PT ANTAM, Memproduksi Logam Mulia Terbaik untuk Indonesia
Keberadaan emas antam di sebuah etalase toko emas tidak terlepas dari peranan industri yang memproduksinya. Sebatang emas antam mengalami perjalanan panjang dari mulai penambangan sampai proses distribusinya.
Dari yang masih berwujud material murni, emas kemudian diolah menjadi cairan berwarna emas yang kemudian mengalami perjalanan lagi hingga menjadi emas batangan dan dicap dengan cap perusahaan yang sudah diakui secara sah oleh pemerintah.
Selanjutnya, dilakukan pengemasan dan didistribusikan ke ribuan outlet, toko, dan galeri emas di seluruh negeri hingga dunia. Emas antam kemudian sampai pada pecintanya.
Peranan PT ANTAM pada proses produksi Emas di Indonesia
Dibalik distribusi emas antam, adalah sebuah perusahaan milik negara bernama PT Aneka Tambang Tbk. Perusahaan ini sering disingkat dengan sebutan PT Antam yang merupakan perusahaan tambang di Indonesia.
Berdiri sejak tahun 1968, PT Antam melakukan kegiatan berupa eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral menjadi logam-logam mulia yang bernilai ekonomi tinggi. Perusahaan yang 65 persen sahamnya dimiliki pemerintah Indonesia ini mengolah dan menjual mineral hasil tambang menjadi benda bernilai ekonomi.
Kegiatan produksinya didistribusikan mengelilingi Eropa dan Asia. Di berbagai negara sudah banyak konsumen yang loyal hanya pada hasil produksi PT Antam.
Komoditas Utama PT ANTAM
Komoditas utama PT Antam ialah bijih nikel dengan kadar tinggi (saprolit), bijih nikel berkadar rendah (limonit), feronikel, emas, perak dan bauksit. Layanan utama Antam ialah melakukan pengelolaan dan pemurnian logam mulia menjadi benda yang lebih bernilai ekonomis.
Perkembangan produksi PT Antam sudah dimulai dari sejak tahun 1936, tahun di mana PT Antam didirikan. PT Antam waktu itu melakukan penambangan emas di Cikotok, kabupaten Lebak, Banten.
Pada tahun 1936, perusahaan yang bergerak untuk mengeksplorasi emas di Cikotok ini masih dikuasi oleh Belanda. Bisa dibilang, perusahaan ini merupakan warisan perusahaan yang diperoleh Indonesia setelah merdeka.
PT ANTAM membeli saham Freeport
Perusahaan yang didirikan Belanda tahun 1936 ini remsi menjadi perusahaan negara pada 1960 setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) Direktur Umum dan CSR PT Aneka Tambang I Made Surata mempertimbangkan bahwa pertambangan emas menjadi bagian dari sejarah perekonomian di Indonesia. Setelah berpindah tangan secara resmi ke RI, PT Aneka Tambang Tbk melaksanakan proses pengakhiran tambang Cikotok.
Meskipun demikian, usaha ekplorasi mineral bumi tersebut tidak berhenti karena PT Antam menjadi salah satu sumber penghasilan untuk Indonesia. Sampai kemudian, PT Antam dan PT Inalum bekerjasama dan mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk membeli saham PT Freeport Indonesia.
Kedua perusahaan tersebut, berhasil membeli saham Freeport Indonesia sebesar 1,7 miliar dollar AS. Kepemilikan saham ini membuat Indonesia memiliki kendali lebih atas kebijakan internal yang terjadi dalam proses produksi Freeport.
Kelahiran PT Antam sebagai BUMN
Peresmian PT Antam menjadi sebuah BUMN pertambangan ditetapkan berdasarkan PP No. 22 Th. 1968 tentang Pembentukan PN Aneka Tambang pada tanggal 5 Juli 1968. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PN Aneka Tambang dibentuk sebagai merger dari beberapa perusahaan tambang milik negara serta proyek-proyek eksplorasi di bidang mineral selain batubara dan timah, yakni BPU Pertambun, PN Perbaki, PN Tambang Mas Tjikotok, PN Logam Mulia, PT Nikel Indonesia dan berbagai proyek pertambangan yang dilakukan oleh Departemen Pertambangan yang pelaksanaan selanjutnya dilimpahkan berdasarkan SK Presidium Kabinet Dwikora tahun 1966 kepada PN Aneka Tambang.
Dinamika industri pertambangan di Indonesia terus berubah, sebagai akibatnya dikeluarkanlah PP No. 22 Th. 1968 pada tanggal 5 Juli 1968 yang membentuk PN Aneka Tambang, sebagai merger dari berbagai perusahaan pertambangan milik Negara RI. Kemudian muncul juga PP No. 26 Th. 1974 tanggal 14 Juni 1974 yang mengalihkan bentuk Aneka Tambang dari PN atau Perusahaan Negara menjadi PT atau Perseroan Terbatas.
Kontribusi PT Antam untuk Perekonomian Indonesia
Selama ini kita mengetahui PT Antam adalah bagian dari perusahaan milik negara yang sahamnnya sebagian besar dimiliki oleh Indonesia. Hal itu berarti, pendapatan yang masuk ke PT Antam sebagian besar menjadi milik Indonesia.
Sejauh ini, PT Antam telah berkontribusi sangat besar untuk perekonomian Indonesia. Tercatat, sepanjang 2017, perolehan hasil penjualan PT Antam mencapai Rp12,55 triliun.
Komoditas yang berperan besar dalam perolehan ini selain silver dan perak, tentu saja emas menjadi komponen terbesar perolehan penghasilan yang fantastis tersebut. Kontribusi emas pada pendapatan negara sebesar Rp7,37 triliun dari total penjualan bersih Full Year 2017 (FY17).
Penjualan unaudited Antam tercatat sebesar Rp5,59 triliun, naik sebesar 110 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya Rp2,66 triliun. Perolehannya mungkin akan lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Volume Produksi Emas Antam
Situs Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut PT Antam menghasilkan volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung total sebesar 1.967 kg (63.240 oz). Sedangkan itu volume penjualan emas Antam di FY17 tercatat sebesar 13.202 kg (424.454 oz), tumbuh sebesar 29 persen dibandingkan volume penjualan periode FY16 sebesar 10.227 kg (328.806 oz).
Catatan produksi kuartal IV-2017 emas Antam mencapai 495 kg (15.914 oz) dengan volume penjualan mencapai 6.236 kg (200.492 oz) senilai Rp3,53 triliun. Sedangkan Penjualan feronikel pada FY17 memberikan kontribusi sebesar Rp3,17 triliun atau 25% dari total penjualan bersih FY17.
Nilai penjualan feronikel pada 12M17 naik sebesar 14% dibandingkan nilai penjualan feronikel tahun 2016 sebesar Rp2,78 triliun. Nilai penjualan bersihnya tercatat sebesar Rp1,43 triliun atau naik sebesar 11% dibandingkan penjualan bersih periode kuartal IV-2016 yang mencapai Rp1,29 triliun.
Rekor Penjualan dan Volume tertinggi PT Antam
PT Antam memperoleh angka penjualan dan volume tertinggi di FY17. Volume produksi feronikel pada FY17 tercatat sebesar 21.762 TNi, naik 7% dibandingkan capaiaan produksi FY16 sebesar 20.293 TNi.
