kita dengan sukses dan menguntungkan tetntunya. Lalu kenapa kita harus melakukan analisa lokasi – lokasi outlet usaha kita?

Pentingnya Analisa Lokasi Usaha

Sudah tentu kita harus melakukan analisa lokasi-lokasi outlet usaha kita. Tujuannya agar kita dapat mengatur pergerakan konsumen yang akan menjadi pelanggan kita. Kita harus mampu membidik lokasi-lokasi mana yang memang tepat untuk dijadikan area usaha minuman es, misalnya.

Jika kita mengacu pada Peraturan Presiden No.12 Tahun 2007 kita akan mendapatkan informasi tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, toko modern dan pusat perbelanjaan tetapi tidak detail hingga outlet kecil. Maka sebagai usaha dalam level usaha kecil, menengah maupun mikro harus mampu mencari lokasi-lokasi yang strategis untuk kelangsungan usaha kita.

Berikut ini beberapa alasan pentingnya kita menganalisa lokasi usaha berserta implikasinya.

Karakteristik Usaha

Setiap usaha memiliki karakternya masing-masing. Karakteristik usaha ini lebih kearah ‘jiwa’ dari usaha kita. Sehingga karakteristik usaha ini yang harus kita jadikan pegangan dalam memasarkan bisnis kita. Dengan begitu, menganalisa lokasi bisnis kita sangat penting agar karakteristik dari bisnis kita bisa kita standarkan dengan lokasi yang akan kita cari. Selain itu, kita harus menjadikan ciri khas usah kita ini menjadi branding yang akan menguntungkan terhadap outlet pada lokasi-lokasi tertentu. Dalam artian, dimanapun lokasi usaha kita didirikan karakteristik ini akan mempu memberikan definisi pada pelanggan, “Oh ini seperti yang di jalan mawar itu ya kak”, sehingga dapat membantu membranding usaha tersebut.

Get Our Customer

Ini hal terpenting kedua yang menjadi alasan kenapa kita harus mencari lokasi yang pas dengan usaha kita. Pangsa pasar. Usaha kita tak ada artinya tanpa pelanggan kita kan? Nah service pada pelanggan kita salah satunya adalah menyediakan tempat yang lebih dekat dengan mereka yang menjadi konsumen kita. Kita harus bisa memastikan mereka bisa dengan nyaman mengunjungi lokasi kita dan jaraknya tidak terlampau jauh dari rumah mereka, kantor mereka atau sekolah mereka. Tergantung dari siapa yang kita jadikan target pasar kita.

Mengontrol Persaingan

Kita tentu sadar bahwa dalam berbisnis kita selalu memiliki rival. Tetapi kita juga harus ingat kita harus bersaing secara sehat. Nah hal ini juga menjadi alasan kita kenapa kita harus memilih lokasi yang sesuai dengan usaha kita. Dengan mengisi space-space lokasi tertentu kita juga ikut mengontrol persaingan bisnis yang setiap saat dapat mengancam kelangsungan bisnis kita. Kita harus mampu menciptakan iklim yang kompetitif dengan pesaing bisnis kita.

Meraup Keuntungan

Bukan hal yang munafik jika dalam berbisnis kita ingin selalu untung. Minimal tidak rugi. Dengan prinsip tersebut, kestrategisan lokasi kita menjadi sangat penting manfaatnya. Jika kita tidak menimbang-nimbang lokasi mana yang strategis untuk bisnis kita maka bisnis kita bisa merugi. Mungkin tidak untuk hari-hari pertama, tapi di minggu-minggu kedua ketiga bisa jadi konsumen akan memudar karena lokasi yang kita tempati ternyata jauh dari konsumen yang kita jadikan target pasar kita.

Langkah-Langkah Analisis Lokasi

Lokasi Strategis Untuk Bisnis Franchise Terbaru  , Bagaimana langkah dalam menganalisa suatu lokasi? Berikut kami berikan beberapa langkah untuk menganalisa lokasi-lokasi outlet franchise anda.