Pada periode FY17, ANTAM membukukan penjualan feronikel sebesar 21.813 TNi atau naik sebesar 4% dibandingkan periode FY16 yang mencapai 20.888 TNi. Volume produksi feronikel pada periode kuartal IV-2017 tercatat sebesar 5.949 TNi, lebih stabil dibandingkan dengan kuartal IV-2016 sebesar 5.900 TNi.
Penjualan feronikel pada kuartal IV-2017 tercatat sebesar 8.997 TNi, naik sebesar 2% dibandingkan periode kuartal IV-2016 sebesar 8.793 TNi. Hasil penjualan dan volume produksi ini akan terus berubah, dinamika perubahan tersebut seiring dengan situasi politik dan ekonomi negara dan juga internasional.
Anak Perusahaan PT Antam
PT Indonesia Coal Resources (Indonesia)
PT Cibaliung Sumberdaya (Indonesia)
PT Gag Nikel (Indonesia)
Asia Pacific Nickel Pty., Ltd. (Australia)
PT Antam Resourcindo (Indonesia)
PT Borneo Edo International (Indonesia)
PT Mega Citra Utama (Indonesia)
PT Indonesia Chemical Alumina (Indonesia)
PT Antam Jindal Stainless Indonesia (Indonesia)
PT Indonesia Chemical Alumina (Indonesia)
SUMBER:
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Bersama Negara Perkuat Infrastruktur Bangsa
Dalam setiap pembangunan, kontraktor pasti membutuhkan pasokan bahan-bahan konstruksi yang memiliki kualitas terpercaya. Kontruksi yang tidak memanfaatkan bahan-bahan kuat hanya akan menyia-nyiakan modal pembangunan saja, karenanya kontraktor yang bertanggung jawab akan memilih perusahaan penyedia bahan kontruksi atau infrastruktur yang terjamin kualitasnya.
Di Indonesia, banyak sekali perusahana yang bergerak di bidang penyedia jasa produk kontruksi bangunan. Masing-masing perusahaan akan menawarkan kelebihannya dan akan membanderol harga murah untuk setiap bahan bangunan yang ditawarkan.
Bagi Anda yang sedang mencari kemitraan untuk membangun infrastruktur, disarankan untuk bekerjasama dengan perusahaan yang terpercaya sejak puluhan tahun. Perusahaan yang berdiri dalam jangka waktu lama, sudah pasti memiliki kualitas manajemen yang baik dan sesuai dengan komitmennya untuk menyediakan bahan-bahan berkualitas, sehingga pelanggan setia pun tidak pernah meninggalkannya.
Krakatau Steel Jawaban untuk Semua Masalah Kontruksi
Krakatau Steel merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang bergerak di bidang produksi dan perdagangan besi dan baja bangunan. Oleh karenanya, bemitra dengan Krakatau Steel akan membuat masalah kontruksi Anda segera teratasi, apalagi wilayah marketing Krakatau Steel sudah meramba dunia internasional dengan produk-produknya yang berkualitas.
Perusahaan penyedia bahan bangunan milik negara tersebut, sejauh ini beroperasi dalam lima segmen pasar, antara lain produk baja, perumahan dan apartemen atau real estate, hotel, kontruksi dan teknik infrastruktur, dan penyedia jasa port. Segmen produk baja dari Krakatau Steel memfokuskan diri pada penjualan produk baja di antara besi spons, lembaran, billet, gulungan canai panas, gulungan dingin, pipa baja, batang kawat, bar penguat, dan kawat baja.
Segmen baja juga menyediakan layanan lain yang berkaitan dengan baja, termasuk diantaranya ialah pelaposan dan layanan berdentang. Sedangkan Segmen Real Estat dan Hotel berkaitan dengan pengembangan dan penjualan kawasan tempat menginap dan hunian.
Layanan Jasa Krakatau Steel dalam Berbagai Bidang
Dalam segmen kontruksi dan teknik infrastruktur jelas bahwa Krakatau Steel membuka pengembangan dan penjualan di lingkungan industri dan hotel. Krakatau steel juga memfasilitasi pembangunan fasilitas olahraga.
Pengembangan segmen kontruksi bergerak juga sampai ke segmen rekayasa pembangunan di mana Krakatau Steel menjalin kemitraan untuk terlibat dalam teknik industri, perencanaan pembangunan, dan kontrak dengan berbagai jenis bangunan. Tak segan-segan Krakatau Steel juga memegang sejumlah proyek ekpor dan impor barang, sebagai penyedia layanan perangkat lunak berkaitan dengan kontruksi dan infrastruktur.
Segmen terakhir dan masih terus dikembangkan ialah segmen penyedia jasa port yang menawarkan layanan memuat dan membongkar barang serta container di area dermaga. Krakatau Steel secara khusus membuka manajemen untuk mendukung arus barang dan jasa di pelabuhan laut, pergudangan, dan juga dalam bidang transportasi.
Krakatau Steel merambah layanan bidang konsumtif
Selain bidang layanan yang berkait erat dengan pembanguna, seperti kontruksi bangunan atau perbaikan infrastruktur, menyediakan bahan untuk pembangunan area industri, hotel, perumahan dan lain sebagainya, Krakatau Steel mulai merambah layanan di bidang konsumtif. Peningkatan target marketing ini sudah dipikirkan sejak Krakatau Steel berdiri, tahun 1970 dan berkantor pertama kali di Cilegon Indonesia.
Selain menyediakan seperangkat baja, Krakatau Steel juga menyediakan berbagai layanan di bidang teknologi informasi, listrik, medis, dan ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan industri dan juga kebutuhan perseorangan di hunian mereka.
Perkembangan Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Krakatau Steel menggandeng Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation ketika membentuk perusahan gabungan bernama PT KRAKATAU NIPPON STEEL SUMIKIN untuk meningkatkan penjualan di wilayah Asia. Perusahaan ini didedikasikan secara khusus untuk membuat dan menjual produk baja datar dalam lingkup zona kebutuhan otomotif.
Dikarenakan segmen yang disasar merupakan zona otomotif, Krakatau Steel menjalin kerjasama dengan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation, perusahan Jepang yang sangat erat dengan kemajuan tekonologi otomotifnya.
Kerjasama yang dibangun untuk kepentingan komersial ini telah mulai beroperasi sejak 24 juli 2017. Kerjasama ini dibangun berdasarkan atmosfer positif dalam zona pertumbuhan pasar otomotif Indonesia.
Sejarah Singkat Krakatau Steel Indonesia
PT Krakatau Steel berbasis di Cilegon, Banten. Pada awalnya, perusahaan ini didirikan sebagai pelaksana proyek baja Trikora yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Peusahaan milik BUMN ini kemudian pada perkembangannya untuk melaksanakan proyek malah justru mampu menyediakan baja yang berkualitas dan diakui mampu mendukung perkembangan industri nasional. Dianggap bisa memberikan kemandirian dan nilai tambah pada ekonomi nasional, maka perusahaan ini diresmikan sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang menyediakan dan berdagang baja.
Dulu Krakatau Steel Bernama Cilegon Steel Mill
Dulu perusahaan ini bernama Cilegon Steel Mill sesuai dengan nama lokasi penempatan pendirian pabriknya. Pada tahun 1962, perusahaan ini menjalin kemitraan dengan perusahaan baja asal Uni Soviet bernama Tjazpromexport.
Akan tetapi, kerjasama itu terputus karena terjadi gejolak politi dan ekonomi yang amat parah. Krisis ekonomi membuat pembangunan pabrik terheti, dan berlanjut kembali di awal tahun 1970-an dengan nama baru Krakatau Steel dan disahkan dengan Akte Notaris Tan Thong Kie Nomor 34, pada tanggal 23 Oktober 1971 di Jakarta.
Pada tahun 1970-an, ketika pemerintahan sudah jatuh ke tangan Soeharto inilah pembangunan unit pabrik dilakukan secara masif. Di masa-masa awal berdiri, Krakatau Steel juga berhasil melakukan pembangunan kawasan operasi terpadu kawasan pusat pengolahan air, pelabuhan cigading, dan PLTU Cilegon 400 MW.
Produk utama Krakatau Steel
Krakatau Steel memiliki beberapa produk utama yang menunjang layanan utamanya untuk mendorong kontruksi dan infrastruktur pembangunan di Indonesia. Produk-produk berikut ini masih beredar di pasaran hingga sekarang sejak Krakatau Steel berhasil menciptakan produk baja berkualitasnya sendiri.
- Hot Rolled Coil Steel
Umumnya produk ini disebut sebagai ‘baja hitam’ untuk membedakannya dengan produk baja lembaran dingin yang umumnya disebut ‘baja putih’. Ketebalannya berkisar antara 0,18 hingga 25 mm, dengan lebar di kisaran 600 hingga 2060 mm.
Produk Hot Rolled Coil Steel umumnya dapat berupa lembaran panas yang diberikan dalam bentuk coil dan pelat. Kondisinya bisa berupa gulungan yang melalui proses pickling dan oiling (hot rolled coil-pickled oiled atau HRC-PO).
Krakatau Steel menjanjikan produk ini sebagai produk berkualitas tinggi khususnya untuk menjalankan kontrol thermomekanik dan desulfurisasi.
- Cold Rolled Coil Steel
Kebalikan dari Hot Rolled Coil Steel, produk baja Cold Rolled Coil merupakan baja lembaran dingin yang umumnya disebut ‘baja putih’. Dari namanya sudah dapat dipahami bahwa baja ini dibuat dari proses pengerolan dingin.
Cold Rolled Coil bertipikal perukaan lebih tipis dengan ukuran yang lebih presisi bila dibandingan dengan Hot Rolled Coil Steel. Baja ini pun bersifat mekanis dan formability yang baik, dengan ketebalannya berkisar antara 0,20 hingga 3,00 mm.
Krakatau Steel menggunakan fasilitas batch annealing furnace khusus dengan atmosfer hydrogen murni guna menciptakan kebutuhan lebaran baja dingin yang berkualitas tinggi.
- Wire Rod
Terakhir adalah produk berjenis batang kawat karbon rendang dengan kandungan karbon kurang dari 0,25 persen. Produk dengan nama Wire Rod ini berupa batang kawat yang terbuat dari baja billet.
Produk ini dikategorikan ke dalam produk batangan untuk membedakannya dari jenis produk ‘baja hitam’ dan ‘baja putih’. Produksi batang kawat dikelompokkan berdasarkan kandungan karbonnya, dari sedang hingga tinggi.
Batang kawat karbon rendah umumnya digunakan kawat, paku, wire mesh, dan sebagai bahan baku kisi-kisi jendela atau pintu, pagar, dan jeruji. Sedangkan batang kawat karbon tinggi digunakan sebagai pendukung spring bed, jari-jari roda sepeda atau motor, rangka payung, dan lain sebagainya.
PT TIMAH, SUKSES BANGUN NEGERI DENGAN PRODUK TERSERTIFIKASI INTERNASIONAL
PT TIMAH merupakan perusahaan perseroan dan bagian dari Badan Usaha Milik Negara. Perusahaan ini resmi berdiri pada 2 Agustus 1976 di masa orde baru.
PT TIMAh bergerak dibidang usaha pertambangan timah, sebagai produsen, dan eksportir timah. Perusahaan juga membangun usaha pada segmen usaha penambangan timah terintegrasi dengan kegiatan penambangan, pengolahan, eksplorasi, sampai pada pemasaran hasil produksi.
Ruang lingkup kegiatan perusahan yang juga sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1995 ini antara lain bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa.
KEGIATAN UTAMA PERUSAHAAN PT TIMAH
Kegiatan utama perusahaan CGC PT TIMAH ialah berperan sebagai perusahaan induk yang mengoperasikan penambangan timah dan melakukan pemasaran di lingkungan kelompok usaha terkait. Sejauh ini perusahaan sudah memiliki beberapa anak perusahaan, antara lain anak perusahaan yang bergerak di bidang perbengkelan dan galangan kapal, jasa rekayasa teknik, penambangan timah, jasa konsultasi dan penelitian pertambangan serta penambangan non timah.
Di masa kolonial, kegiatan perusahaan ada dalam tiga manajemen, antara lain Bangka Tin Winning Bedrijft (BTW), Gemeenschaappelijke Mijnbouw Maatschaappij Billiton (GMB) dan Singkep TIN Exploitatie Maatschappij (SITEM). Setelah masa kolonial lewat, Ketiga perusahaan Belanda tersebut dilebur menjadi tiga perusahaan Negara terpisah yaitu: BTW menjadi PN Tambang Timah Bangka, GMB menjadi PN Tambang Timah Belitung, SITEM menjadi PN Tambang Timah Singkep
PERKEMBANGAN PT TIMAH SETELAH MASA KOLONIAL
Setelah masa kolonial lewat, di masa kemerdekaan pemerintah membentu Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara Tambang-tambang Timah (BPU PN Tambang Timah) guna meningkatkan koordinasi ketiga perusahaan PN Tambang Timah Bangka, PN Tambang Timah Belitung, dan Tambang Timah Singkep.
Selanjutnya, ketiga perusahaan Negara tersebut bersama dengan BPU dilebur menjadi satu Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah. Perubahan nama terjadi lagi di tahun 1976, di mana penyebutan nama dari PN Tambang Timah diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT Tambang Timah (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
RESTRUKTURISASI MANAJEMEN PT TIMAH
Restrukturisasi PT Tambang Timah terjadi pada 1991-1995. Restrukturisasi yang dilakukan antara lain merelokasi kantor pusat yang awalnya berada di Jakarta ke Pangkalpinang.