Tentukan Pangsa Pasar

Ini hukumnya wajib. Setiap pengusaha wajib tahu marjin konsumennya siapa saja. Dengan begitu analisa lokasi akan lebih mudah disesuaikan dengan karakteristik tempat dimana konsumen yang menjadi bidikan anda tersebut berada.
List Faktor-Faktor Lokasi yang akan cari
Faktor lokasi lebih ditekankan pada apa alasan kita dalam mempertimbangkan suatu lokasi bagus atau strategis untuk lokasi outlet kita. Selain pangsa pasar tentunya. Maka kita harus mampu menimbang-nimbang faktor apa saja yang kita perhitungkan. Misal bila outlet kita pasarnya adalah orang yang memiliki mobil, maka kita harus pastikan lokasi kita memiliki tempat parkir yang memadai. Atau jika usaha anda bergantung pada budaya tertentu, misal anda berjualan makanan khas orang cina, bisa jadi anda harus mengambil kawasan-kawasan daerah pecinan. Dan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi usaha anda lainnya.

Cari Lokasi

Cari lokasi. Ini yang terpenting. Kita sebagai pengusaha harus mencari lokasi-lokasi yang strategis untuk usaha kita. Cocok dengan faktor-faktor lokasi yang kita inginkan. Dan juga memiliki iklim lokasi yang baik. Dan yang paling penting mampu memenuhi kebutuhan pangsa pasar kita.

Survei Lokasi

Survei lokasi sangat penting. Mengingat tempat atau lokasi tersebut nantinya akan menjadi lapak usaha kita. Kita harus memastikan tempatnya nyaman untuk dijadikan lokasi usaha. Dan pastinya strategis. Strategis dalam artian radar konsumen target anda berada pada wilayah tersebut.

Deal-ing Lokasi

Setelah melewati langkah-langkah tersebut saatnya kita menyepakati lokasi yang akan kita jadikan lokasi usaha. Misal bila lokasi yang anda pilih adalah kantin sekolah, anda harus mulai berbicara pada pihak manajemen sekolah, bagaimana cara masuk ke kantin, bagaimana mekanisme pembayaran, dan lain-lain. Lalu misal lokasi yang anda pilih adalah di foodcourt mall, ada harus berurusan dengan pihak manajemen mall untuk pemasukkan tenant baru. Dan proses-proses tersebut harus anda selesaikan sebelum anda menawarkan pada investor yang akan mem-franchise usaha kita.

Nah begitulah langkah langkah mencari Lokasi Strategis Untuk Bisnis Franchise Terbaru  kita yang akan kita franchisekan. Bila anda berkeinginan mengembangkan usaha anda dengan sistem franchise, anda harus melai mencari cari lokasi yang pas sekarang juga.

Bisnis Waralabamu Sedang banyak Saingan? Praktekkan Kiat ini Agar bisa Tetap Eksis!

Dari hari ke hari bisnis waralaba semakin ramai. Tak heran, bisnis sistem waralaba memang diakui sebagai salah satu alternatif pengembangan bisnis yang mudah, cepat dan murah, apalagi kala kondisi pasar saat ini yang kian kompetitif.

Salah satu contoh bagaimana berhasilnya sistem franchise atau waralaba ini bisa dilihat dari menjamurnya gerai-gerai Mc Donald di Indonesia. Ramainya gerai tersebut mampu memberikan bukti bahwa bisnis franchise mampu menjadi pesaing berat bisnis konvensional.

Awalnya ketika menjalankan bisnis waralaba pastinya mudah. Namun masalah datang ketika sebuah brand atau produk waralaba nampak berhasil dipasaran, beberapa waktu kemudian pasti akan muncul brand yang sama dengan produk yang hampir mirip.

Jika dilihat, secara tak langsung hal ini akan menyulut perang dalam pasar. Perebutan target konsumen juga tak terelakkan. Dan hasilnya, beberapa pemain yang tergolong newbie pun akhirnya harus rela tumbang.

Bermain bisnis waralaba bukanlah hal yang mudah. Jika Anda tidak benar-benar siap dengan manajemen professional, strategi pemasaran anda akan sulit berkembang, meskipun Anda disokong dengan modal yang mumpuni.

Lantas, bagaimana cara bersaing yang sehat dengan sesama waralaba?

Jahja B. Soenarjo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum CEO Businness Forum Indonesia turut angkat bicara terkait permasalahan ini. Beliau membagikan tiga kiat khusus yang bisa dipraktekkan agar bisnis waralaba yang Anda miliki bisa tetep eksis meski banyak saingan.