PT Tambang Timah juga melakukan penglepasan asset yang tidak berkaitan dengan usaha pokok perusahaan & melakukan ekspor perdana logam timah dengan kadar timbal yang rendah dengan merek Bangka Low Lead ke Jepang. Selain itu, PT Tambang Timah (Persero) melakukan penawaran saham umum perdana dan sejak saat itu 35 persen saham perusahaan dimiliki oleh publik dan 65 persen sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
VISI DAN MISI PT TIMAH DI TENGAH PERSAINGAN EKONOMI
PT TIMAH didirikan dengan mengusung visi “Menjadi Perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan” dan juga misi berupa “Membangun sumber daya manusia yang tangguh, unggul dan bermartabat”, “Melaksanakan Tata Kelola Penambangan yang baik dan benar”, dan “Mengoptimalkan nilai perusahaan dan kontribusi terhadap Pemegang Saham serta tanggung jawab sosial”
Komitmen terhadap visi dan misi tersebut diikat dengan integritas tinggi berupa nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab dan konsisten pada tujuan perusahaan yang ingin mampu memenuhi kesepakatan dan janji dengan penuh tanggung jawab.
EKSPLORASI PT TIMAH DALAM UPAYA PERTAHANKAN KUALITAS PRODUK
Sebagai perusahaan tambang, sudah pasti perusahaan ini bergerak dengan kegiatan utama menambang sumber daya alam timah dari dalam bumi. PT Timah melakukan eksplorasi secara terus menerus untuk mendapatkan timah yang baik di darat atau pun di laut.
Kegiatan eksplorasi dilakukan sejak lebih dari 50 tahun, saat ini maih dapat melakukan pengembangan kegiatan ekplorasi untuk memperbesar jumlah sumber daya yang dimiliki. Secara umum kegiatan eksplorasi yang dilakukan PT TIMAH antara lain
- Melakukan indentifikasi potensi daerah guna memperoleh informasi geologi regional
- Melakukan penyelidikan umum untuk mengungkap sumber daya “inferred”
- Melakukan pemboran propeksi untuk memahami potensi sumber daya “indicated”
- Melakukan pemboran Produksi dalam rangka mengetahui sumber daya “measured”
- Sumber daya yang sudah “measured” akan diserahkan ke satuan kerja perencanaan penambangan untuk studi kelayakan.
KONSEP DASAR EKPLORASI PT TIMAH
EKSPLORASI adalah kegiatan penjelajahan untuk menemukan sesuatu yang sudah ada tapi belum pernah diketahui keberadaannya. Kegiatan ekplorasi bertumpu pada usaha menemukan barang yang sudah ada tersebut kemudian memanfaatkannya.
EKSPLORASI bukanlah kegiatan untuk menemukan barang yang hilang kemudian membuat sesuatu yang baru terinspirasi darinya. EKPLORASI memiliki batasan-batasan kegiatan berupa harus memenuhi batasan ekonomi dan berdasarkan konsep geologi yang baik.
PT TIMAH berkomitmen untuk terus melakukan ekplorasi dengan tujuan menemukan sumber daya baru untuk kepentingan perusahaan. Komitmen eksplorasi juga berdasarkan pada konsep geologi yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan eksplorasi timah.
KUALITAS PRODUK PT TIMAH
Dari hasil kegiatan eksplorasi yang diadakan setiap tahun, kegiatan ini sudah menghabiskan Rp 150 milyar untuk menemukan potensi endapan timah primer dan alluvial bagian dalam. Selain itu, eksplorasi juga dilakukan untuk mengejar dan mengidentifikasi keberadaan mineral dan logam tanah jarang (rare earht elements).
Dari hasil ekplorasi, PT TIMAH mendapatkan bahan-bahan utama untuk menciptakan produk yang berkualitas. Jaminan kualitas ini sudah tersertifikasi produk (weight and analysis certificate) yang berstandar internasional.
Berpedoman kepada standar produk yang ditetapkan oleh LME, produk dari PT TIMAH dapat diperdagangkan sebagai sumber pendapatan di lingkup pasar bursa logam berdasarkan kualitas dan bentuknya. Berdasarkan kualitas, PT TIMAH memiliki produk berupa Banka Tin (99,9% Sn), Banka Low Lead (Banka LL) terdiri dari Banka LL 100ppm, Banka LL200ppm dan Banka Four Nine.
INOVASI EKONOMIS PERUSAHAAN PT TIMAH
Komitmen PT TIMAH yang sangat besar untuk turut serta dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan dan terpadu membuatnya menciptakan inovasi yang ramah terhadap rakyat Indonesia. PT TIMAH melalui anak perusahana memiliki operasi program di luar proses penambangan, jas aketeknikan, dan galangan kapal.
PT TIMAH membuka program kemitraan kepada rakyat yang membutuhkan bantuan pinjaman untuk memulai usaha. PT TIMAH memberikan bantuan pinjaman (dana bergulir) dengan tujuan untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan.
Selain itu, dibuka juga Program Bina Lingkungan yang bertujuan membantu meningkatkan potensi ekonomi unit usaha kecil dan koperasi. Diharapkan dengan adanya dana bantuan ini, usaha UMKM tersebut dapat lebih mandiri, tangguh, dan mendorong perekonian negara menjadi lebih maju.
TUJUAN PROGRAM BANTUAN DARI PT TIMAH
Pemanfaatan dan persebaran dana bantuan dari PT TIMAH sudah tersebar ke berbagai daerah, utamanya yang dekat dengan ruang kerja PT TIMAH. Pendirian program tersebut, tentu saja memiliki tujuan jangka panjang yang berupa:
- Membantu Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) dan Koperasi agar lebih mandiri
- Mendorong kegiatan usaha dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
- Mendorong terciptanya pemerataan pembangunan, melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan usaha
- Meningkatkan kepedulian perusahan terhadap pembinaan masyarakat dan lingkungan, terutama disekitar daerah operasional perusahaan.
Dalam menjalan program ini PT TIMAH berperan aktif memberikan peluang kerja, pelatihan dan menyalurkan modal usaha dengan bunga rendah. Strategi dan kebijakan pembinaan yang diterapkan PT TIMAH yaitu sukses penyaluran, sukses pembinaan, sukses pengembalian dana pinjaman.
- Sukses penyaluran berarti bertepatan dalam memberikan bantuan modal usaha kepada pemilik usaha kecil maupun koperasi, melalui tahap evaluasi dan dinyatakan layak dibantu.
- Sukses pembinaan berarti setelah memberikan bantuan perusahaan akan karyawan dan pemilik usaha mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk kesuksesan bisnis UMKM mereka.
- Sukses pengembalian yang dimaksud ialah dengan adanya dua kegiatan yang sudah berjalan, yaitu sukses penyaluran dan pembinaan ditargetkan UMKM mampu mengembalikan modal pinjaman secara konsisten dan tepat waktu.
TVRI, Televisi Kebanggan Indonesia
TVRI memasuki babak baru dipimpin oleh Helmy Yahya. Ia resmi menjabat sebagai Direktur Utama LPP TVRI pada masa jabatan 2017-2022 sejak Januari lalu.
Di bawah kepemimpinan Helmy Yahya yang menggantikan Direktur Utama sebelumnya, Iskandar Achmad, TVRI menjanjikan tayangan-tayangan yang spektakuler untuk meraih hati pemirsanya dan menjadi lembaga penyiaran nomor satu di Indonesia.
Bila dibandingkan dengan stasiun televisi yang lain, program tayangan TVRI memang kurang menarik. Tidak banyak yang bersedia nonton berjam-jam di depan channel TVRI, berbeda dengan stasiun televisi lain yang memiliki beragam acara dengan model penayangan yang didukung oleh sinetron yang jadi kesukaan ibu-ibu rumah tangga di rumah.
Peminat Program Siaran TVRI Butuh Inovasi
Bila dilihat dari peminatnya, anak muda lebih banyak lari ke televisi yang menayangkan program kekinian, lebih dekat dengan keseharian mereka seperti NET TV yang menampilkan acara-acara idealis sesuai dengan selera anak muda jaman sekarang. Sedangkan ibu rumah tangga lebih gandrung pada sinetron, di mana hal itu ada di stasiun televisi swasta seperti SCTV dan RCTI.
Kalangan pria lebih suka berlama-lama di depan televisi ketika ada siaran berita, olahraga, dan juga talk show yang membahas isu-isu politik. Sementara itu, anak-anak akan lebih betah untuk menonton animasi buatan luar negeri yang ditayangkan oleh MNCTV atau RCTI.
TVRI, yang sudah berumur puluhan tahun itu masih belum mampu memikat hati selera anak muda, anak-anak, dan juga orang dewasa. Kurangnya invasi dalam program-program yang ditayangkan itulah yang membuat TVRI ditinggalkan penontonya.
Era Kebangkitan TVRI di Tangan Helmy Yahya
Di malam tahun baru 2018, Helmy Yahya telah menjanjikan tayangan-tayangan TVRI di masa depan akan jauh lebih mutakhir dan spektakuler, dekat dengan semua kalangan, dan tetap memberikan pesan-pesan edukasi yang membangun generasi muda penerus bangsa.
Dimulai dari malam tahun baru 2018, TVRI nampak sedikit demi sedikit menayangkan program yang lebih beragam, terkesan segar, dan mendekati selera anak muda jaman sekarang. Dengan tagline #KamiKembali, TVRI sudah menandai era kebangkitannya dengan melakukan beberapa terobosan seperti membuka acara music yang melibatkan artis-artis papan atas.
Malam itu, TVRI meluncurkan acara bertajuk bertajuk “Sambut 2018 #KamiKembali.” Dalam acara itu terlihat, desain set panggung yang elegan dan juga terkesan mewah, sama seperti panggung-panggung yang didesain oleh stasiun televisi lainnya. Artis yang diundang ialah artis era 90-an dan band indie.
TVRI Bekerjasama dengan APKULINDO
Di samping itu, TVRI mulai menggandeng beberapa pihak untuk meningkatkan kualitas siaran dan program, salah satunya bekerjasama dengan APKULINDO (Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia) dan BRI (Bank Rakyat Indonesia). Di samping kedua lembaga tersebut, TVRI juga menjalin kemitraan dengan Indonesia Entertainmen Produksi (IEP) milik Emtek Group.
TVRI juga menjadi rumah untuk menayangkan film animasi Indonesia, TVRI juga menayangkan Si Unyil dalam format baru berupa animasi. TVRI tengah menyediakan puluhan judul karya animasi yang diwujudkan dari hasil kerjasama TVRI dengan Asosiasi Kreator Film Animasi Indonesia.
Sekilas Tentang Sejarah TVRI
Sejak kemeriahan malam tahun baru di TVRI, banyak ekspektasi positif yang disematkan kepada TVRI. Banyak pihak yang berharap TVRI akan menjadi salah satu pertelevisian Indonesia yang diperhitungkan dan kembali menjadi standar tayangan televisi di Indonesia di bawah kepemimpinan Helmy Yahya.
Sebagaimana sejarahnya, TVRI yang memiliki kepanjangan berupa Televisi Republik Indonesia, merupakan lembaga penyiaran pertama di Indonesia, yang berdiri tanggal 24 Agustus 1962. Sejak pertama kali berdiri, TVRI bertugas sebagai televisi yang mengibarkan citra bangsa Indonesia melalui penyiarannya yang berskala internasional.
TVRI mengemban tugas untuk mendorong kemajuan kehidupan masyarakat dan menjadi perekat sosial. Pendirian TVRI bertujuan untuk menyiarkan berita-berita yang sesuai dengan kepentingan negara.
Asian Games IV Jadi Siaran Internasional Pertama TVRI
Saat pertama kali didirikan, tayangan perdanya berupa upacara peringatan HUT RI yang ke-17 dari Istana Negara Jakarta dan Asian Games yang ke IV di Jakarta. Di era demokrasi Pancasila, tahun 1974, TVRI menjadi satu bagian dengan organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan dengan status sebagai Direktorat. Perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan terjadi pada tahun 2000, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2000.
Kemudian, berubah lagi karena Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002 TVRI yang mengubah statusnya menjadi PT. TVRI (Persero) di bawah BUMN. Penyiaran TVRI diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002.
Melalui UU tersebut pula, TVRI ditetapkan menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2005 menetapkan bahwa TVRI merupakan lembaga yang memiliki tugas memberikan layanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan negara.
Latar Belakang Lembaga Penyiaran TVRI
Pemerintah Indonesia membuat kebijakan memasukkan media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah kepemimpinan urusan koordinasi proyek Asian Games IV pada tahun 1961. Kemudian Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T) pada tanggal 25 Juli 1961.
Program perdana siaran TVRI terjadi berkat komando dari Presiden Soekarno. Susunan program siaran itu terjadi ketika pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno mengirim teleks dari Wina kepada Menteri Penerangan yang bertugas pada saat itu, yakni Maladi. Teleks tersebut berisikan perintah agar segera menyiapkan program televisi yang salah satunya ialah menyiarkan Asian Games IV.
Siaran Pertama TVRI di Istana Merdeka
Siaran pertama TVRI dilakukan secara langsung dari halaman Istana Merdeka Jakarta, pada 17 Agustus 1962. Siaran tersebut berupa menayangkan secara langsung acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta. TVRI pada saat itu baru menggunakan pemancar berkekuatan 100 watt.
Setelah siaran pertama untuk menayangkan HUT Proklamasi Kemerdekaan, TVRI kemudian mengudara lagi dengan siaran langsung berupa pembukaan Asian Games IV. Siaran langsung dilakukan di stadion utama Gelora Bung Karno, pada 24 Agustus 1962.
Selanjutnya, keberadaan TVRI dikukuhkan dalam Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI yang dikeluarkan pada tanggal 20 Oktober 1963. Setahun kemudian, mulailah pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai Yogyakarta, selanjutnya berturut-turut Stasiun TVRI dibangun diberbagai daerah.
baca juga Aqua Reflection , Air Minum Premium
Berikut adalah Misi Pendirian TVRI
- TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa
- TVRI sekaligus sebagai media kontrol sosial yang dinamis
- TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi utama di Indonesia
- TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa
- TVRI menjadi pusat hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan
- TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di mata Internasional.