Be Different and Unique

Di tahun 1980 hingga 1990 an kaos C-59 menjadi kaos yang laris seperti larisnya jajanan Taiwan di masa kini. Nah, saking larisnya, banyak orang kemudian meniru-niru produk tersebut. Bahkan ada pula yang hingga memanfaatkan bagian dari nama brand tersebut seperti meletakakan angka “59” atau simbol huruf “C” sebagai nama produk mereka masing-masing.

Kenapa hal ini terjadi?

Ide adalah suatu hal yang sulit. Hal ini jelas tidak dipungkiri. Ketika ada suatu ide yang diaplikasikan dan itu berhasil, banyak pula orang yang melirik ide usaha tersebut hingga beramai-ramai mengekornya.

Nah, sebagai empunya label yang tadinya diekor juga tidak boleh tinggal diam. Merek bolehlah mirip, tapi menjadi berbeda dan unik harus selalu diperhatikan dan dijaga. Differensiasinya haruslah cukup kuat agar tidak tergeser oleh merek-merek baru yang mana memiliki label yang sama. Selain itu kecepatan inovasi juga penting agar tidak kalah dari para pesaing.

Masalah akan nampak jika produk yang Anda miliki tidak berbeda bahkan tidak unik. Jika hal ini terjadi, mau tak mau Anda harus membandrolnya dengan harga murah. Tapi ini berbeda jika produk yang Anda miliki memiliki differensiasi yang bagus dan kuat. Apa bedanya? Dalam posisi ini berarti Anda memiliki kesempatan besar untuk mencuri pasar.

Dalam kasus kali ini, bapak Jahja mengambil contoh brand BreadTalk. Sebagaimana kita ketahui, setelah kemunculan BreadTalk, ramai-ramai muncul beragam merek produk dengan label Bread yakni BreadLegend, BreadCorner, dan lain sebagainya. Tapi agaknya BreadTalk memiliki differensiasi yang cukup kuat sehingga tidak segera tergerus pasar.

Tentu tak mudah mengaplikasikannya. Berbeda dan unik adalah sesuatu hal yang sulit dicapai tanpa kombinasi dari kreatif dan inovatif.

baca juga 10 Franchise Terbaik Dunia Vs 6 Franchise Lokal Prestasi International

Maksimalkan Emotional Value

Value tak selalu tentang uang. Tak juga melulu tentang nilai fungsional atau harga yang dibanderol pada produk waralaba Anda. Tapi value juga terkait dengan sesuatu yang lebih tinggi dari sekedar harga yakni emosional.

Nilai fungsional sebuah produk bisa dilihat dari kualitasnya. Semakin bagus kualitasnya, maka harganya juga berbanding lurus. Namun emosional sedikit berbeda dengan ini. Nilai emosional lebih menekankan kepada perasaan ‘nyaman’ dan ‘aman’ yang dihadirkan pemilik kepada pelanggannya.

Misalkan saja Anda mendatangi sebuah gerai makanan Jepang dimana salah satu gerai tersebut memiliki konsep khas Jepang mulai dari desain, musik hingga seragam karyawan. Rasakan bedanya dibanding Anda datang ke gerai makanan Jepang namun suasana yang dihadirkan layaknya konsep resto pada umumnya.

Ketika nilai emosional berhasil Anda dapatkan dari para pengunjung, secara otomatis mereka akan menjadi langganan Anda. Semakin nyaman seseorang dengan pelayanan yang Anda berikan, semakin enggan pula beralih.

Kita tentu tak asing dengan banyaknya orang yang rela datang jauh-jauh, bahkan dalam keadaan cuaca yang tak menentu hanya demi merasakan rasa nyaman yang telah diciptakan si empunya waralaba.

Jadi, agar tidak kalah saing dari waralaba sejenis, maksimalkan aspek emosional. Inovasi tak hanya berlaku pada barang, namun juga kepada sikap, dan ini bisa jadi semacam experiental marketing yang apik.

Selalu Terdepan

“Selalu terdepan”. Anda pasti sering mendengar jargon ini dikumandangkan oleh sebuah merek otomotif. Tapi, jargon ini tidak hanya berfungsi  untuk Anda yang suka balap. Jargon ini memiliki arti positif untuk Anda yang kini tengah memiliki banyak saingan usaha dan sedang berfikir keras bagaimana cara agar tidak kalah dari mereka.

Dalam dunia usaha, apapun posisinya jadilah yang terdepan. Bisa saja para pengikuti atau kita sebut dengan follower, akan mengikuti bisnis waralaba yang sejenis dengan milik Anda. Tak lain karena bisnis Anda sudah terbukti keberhasilannya.

Nah, ketika mulai menjamur bisnis waralaba dengan miliki Anda, maka Anda juga harus jeli. Berikanlah selalu inovasi. Kejutan-kejutan yang baru akan menjaga pelanggan tidak lekas bosan. Memang melakukan inovasi-inovasi merupakan hal yang terbilang sangat sulit, tapi ini adalah kiat yang sangat tepat agar Anda bisa tetap menjadi yang terdepan.

Singkat cerita, meskipun menjalin kemitraan bisnis waralaba lebih mudah dari membangun bisnis sendiri, namun untuk tetap bertahan Anda juga harus selalu berlaku kreatif dan inovatif. Melahirkan kreasi-kreasi yang unik dan berbeda akan jauh lebih bertahan lama, ketimbang hanya sekedar mem-follow saja.

Industry Bisnis Waralaba yang Menghasilkan Banyak Uang

Banyak orang ingin menjadi pengusaha sukses namun tak tahu produk apa saja yang akan laku keras di pasaran. Agar calon pengusaha bisa menjadi sukses dengan bisnisnya, perlu beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain ialah melakukan survei lapangan kebutuhan apa yang akan selalu dicari oleh masyarakat.

Selain survei minat konsumen, survei juga kondisi pasar, seperti apakah sebaiknya mengemas produk-produk yang digandrungi masyarakat ini, karena Anda perlu mengetahui bahwa dibutuhkan inovasi agar produk yang Anda jual dilirik oleh konsumen.

Bagaimanapun sebetulnya tidak ada yang baru dalam bisnis, ide selalu sama di antara pengusaha satu dengan yang lainnya, namun konsep dalam mengeksekusinya inilah yang akan menimbulkan hasil akhir yang berbeda.

Berikut ini ada dua macam bisnis waralaba yang berdasarkan survei lapangan menghasilkan banyak uang. Setelah membaca ini, Anda mungkin terinspirasi untuk mengembangkan bisnis yang sama.

Waralaba Minuman dan Makanan

  1. Waralaba minuman

Seperti yang sudah diketahui bahwa minuman merupkaan kebutuhan pokok manusia, sehingga akan selalu dibutuhkan oleh siapa saja, kapan saja, di mana saja. Untuk itu, bisnis ini akan memberikan harapan bagus pada rencana kewirausahaan Anda.

Berikut varian bisnis minuman untuk Anda coba.

  • Inovasi Susu

Anda bisa menyajikan berbagai macam minuman dengan berbahan dasar susu. Bahan dasar ini kemudian dikembangkan menjadi berbagai varian rasa. Anda bisa menambahkan varian rasa cokelat, buah, teh, kopi, atau rempah-rempah lain seperti jahe.

  • Es Krim

Es krim memiliki banyak peminat, dari anak-anak sampai orang dewasa pasti menyukai es krim. Oleh karenanya, es krim bisa menjadi peluang bisnis yang memberikan peluang usaha yang sangat potensial untuk Anda.

Berbisnis es krim bisa membuat Anda berinovasi dengan berbagai macam rasa dan juga berbagai macam bentuk. Dari segi rasa, Anda bsia menggabungkan antara buah, susu, teh, jahe, kopi, bahkan juga sayuran. Bisa juga dengan yogurt. Terkait dengan bentuknya, Anda bisa menawarkan bentuk cup, stik, gulung, roll, dan lain sebagainya.

Di karenakan peminat es krim bisa berasal dari semua kalangan dan semua usia, es krim bisa berada di mana saja. Anda bisa membuka gerai di dekat kampus, dekat sekolah, dekat mall, di dalam mall, atau di sekitar hotel, bisa juga dengan menjadi mitra hotel dan restoran tertentu.