Berikut adalah daftar TVRI Stasiun Daerah:
Sumatera
- TVRI Aceh (Banda Aceh)
- TVRI Jambi (Jambi)
- TVRI Sumatera Barat (Padang)
- TVRI Sumatera Selatan (Palembang)
- TVRI Sumatera Utara (Medan)
- TVRI Bangka Belitung (Pangkalpinang)
- TVRI Riau Kepri (Pekanbaru)
- TVRI Lampung (Bandar Lampung)
- TVRI Bengkulu (Bengkulu)
Jawa
- TVRI Jawa Barat (Bandung)
- TVRI Jawa Tengah (Semarang)
- TVRI Jawa Timur (Surabaya)
- TVRI Jogja (Yogyakarta)
- TVRI DKI Jakarta dan Banten (Jakarta)
Bali dan Nusa Tenggara
- TVRI Bali (Denpasar)
- TVRI Nusa Tenggara Barat (Mataram)
- TVRI Nusa Tenggara Timur (Kupang)
Kalimantan
- TVRI Kalimantan Timur (Samarinda)
- TVRI Kalimantan Tengah (Palangkaraya)
- TVRI Kalimantan Selatan (Banjarmasin)
- TVRI Kalimantan Barat (Pontianak)
Sulawesi
- TVRI Gorontalo (Gorontalo)
- TVRI Sulawesi Utara (Manado)
- TVRI Sulawesi Barat (Mamuju)
- TVRI Sulawesi Tengah (Palu)
- TVRI Sulawesi Tenggara (Kendari)
- TVRI Sulawesi Selatan (Makassar)
Maluku dan Papua
- TVRI Maluku (Ambon)
- TVRI Papua (Jayapura)
ukms.or.id – Brand Brand selalu mengalami masa pasang surut ada yang berhasil dan ada juga yang tidak berhasil melewati krisis Brand , kini di tahun 2019 brand nasional maupun internasional mempersiapkan kembali cerita mereka untuk menghadapi semua tantangan , simak kisah brand brand ini untuk mejadi pelajaran berharga menjalankan bisnis anda
Rahasia Konsistensi Sido Muncul Hingga Sukses Selama 66 Tahun
Untuk bertahan hingga 66 tahun lamanya, tentu banyak yang dilakukan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Sejak tahun 1951, Sido Muncul berdiri dan kini berhasil menjadi perusahaan nasional yang sangat besar. Ribuan karyawan direkrut, puluhan hektar pabrik dibangun, ratusan penghargaan pun berhasil disabet perusahaan obat herbal tersebut.
Dikabarkan okezone, tahun lalu PT. SIdo Muncul Tbk berhasil meningkatkan kinerja keuangan dengan mengumpulkan laba hingga Rp 480,5 miliar. Dibanding tahun lalu, terjadi peningkatan laba sebesar 9,8 persen. Penjualan perusahaan pun mencapai Rp 2,56 triliun. Angka tersebut dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bulan Maret lalu.
Laba Sido Muncul
Setiap tahun, Sido Muncul selalu mengalami peningkatan laba yang signifikan. Menurut bisnis.com, produk Tolak Angin lah yang memiliki kontribusi terbesar terhadap penjualan dan pendapatan Sido Muncul. Tolak angin turut andil hingga lebih dari satu triliun, atau hampir setengah dari penjualan perusahaan yang pabriknya berlokasi di Semarang tersebut. Adapun peringkat kedua penjualan didominasi aneka produk Kuku Bima Ener-G, lalu segmen farmasi menduduki penjualan ketiga.
Dominasi tolak angin tentu bukan hal ganjil. Sejarah tolak angin bahkan lebih tua dari perusahaan itu sendiri. Awal produksi jamu Tolak Angin dimulai pada tahun 1941 dengan nama Jamu Tujuh Angin. Saat itu, produksinya masih berupa home industri yang dibangun oleh Ibu Rahkmat Sulistio (Go Djing Nio) di Yogyakarta.
Pada tahun 1949, saat meletus perang kolonial kedua melawan Belanda, Ibu Sulistio dan keluarga harus mengungsi ke Semarang. Saat itulah, ia dan suaminya, Siem Thiam Hie, merintis usaha jamu dan herbal. Barulah kemudian pada tahun 1951, usaha dengan nama Sido Muncul resmi berdiri. Makna Sido Muncul itu sendiri yakni impian yang terwujud.
Hingga meraih sukses seperti sekarang, banyak perjalanan yang dilalui Sido Muncul. Setelah usaha kecil itu meraih sukses, generasi kedua memodernisasikan usaha jamu tradisional tersebut. Dibangunlah pabrik modern Sido Muncul di Ungaran Semarang yang luasnya hingga 30 hektare.
Pabrik Raksasa Sido Muncul
Dengan adanya pabrik raksasa, dimulailah era baru Sido Muncul dengan tidak hanya memproduksi jamu, namun juga bahan pangan dan minuman energi. Usaha jamu tradisional tersebut pun bertransformasi menjadi perusahaan modern di bidang farmasi hingga sekarang. Saat ini kursi CEO Sido Muncul diduduki Irwan Hidayat, generasi ketiga atau cucu dari sang founder, Ibu Sulistio.
“Sadar akan potensi tanaman Indonesia yang alami dan berlimpah, Sido Muncul menjadikannya asset, yang kedepannya akan makin memantapkan diri dalam memproduksi obat-obatan alam, serta bertransformasi menjadi industri farmasi,” tutur Irwan Hidayat, dikutip dari website resmi Sido Muncul.
Sejak tahun 2013, Sido Muncul sudah memiliki jaringan hingga 109 distributor di seluruh Indonesia. Pada tahun 2013 pula, Sido Muncul memutuskan menjadi perusahaan terbuka dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode SIDO. “Perusahaan keluarga memilih naik kelas menjadi perusahaan terbuka dengan tujuan agar perusahaan ini langgeng dan dipercaya oleh masyarakat,” tulis web resmi Sidomuncul.com.
Tak hanya di Indonesia, saat ini produk-produk perusahaan jamu tersebut telah tersebar di banyak negara. Beberapa di antaranya yakni Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan, Hong Kong, Arab Saudi, Rusia, Nigeria, Algeria, Mongolia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan lain sebagainya. Pada tahun 2015, Sido Muncul bahkan menggandeng petinju top dunia, Emmanuel ‘Manny’ Pacquiao sebagai bintang iklan produk sebagai upaya marketing internasional.
Jumlah negara target ekspor pun terus bertambah. Tahun ini, dikabarkan Kompas, Sido Muncul akan masuk pasar Jepang dan Filipina. “(Penjualan) pasar internasional sekitar 4 sampai 5 persen. Tahun ini kita akan masuk secara resmi ke Filipina, terus ke Jepang. Kita (juga) lagi mempertimbangkan Taiwan sama Korea Selatan,” tutur Irwan Hidayat, dilansir kompas.com.
Sido Muncul Memunyai Cabang di Luar Negeri
Selain upaya ekspor, Sido Muncul juga membuka kantor cabang di luar negeri. Melalui Press release, Sidomuncul mengabarkan bahwa saat ini perusahaan telah membuka sebuah Kantor Cabang Manila. Kantor cabang tersebut telah terdaftar resmi pada Securities And Exchange Commission. Pembukaan kantor cabang tersebut dimaksudkan guna memenuhi pasar ekspor.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Sido Muncul, Venancia Sri Indrijati memaparkan bahwa perusahaan memang membutuhkan kantor cabang guna upaya penetrasi. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya strategi mempercepat perluasan produk di pasar internasional. “Kita akan buka akan kantor cabang di suatu negara. Supaya lebih cepat penetrasi dalam kembangkan ekspor,” ujarnya kepada okezone.com.
Keberadaan kantor cabang pula dibarengi dengan direkrutnya para tenaga ahli dan profesional. Dengannya, Sido Muncul menargetkan perkembangan ekspor yang meningkat dari 5 persen menjadi 15 persen. “Ekspor kita masih minim. Kita meng-hire tenaga profesional yang akan tingkatkan ekspor. Kurang 2 persen dari revenue kita. Mudah-mudahan dengan stabilnya nilai tukar, kita bisa kembangkan ekspor,” tutur Venancia, dilansir okezone.
Sementara itu, CEO Sido Muncul, Irwan Hidayat berharap dapat menjaring distributor dari luar negeri. Meski telah melakukan ekspor, ia mengakui perusahaan tak memiliki distributor kecuali di dalam negeri. Untuk meningkatkan ekspor, Irwan sangat berharap dapat memiliki distributor di negara-negara target ekspor Sido Muncul. “Ya memang ekspor itu bagus, tapi dari situ bisa ada banyak permintaan jadi distributor,” kata Irwan, dikutip ekonomi.okezone.com.
Terus Berinovasi SiDo Muncul Tetap Eksis
Meski telah melakukan ekspor dan sukses lebih dari 6 dekade, Sido Muncul tak pernah berhenti untuk melakukan inovasi produk. Justru karena terus berinovasi, perusahaan tersebut tak pernah tergerus oleh zaman. Awal kesuksesan usaha jamu ini pun dimulai dengan melakukan inovasi. Yakni dengan mengubah bentuk jamu tolak angin yang tadinya berupa serbuk yang harus diseduh menjadi sachet langsung minum.
Tak berhenti sampai di situ, dari waktu ke waktu produk unggulan Sido Muncul itu pun terus melahirkan inovasi baru. Sebut saja Tolak Angin Flu, Tolak Angin Anak, hingga permen Tolak Angin. Tak heran jika kemudian brand tersebut tak pernah mati, selain karena resep ramuan jamu yang memang istimewa.
Inovasi lain dilakukan Sido Muncul saat memutuskan memproduksi bahan pangan dan minuman berenergi. Perusahaan yang tadinya hanya memproduksi jamu dan herbal pun mulai melebarkan sayap. Hebatnya, produk-produk inovasi tersebut pun diterima masyarakat dan banyak menerima penghargaan.
Sebut saja salah satunya yakni minuman kesehatan wanita dengan nama Kunyit Asam Sido Muncul. Produk ini baru saja menerima penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Award 2017 awal Juni lalu. Penghargaan tersebut diberikan oleh Tras N Co Research dan IM FOCUS karena Sido Muncul dianggap berkontribusi nyata dalam memicu pertumbuhan inovasi dan invensi dalam bisnis.
“Produk kami, yakni Kunyit Asam berhasil memperoleh nilai popular minimal 10.000 google result dan minimal final index sebesar 10 persen. Berdasarkan hasil survei pula, Kunyit Asam Sido Muncul berada dalam posisi tiga teratas pada kategori produk Minuman Kesehatan Wanita,”tutur Senior Manager Public Relations Sido Muncul, Nanik R. Sunarso, dilansir kompas.com.
Inovasi Terbaru Sido Muncul
Selain inovasi di bidang makanan dan minuman, Sido Muncul pun mulai merambah bisnis toiletries. Dikabarkan portal berita Kompas, perusahaan jamu tersebut baru saja meluncurkan produk pasta gigi dengan merek Sido Putih pada bulan Mei 2017 lalu. Pasta gigi herbal tersebut dilaunching di kawasan Agrowisata Sido Muncul, Semarang.
Berbeda dari pasta gigi biasa, Sido Putih tidak berwarna putih seperti pasta gigi pada umumnya. Berbahan rempah herbal, pasta gigi tersebut justru berwarna hitam namun sangat ampuh memutihkan gigi. Pihak Sido Muncul bahkan menyatakan produk tersebut sangatlah berkhasiat. Hanya dengan tiga kali pemakaian saja, gigi akan lebih putih, bakteri akan lenyap dan bau mulut akan hilang. Uniknya, Sido Putih ini pun dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit ataupun luka.
Menurut Direktur Sido Muncul, Jonathan Sofyan Hidayat, pasta gigi Sido Putih dipasarkan untuk masyarakat kelas ekonomi bawah. Karena itulah, harga yang dipatok pun sangat terjangkau. Selain itu, ia juga mengabarkan bahwa pasta gigi hanyalah inovasi awal Sido Muncul di bidang alat kebersihan dan kecantikan. “Setelah pasta gigi, mungkin nanti sabun dan hand body,” ujarnya, dilansir laman kompas.
Terbukti bahwa inovasi menjadi kunci kelanggengan bisnis Sido Muncul hingga bertahan 66 tahun lamanya, bahkan 88 tahun untuk produk Tolak Angin. Lebih dari itu, Sido Muncul pun berinovasi dalam membuka cafe jamu dan hotel pariwisata. Dengan banyaknya inovasi yang dilakukan, tak heran jika prospek ke depan perusahaan tersebut masih menjanjikan.
Generasi penerus ke depan, yakni generasi keempat atau cicit sang founder, Maria Reviani Hidayat, pun menyatakan bahwa inovasi adalah cara Sido Muncul untuk terus bertahan bahkan hingga tahun-tahun mendatang. Inovasi tersebut, menurutnya, dapat berupa format, kemasan, serta cara pemasaran. “Harus terus berinovasi supaya produk ini tidak hanya 88 tahun, tetapi bisa bertahan seterusnya,” kata Ria kepada liputan6.com.
Optik A. Kasoem , Perintis Bisnis Optik Indonesia
Bukan rahasia lagi bila kacamata adalah fashion item yang populer dan menjadi trend dalam gaya berpakaian saat ini. Tidak ada yang tahu pasti kapan tepatnya kacamata menjadi fashion item. Namun, ada beberapa anggapan yang mengatakan bahwa kacamata mulai digunakan sebagai aksesoris berbusana ketika aktor menggunakan kacamata di film yang mereka mainkan.
Kemudian, banyak penikmat film yang merasa penggunaan kacamata tersebut keren dan menirunya. Akhirnya, kacamata pun menjadi barang dengan fungsi ganda, yang awalnya sebagai alat bantu penglihatan, sekarang juga digunakan sebagai fashion item yang khas.
Perjalanan Panjang Optik Kasoem
Banyak toko penjual kacamata atau yang disebut optik, menyediakan kacamata sebagai aksesoris. Bahkan, beberapa optik lebih fokus pada penjualan kacamata sebagai aksesoris daripada sebagai alat bantu penglihatan. Hal ini disebabkan oleh trend kacamata sebagai fashion item yang selalu up to date seiring perkembangan dan kemajuan mode.
Tidak terkecuali di Indonesia. Banyak optik yang bermunculan dan bersaing untuk menyediakan kacamata model terbaru hingga kacamata dengan teknologi termutakhir. Namun, tidak banyak optik yang bermula dari usaha lokal dan memiliki kisah perjalanan bisnis yang panjang. Satu di antara optik lokal yang sempat berjaya dan masih eksis hingga saat ini adalah Optik A. Kasoem .