Kesempatan membangun bisnis es krim sangat luas, Anda hanya harus mencobanya.

  • Jus

Seperti halnya es krim, jus juga memiliki banyak peminat. Minuman segar yang satu ini dinikmati oleh semua orang, tidak hanya orang dewasa, tetapi anak-anak pun doyan dengan minuman ini.

Anda bisa menyajikan jus dalam berbagai varian rasa. Tidak hanya sekedar sajian satu jenis buah saja, tetapi Anda juga bisa membuat jus mix, misalnya wortel di mix dengan orange, atau semangka dengan strawberry, bisa juga orange dengan mangga, dan lain sebagainya.

Bisa juga tidak hanya sekedar buah dengan buah, tapi bisa dicampur dengan susu, yogurt, atau jelly. Semakin banyak varian, akan semakin menarik jualan Anda. dengan demikian, varian menu tersebut bisa menarik lebih banyak orang untuk menyukai dan membeli produk Anda.

Bisnis ini juga tidak menghabiskan banyak modal, sebaliknya malah bisa memberi keuntungan yang besar.

  1. Waralaba Makanan

Seperti yang sudah disinggung, makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia, sehingga Anda bisa melakukan berbagai macam inovasi untuk memulai bisnis ini. sebagai contoh, berikut ini merupakan usaha yang ramai di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

  • Bakso

Bakso ada di mana saja, Anda bisa mendirikannya di dalam mall maupun di luar mall. Seperti yang Anda lihat, di Indonesia, beraneka macam penjual bakso tersebar di hampir setiap sudut kota. Dalam satu wilayah saja misalnya, aka nada ratusan penjual bakso. Ini berarti, makanan bakso merupakan favorit semua orang, di mana pun mereka tetap akan menyukai bakso. Jadi, melihat peminat bakso sangat beragam, tidak memandang usia maupun latar belakang, maka bisnis menjual bakso bisa menjadi peluang usaha yang menggembirakan untuk Anda di kemudian hari.

  • Pizza

Anda bisa berjuang menjadi salah satu pembuka cabang bisnis pizza hut, atau Anda membuka sendiri usaha pizza dari menu yang Anda kuasai. Seperti yang Anda ketahui, peminat makanan barat ini tidak sedikit loh! Terutama di kota besar, peminat makanan ini berasal dari berbagai kalangan.

Anda bisa berinovasi dengan bentuk dan juga rasa ketika berbisnis pizza. Misalnya, dengan pizza yang disajikan dengan konsep pyramid, sehingga bentuk-bentuk pizza ini menjadi daya tarik tersendiri untuk berbagai macam kalangan.

Banyak varian rasa yang disuguhkan kepada pelanggan akan membuat mereka semakin tertarik untuk mencicipi pizza buatan dari toko Anda. Cita rasa pizza yang diinginkan oleh banyak orang antara lain pizza rasa ayam panggang, ayam jamur, burger & paperoni dan sapi lada hitam.

Anda masih bisa berinovasi dengan berbagai macam cita rasa lainya, misalnya vegetarian, sapi panggang, keju, dan lain sebagainya.

  • Cemilan

Cemilan adalah salah satu hal yang dibutuhkan oleh semua orang di dunia ini. cemilan merupakan kebutuhan penting untuk menemani orang-orang nonton film, piknik, duduk santai, ngobrol, dan lain-lain. oleh karenanya, menilik pada kebutuhan cemilan yang sangat beragam inilah, Anda bisa membuka usaha cemilan untuk keluarga, mahasiswa, karyawan kantor, siswa, bahkan anak-anak yang masih balita juga akan menyukai cemilan.

Sediakan berbagai cita rasa cemilan di toko Anda. dengan adanya varian rasa dan jenis cemilan, setiap orang akan memiliki berbagai macam kesempatan untuk memilih. Dengan adanya banyak pilihan, mereka juga tidak akan segan untuk kembali, karena yakin bahwa mereka bisa menemukan cemilan favoritnya di toko Anda.

  • Gorengan

Anda bisa mencontoh kesuksesan Tahu gila, waralaba yang didirikan tahun 2013 silam telah memperoleh penghargaan trend Top Franchise Terdasyat 2014 dan Trend Setter dalam bisnis franchise makanan.