- Kasoem atau Atjoem Kasoem adalah pengusaha sekaligus pemilik optik pertama di Indonesia. Ia lahir di Garut dan tinggal di Bandung. Ia menempuh pendidikan hingga tingkat Taman Dewasa di Perguruan Taman Siswa. Setelah tamat sekolah, A. Kasoem bekerja sebagai asisten pemilik toko kacamata (optisi) bernama Kurt Schlosser, yang berkebangsaaan Jerman. Melihat niat dan kesungguhan belajar A. Kasoem, Kurt Schlosser memintanya untuk tetap belajar dengan tekun agar bisa mewarisi usahanya. Hingga suatu waktu, A. Kasoem memiliki toko kacamata sendiri yang ia buka di Jalan Pungkur, Bandung. Ia pun menjadi orang Indonesia pertama yang memiliki usaha di bidang optik.
Usaha A. Kasoem di bidang optik tersebut semakin berkembang. Ia lalu bisa melakukan ekspansi dengan membuka cabang toko di beberapa kota di Indonesia, seperti Solo, Yogyakarta hingga Jakarta. Dengan usaha yang kian berkembang tersebut, ia turut aktif membantu para pejuang kemerdekaan. Pergaulan para pejuang pun semakin luas karena A. Kasoem dan sebagai balasannya mereka juga turut membantu usaha A. Kasoem.
Ketika Jepang menduduki Indonesia, toko-toko A. Kasoem berpindah tangan. Namun, dengan bantuan Bung Hatta dan Ki Hadjar Dewantara, A. Kasoem diperbolehkan memiliki toko kacamata di Jalan Braga, Bandung. Pada peristiwa Bandung Lautan Api, A. Kasoem dan keluarganya mengungsi ke Klaten, Jawa Tengah. Ia kemudian membuka toko kacamata di Yogyakarta dan pabrik penggosok kacamata di Klaten, atas saran Bung Hatta.
Menang Melalui Pengadilan Bandung
Tidak lama setelah keadaan membaik, A. Kasoem kembali lagi ke Bandung. Namun, tokonya di Jalan Braga sudah dikuasai orang lain. Ia tidak tinggal diam dan berusaha merebutnya kembali melalui pengadilan. Ia pun menang dan membuka toko kacamatanya lagi pada 1955, serta berusaha membuka jaringan tokonya ke berbagai daerah.
Meski sudah berhasil membangkitkan usahanya, A. Kasoem merasa ingin memperdalam keahlianya. Selang beberapa waktu kemudian, ia meneruskan belajar tentang dunia optik yaitu pembuatan lensa kacamata, dengan langsung ke Jerman.
Kemudian, ia mendirikan pabrik lensa bifokus pertama sekaligus yang terbesar di Asia pada 1970 dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubowono IX pada 1974. Dengan perkembangan bisnis A. Kasoem tersebut, ia mendapat penghargaan sebagai pionir optik di Indonesia. Sayangnya, ketika ada krisis ekonomi, tepatnya pada 1997, pabrik lensa A. Kasoem ditutup.
Dewan Kurator Perguruan Tinggi
Selain sibuk dengan bisnis optiknya, A. Kasoem melakukan kerja sambilan sebagai dewan kurator (pembina mahasiswa di masa itu) beberapa perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Pasundan dan Himpunan Mahasiswa Indonesia. Ia juga tercatat sebagai anggota pertama Ilmu Pengetahuan Optik Jerman Barat yang berasal dari Asia.
- Kasoem meninggal di usia 63 tahun, tepatnya pada 11 juni 1979. Sepeninggalnya, usaha optiknya dilanjutkan oleh delapan anak-anaknya. Mereka mewarisi ketekunan bisnis yang sama dari A. Kasoem. Merk dagang “A. Kasoem” masih tetap digunakan hingga sekarang, tetapi anak-anak A. Kasoem juga memperluas usaha optik keluarganya dengan merk dagang baru, seperti Kasoem Jr, Kasoem, Lily Kasoem, Leopard, Cobra, dan sebagainya. Ekspansi usaha Optik A. Kasoem juga sudah menyebar ke kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Serang, Cirebon, Karawang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, hingga ke luar Jawa.
Kini, nama Optik A. Kasoem sangat terkenal dan bersejarah di Indonesia, terutama bagi pebisnis optik. Banyak perubahan dan perkembangan yang terjadi pada usaha Optik A. Kasoem yang dilakukan oleh generasi penerusnya. Jika dulu A. Kasoem menjual kacamata dengan tujuan membantu meningkatkan daya penglihatan, sekarang anak dan cucunya mengembangkannya dengan menjual kacamata yang juga berfungsi sebagai fashion item.
Produk optik yang dijual masih tetap, yaitu kacamata, lensa kacamata, frame, dan kontak lensa. Beberapa merk yang dijual di Optik A. Kasoem adalah Lastes, Renato Balestra, Ice Berg, West, Neostyle, Moschino, Valentino Rudy, dan sebagainya, yang dijual dengan varian harga mulai dari Rp 200.000,-.
Mengutamakan Pengabdian kepada Masyarakat
Tidak hanya perkembangan produk optik, generasi penerus A. Kasoem juga mengembangkan pelayanan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Salah satu yang rutin dilakukan adalah memberikan harga istimewa dan diskon pada waktu tertentu, batas pembelian tertentu, dan jenis produk optik tertentu. Optik A. Kasoem saat ini juga mengutamakan kondisi penglihatan masyarakat.
Upaya yang dilakukan adalah mendirikan Kasoem Vision Care. Layanan kesehatan mata Kasoem Vision Care tersebut didirikan pada 2015 oleh Hatta Kasoem, generasi kedua A. Kasoem. Dengan adanya Vision Care, masyarakat bisa melakukan perawatan dan pemeliharaan penglihatan berbasis solusi komprehensif dan end-to-end (dari masa kanak-kanak hingga usia lanjut).
Hal ini pun membuat banyak konsumen dan orang lain tahu bahwa Optik A. Kasoem tidak hanya peduli pada peningkatan kualitas produk, namun juga peduli dengan kualitas pelayanan melalui kepedulian terhadap kesehatan mata orang Indonesia.
Pebisnis Yang memulai Dari Belajar
Nama besar Optik Kasoem menjadi bukti kuat bahwa menjadi pebisnis harus dimulai dengan memiliki modal besar. A. Kasoem memulai bisnisnya dengan belajar. Semangat belajarnya, membuatnya untuk tetap tekun bekerja untuk mengasah kemampuannya dan mengumpulkan modal usaha. Ketika ia sudah merasa siap, ia membuka usahanya.
Bukan semata karena ingin memperkaya diri, namun juga bermanfaat dan membanggakan bagi bangsa sendiri. Seperti A. Kasoem yang membuka bisnis optik pertama di Indonesia sekaligus membantu para tokoh pejuang dan membuka peluang bagi orang Indonesia lainnya untuk terjun ke dunia bisnis optik.
Alhasil, banyak tokoh pejuang yang terbantu dengan kacamata yang dibuatnya, ia menjadi pelopor bisnis optik pertama yang sukses, dan karenanya, muncul optik-optik lain yang bagus dan berkualitas di Indonesia.