Tahu gila menyajikan 13 varian rasa berbeda yang ditawarkan oleh franchise Tahu Gila dan dapat dipastikan berbeda dengan jenis waralaba tahu lainnya.

Jadi, Anda bisa melakukan hal yang sama, dengan cara membuka bisnis gorengan di sekitar Anda.

  • Kentang goreng

Salah satu menu yang digandrungi oleh banyak orang ialah kentang goreng yang dikemas dengan berbagai macam toping seperti toping saus pasta yang variatif, misalnya keju, nori, bolognese, daging asap, dan bawang putih.

Waralaba Jasa

Ada juga pihak tertentu yang membuka frenchise berupa jasa, di mana Anda menjadi distributor produk jasa tertentu dengan modal internet. Di samping itu, banyak pula calon pengusaha yang mendapatkan ide untuk membangun usaha jasa.

Setelah melihat peluang yang bagus, mungkin Anda juga akan tertarik untuk menjalankan bisnis seperti berikut ini?

  • Jasa pengiriman barang

Anda bisa membuka jasa pengiriman barang baik dalam maupun luar kota. Banyak orang membutuhkan jasa kurir untuk mengirimkan barang mereka ke klien, teman, atau ke pelanggan toko online mereka.

Di saat kesibukan ekonomi makin tinggi, banyak orang tidak dapat melakukan beberapa hal seorang diri, seperti mengirim barang, sehingga mereka membutuhkan bantuan orang lain, agar barang tersebut juga bisa sampai ke lokasi di hari yang sama.

Anda bisa mencontoh sistem JNE yang merupakan bagian dari perusahan ekspedisi batang international yaitu PT. Citra Van Titipan Kilat (Tiki). Seperti yang sudah Anda ketahui, kini JNE sudah memiliki ratusan agen resmi. Kalau Anda tidak bisa membuka sistem sendiri, Anda bisa join dengan perusahaan ini untuk bisa menjadi sukses dalam berbisnis.

Join dengan perusahaan besar bukan hal buruk untuk menjajal membuka peluang yang baik demi masa depan. Terlebih jika Anda bisa menjadi agen yang memiliki tempat strategis.

  • Jasa penitipan kendaraan

Jika lokasi tempat tinggal Anda strategis dengan statiun, terminal, hotel, mall, atau destinasi wisata tertentu, Anda bisa mengusahakan jasa penitipan kendaraan. Bagaimanapun warga yang berwisata ke tempat tertentu membutuhkan tempat penitipan kendaraan agar ketika ditinggal, kendaraan beserta isinya berada dalam keadaan yang aman.

  • Jasa Perawatan Kendaraan

Jasa penitipan kendaraan mengingatkan pada jasa perawatan kendaraan. Jasa seperti ini berhubungan erat dengan perbengkelan, jadi jika Anda memiliki keterampilan dengan dunia perbengkelan, kenapa tidak jika Anda buka usaha cuci kendaraan dan perawatan kendaraan sekaligus?

Dewasa ini, hampir semua orang membutuhkan kendaraan, sehingga bukan hal yang mustahil bila Anda membuka jasa perawatan dan cuci kendaraan, karena semua orang pasti juga ingin agar kendaraannya selalu dalam kondisi prima.

  • Laundry Center

Hidup di kota besar, akan membuat Anda yakin bahwa jasa laundry sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang sibuk. Orang-orang yang tidak sempat mencuci sendiri akan membuthkan jasa laundry untuk membereskan cuciannya. Oleh karenanya, kenapa tidak jiak Anda membuka jasa laundry ini? bayangkan saja, jika Anda tinggal di tengah-tengah kota di mana penduduknya tak sempat mencuci baju tapi Anda memiliki waktu khusus untuk itu? mereka pasti akan berbondong-bondong untuk memanfaatkan jasa Anda.

baca juga  Perjalanan Brand Brand Nasional Dan Internasional Di Tahun 2018

Demikian, informasi menganai dua macam bisnis yang bisa memberikan keuntungan besar untuk Anda. dari segi varian, tentu saja dua macam bisnis tersebut di atas ada banyak sekali. Anda bisa memilih salah satunya, yang cocok dan sesuai dengan modal yang Anda miliki!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top